Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Strategi Public Relations Untuk Menciptakan Minat Pengunjung Ke Galeri Indonesia Kaya Lestari, Hessy; Nurhajati, Lestari
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.071 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v7i1.1563

Abstract

One of the most important tools in gallery is Public Relations. The existence of Public Relations in aGallery can be a bridge between the gallery with its public. The purpose of Public Relations in aGallery is to disseminate information, create, and maintain good harmonious relationships in orderto get a positive image of the Gallery. However, the abundance of Galleries in Jakarta, causes alack of public interest in visiting Gallery Indonesia Kaya. This causes the need for a PublicRelations strategy that is used to increase visitors?. This research was conducted by usingqualitative method through interview and observation. From the results of interviews andobservation, researchers found that the Gallery Indonesia Kaya performs strategies of PublicRelations to increase visitor?s interest. Researchers also found that Gallery Indonesia Kaya has notsucceeded in doing strategy of Public Relations to increase visitors? interest because theinconsistency between strategy and hope which executed with expectation to be achieved.
POLA KOMUNIKASI KEKERABATAN SUKU BATAK DALAM PENGGUNAAN MARGA UNTUK MENJALIN KEAKRABAN Fitriyani, Lamria Raya; Nurhajati, Lestari
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.01 KB) | DOI: 10.32509/wacana.v17i2.620

Abstract

Suku bangsa yang ada di Indonesia secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 31 kelompok. Salah satunya adalah suku Batak. Suku Batak memiliki 6 pengelompokkan sub suku, yang masing-masing memiliki marga yang berbeda. Pengelompokkan sub suku dan marga tersebut di pahami hampir semua masyarakat Batak. Selain suku Batak, ada beberapa suku di Indonesia yang memiliki marga, tetapi dalam suku Batak penggunaan marga jadi sangat erat digunakan dalam berbagai kesempatan kegiatan adat maupun pertemuan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi kekerabatan suku batak dalam penggunaan marga untuk menjalin keakraban. Penelitian ini menggunakan teori intra budaya, dengan metodologi kualitatif dan paradigma konstruktivisme, sementara data didapat melalui wawancara mendalam kepada beberapa informan. Hasil awal penelitian ini menunjukkan bahwa keakraban kekerabatan masyarakat Batak melalui penggunaan marga dalam setiap pertemuan, perkenalan, dan dalam berbagai kesempatan pertemuan adat.
Kepemilikan Media dan Isi Pemberitaan Koran Tempo Nurhajati, Lestari; Wijayanto, Xenia Angelica
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v1i1.1

Abstract

Kepemilikan media, khususnya surat kabar di Indonesia saat ini menunjukkan pemusatan kepemilikan, terpusat pada beberapa nama pemilik modal seperti Kompas Group, Jawa Pos Grup, Globe Media Grop, Media Indonesia grup, dan Tempo Inti Media. Situasi ini menjadikan keberagaman isi media (diversity content) tidak terjadi karena tidak ada keberagaman pemilik (diversity ownership). Akibatnya terjadi proses industri budaya bersifat massal. Dari kondisi tersebut kepentingan dan pemilik media harusnya diabaikan, namun dalam prakteknya di Indonesia sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media, khususnya Koran Tempo bisa bersikap berimbang menyiarkan pemberitaan yang berkaitan dengan kepentingan para pemiliknya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana kepemilikan dan isi pemberitaan Koran Tempo dilihat dari perspektif strukturasi Giddens. Hasil penelitian ini menunjukan, isi Koran Tempo tidak semata-mata mempublikasi apa-apa yang diharapkan oleh pemilik modal. Namun tetap berkiblat dari rapat redaksi, ide dan gagasan dari para anggota redaksi. Kesimpulan penelitian ini adalah isi pemberitaan Koran Tempo  yang disajikan tidak semata-mata mengikuti kebutuhan pemilik modal yang dianggap menjadi penentu isi dari surat kabar sebagai bagian dari industri budaya.
Kepemilikan Media dan Isi Pemberitaan Koran Tempo Lestari Nurhajati; Xenia Angelica Wijayanto
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v1i1.1

Abstract

Kepemilikan media, khususnya surat kabar di Indonesia saat ini menunjukkan pemusatan kepemilikan, terpusat pada beberapa nama pemilik modal seperti Kompas Group, Jawa Pos Grup, Globe Media Grop, Media Indonesia grup, dan Tempo Inti Media. Situasi ini menjadikan keberagaman isi media (diversity content) tidak terjadi karena tidak ada keberagaman pemilik (diversity ownership). Akibatnya terjadi proses industri budaya bersifat massal. Dari kondisi tersebut kepentingan dan pemilik media harusnya diabaikan, namun dalam prakteknya di Indonesia sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media, khususnya Koran Tempo bisa bersikap berimbang menyiarkan pemberitaan yang berkaitan dengan kepentingan para pemiliknya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana kepemilikan dan isi pemberitaan Koran Tempo dilihat dari perspektif strukturasi Giddens. Hasil penelitian ini menunjukan, isi Koran Tempo tidak semata-mata mempublikasi apa-apa yang diharapkan oleh pemilik modal. Namun tetap berkiblat dari rapat redaksi, ide dan gagasan dari para anggota redaksi. Kesimpulan penelitian ini adalah isi pemberitaan Koran Tempo  yang disajikan tidak semata-mata mengikuti kebutuhan pemilik modal yang dianggap menjadi penentu isi dari surat kabar sebagai bagian dari industri budaya.
Framing Media Online “Detikcom” terkait Konflik AS–Iran Periode Januari 2020 Ananda Prisilia Chodijah; Fransisca Aletha Sari Sugiyatno; Lestari Nurhajati
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 7 No. 1 (2020): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101007120204

Abstract

Hubungan antara AS - Iran semakin memanas dengan terbunuhnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Soleimani terbunuh oleh drone AS di Baghdad, Irak. Konflik ini menjadi salah satu topik yang dibahas oleh media karena konflik antara AS - Iran sempat disebut-sebut akan menjadi perang dunia ketiga, salah satu media yang memberitakan konflik ini adalah detik.com. Penelitian ini akan menganalisis framing yang dilakukan oleh detik.com mengenai konflik AS - Iran, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dan teknik pengumpulan data dokumentasi. Dalam berita-berita mengenai konflik AS-Iran, detik.com cenderung menampilkan sikap agresif Presiden Donald Trump dalam menghadapi konflik ini.
Implementasi Model Kampanye Komunitas Traditional Games Returns dalam Mencegah Adiksi Gawai pada Anak Aghnina Wahdini; Lestari Nurhajati
Communications Vol 1 No 2 (2019): COMMUNICATIONS
Publisher : Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Communications.1.2.2

Abstract

Traditional games are Indonesian cultural heritage that need to be preserved by all Indonesian people, especially children. These games have many positive values such as honesty, cooperation and solidarity. In this digital era, Indonesian children no longer know traditional games because of the rapid advances in technology and environmental factors. Since early childhood they have been introduced to online devices and games. Therefore, Traditional Games Returns community create a campaign to invite and teach Indonesian children to play traditional games as an effort to prevent gadget addiction since early stage. This research aims to explore the implementation of Traditional Games Returns community campaign model to prevent gadget addiction in children using the Oostegard campaign model. This research uses qualitative approach and data collection techniques by conducting interviews. The sources in this study were campaign practitioners, child clinical psychologists and the core team of Traditional Games Returns community. The results of this study indicate that this community campaign model is in accordance with the Oostegard campaign model by fulfilling elements of the problem, campaign, knowledge, skills, attitudes, behaviour and reduced problems. Keywords: campaign, traditional games, gadget addiction
Komunikasi Publik Pemerintah Republik Indonesia terkait Pandemi Covid-19 di Indonesia Rudi Sukandar; Lestari Nurhajati; Rani Chandra Oktaviani; Xenia Angelica Wijayanto
PERSPEKTIF Vol 11, No 2 (2022): PERSPEKTIF - April
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v11i2.6281

Abstract

Penelitian ini berusaha mengevaluasi komunikasi publik Pemerintah Republik Indonesia terkait pandemi Covid-19 di Indonesia dari perspektif para jurnalis sebagai mitra pemerintah dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Dengan menggunakan teori sistem dan excellence theory Grunig sebagai kerangka teoretis, penelitian ini mencoba memahami bagaimana pemerintah sebagai organismee hidup berinteraksi dengan lingkungannya dan mengidentifikasi strategi kehumasan yang dipakai dalam berkomunikasi kepada para pemangku kepentingan terkait pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai focus group discussion (FGD) dan big data analysis (BDA) sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan dalam pola komunikasi krisis pemerintah. Hal ini didorong oleh adanya perubahan kepemimpinan di lembaga terkait dan pergeseran pola komunikasi yang awalnya bersifat militeristik menjadi nonmiliteristik. Namun demikian, beberapa masalah masih didapati dalam komunikasi pemerintah tersebut, di antaranya, masih ditemukannya ego sektoral, inkonsistensi pesan yang dikirimkan oleh lembaga-lembaga pemerintah, penggunaan symbol rujukan yang tidak universal, banyaknya aspek seremonial yang tidak perlu, dan kesenjangan antara perumusan dan realisasi ide serta pelibatan para pemangku kepentingan dalam semangat volunterisme.This study seeks to evaluate the public communication of the Government of the Republic of Indonesia regarding the Covid-19 pandemic in Indonesia from the perspective of journalists as government partners in conveying messages to the public. Using Grunig's systems theory and excellence theory as a theoretical framework, this study tries to understand how the government as a living organisme interacts with its environment and identifies the public relations strategy used in communicating with stakeholders regarding the pandemic. This study employed a qualitative approach using focus group discussions (FGD) and big data analysis (BDA) as data collection techniques. The results showed a change in the government's crisis communication pattern. This is driven by a change in leadership in related institutions and a shift in communication patterns from militaristic to non-militaristic. However, several problems are still found in the government's communication, including the finding of sectoral egos, inconsistency of messages sent by government institutions, the use of non-universal reference symbols, many unnecessary ceremonial aspects, and the gap between formulation and realization of ideas and involvement of stakeholders in the spirit of voluntarism.
Remaja Perkotaan sebagai Sasaran Masif Terpaan Iklan Rokok di Media Online Lestari Nurhajati; Kiki Soewarso; Xenia Angelica Wijayanto
Jurnal InterAct Vol 8, No 2 (2019): InterAct, Communication Journal
Publisher : Atma Jaya Indonesia Catholic University, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36388/ia.v8i2.1593

Abstract

The number of smokers in Indonesia has increased significantly from year to year, especially among teenagers. Data from the IAKMI Tobacco Support and Support Center in 2014, shows one example, that the number of tobacco smokers in the population is 15 years more than those who chew tobacco. This happened because there were no laws issued by the government which prohibited smoking children while industries advertised their products by increasing through various media, including through online media, targeting teenagers. The purpose of this study is to find out what online media advertises cigarettes targeting teenagers in Indonesia. Creative advertisers emphasize that the advertisements they make are introducing brands, products, or creating awareness for their consumers. But there are also advertisements that direct the action, such as the actions of consumers to buy products. Media exposure theory, especially with the use of online media, is used to see the extent to which cigarette advertisements can penetrate the space and time of young people in urban areas. This study uses a quantitative approach with a method of distributing questionnaires to urban teenagers living in five major cities in Indonesia, namely in Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta and Surabaya. The results of this study show that all lines of online media consumed by teenagers are used massively by advertisers of cigarettes. Online media that most often upload cigarette advertisements are YouTube, Website, Instagram and online games.
THE MEDIA FRAMING OF THE SELFIE BETWEEN MISS ISRAEL AND MISS LEBANON FROM CNN & BBC TOWARDS THE POLITIC INTEREST Sabrina Bawazier; Lestari Nurhajati
Informasi Vol 48, No 2 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.947 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i2.21205

Abstract

An international controversy occurred after the selfie between Miss Israel and Miss Lebanon went viral. The Instagram post received many responds from public whether its positive or negative feedbacks, the selfie itself involves a group photo of the Miss Universe contestants that are Miss Israel, Miss Lebanon, Miss Slovak and Miss Japan. After the post was posted by Miss Israel and went viral, Miss Lebanon received many critics relating to her existence in the picture. She was then accused of violating the Lebanon policy for being in contact with an Israeli whereas there are strict rules against any form of association with Israel. The objective of this research is  uncover the media framing between Miss Israel and Miss Lebanon 2015 selfie controversy. This research will analyze articles from two different media that are CNN and BBC that uses the framing theory by Entman, to solve the research problem through four steps of the theory that are to define problem, identify causal interpretation, make moral evaluations, and give treatment/ recommendations. This research result that the two news portal stand for is to acknowledge where they are from, CNN is from the United States whilst BBC is from the United Kingdom. The United States and Israel has always had a special relationship amongst them. America will often back up Israel in any aspects, in other hand UK does not share the same relationship with any of these countries.MEDIA FARMING SWAFOTO ANTARA MISS ISRAEL DAN MISS LEBANON DARI CNN BBC MENUJU KEPENTINGAN POLITIKKontroversi di dunia internasional muncul setelah swafoto antara Miss Israel dan Miss Lebanon menjadi viral. Instagram mengirimkan tanggapan-tanggapan dari publik yang berisikan komentar-komentar negatif ataupun positif. Swafoto yang diunggah tersebut berisi foto sederet kontestan Miss Universe yang terdiri dari Miss Israel, Miss Lebanon, Miss Slovak dan Miss Japan. Setelah foto tersebut diunggah oleh Miss Israel dan menjadi viral, Miss Lebanon menuai banyak kritikan yang berkaitan dengan keberadaannya dalam foto tersebut. Dia kemudian dituduh telah melanggar kebijakan Lebanon karena melakukan swafoto dengan warga Israel padahal telah ada aturan yang cukup jelas mengenai pelarangan bekerjasama dengan warga Israel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap framing media dari kontroversi swafoto yang dilakukan oleh Miss Israel dan Miss Lebanon 2015. Penelitian yang menganalisis artikel-artikel dari dua media yang berbeda yaitu CNN dan BBC ini menggunakan teori framing model Entman. Selain itu, penelitian ini menggunakan empat tahapan dari teori model Entman untuk menjawab permasalahan penelitian yang ada, yaitu menentukan permasalahan, mengidentifikasi interpretasi, membuat evaluasi tentang moral, dan memberikan rekomendasi. Hasil dari penelitian ini adalah masing-masing portal berita tersebut berada pada pihak masing-masing dimana CNN berasal dari Amerika dan BBC berasal dari UK. Amerika dan Israel selalu berada apada hubungan bilateral yang baik. Amerika akan selalu mendukung Israel di segala bidang, sebaliknya UK tidak memiliki hubungan sebaik kedua negara tersebut. 
ISLAMIST NEWSPEAK: The Use of Arabic Terms as a Form of Cultural Hegemony in Political Communication by Muslim Fundamentalist Groups in Indonesia Lestari Nurhajati; Adam James Fenton
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/JIIS.2020.14.2.287-308

Abstract