Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Ethnobotanical Study on Medicinal Plants in Sesaot Forest, Narmada,West Lombok, Indonesia Rahayu, Slamet Mardiyanto; Andini, Arista Suci
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 11, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.047 KB) | DOI: 10.15294/biosaintifika.v11i2.19314

Abstract

Indonesia is one of the largest mega biodiversity countries in the world that is rich in biological resources. Plants can be an alternative in treating diseases by Indonesian people such as around the Sesaot Forest, the Buwun Sejati Village. This study aimed to determine the types of plants in Sesaot Forest which were used as medicine by the people of Buwun Sejati Village, Narmada District, West Lombok Regency. This research was conducted by interview method and field survey. Data analysis was carried out descriptively. Based on the research, there were 87 species included in 42 families used as medicine by the community of Buwun Sejati Village. The Zingiberaceae family was a plant family that was most widely used as a traditional medicine ingredient. There were 30 types of diseases treated using Sesaot Forest plants by the community of Buwun Sejati Village. Leaves were of the most common part of plant used as raw material for traditional medicine by the people of Buwun Sejati Village, Narmada District, West Lombok Regency. The advantages of traditional medicines include its widespread accessibility and relative low prices. Therefore, this data obtained from this study is necessary to inventory the kind of medicinal plants and their utilization by the community, so that, the traditional knowledge of the medicinal plants can be documented and preserved.
Kajian Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Vegetasi di Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah Rahayu, Slamet Mardiyanto; Andini, Arista Suci
bionature Vol 21, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i1.15200

Abstract

Abstract. Tanjung Aan Beach is one of the beaches in the Mandalika Special Economic Zone (MSEZ), Lombok Island which is prone to tsunami disasters. Moreover, the vegetation on Tanjung Aan Beach has experienced a lot of degradation. Therefore it is necessary to conduct research to determine the types of plants (vegetation) that have the potential to mitigate tsunamis at Tanjung Aan Beach, MSEZ, Central Lombok. The research was conducted with the exploration method (roaming). Based on the research, it can be seen that in Tanjung Aan Beach, Central Lombok there are 3 (types) of plants that have the potential to mitigate the tsunami disaster, namely: Hibiscus tiliaceus, Pandanus utilis, and Terminalia catappa.Keywords: mitigation, tanjung aan beach, tsunami, vegetation
Uji Kontaminasi Bakteri Pada Spons Pencuci Piring Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Lama Penggunaan Arista Suci Andini; Putri Sari Uswatun Hasanah; Syuhriatin Syuhriatin
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 2 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i2.238

Abstract

Spons pencuci piring merupakan tempat yang ideal untuk mikroorganisme seperti bakteri berbahaya dan patogen lainnya seperti e-coli, Staphylococcus aureus, dan salmonela. Spons umumnya digunakan di dapur untuk keperluan mencuci peralatan rumah tangga seperti piring, gelas, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada spons pencuci piring yang digunakan oleh ibu rumah tangga. Identifikasi dilakukan dengan metode inokulasi rendaman air spons pencuci piring dimana metode ini berfungsi untuk mengetahui spesies bakteri kontaminan yang tumbuh pada sampel. Penelitian ini menggunakan 3 populasi responden yang dengan rentang waktu penggunaan yang berbeda antara 2 minggu, 4 minggu, dan 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kontaminasi bakteri pada rentang waktu 6 minggu. Hasil identifikasi menunjukkan mikroba yang tumbuh adalah E-coli yang merupakan bakteri pathogen. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel spons dengan pemakaian lebih dari 4 minggu menunjukan hasil Positif kontaminasi bakteri  E-coli sehinggadapat disimpulkan  rentang waktu yang aman dalam penggunaan spons untuk diganti adalah adalah 4 minggu.
Inventarisasi Bahan Tambahan Makanan (BTM) Penyebab Positif Palsu Pada Uji Kualitatif Boraks Dengan Filtrat Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L) Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Diaul Maftuha
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 2 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v7i2.184

Abstract

Natrium Tetraborate (boraks) merupakan jenis bahan tambahan makanan (BTM) berfungsi sebagai sebagai pengawet  yang dilarang Kementerian Kesehatan RI No 235/Menkes/VI/1984. Konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat  menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, ginjal, demam, anuria, koma, bahkan kematian. Analisa kualitatif boraks kini mulai dikembangkan memanfaatkan bahan-bahan alam, salah satunya ubi ungu. Ekstrak Ubi Ungu dapat digunakan sebagai pendeteksi boraks karena ekstrak Ubi Ungu mengandung senyawa antosianin. antosianin dapat mendeteksi adanya kandungan boraks pada makanan akan tetapi sering terjadi positif palsu pada uji. Penelitian ini dilakukan di Kesehatan Pengujian Kalibrasi dan Penunjang Medis Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan tujuan untuk mengetahui BTM yang menyebabkan munculnya positif palsu deteksi borak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Bahan tambahan makanan dengan hasil positif palsu pada uji kualitatif boraks dengan filtrat ubi ungu (Ipomoea Batatas L) yaitu Natrium Benzoat, Monosodium Glutamat, Natrium Tripoliposfat, Natrium Bikarbonat, Bikarbonat, Natrium Karbonat, Natrium Polipospat, dan Carboxyl Methyl Cellulose
Analisis Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Menggunakan Berbagai Komposisi Media Tumbuh Putu Rizki Ade Perdana; Syuhriatin Syuhriatin; Arista Suci Andini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 3 No 3 (2021): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur pangan yang banyak dibudidayakan karena selain rasanya enak juga mengandung protein dan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan buah dan sayur. Lombok Barat merupakan salah satu wilayah budidaya jamur. Bahan dasar untuk media budidaya jamur tiram putih tersedia cukup banyak seperti serbuk geregaji, serabut kelapa dan lain lain yang masih bisa ditemukan di tempat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi media tanam dengan menggunakan serbuk gergaji kayu dan serbuk sabut kelapa (cocopeat) untuk melihat produktivitas (ganti dengan pertumbuhan) jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Perlakuan media dengan perbandingan serbuk gergaji kayu: serbuk sabut kelapa (cocopeat) yang digunakan adalah (80 %: 0 %), (70 %: 10 %), (60 %: 20 %), (50 %: 30 %), dan (40 %: 40 %). Hasil penelitian ini diolah menggunakan metode analisis data oneway ANOVA selanjutnya dilakukan uji posthoct. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam serbuk gergaji kayu dan serbuk sabut kelapa (cocopeat) pada berbagai komposisi berpengaruh nyata yang bermakna pada lebar tudung, panjang tangkai, dan berat jamur pada hari pemanenan ketiga dan ketujuh (p value = 0,000). Perlakuan (T3) memiliki komposisi paling efektif saat pemanenan ke 1 dengan lebar tudung (14.80 cm), panjang tangkai (6.24 cm), dan berat basah tubuh buah (35.46 gr) jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Sedangkan (T3) efektif saat pemanenan ke 2 lebar tudung (15.07 cm), panjang tangkai (6.24 cm), dan berat basah tubuh buah (35.78 gr) jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Kata Kunci: Cocopeat, Pleurotus ostreatus, Serbuk gergaji kayu.
Kualitas Air Sungai Oloh Bawi Abian Tubuh Berdasarkan Parameter Lingkungan dan Keberadaan Biofilm Zaenap Zaenap; Arista Suci Andini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 2 No 3 (2020): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin besarnya limbah yang di hasilkan. Konsekuensinya adalah beban badan air yang selama ini di jadikan tempat pembuangan limbah industri menjadi semakin berat. Daerah Abian tubuh merupakan salah satu pusat sentra produksi tahu di mataram dan menghasilkan limbah tahu dalam skala cukup besar yang dibuang ke sungai Oloh bawi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air sungai yang disebabkan oleh pencemaran limbah tahu tersebut menggunakan parameter lingkungan dan keberadaan biofilm sebagai indikatornya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan Sungai Oloh Bawi tidak baik karena telah tercemar oleh limbah tahu. Hal ini dapat dilihat dari tingginya pH perairan yang di atas ambang batas yaitu 5,8 - 6,3 dan adanya keberadaan Biofilm.
Arecaceae di Hutan Sesaot, Pulau Lombok Slamet Mardianto; Arista Suci Andini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 2 No 1 (2020): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Lombok merupakan salah satu pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan dan karakteristik Familia Arecaceae yang terdapat di Hutan Sesaot, Pulau Lombok. Berdasarkan penelitian diperoleh dua (2) jenis tumbuhan Familia Arecaceae di Hutan Sesaot, Pulau Lombok, yaitu Arenga pinnata (Wurmb) Merr dan Salacca zalacca (Gaertn.) Voss. Familia Arecaceae memiliki karakteristik, yaitu akar serabut, tumbuhan monokotil berbatang tunggal, daun bertulang menyirip, karangan bunga pada ketiak daun atau terminal, buah buni atau buah batu, biji monokotil dengan embrio kecil.
Tingkat Pencemaran Air Sungai Oloh Bawi Abian Tubuh Kota Mataram yang Disebabkan Limbah Perusahaan Tahu Menggunakan Metode ALT (Angka Lempeng Total) Syuhriatin Syuhriatin; Zaenap Zaenap; Arista Suci Andini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 3 No 3 (2021): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain kedalam perairan, salah satu sumber pencemar perairan adalah limbah tahu, limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan kedelai menjadi tahu yang terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu sehingga tidak dapat dikonsumsi. Perusahaan industri tahu di kota Mataram mencapai 14.400 ton per tahun dan menghasilkan limbah cair 500.000 m3 per tahun tanpa adanya system pengolahan limbah, sehingga mencemari perairan. Air sungai merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilakukan perlindungan agar dapat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup maupun manusia. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menguji Angka Lempeng Total (ALT) air sungai Oloh Bawi di desa Abian Tubuh dan menentukan tingkat pencemarannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untukumum atau generalisasi. Uji ALT merupakan metode untuk menghitung angka cemaranbakteri aerob mesofil yang terdapat dalam sampel dengan metode cara tuang (pour plate)pada media padat dan di inkubasi selama 24 - 48 jam pada suhu 35 - 37°C dengan posisiterbalik. Salah satu parameter dari Badan Standarisasi Nasional SNI 01-3553-2006menetapkan kadar maksimum yang diperbolehkan untuk pengujian mikroba air berdasarkanparameter Angka Lempeng Total adalah 1,0 x 10-2cfu/ml. Hasil uji Angka Lempeng Totalpada Air Sungai Oloh Bawi Abian Tubuh di titik sampel pertama (S1) didapatkan nilai ratarata sebesar 4 x 10-2 koloni/g, titik sampel kedua (S2) didapatkan nilai sebesar 3,5 x 10-2koloni/g, dan titik sampel ketiga (S3) didapatkan nilai sebesar 4,7 x 10-2 koloni/g.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dari analisa data ketiga sampel, maka airsungai Oloh Bawi di Desa Abian Tubuh belum memenuhi persyaratan mutu dilihat dari nilaiALT.Kata Kunci: Angka Lempeng Total, Air Sungai, Pencemaran
AKTIVITAS ANTIBAKTERI CACING TANAH (Perionyx excavatus) TERHADAP BATERI PATOGEN MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) SECARA IN-VITRO Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Rosalina Edy Swandayani
JURNAL AVESINA Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.963 KB)

Abstract

Permasalahan global yang sedang dihadapi saat ini salah satunya adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik, baik pada negara berkembang maupun negara maju. Hal ini mengindikasikan kebutuhan solusi untuk mengatasi masalah ini. Selama bertahun-tahun, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dianggap sebagai patogen resisten penyebab penting penyakit infeksi di seluruh dunia. Penelitian ini adalah eksperimental dan dilakukan secara In-vitro. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa suspensi cacing tanah jenis Perionyx excavatus memiliki potensi sebagai anti-MRSA dengan rata-rata luas zona hambat konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% secara berurutan adalah 8,67 mm, 12.33 mm, 17 mm, 20 mm dan 23.67 mm. Zona hambat yang terbentuk menyamai zona hambat yang dibentuk oleh antibiotik komersial Imipenem yang digunakan sebagai kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa suspensi cacing tanah Perionyx excavates memiliki potensi sebagai alternatif penganan infeksi MRSA.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan di Desa Peresak Kecamatan Narmada Rosalina Edy Swandayani; Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Diah Meidatuzzahra; Hasan Basri; Slamet Mardiyanto Rahayu; Meilinda Pahriana; Baiq Diah Fitasari
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 6 (2021): December Pages 1257-1486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i6.479

Abstract

Program pengabdian yang akan dilaksanakan adalah penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Selain dapat menghemat pengeluaran keluarga, tanaman obat tersebut jika dibudidayakan dan diolah dapat dijual sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan ini peserta akan diberikan pengetahuan tentang tanaman obat dan pendampingan untuk penanaman, pelatihan budidaya serta pengolahan hasil TOGA menjadi produk minuman kesehatan. Adapun kegiatan ini dilakukan di Dusun Tanak Tepong Selatan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Pancor Godang 1. Adapun metode kegiatan berupa sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman obat serta pelatihan dalam pengolahan menjadi minumaan kesehatan. Selain itu dalam kegiatan tersebut peserta diberikan penjelasan terkait manfaat budidaya tanaman obat untuk konservasi lingkungan. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah peserta menjadi lebih mengetahui manfaat tanaman yang ada disekitar mereka di bidang kesehatan, ekonomi dan konservasi lingkungan. Simpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim PKM Prodi Biologi dengan topik kegiatan  Sosialisasi Pemanfaatan TOGA untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan Di Desa Peresak, Kecamatan Narmada mendapat tanggapan yang sangat baik dari para peserta. Peserta lebih leluasa berekspresi dan bertanya terkait manfaat tanaman kesehatan dan proses pembuatan minuman kesehatan tersebut.