Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBEDAAN JUMLAH ANGKA KUMAN DENGAN PENCUCIAN MENGGUNAKAN AIR, SABUN, DAN JERUK SAMBAL (CITRUS AMBLYCARPA) PADA TANGAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK Ardhanty, Amelia; Amaliyah, Nurul; Yulia, Yulia
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:     Perbedaan      J umlah    Angka    Kuman     Pada    Tangan     dengan    Pencucian Menggunakan      Air,   Sabun,    dan   Jeruk    Sambal    (Citrus  Amblycarpa)    Pada   Tangan Mahasiswa    Poltekkes   Kemenkes    Pontianak.     Penelitian ini bersifat quasi eksperimen. Dilakukan dengan 3 perlakuan, pengambilan sampel secara Proporsional Random  Sampling yaitu mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Kesehatan Gigi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 sampe1. Hasil statistik menggunakan uji Anova One Way. P  value = 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada perbedaan  jumlah angka kuman pada tangan dengan pencucian menggunakan air, sabun, dan jeruk sambal (citrus amblycarpa) pada tangan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata angka  kuman setelah mencuci tangan menggunakan air, sabun dan jeruk adalah 151,8 koloni, 64 dan 20,8 koloni, sehingga ada perbedaan jumlah angka kuman pada  tangan dengan pencucian menggunakan air, sabun, dan jeruk sambal (citrus amblycarpa) pada tangan mahasiswa poltekkes kemenkes pontianak. Abstract:               The  Differences    Amount    of  Germs   By  Washing    wih  Water,    Soap,   and Lime  in The  Hands   of Student   Poltekkes   Kemenkes   Pontianak.    This research  is quasi experimental,         which    conducted    with   3   treatments.    Sampling    in   this   research    is Proporsional   Random  Sampling  to the  students  of Environmental   Health,  Nutrition,   and Dental  Nurse  Poltekkes  Kemnkes  Pontianak.   Sampel  in this study is 27 sampeL Statistical results  by using Anova  One  Way.  P value  ~ 0,05 which  means  that  Ho rejected,  so there are  differences   amount  of  germs  by washing  with  water,  soap,  and  lime  in the  hand  of student  Poltekkes  Kemenkes  Pontianak.   Results  from this  study  is the average  number  of bacteria  after  washing  hands  with  water,  soap  and lime are  151.8 colonies,  64, and 20.8 colonies.  So there are difference  number  of bacteria  on the hands  by washing  with water, soap,   and     lime   (citrus   amblycarpa)    in  the   hands   of   students   Poltekkes   Kemnkes Pontianak.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK UTARA Afrianto, Rizki; Adib, Moh.; Amaliyah, Nurul
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan tipe penelitian cross sectional dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan dan sikap) dan variabel terikat (kepemilikan jamban sehat). Jumlah sampel yang digunakan adalah 95 sampel. Hasil penelitian pengetahuan (baik = 54 & kurang = 41), Sikap (baik = 58 & kurang = 37) dan Kepemilikan Jamban (memenuhi syarat = 44 & tidak memenuhi syarat = 51). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban sehat (p value = 0,020, OR = 4,286), ada hubungan antara sikap dengan kepemilikan jamban sehat (p value = 0,050, OR = 2,564).Abstract: The Relationship of Knowledge and Attitudes with Healthy Water Kloset in Puskesmas Siantan Hilir District of North Pontianak. This research is observational analytic with the type of study cross-sectional with a test of hypothesis to determine the relationship between the two variables are independent variables (knowledge and attitude) and the dependent variable (healthy water kloset). The samples used are 95 samples. The results of research, knowledge (good = 54 & lesser = 41), Attitude (good = 58 & lesser = 37) and water kloset (qualified = 44 & ineligible = 51). It can be concluded that there is a relationship between knowledge and healthy water kloset (p value = 0.020, OR = 4.286), there is a relationship between attitude to healthy water kloset (p value = 0.050, OR = 2.564).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA PENGUPAS KELAPA DI DESA JERUJU BESAR Rafiyanti, Nuri Septi; Amaliyah, Nurul; Sunarsieh, Sunarsieh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pengupas Kelapa di Desa Jeruju Besar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas (usia pekerja, tekanan panas, masa kerja, lama kerja, status kesehatan, kebiasaan merokok, status gizi pekerja) dengan variabel terikat (kelelahan). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 pekerja dan yang memenuhi syarat sebagai sampel berjumlah 33 pekerja pengupas kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pengupas kelapa di Desa Jeruju Besar adalah usia (pValue = 0,025), tekanan panas (pValue = 0,026) dan kebiasaan merokok (pValue = 0,001). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pengupas kelapa di Desa Jeruju Besar adalah masa kerja (pValue = 0,510), lama kerja (pValue = 0,491), status kesehatan (pValue = 0,456) dan status gizi (pValue = 0,764).      Abstract: The Factors Related to Fatigue in Coconut Paring Workers in Jeruju Besar Village. This research is an analytic observational research with cross sectional approach to see the relation between independent variable (age of workers, heat stress, years of working, workhours, health status, smoke habit, nutrition status of the workers) with dependent variable (fatigue). The number of the population in this research is 40 workers and the workers who are qualified as sample are 33 coconut paring workers. The result of the research showed that the related factors to fatigue in coconut paring workers in Jeruju Besar Village are the age of workers (pValue = 0,025), heat stress (pValue = 0,026) and smoke habit (pValue = 0,001). Whereas the unrelated factors to fatigue in coconut paring workers in Jeruju Besar Village are years of working (pValue = 0,510), workhours (pValue = 0,491), health status (pValue = 0,456) and nutrition status of the workers (pValue = 0,764).
Analisis Ketengikan Minyak Goreng Berdasarkan Variasi Penggorengan Pisang Goreng Di Kota Pontianak Tahun 2014 Khotimah, Chusnul; Amaliyah, Nurul; Salbiah, Salbiah
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Analisis Ketengikan Minyak Goreng Berdasarkan Variasi Penggorengan Pisang Goreng di Kota Pontianak Tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ketengikan minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan pisang goreng di kota Pontianak tahun 2014. Penelitian ini bersifat Eksperiment Laboratory dengan 3 kali pengulangan penggorengan dan diuji dengan metode idiometri. Dianalisis dengan keragaman satu arah (One Way Analysis) dengan uji lanjut LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan ketengikan minyak goreng sebelum digunakan untuk menggoreng dengan 1 kali penggorengan dan ada perbedaan ketengikan minyak goreng sebelum digunakan untuk menggoreng dengan setelah dilakukan 3 kali dan 5 kali penggorengan. Rerata bilangan peroksida minyak goreng curah yang belum digunakan untuk menggoreng pisang goreng adalah 6,83 mek O2/kg. Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 1 kali penggorengan adalah 7,73 mek O2/kg. Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 3 kali penggorengan pisang goreng adalah 9,67 mek O2/kg. Dan Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 5 kali penggorengan pisang goreng adalah 11,11 mek O2/kg. Berdasarkan hasil uji laboratorium minyak goreng curah yang digunakan untuk menggoreng pisang goreng mengalami ketengikan setelah 5 kali penggorengan karena telah melebihi standar mutu minyak goreng Indonesia dalam SNI 3741-2013 yaitu 10 mek O2/kg.  Hasil penelitian dengan menggunakan metode idiometri menunjukkan 5 kali penggorengan pisang goreng dengan minyak goreng curah telah mengalami ketengikan dan sebaiknya penggunaan minyak goreng curah dalam penggorengan sehari-hari tidak lebih dari 3 kali pengulangan penggorengan.Abstract. Analysis of Edible Oil Rancidity Based Frying Fried Banana Variation in Pontianak 2014. This research is an experiment Laboratory with 3 repetitions frying and tested by the method idiometri. Analyzed by one-way diversity (One Way Analysis) with a further test LSD (Least Significant Difference).The results using the method idiometri show 5 times frying pan fried bananas with cooking oil has been rancidity and should use cooking oil in a frying everyday no more than 3 times the repetition of frying. The results showed no difference rancidity cooking oil before use to fry the first time there is a difference rancidity frying and cooking oil before it is used for frying after 3 time and 5 times the frying pan. The mean number peroxide cooking oil that has not been used to fry fried banana is 6.83 meq O2/kg. The mean number peroxide cooking oil 1 frying time was 7.73 meq O2/kg. The mean number peroxide cooking oil 3 times a frying pan fried banana is 9.67 meq O2/kg. And Mean peroxide cooking oil 5 times frying pan fried bananas is 11.11 meq O2/kg. Based on the results of the laboratory tests used cooking oil for frying fried bananas experience rancidity after 5 times the frying because it has exceeded the quality standard of cooking oil Indonesia in ISO 3741-2013 which is 10 meq O2/kg. The purpose of this study to analyze rancidity cooking oil before and after frying bananas fried in Pontianak in 2014.
Studi Sanitasi dan Densitas Bakteri, Kapang dan Khamir pada Dapur Kapal Penumpang Tujuan Luar Kalimantan Barat yang Merapat Di Pelabuhan Dwikora Pontianak Tahun 2014 Maulana, Rachmat Dwi Cahyo; Amaliyah, Nurul; Susilawati, Susilawati
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Studi Sanitasi dan Densitas Bakteri, Kapang dan Khamir pada Dapur Kapal Penumpang Tujuan Luar Kalimantan Barat yang Merapat di Pelabuhan Dwikora Pontianak Tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sanitasi dan densitas bakteri, kapang dan khamir di dapur kapal penumpang tujuan luar Kalimantan Barat yang merapat di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan jenis rancangan penelitian deskriptif yang bersifat observasional dengan menggunakan lembar observasi dan melakukan uji laboratorium. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa dua kapal memiliki sanitasi dapur dengan kategori baik dan satu kapal memiliki sanitasi dapur dengan kategori buruk. Dari hasil pemeriksaan densitas bakteri diketahui bahwa satu dari dua dapur kapal memiliki densitas bakteri melebihi nilai ambang batas (NAB) yaitu 700 koloni/m3. Sementara itu, dari hasil pemeriksaan densitas kapang dan khamir diketahui bahwa semua dapur kapal masih dibawah NAB. Disarankan kepada pengelola kapal untuk meningkatkan kegiatan membersihkan dapur. Memperbaiki atau melapisi dinding dan langit-langit dapur yang tidak rata akibat korosi. Mengkondisikan pertukaran udara di dapur. Menjaga kebersihan saringan udara pada AC. Selain itu, lampu di dapur kapal juga sebaiknya diganti.Abstract. Study of Sanitation and Bacteria Density, Mold and Yeastin The Kitchen of Passenger Ships Outside West Kalimantan Which Docked at Port of Dwikora Pontianak 2014. The purpose of this study was to determine the state of sanitation and the density of bacteria, molds and yeasts in the kitchen passenger ships outside West Kalimantan which docked at the Port of Dwikora Pontianak. This study is a cross sectional descriptive study design types observational using the observation sheet and perform laboratory tests. Based on the observation that the two ships are known to have sanitary kitchen with good category and the vessel has a kitchen with a category of poor sanitation. From the results of the density of bacteria is known that one of the two galley has a bacterial density exceeds the threshold value which is 700 colonies / m3. Meanwhile, from the results of the density of molds and yeasts in mind that all of the galley is below treshold value. Suggested for ship management to improve the activity to clean the kitchen.Repair or lining the walls and ceiling kitchen uneven due to corrosion. Exchange of air conditioning in the kitchen. Maintain cleanliness of the air filter on the air conditioner. In addition, the light in the galley should also be replaced.
Z. mauritiana Leaves as Larvasidal Alternatives Amaliyah, Nurul; Purnomo, Aryanto; Khayan, Khayan; Wardoyo, Slamet; Anwar, Taufik
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i1.24377

Abstract

The development of resistance to chemical insecticides among mosquitos has been considered as a setback in vector control. However, the use of chemical insecticides is often toxic to both human and non-target animals, thus it needs the development of natural insecticides. This study aims to analyze the larvicidal effect of Z. mauritiana leaves as a natural larvicidal that is friendly to the environment. This research will outline the larvicidal effect of Z. mauritiana leaves and discuss the significance of addressing this natural larvicide against Aedes aegypti larvae. Methods and Material in this study, we developed a mosquito larvacide by extracting Z. mauritiana leaves with the maceration method. We extracted Z. mauritiana leaves into 5 different concentrations (1%, 3%, 5%, 7%, 9%) and its effect compared to the current chemical larvicide (1% of temephos). Data analysis was performed by using the computer and statistical of variance test One Way Anova. This experiment was successfully 100% killed Aedes aegypti in 24 hours of the intervention of 9% extract of Z. mauritiana leaves which was a powerful effect compare to recent studies. The intervention of concentration variations was significantly associated with larvae mortality (p ≤ 0,001).