Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Wahyuningtyas, Dyah Tri; Shinta, Raddin Nur
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p12-20

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang sering dialami siswa sekolah dasar yaitu kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif. Penggunaan buku paket dari pemerintah dan LKS hanya memuat soal-soal rutin yang hanya mengembangkan pengetahuan dan kecepatan siswa dalam berhitung tetapi belum mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif mereka. Dampak dari penggunaan bahan ajar tersebut siswa kesulitan dalam memahami materi bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian yaitu 20 siswa kelas IVB SDN Kotalama 1 Malang. Produk penelitian ini berupa rancangan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan modul pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV SDN Kotalama 1 Malang dengan presentase keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti tercapai pada siklus II yaitu persentase rata-rata skor hasil tes akhir meningkat dari 70% menjadi 85%, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa semakin baik. Kata Kunci: Modul, CTL, Bilangan Bulat ABSTRACTProblems that are often experienced by elementary school students are difficulties in doing addition and subtraction operations involving negative integers. The use of government textbooks and worksheets contain only routine matters which only develop their knowledge and speed of students in math but have yet to develop critical thinking skills and their creative. The impact of the use of the instructional materials students difficulties in understanding the material integers. This study aimed to describe the learning by using learning modules addition and subtraction of integers with CTL approach that may improve understanding of the concept of Elementary School fourth grade students. The method used in this research is a classroom action research with research subjects are 20 of IV grade SDN Kotalama 1 Malang. The products of this research is the design of learning by using learning modules addition and subtraction of integers with CTL approach. The results showed the use of learning modules addition and subtraction of integers with CTL approach can improve understanding of the concept of fourth grade students of SDN Kotalama 1 Malang with a percentage of success that has been established researchers reached the second cycle is the average percentage score of final test results increased from 70% to 85%, this indicates that the better students understanding of the concept. Keywords: Module, CTL, Integer
Pengembangan Modul Pembelajaran Pecahan Sederhana Kelas III SD dengan Pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) Wahyuningtyas, Dyah Tri; Pratama, Ester
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p34-37

Abstract

 Modul pembelajaran yang dibuat oleh guru memiliki manfaat dalam perkembangan prestasi siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan suatu modul pembelajaran materi pecahan sederhana yang valid, efektif, dan praktis dengan mengembangkan tujuh unsur pada pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model penelitian pengembangan menggunakan model 4-D. Tahap penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu: (1) Tahap pendefinisian (define); (2) tahap perancangan (design); (3) tahap pengembangan (develop); dan tahap penyebaran (disseminate). Berdasarkan pada tahap pengembangan melalui validasi, diperoleh bahwa modul yang dikembangkan valid dengan ketercapaian validasi modul 96,73% dan ketercapaian validasi materi 76,46%. Kepraktisan modul diperoleh dari ketercapaian persentase aktivitas guru selama dua pertemuan mencapai 82% dan 91,42%. Keefektifan modul diperoleh dari hasil persentase aktivitas siswa selama pertemuan pertama dan kedua mencapai 85,14% dan 90,85%, persentase respon positif siswa terhadap modul pembelajaran mencapai 95,66%, dan rata-rata hasil belajar yang diperoleh oleh siswa mencapai nilai 88. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka modul pembelajaran matematika layak digunakan di lapangan. AbstractThis research generally had purpose to produce a modest fraction of material learning module are valid, effective, and practical by developing the seven elements of the approach Contextual Teaching and Learning (CTL). The research development model used a 4-D model. The study was conducted in four steps: (1) definition step; (2) design step; (3) development step; and (4) the disseminate step. Based on the development step through validation, it is found that the module developed is valid with 96,73% validation module achievement and material validation achievement 76,46%. Module practicality is obtained from the percentage of teacher activity during two meetings reached 82% and 91,42%. The effectiveness of module obtained from the result of the percentage of student activity during the first and second meeting reached 85,14% and 90,85%, the percentage of student’s positive responses to the learning module reached 95,66%, and the average learning outcomes obtained by students reached 88. Based on the result of the research, it can be concluded that the mathematic learning module is suitable for use in the class.
THE ASSEMBLING OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MODEL ASSISTED BY ORIGAMI PAPER MEDIA FOR INCREASING PLANE LEARNING RESULT IN THE FIFTH GRADE OF PRIMARY SCHOOL Wahyuningtyas, Dyah Tri
International Journal of Elementary Education Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.755 KB) | DOI: 10.23887/ijee.v1i3.11766

Abstract

Abstract: The objective of this study was describing the application of CTL model assisted by origami media for increasing learning result of plane circumference in the fifth grade of primary school. It was a qualitative research by using Classroom Action Research (CAR) methodology. The subject research was 43 students in the fifth grade in Bunuwetan Pakis primary school. The steps are: (1) Introduction, (2) Material presentment step (constructivism, inquiry, questioning, learning community, modelling, reflecting, and authentic assessment), conclusion and (3) Closing. The scoring result of this study was 80% in the activity of the teacher in cycle I, it included good category. In cycle II was getting 96% and including excellent category. The activity of the students was getting 67,14% and including quite active category. Besides, in cycle II it got 92,86%, involved very active category. The result study in cycle I was gotten from classical mastery 69,77% and the average score was 63,83. The cycle II was 81,39% and the average score was 80,93. Therefore, can be concluded that the assembling of CTL model assisted by origami could increase the learning result of the fifth grade in Bunuwetan Pakis Primary school.      Key words: CTL, origami, plane    
EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA KERANJANG BIJI-BIJIAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II SDN SAPTORENGGO 02 Purwandari, Amanda; Wahyuningtyas, Dyah Tri
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 1, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.225 KB) | DOI: 10.23887/jisd.v1i3.11717

Abstract

Pembelajaran matematika menggunakan metode menghafal, membuat siswa sulit memahami konsep dasar perkalian dan pembagian. Siswa juga beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, karena guru jarang menggunakan model pembelajaran dan penggunaan media hanya memanfaatkan lingkungan sekitar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan media keranjang biji-bijian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dan desain penelitian quasi eksperiment. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas II berjumlah 50 siswa dan terdiri dari dua kelas. Hasil penelitian ini diuji menggunakan uji t sampel berpasangan dan diperoleh thitung sebesar 5,057 sedangkan t tabel (sig. 0,05 dan df=23) sebesar 2,069 yang menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel yaitu: 5,057>2,069 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan media keranjang biji-bijian. Kata kunci: TGT, Keranjang Biji-Bijian, Hasil Belajar, Perkalian dan Pembagian ABSTRACT: Learning math using rote memorization, making it difficult students understand the basic concepts of multiplication and division. Students also thought that mathematics is a difficult subject and tedious, because teachers rarely use the model of learning and use of media only using the environment around students. This study aims to determine whether there is any difference in learning outcomes of students who use and do not use media-assisted learning model TGT grain basket. This study uses a quantitative approach with experimental methods and research design quasi experiment. This research sample that is grade II totaling 50 students and consists of two classes. The results of this study were tested using paired samples t test and obtained t of 5.057 while t table (sig. 0.05 and df = 23) of 2.069 which indicates thitung greater than ttable namely: 5.057> 2.069 which means that H0 rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is a significant difference between the results of student learning to use and not use the media-assisted learning model TGT grain basket. Keywords: TGT, basket Grain, Learning Outcomes, Multiplication and Division,
PENGEMBANGAN USAHA KRUPUK SUSU IBU-IBU PKK DESA JABUNG KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Wahyuningtyas, Dyah Tri; Kumala, Farida Nur
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.179 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v5i2.8990

Abstract

Masyarakat dusun Umpak dan Mindi sebelumnya telah diberikan pelatihan pembuatan krupuk susu. Hasil dari pelatihan tersebut adalah terciptanya industri rumah tangga atau UKM pembuatan krupuk susu. Hasil dari UKM ini cukup digemari warga sekitar. Namun untuk pemasaran dan pengembangan usaha kearah yang lebih luas belum dapat dijalankan, mengingat usaha ini belum memiliki ijin dan manajemen yang tepat selama proses produksi hingga pemasaran. Menanggapi masalah tersebut perlu ditawarkan suatu ipteks tentang cara pengembangan usaha krupuk susu yang bertujuan untuk mengembangkan UKM krupuk susu melalui proses pelatihan manajemen usaha krupuk susu dan pembuatan perijinan ke dinas kesehatan setempat. Program pelatihan ini terdiri dari tiga sesi yaitu pelatihan manajemen usaha krupuk susu, perijinan PIRT ke dinkes dan evaluasi program. Adapun luaran pada program pelatihan ini adalah terciptanya usaha krupuk susu yang berkembang di beberapa tempat salah satunya adalah pusat oleh – oleh. Hasil dari program pengabdian ini sebagai berikut: 1).  Usaha krupuk susu telah memiliki manajemen yang lebih baik selama proses produksi hingga pemasaran yang dilengkapi dengan administrasi untuk menunjang kegiatan UKM, 2). Telah mendapatkan nomor ijin dagang rumah tangga (PIRT) setelah dilalui melalui beberapa tahapan. 3). Kegiatan pemasaran produk melalui online dan juga merambah sektor pariwisata (toko oleh – oleh).Kata kunci: Manejemen, PIRT, Krupuk susu.
PELATIHAN PEMBUATAN STIK SUSU BAGI IBU-IBU PKK DI KECAMATAN JABUNG Wahyuningtyas, Dyah Tri; Hartatik, Hartatik; Iswahyudi, Didik
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v6i2.11649

Abstract

ABSTRAK. Mayoritas penduduk di dusun gunung kunci dan boro jabung kondisi perekonomiannya masih rendah, dimana pendapatan penduduk dari hasil perkebunan yang diterima dari hasil kerja per hari sifatnya tidak tetap serta keuntungan hasil susu sapi perah per harinya yang kecil dirasa masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hasil susu sapi yang disetorkan atau dijual ke penampungan belum tentu diterima oleh KUD, karena KUD melakukan proses standardisasi untuk menjaga kualitas susu dari peternak. Akibat proses standarisasi tersebut mengakibatkan tidak semua susu yang sudah masuk ke KUD lolos dari uji parameter kualitas susu, sehingga banyak susu yang dibuang begitu saja ke lingkungan. Menanggapi permasalahan bahwa susu yang tidak diterima oleh KUD dengan kualitas rendah belum dikelola secara maksimal.  Sehingga diperlukan suatu program yang dapat memanfaatkan susu kualitas rendah yang tidak diterima oleh KUD menjadi produk olahan susu yang lebih bernilai ekonomis. Iptek yang akan diterapkan yaitu pengolahan produk makanan berbahan dasar susu misalnya pembuatan stik susu. Program pengolahan produk makanan berbahan dasar susu ini terdiri dari dua tahap yaitu pelatihan pengolahan aneka makanan berbahan dasar susu dan pelatihan pembuatan stik susu, (4) pengemasan dan pemasaran produk. Diharapkan melalui program ini mampu menciptakan lapangan kerja sampingan bagi para peternak dan secara langsung diharapkan dapat meningkatkan tingkat perekonomian di dusun Gunung Kunci dan dusun Boro Jabung. Selain itu diharapkan pembuatan produk makanan berbahan dasar susu ini dapat meningkatkan nilai guna suatu bahan menjadi produk yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan gizi bagi masyarakat secara umum dan juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mitra.Kata kunci: Stik susu, PKK, Gunung Kunci, Boro Jabung ABSTRACT. The majority of villagers in the hamlet and boro jabung are still low, where the income from the plantation received from the work per day is not fixed and the small dairy cow milk yield per day is considered to be unable to meet the needs of the community. The results of cows milk that is deposited or sold to the shelter is not necessarily accepted by the KUD, because KUD conducts standardization process to maintain milk quality from breeders. As a result of the standardization process, not all milk that has entered KUD has passed the milk quality parameter test, so that many milk is thrown away to the environment. Responding to the problem that milk that is not received by KUD with low quality has not been managed optimally. So we need a program that can take advantage of low-quality milk that is not accepted by the KUD into dairy products that are more valuable economical. Science that will be applied is processing milk-based food products such as making milk sticks. Dairy food processing program consists of two stages of training the processing of various foods made from milk and training of milk sticks, (4) packaging and marketing of products. It is hoped that through this program can create side job for farmers and directly expected to increase economic level in Gunung Kunci hamlet and Boro Jabung hamlet. In addition it is expected that the manufacture of dairy-based food products can increase the value of use of a material into a product that can be used as a nutritional improvement for the community in general and also foster entrepreneurial spirit for partners.Keywords: Milk Stick, PKK, Gunung Kunci, Boro Jabung
ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG Yuniasih, Nury; Ladamay, Iskandar; Wahyuningtyas, Dyah Tri
Mimbar Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53400/mimbar-sd.v1i2.876

Abstract

This study aims to describe the implementation of thematic learning in SDN Tanjungrejo 1 Malang. The subjects were teachers and students of class I and IV SDN Tanjungrejo 1 Malang. The research approach used is qualitative research case study according to the research focus. Data collection techniques used in this study include: in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of thematic learning in SDN Tanjungrejo 1 Malang is in accordance with the curriculum in 2013, but there are still some obstacles include: the ability of teachers to manage large classes and students who have not mastered basic skills. It can be concluded that the implementation of thematic learning class I and IV in SDN Tanjungrejo 1 Malang has been accomplished in accordance with the curriculum in 2013, but still requires the right strategy in order to be done well. Keywords: thematic learning, curriculum 2013.
PELATIHAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SD DI GUGUS 7 KECAMATAN BLIMBING MALANG Wahyuningtyas, Dyah Tri; Shinta, Raddin Nur
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.142 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i1.13097

Abstract

ABSTRAK. Pelaksanaan olimpiade matematika berdampak positif pada pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif karena materi yang diujikan adalah soal-soal non rutin dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk ukuran siswa SD. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan soal-soal olimpiade matematika SD. Kegiatan Pengayaan  Materi Olimpiade Matematika dan Pelatihan Penyelesaian Masalah Matematika Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 7 Kecamatan Blimbing Malang telah berjalan dengan baik. Rangkaian kegiatan mulai dari Sesi pertama yaitu pengayaan materi olimpiade matematika dan dilanjutkan dengan penyampaian materi pemecahan permasalahan matematika dengan bantuan media pembelajaran. Dilanjutkan dengan Sesi Kedua yaitu diskusi pemecahan masalah matematika dengan bantuan media pembelajaran dan dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing kelompok. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan kemampuan guru dalam memecahkan soal-soal olimpiade semakin meningkat berdasarkan hasil diskusi dan presentasi.Kata kunci : Olimpiade, Matematika
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 9 KECAMATAN SUKUN MALANG Wahyuningtyas, Dyah Tri
Jurnal Dedikasi Vol 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.096 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4293

Abstract

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKABERDASARKAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 9 KECAMATAN SUKUN MALANGDyah Tri Wahyuningtyas1 & Raddin Nur Shinta21,2,3Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan MalangEmail : dyahtriwahyuningtyas@gmail.comABSTRAKTujuan pelatihan media pembelajaran matematika bagi guru SD ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam: (1) memaksimalkan penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran matematika; (2) mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam penanaman konsep pembelajaran matematika; (3) memilih dan menggunaan media pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran matematika; (4) mengembangkan dan menciptakan media pembelajaran matematika terkait dengan konsep yang bersifat abstrak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian melalui pelatihan media pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan. (Kemendikbud, 2013) Rangkaian kegiatan mulai dari Sesi 1 yaitu penyampaian materi media pembelajaran dilanjutkan dengan Sesi 2 yaitu simulasi penggunaan media pembelajaran matematika. Mitra yaitu guru sekolah dasar di gugus 9 Kecamatan Sukun Malang mengikuti secara antusias karena sebagian besar guru ikut memperagakan media pembelajaran matematika yang nantinya akan diterapkan pada saat pembelajaran di kelas.Kata kunci: Media, Matematika, Kurikulum 2013
Pengembangan Modul Pembelajaran Pecahan Sederhana Kelas III SD dengan Pendekatan Contextual Teaching & Learning (CTL) Wahyuningtyas, Dyah Tri; Pratama, Ester
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p34-37

Abstract

 Modul pembelajaran yang dibuat oleh guru memiliki manfaat dalam perkembangan prestasi siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan suatu modul pembelajaran materi pecahan sederhana yang valid, efektif, dan praktis dengan mengembangkan tujuh unsur pada pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model penelitian pengembangan menggunakan model 4-D. Tahap penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu: (1) Tahap pendefinisian (define); (2) tahap perancangan (design); (3) tahap pengembangan (develop); dan tahap penyebaran (disseminate). Berdasarkan pada tahap pengembangan melalui validasi, diperoleh bahwa modul yang dikembangkan valid dengan ketercapaian validasi modul 96,73% dan ketercapaian validasi materi 76,46%. Kepraktisan modul diperoleh dari ketercapaian persentase aktivitas guru selama dua pertemuan mencapai 82% dan 91,42%. Keefektifan modul diperoleh dari hasil persentase aktivitas siswa selama pertemuan pertama dan kedua mencapai 85,14% dan 90,85%, persentase respon positif siswa terhadap modul pembelajaran mencapai 95,66%, dan rata-rata hasil belajar yang diperoleh oleh siswa mencapai nilai 88. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka modul pembelajaran matematika layak digunakan di lapangan. AbstractThis research generally had purpose to produce a modest fraction of material learning module are valid, effective, and practical by developing the seven elements of the approach Contextual Teaching and Learning (CTL). The research development model used a 4-D model. The study was conducted in four steps: (1) definition step; (2) design step; (3) development step; and (4) the disseminate step. Based on the development step through validation, it is found that the module developed is valid with 96,73% validation module achievement and material validation achievement 76,46%. Module practicality is obtained from the percentage of teacher activity during two meetings reached 82% and 91,42%. The effectiveness of module obtained from the result of the percentage of student activity during the first and second meeting reached 85,14% and 90,85%, the percentage of student’s positive responses to the learning module reached 95,66%, and the average learning outcomes obtained by students reached 88. Based on the result of the research, it can be concluded that the mathematic learning module is suitable for use in the class.