Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PEMANFAATAN GABUS SABUT KELAPA (COCOPEAT) SEBAGAI KOMPOSIT YANG BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Djiwo, Soeparno; Sugiarto, Totok; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 7 No 1 (2016): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v7i1.602

Abstract

Tujuan penelitian ini dapat menemukan bahan maerial komposit berbasis ramah lingkungan yaitu memanfaatkan bahan alam yang selama ini kurang dimanfaatkan. Komposit ramah lingkungan itu bersifat biodegradable yang artinya apabila tidak digunakan dapat terurai dan tidak menyebabkan efek lain yang merusak lingkungan. Tidak semuanya bahan alam ramah lingkungan, hal ini tergantung dari pengaplikasian bahan tersebut. Komposit dari pemanfaatan cocopeat bisa diaplikasikan untuk kebutuhan teknik secara luas. Hasil pengujian kekuatan tarik komposit maksimal 13,473MPa didapatkan pada komposit dengan 60 % matrik dengan serbuk kelapa 40 %, bentuk dan ukuran menggunkan ASTM D638-3dan kekuatan rata-rata impak 0,00994 j/mm2 didapat dari komposit 60% matrik dengan serbuk kelapa 40 % bentuk dan ukuran menggunakan ASTM D790-3, Proses pembutan menggunakan proses hand lay up.Penambahan matrik polyester pada komposit dapat meningkatkan kekuatan mekanis komposit. Namun bila terlalu banyak serbuk kelapa didalam komposit fraksi massa akan menurunkan kekuatan mekanisnya. Terlihat dari pengamatan foto SEM yang ada pada serbuk kelapa, terdapat banyak pori-pori yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut mengikat matrik lebih banyak, yang bisa meningkatkan kekuatan mekanis pada komposit serbuk kelapa.
Analisa Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Hybrid Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor 15o dan 30o Untuk Memanaskan 80 Liter Air Hutauruk, Isra; Ambarita, Himsar; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i2.701

Abstract

Energi surya merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang potensial untuk dimanfaatkan terutama di daerah yang beriklim tropis. Pemanfaatan energi surya yang paling umum adalah untuk memanaskan air baik sistem aktif maupun sistem thermosifon. Tipe paling umum sistem pemanas air ini menggunakan pelat datar sebagai absorbernya. Pada kebanyakan pemanas air sistem aktif masih menggunakan sumber energi cadangan untuk memompa air. Menggunakan sel photovoltaic sebagai sumber energi listrik untuk memompa air merupakan satu terobosan yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi alat Pemanas Air Tenaga Surya (PATS) yang diuji pada kondisi cerah. Satu buah kolektor pelat datar dengan ukuran 1,5 m x 1 m dengan double glazing dari bahan acrylic dan kaca telah diuji untuk memanaskan air dengan kapasitas 80 L. Kolektor dimiringkan15o dan 300 menghadap ke Utara. Air ditampung dalam satu tangki penampungan dan dipompakan, sehingga bersirkulasi secara kontiniu dalam pipa kolektor. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Rata-rata radiasi matahari secara teoritis yang sampai ke kota Medan sebesar 700 W/m2 dan rata-rata radiasi pengukuran 376W/m2. 2) Temperatur air tertinggi yang dipanaskan dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB mencapai temperatur 59,870C. 3) Efisiensi pemanas air (η) mencapai = 55,94 %.
Analisa Perpindahan Panas Tangki Air Berkapasitas 80 Liter Pada Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Hybrid Roygerst Ambarita, Juelf; Nasution, A. Halim; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i2.703

Abstract

Energi matahari merupakan salah satu potensi sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan terutama di daerah tropis. Penggunaan energi matahari yang paling umum adalah memanaskan air baik dalam sistem aktif sistem termosifon. Jenis sistem pemanas air yang paling umum adalah kolektor pelat datar. Air akan beredar melalui pipa di dalam kolektor dan akan menyerap panas dari kolektor. Air panas ini akan disimpan di tangki 80 Liter. Tangki telah diisolasi menggunakan polyurethane dan glasswool sehingga energi termal terbuang ke lingkungan dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi tangki setelah diisolasi, berapa suhu ° C yang turun sepanjang malam, dan tes ini dilakukan pada jam 5 sore sampai jam 6 pagi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Panas yang paling panas 505,217 MJ. 2) tangki efisiensi tertinggi = 97,02%. 3) Suhu air rata-rata turun di dalam tangki sampai pagi hari = 4,86 ° C.
Alat Pengering Pakaian Portable dengan Memanfaatkan Energi Panas Buangan AC Split 1PK Berutu, Ronald; Immanuel S; Heryanto, Andar; Nasution, A. Halim; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i2.710

Abstract

Karakteristik Kekuatan Tarik Dan Morfologi Biokomposit Pelepah Pisang Raksasa Praswanto, Djoko Hari; Djiwo, Soeparno; Setyawan, Eko Yohanes
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2508

Abstract

Biokomposit merupakan material baru yang didapat dari pepaduan antara serat dengan matrik. Material komposit ini dikembangkan untuk dijadikan material yang ramah lingkungan dan mempunyai sifat biodegradable. Oleh karena itu banyak penelitian memusatkan pada material komposit berserat alam agar dapat menjadi material yang dapat mengurangi dampak pada lingkungan. Pada penelitian ini serat alam yang digunakan yaitu dari serat pelepah pisang raksasa. Tujuan penelitian serat pelepah pisang raksasa ini dilakukan untuk memanfaatkan pelepah pisang raksasa yang sudah tua dan tidak menghasilkan buah menjadi material komposit ramah lingkungan. Dalam pembuatan komposit dari serat pelepah pisang raksasa ini menggunakan metode hand lay-up. Sebelum pembuatan komposit, serat terlebih dahulu direndam alkali NaOH 5% agar dapat memisahkan kandungan lignin yang menempel pada serat. Setelah perlakuan alkali pada serat dilakukakan pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up dengan standar cetakan ASTM D-638 Type III untuk dilakukan pengujian Tarik dan SEM. Pada penelitian ini menggunakan variasi fraksi massa serat 30%, 40% dan 50%. Hasil dari pengujian tarik komposit serat pelepah pisang dengan fraksi massa serat yang tertinggi pada serat pelepah pisang 50% sebesar 3,85 kgf/mm2. hal ini dikarenakan semakin besar fraksi massa maka semakin banyak jumlah helai serat sehingga ikatan antar serat pada komposit semakin kuat.
Analisis Perhitungan Evaporator dan Kondensor yang Digunakan pada Alat Desalinasi Air Laut Sistem Vakum Alami Menggunakan Energi Surya Setyawan, Eko Yohanes; Suhendra, Dody
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i1.2556

Abstract

Evaporator dan kondensor yang digunakan pada penelitian ini berfungsi untuk menguapkan air laut pada tekanan vakum dan mengembunkannya kembali sehingga didapatkan air bersih. Evaporator dibuat dari stainless steel 304 dengan ketebalan 0,4 cm, agar kuat untuk memvakumkan air dari ketinggian 10,34. Dibuat berbentuk silinder yang memiliki tutup berbentuk kerucut berdiameter 80 cm, dengan elemen pemanas didalamnya dengan diameter 5/6”, sedangkan Kondensor dibuat bersirip dengan media pendingin udara. Proses pemvakuman dilakukan dengan meletakkan alat desalinasi pada ketinggian 10,34 m (ketinggian yang digunakan untuk menyeimbangkan tekanan atmosfir). Penelitian ini dilakukan mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Dengan rata-rata suhu evaporasi 50˚C pada tekanan vakum rata-rata 35 cmHg, dengan panas yang masuk kedalam evaporator sebesar 15.110,21 kJ, energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air laut sebesar 10.302,986 kJ, dan total kehilangan panas sebesar 4.092,775 kJ.
Studi Eksperimental Kinerja Kolektor Surya pada Alat Desalinasi Vacuum Natural Afif, Faisal; Sihaloho, Gerry Mathias; Setyawan, Eko Yohanes
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v9i1.2557

Abstract

Kolektor surya pada alat desalinasi air laut tipe vacuum natural ini memanfaatkan energi panas radiasi yang diserap oleh kolektor untuk digunakan memanaskan air laut pada tekanan vakum didalam evaporator. Tekanan vakum dibuat agar air laut dapat menguap pada suhu rendah dibawah 100 °C. Pada penelitian ini digunakan dua kolektor surya yang disusun secara seri dengan dua ukuran pipa pemanas yang berbeda yaitu pipa pemanas ukuran 5/8 dan ½ inchi dan panjang yang berbeda yaitu 582 dan 1405 cm. Kedua kolektor ini juga menggunakan insulasi panas yang berbeda yaitu salah satu kolektor menggunakan rockwoll dan yang lainnya menggunakan polyurethane. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada pukul 08.00-16.00 WIB dalam satu hari diperoleh suhu kolektor tertinggi kolektor adalah pada plat absorber kolektor 2 yaitu 115,76 °C dan suhu air sirkulasi rata-rata keluar sebesar 75,2 °C. Besar kehilangan panas kolektor 1 dan 2 adalah 11,12 MJ dan 11,46 MJ dan energi yang diserap air sirkulasi dari kolektor 1 dan 2 adalah sebesar 7,7884 MJ dan 8,28002 MJ. Dapat disimpulkan bahwa kinerja kolektor yang lebih baik adalah kinerja kolektor 2.
Peningkatan Produktivitas Mesin Sangrai Biji Kopi Di UKM Kabupaten Kediri Eko Yohanes Setyawan; Basuki Widodo; Ahmad Dony Mutiara Bahtiar; Irmalia Suryani Faradisa
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v2i1.1284

Abstract

Kopi adalah minuman dengan cara di seduh dengan air panas, ada beberapa jenis kopi yang tumbuh di wilayah Kab. Kediri yaitu kopi robusta dan lebrika. Berkaitan dengan hal pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kab. Kediri yaitu transfer teknologi proses sangrai biji kopi untuk meningkatkan kualitas dan karakter yang dimiliki oleh kopi yang tumbuh di daerah gunung kelud agar memiliki citra rasa yang khas. Salah satu transfer teknologi yang dilakukan yaitu membuat mesin sangrai kopi untuk penyangrai kopi dengan pemanas kompor berbahan bakar LPG. Sangrai biji kopi sendiri di bedakan menjadi beberapa warna tergantung dari lama  waktu sangrai dan temperatur yang digunakan pada saat sangrai biji kopi, semakin besar temperatur yang digunakan saat menyangrai kopi otomatis mempengaruhi waktu yang digunakan semakin sedikit untuk menyangrai biji kopi. Hasil dari sangrai terdapat 3 pilihan warna yang pertama light, kedua medium dan yang ke 3 dark. Dengan variasi temperatur 1000 C sampai dengan 2200 C begitu juga dengan lama waktu penyangraian mulai dari 10 menit sampai dengan 30 menit.
Perancangan Mesin Camshaft Untuk Memperbaiki Profil Camshaft yang Aus Eko Yohanes Setyawan; Mochtar Asroni; Totok Soegiarto
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.848 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i1.566

Abstract

Masyarakat sekarang ini sudah banyak yang mencari kendaraan bermotor dengan emisi gas buang relatifrendah, konsumsi bbm semakin sedikit dan berbagai keunggulan lainnya. Sehingga kendaraan bermotor 4 langkahsemakin banyak diminati karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan motor 2langkah. salah satu permasalah yang banyak ditemukan yaitu camshaft pada motor 4 langkah karena pemakaian yangsudah lama maupun kesalahan dalam perawatan dapat merusak camshaft. Kegunaan camshaft yaitu untuk mengaturbuka maupun tutup bahan bakar kedalam ruang bakar dengan bantuan klep. Sehingga dibutuhkan mesin camshaft untukmembentuk ulang profil camshaft yang sudah aus. Setelah dilakukan percobaan untuk mendisain profil camshaft yangbaru dengan menggunakan mesin camshaft bersama mitra dihasilkan camshaft yang bagus sesuian keinginan dengantingkat kepresisian yang tinggi.
Penerapan Layer Afdruk Sebagai Pengering Screen Sablon di UKM Velyn Souvenir Soeparno Djiwo; Djoko Hari Praswanto; Eko Yohanes Setyawan
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v5i1.3121

Abstract

UKM Vellyn souvenir merupakan UKM yang bergerak dibidang sablon. Selama ini produk yang disablon dalam bentuk tas baik dari bahan plastic maupun spunbond. Proses sablon yang dilakukan menggunakan metode sablon manual, dimana proses pengeringan menggunakan panas matahari. Dengan proses ini memiliki kekurangan yaitu dalam kondisi mendung atau hujan proses sablon tidak dapat dilakukan. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses produksi sablon. Dengan melihat permasalahan yang dihadapi oleh UKM tersebut, tim pengabdian masyarakat ITN Malang menerapkan metode sablon dalam proses pengeringan menggunakan pemanasan dan penyinaran buatan atau disebut alat layer afdruk screen sablon. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pendekatan, dimana pada awal kegiatan melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan mitra, kemudian membuatkan alat layer afdruk untuk membantu proses sablon dan diakhir kegiatan melakukan pelatihan pada UKM. Dari hasil kegiatan tersebut dengan menerapkan teknologi pada UKM Vellyn Souvenir yang bergerak dibidang produksi sablon adalah meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan baik dalam kondisi cuaca mendung atau hujan. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan dalam produksi semakin sedikit dibandingkan dengan pemanasan matahari. Dari data sebelumnya, rata – rata untuk mengerjakan sablon dengan jumlah 100 pcs tas spund bond membutuhkan waktu 15 jam dengan jumlah pekerja 3 orang. Dengan adanya alat layer afdruk sablon ini dalam memproduksi jumlah tersebut membutuhkan waktu 7 jam dengan jumlah pekerja 2 orang. Selain menghemat waktu, mitra juga dapat menghemat pengeluaran biaya produksi sehingga keuntungan yang didapatkan sekarang meningkat 30% dari keuntungan sebelumnya.