Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JAWARA DALAM BUDAYA BANTEN (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Jawara di Banten) Firdausi, Indrianti Azhar
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2016): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.953 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v4i3.361

Abstract

Jawara merupakan warisan budaya yang dikonstruksi sebagai bagian dari identitas masyarakat Banten. Dengan teoriInteraksi simbolik dimana ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia (mind), mengenai diri (self) dan hubungannya di tengah interaksi sosial dan tujuan akhir memediasi serta mengintrepretasi makna di tengah masyarakat (society) dimana individu itu menetap. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Sedangkan metode etnografi komunikasi digunakan untuk mengetahui pola-pola komunikasi kelompok yang diwakilkan oleh unit-unit etnografi komunikasi yaitu situasi, peristiwa dan tindakan. Melalui Metode Etnografi Komunikasi dengan tiga unit analisis yaitu situasi komunikasi, peristiwa komunikasi dan tindakan komunikasinya ditemukan citra negatif jawara pada mulanya merupakan pelabelan kepada orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap kolonial, tidak sesuai dengan makna awalnya yaitu sebagai murid kiyai atau ?tentarane Kiyai?. Sebuah lingkaran interaksi dapat menggerakkan mereka yang didefinisikan berbeda atau menyimpang untuk berpikiran atau berperilaku seperti yang dituduhkannya itu dimana jawara lebih dikenal sebagai subkuktur kekerasan, hal ini  bagian dari identitas budaya Banten menjadikan posisi dan peranan jawara di sangat tinggi dimana dalam proses komunikasinya mereka kebanyakan berinteraksi dengan simbol-simbol kejawaraannya.
KOMUNIKASI POLITIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi Fenomenologi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Serang Tahun 2013) Firdausi, Indrianti Azhar
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2015): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.47 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v3i2.398

Abstract

Penelitian ini menggunakan teori realitas sosial dan teori fenomenologi, dengan paradigma konstruktivis dan menggunakan pendekatan kualitatif serta dalam pengumpulan data melalu wawancara mendalam terhadap para informan.  Dari fenomena yang didapatkan bahwa dalam mereduksi pengalaman dan pemaknaan yang dihasilkan dari pengetahuan dan aktifitas pegawai negeri dalam politik pada proses pemilihan kepala daerah Kota Serang tahun 2013 terbagi dalam dua kategori dalam tindakan politiknya. Pertama Pegawai Negrei sebagai pelayan masyarakat yaitu pegawai negeri yang menjalankan perannya secara normatif dan mendedikasikan profesi mereka untuk melayani masyarakat secara institutif sesuai dengan Undang-undang kepegawaian negri yang berlaku, tidak berpihak dalam berpolitik dan tidak menjalani kegiatan politik praktis. Kedua adalah pegawai negeri sebagai pelayan kekuasaan yang secara terang-terangan menunjukan keterlibatan mereka dalam usaha dukungmendukung calon kepala daerah khususnya incumbent. Kegiatannya berupa kampanye, intervensi, himbauan serta instruksi terhadap sesama profesi pegawai negeri. Mempunyai kedekatan dan loyalitas tinggi terhadap atasan mereka yang mencalonkan diri serta adanya indikasi mengincar jabatan yang diinginkan dalam pertahanan kekuasaan yang dimiliki atau akan diraihnya.  Kata Kunci :Pegawai Negri Sipil, Komunikasi Politik,dan Realitas Sosial  
Kisruh Regulasi Tenaga Kerja Asing Sebagai Kegagalan Komunikasi Publik Pemerintah Firdausi, Indrianti Azhar; Fuqoha, Fuqoha
Jurnal Komunikasi Profesional Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.231 KB) | DOI: 10.25139/jkp.v2i2.1264

Abstract

The development of information technology should be maximized by the government in establishing communication and information about policies taken by the government. Thus, good communication will be held in order to achieve the goals of the State without the social upheaval that arises in the community due to policies set by the government. One of the failures of government public communication is the government's failure to explain and socialize the Presidential Regulation Number 20 of 2018 concerning the Use of Foreign Workers who get responses to the pros and cons of all parties, both from the general public and from government opposition. The communication failure gave birth to multi-interpretation from various circles of society and government. Every government regulation or legal policy has functions and objectives in order to achieve the goals of the State. Conception The rule of law guarantees legal certainty, legal benefits and legal justice. The regulation on the use of foreign workers is one form of legal certainty in order to protect opportunities and employment opportunities for citizens of their own country. However, communication failures built by the government resulted in multi-interpretation of policies that were considered to provide convenience for foreign workers and complicate Indonesian employment opportunities.
Kisruh Regulasi Tenaga Kerja Asing Sebagai Kegagalan Komunikasi Publik Pemerintah Firdausi, Indrianti Azhar; Fuqoha, Fuqoha
Jurnal Komunikasi Profesional Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.231 KB) | DOI: 10.25139/jkp.v2i2.1264

Abstract

The development of information technology should be maximized by the government in establishing communication and information about policies taken by the government. Thus, good communication will be held in order to achieve the goals of the State without the social upheaval that arises in the community due to policies set by the government. One of the failures of government public communication is the government's failure to explain and socialize the Presidential Regulation Number 20 of 2018 concerning the Use of Foreign Workers who get responses to the pros and cons of all parties, both from the general public and from government opposition. The communication failure gave birth to multi-interpretation from various circles of society and government. Every government regulation or legal policy has functions and objectives in order to achieve the goals of the State. Conception The rule of law guarantees legal certainty, legal benefits and legal justice. The regulation on the use of foreign workers is one form of legal certainty in order to protect opportunities and employment opportunities for citizens of their own country. However, communication failures built by the government resulted in multi-interpretation of policies that were considered to provide convenience for foreign workers and complicate Indonesian employment opportunities.