Saifuddin, Khamim
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Temanggung Dalam Mencegah Radikalisme Agama Ibda, Hamidulloh; Saifuddin, Khamim
el-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies Vol 1 No 2, 2019
Publisher : IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.82 KB) | DOI: 10.21093/el-buhuth.v1i2.1604

Abstract

The background of this research is the potential for religious radicalism in mosques in Temanggung Regency. They are a radical group that has several ways to control the mosque. This article describes the strategy of the Mosque Organizers Institution Nahdlatul Ulama (LTM NU) of Temanggung in preventing religious radicalism in the mosque. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection methods namely interviews and observations. The results of the study stated that there were several strategies carried out by LTM NU of Temanggung in preventing radicalism. First, strengthening the management of mosque takmir refers to Aswaja Annahdliyah’s Islamic values. Second, revitalization of idarah, imarah, and ri’ayah management. Third, revamping the management structure of the mosque. Fourth, mobilizing the spirit of religious leaders to strengthen moderate Islamic studies. Fifth, the movement of NU coins (koin NU) in the mosque. Sixth, assisting the mosque when there are problems or not. Seventh, synergy between the Autonomous Agency (Banom) and institutions under NU. Eighth, the mosque’s clean movement. Ninth, identify local lector who are preachers at the mosque. There are several challenges and opportunities in implementing the strategy. The first challenge is the low understanding of the organizational management of mosque takmir. Second, limited religious knowledge from the mosque manager. Third, the structure of Aswaja Annahdliyah teachings has not been structured. Fourth, the massive offer of radical Islamic activities in NU mosques. Fifth, the doctrine is strong about the strategy of mastering mosques from radical groups. Sixth, infiltration of individuals / radical Islamic organizations. Seventh, the strong funding from abroad in the construction of mosques. The opportunity, first is the strong family culture in the community. Second, awareness of the dangers of radicalism. Third, the dominance of NU residents in the mosque’s takmir structure. Fourth, the massive implementation of mosque takmir training. Fifth, the existence of Islamic religious instructors in the villages dominated by NU residents. Sixth, the implementation of the competition for destitution management. Seventh, program support from autonomous body (Banom) / NU institutions. The impact of this strategy to prevent religious radicalism gave birth to the awareness of takmir officials to guard mosques from radical groups. While in the short term, the management of the mosque takmir is set up to 90 percent of the total mosques that have joined LTM NU Temanggung, and there are dozens of mosques that will join LTM NU of Temanggung.
HUMANISME PENDIDIKAN : KRITIK TERHADAP MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS Saifuddin, Khamim; Ibda, Hamidulloh
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6, No 2 (2019): Vol. 6, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v6i2.5731

Abstract

Dewasa ini iklim kehidupan sosial masyarakat mengalami goncangan peradaban. Semua tidak bisa dilepaskan dengan pendidikan yang diberikan. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai salah satu mata pelajaran wajib sangat berkontribusi mewarnai pembentukan pola fikir anak ke depan. Tulisan ini bermaksud memberikan kritik wacana terhadap materi tersebut dengan menggunakan sudut pandang konsep humanisme pendidikan. Dalam artikel ini pendekatan kualitatif deskriptif di rasa tepat digunakan melihat obyek yang diteliti, sedangkan metode pengambilan datanya bersumber dari library research.  Khusus materi di tingkat MTs, penulis melihat ada beberapa kejanggalan tentang materi tersebut. Pengambilan materi terlalu mengedepankan masalah kekerasan yang berimbas pada intoleransi meski tidak bisa dimungkiri hal tersebut benar-benar terjadi dalam perjalanan sejarah. Kesetaraan gender, semangat pembebasan dan psikologi anak kurang diberikan secara berimbang sehingga muncul sebuah stigma bahwa materi ini kurang proporsional dan hanya memberikan pemahaman tentang semangat menindas dan mengalahkan
HUMANISME PENDIDIKAN : KRITIK TERHADAP MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS Saifuddin, Khamim; Ibda, Hamidulloh
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6, No 2 (2019): Vol. 6, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v6i2.5731

Abstract

Dewasa ini iklim kehidupan sosial masyarakat mengalami goncangan peradaban. Semua tidak bisa dilepaskan dengan pendidikan yang diberikan. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai salah satu mata pelajaran wajib sangat berkontribusi mewarnai pembentukan pola fikir anak ke depan. Tulisan ini bermaksud memberikan kritik wacana terhadap materi tersebut dengan menggunakan sudut pandang konsep humanisme pendidikan. Dalam artikel ini pendekatan kualitatif deskriptif di rasa tepat digunakan melihat obyek yang diteliti, sedangkan metode pengambilan datanya bersumber dari library research.  Khusus materi di tingkat MTs, penulis melihat ada beberapa kejanggalan tentang materi tersebut. Pengambilan materi terlalu mengedepankan masalah kekerasan yang berimbas pada intoleransi meski tidak bisa dimungkiri hal tersebut benar-benar terjadi dalam perjalanan sejarah. Kesetaraan gender, semangat pembebasan dan psikologi anak kurang diberikan secara berimbang sehingga muncul sebuah stigma bahwa materi ini kurang proporsional dan hanya memberikan pemahaman tentang semangat menindas dan mengalahkan