Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Relaxed Sitting Dengan Pursed Lips Breathing Terhadap Penurunan Derajat Sesak Napas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Lina, Liza Fitri; Wijaya, Andri Kusuma; Admaja, Rengga Depri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2019): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.3123

Abstract

Objective:  Chronic Obstuctive Pulmonary Disease (COPD) increases morbidity and mortality by causing various levels of disturbances including coughing, chest pain, congestion, odema, changes in breathing patterns, and changes in posture.Methods:  The research design was quantitative research by using a quasy experimental design, two groups pre test and post test design.Results:  The results of the bivariate analysis of the dependent t-test in the relaxed sitting treatment group obtained p-value 0.019, while in the treatment group pursed lips breathing the results of p-value is 0.000. The independent t-test results obtained p-value 0.004.Conclusion:  The conclusion of this study shows a comparison of the effectiveness of relaxed sitting with pursed lips breathing to decrease the degree of congestion of patients with COPD.
PEMANFAATAN DAUN SELEDRI DIPEKARANGAN RUMAH UNTUK PENGONTROLAN TEKANAN DARAH DAN MEMBANTU PEREKONOMIAN KELUARGA Wijaya, Andri Kusuma; Oktavidiati, Eva; Fredrika, Larra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.965 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i2.441

Abstract

ABSTRAKPenyakit hipertensi disederhanakan dengan sebutan tekanan darah tinggi level 140 mm Hg atau lebih dan tekanan darah diastolic pada level 90 mm Hg atau lebih. Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat diseluruh dunia, dimana jumlah masyarakat yang mengalami hipertensi semakin bertambah dari tahun ke tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diantaranya melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan pengobatan atau penanganan untuk menurunkan tekanan darah. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi antara lain monitoring tekanan darah secara teratur, program hidup sehat tanpa asap rokok, diet sehat dengan kalori yang seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam. Kegiatan ini bertujuan Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi dan mengontrol peningkatan tekanan darah serta membantu masyarakat dalam membudidayakan seledri di Desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun tahapan kegiatanya adalah melakukan pengkajian hipertensi, mengajak masyarakat mengikuti kegiatan senam hipertensi, penyuluhan tentang hipertensi, pemanfaatan tanaman seledri untuk mengontrol tekanan darah, serta pembudidayaan tanaman seledri. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat memahami tentang penyakit hipertensi mulai dari definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pencegahan serta pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan memanfaatkan daun seledri serta terlaksananya budi daya tanaman seledri di pekarangan rumah masyarakat desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara.Kata Kunci : Tekanan Darah, Seledri
Konseling dengan Teknik Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Toilet Training pada Anak Andri Kusuma Wijaya; Nurhayati Nurhayati; Fatsiwi Nunik Andari; Wenti Dewentri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.145 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.5744

Abstract

ABSTRACT: COUNSELING WITH DEMONSTRATION TECHNIQUES TO IMPROVE ABILITY TOILET TRAINING FOR CHILDREN  Abstract: Toilet training is a form of business carried out with the aim of controlling defecation (chapters) and urination (tub) which is carried out in children, this activity is carried out with the hope that children are able to prevent the occurrence of delays in controlling chapters and tubs. Children need to get attention, especially in the elements of growth and development that are carried out from the beginning of child development. So that the formation of children with abilities and qualities with great categories will achieve the future of children with superior categories so as to produce healthy and intelligent children.Objective: The purpose of this study was to determine the effect of demonstration technique counseling to improve toilet training abilities in children. Methods: This research was conducted with a quantitative type of research where the design used was a pre-experimental design using the One Group Pre-Test and Post-Test approaches. Results: The univariate results of this study obtained the characteristics of respondents from 15 respondents, most of the respondents, namely 11 respondents (73.3%) were at the age of 5 years. For the results of the bivariate analysis using the Wilcoxon Signed Ranks Test statistical test, the p value (value) = 0.001 <0.05.Conclusion: the conclusion of this study is that there is an effect of counseling with demonstration techniques to improve toilet training abilities in children. Keywords: Counseling, Demonstration, Toilet Training INTISARI: KONSELING DENGAN TEKNIK DEMONSTRASI  UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK Pendahuluan: Toilet training ialah suatu bentuk usaha yang dilakukan dengan tujuan mengontrol buang air besar (bab) dan buang air kecil (bak) yang dilaksanakan pada anak, kegiatan ini dilakukan dengan harapan anak mampu  mencegah terjadinya kondisi keterlambatan mengontrol bab dan bak. Anak perlu mendapatkan perhatian terutama dalam unsur tumbuh kembangnya yang dilakukan sejak awal perkembangan anak. Sehingga akan terbentuknya anak-anak dengan kemampuan dan  kualitas dengan kategori  hebat  sehingga akan tercapainya masa depan anak dengan kategori unggul sehingga menghasilkan anak-anak yang sehat dan cerdas.Tujuan: Tujuan penelitian ini diketahui pengaruh konseling teknik demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan toilet training pada anak. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan  jenis penelitian kuantitatif dimana desain yang digunakan ialah dengan desain pra eksperimen dengan  menggunakan pendekatan One Group Pre-Test dan Post-Test.  Hasil: Hasil univariat dari penelitian ini didapatkan karakteristik responden dari 15 responden sebagian besar responden yaitu 11 responden (73,3%) berada pada  usia 5 tahun. Untuk hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test  diperoleh nilai p (value) = 0,001 < 0,05.Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini ialah ada pengaruh konseling dengan teknik demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan toilet training pada anak. Kata kunci: Konseling, Demonstrasi, Toilet training
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT FILTER IPAL KOMUNAL DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK Wati, Nopia; Husin, Hasan; Wijaya, Andri Kusuma; Ramon, Agus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1554

Abstract

Perancangan ini di latar belakangi oleh limbah botol plastik yang semakin menumpuk. Limbah botol plastik masih dianggap kurang bermanfaat. Padahal limbah botol plastik dapat dimanfaatkan menjadi beraneka ragam bentuk. Dalam proses daur ulang limbah botol plastik diperlukan beberapa proses agar daur ulang limbah botol plastik dapat dimanfaatkan. Sebelum didaur ulang perlu adanya proses pencucian agar kotoran padat maupun kimia yang terkandung pada limbah botol plastik dapat diminimalisir.Permasalahan mitra yaitu masyarakatnya memiliki ekonomi rendah dan sebagian warganya bekerja di tempat pembuangan akhir sampah di Air Sebakul, untuk memenuhi kebutuhan vital mereka sehari-hari menjadi pemulung sampah. Walaupun pekerjaan mereka bergelut dibidang persampahan, tetapi mereka tidak memahami bagaimana cara mengelolah sampah tersebut supaya dapat dijadikan sebagai penambah perekonomian keluarganya. Masyarakat sekitar juga.banyak yang belum mengetahui dampak yang ditimbulkan jika limbah botol plastic ini tidak dikelolah dengan baik. Masyarakat juga belum belum mengetahui bagaimana cara pemanfaatan limbah botol plastic ini sebagai filter untuk IPAL .Pada kegaiatan ini masyarakat diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan filter IPAL dengan memanfaatkan limbah botol plastik yang mudh didapatkan oleh masyarakat sekitar. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelolah sampah plastic botol bekas, dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk menambah perekonomian keluarga.Kata Kunci: Pelatihan, Filter IPAL, Botol Plastik
Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi Berkemih Atau Buang Air Kecil Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu Andri Kusuma Wijaya; Fatsiwi Nunik Andari
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.911 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6600

Abstract

ABSTRACT The Elderly is a human being who has a vulnerable age of about 60 years or more. The life process of an elderly person or what is often referred to as the aging process will cause several changes in body functions that occur both in terms of physical changes, biological changes, mental changes, and psychosocial changes. One of the physical changes that occur in the elderly is a change in the urogenital system where there will be a weakness of the pelvic floor muscles where the conditions experienced by the elderly will cause a decrease in the work of muscle tone, both the pubococcygeal muscles and the urethral door muscles, which can cause The elderly experience increased urination or urinary incontinence. To overcome this problem, appropriate intervention is needed so that it is able to reduce the frequency of urination experienced by the elderly. One of the interventions that can be given to reduce the frequency of urination in the elderly is to do Kegel exercises for the elderly who experience urinary incontinence. The purpose of this study is known to be the characteristic distribution of respondents seen from gender and known the influence of kegel exercises on the frequency of urinating or urinating in the elderly. This research is carried out with a type of quantitative research using the design of the quasi-experiment method with pre and post-design tests conducted on a group (One group pre-post design). The results of the univariate analysis revealed that most of the respondents were female with a total of 9 respondents (60%) while respondents with male sex were 6 respondents (40%). Meanwhile, the results of the bivariate analysis of this study using statistical tests in the form of a dependent t-test, obtained p-value (value) = 0.00 < 0.05. The conclusion of this study is that there is an effect of Kegel exercise on the frequency of urination in the elderly at the Tresna Werdha Pagar Dewa Social Institution, Bengkulu.                                        Keywords: Kegel, Elderly, Urine ABSTRAK Lanjut usia merupakan seorang manusia dimana memiliki rentan usia sekitar 60 tahun  atau lebih. Proses kehidupan dari seorang lanjut usia atau yang sering disebut juga sebagai proses menua akan menyebabkan beberapa perubahan pada fungsi tubuh yang terjadi baik dari segi perubahan fisik, perubahan bilogis, perubahan mental dan perubahan psikososial. salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia ialah adanya perubahan pada sistem perkemihan dimana akan terjadi kelemahan otot dasar panggul, kondisi yang dialami oleh lanjut usia ini semakin lama akan menyebabkan  penurunan kerja dari tonus otot baik itu  otot pubocoxygeal dan otot pintu saluran kemih uretra yang mampu menyebabkan lanjut usia mengalami  peningkatan buang air kecil atau inkotinensia urine. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan intervensi yang tepat sehingga mampu untuk menurunkan frekuensi berkemih atau buang air kecil yang dialami oleh lanjut usia. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk menurunkan frekuensi berkemih atau buang air kecil pada lanjut usia ialah dengan melakukan senam kegel pada lanjut usia yang mengalami kondisi inkotinensia urine. Adapun tujuan  dari penelitian ini diketahui distribusi karateristik responden berdasarkan jenis kelamin serta diketahui pengaruh senam kegel terhadap frekuensi berkemih atau buang air kecil pada lanjut usia. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan  jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy experiment  dengan desain pre dan post tes yang dilakukan pada suatu kelompok (One group pre-post design).  Hasil dari analisis univariat diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 9 responden (60%) sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 6 responden (40%).  Sementara hasil analsis  bivariat dari peneltian ini dengan menggunakan uji statistik berupa uji t dependent  diperoleh nilai p value = 0,00 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini ialah ada pengaruh senam kegel terhadap frekuensi berkemih atau buang air kecil pada lanjut usia  di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Kata kunci: Kegel, Lanjut Usia, Urine
PEMANFAATAN DAUN SELEDRI DIPEKARANGAN RUMAH UNTUK PENGONTROLAN TEKANAN DARAH DAN MEMBANTU PEREKONOMIAN KELUARGA Andri Kusuma Wijaya; Eva Oktavidiati; Larra Fredrika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i2.441

Abstract

ABSTRAKPenyakit hipertensi disederhanakan dengan sebutan tekanan darah tinggi level 140 mm Hg atau lebih dan tekanan darah diastolic pada level 90 mm Hg atau lebih. Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat diseluruh dunia, dimana jumlah masyarakat yang mengalami hipertensi semakin bertambah dari tahun ke tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diantaranya melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan pengobatan atau penanganan untuk menurunkan tekanan darah. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi antara lain monitoring tekanan darah secara teratur, program hidup sehat tanpa asap rokok, diet sehat dengan kalori yang seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam. Kegiatan ini bertujuan Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi dan mengontrol peningkatan tekanan darah serta membantu masyarakat dalam membudidayakan seledri di Desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun tahapan kegiatanya adalah melakukan pengkajian hipertensi, mengajak masyarakat mengikuti kegiatan senam hipertensi, penyuluhan tentang hipertensi, pemanfaatan tanaman seledri untuk mengontrol tekanan darah, serta pembudidayaan tanaman seledri. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat memahami tentang penyakit hipertensi mulai dari definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pencegahan serta pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan memanfaatkan daun seledri serta terlaksananya budi daya tanaman seledri di pekarangan rumah masyarakat desa Serumbung Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara.Kata Kunci : Tekanan Darah, Seledri
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI UNTUK PENGONTROLAN SKALA NYERI ARTRITIS RHEUMATOID PADA USIA LANJUT Wijaya, Andri Kusuma; Oktavidiati, Eva; Wati, Nopia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1638

Abstract

ABSTRAKRheumatoid artritis merupakan penyakit degeneratif yang menyerang sendi, terutama terjadi pada orang tua lanjut usia, yang mempunyai ciri–ciri erosi pada kartilago artikuler, pembentukan osteofit, sklerosis subkondral, dan berbagai perubahan biokimia dan morfologi dari membrane sinofial dan kapsula sendi. Penyakit rheumatoid artritis  terjadi di daerah persendian yang paling sering terkena adalah sendi tangan, pergelangan tangan, sendi lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu serta sendi panggul dan biasanya bersifat bilateral/simetris. Gejala klinik penyakit sendi/ rheumatoid artritis berupa gangguan nyeri pada persendian yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena benturan atau kecelakaan dan berlangsung kronis. Selain itu reumatoid artritis juga memiliki karakteristik berupa kerusakan dan proliferasi pada bagian membran sinovial, sehingga berdampak pada kerusakan tulang, sendi dan deformitas yang terjadi pada lansia. Lansia merupakan keadaan dimana adanya penambahan usia seiring dengan  terjadi penurunan fungsi fisiologis, sehingga lansia sering kali memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri hal ini juga disebabkan oleh beberapa hal yang bersifat patologis seperti penurunan fungsi sistem muskuloskeletal karena adanya perubahan komposisi larutan cairan didalam tulang rawan yang akan membebani  sendi untuk bekerja lebih berat lagi yang dapat memicu terjadinya nyeri. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri arthritis rheumatoid diantaranya melakukan kegiatan pengkajian terkait riwayat penyakit lansia atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan tentang penyakit Arthritis Rheumatoid, pemberian penatalaksanaan nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri arthritis rheumatoid seperti kompres dengan jahe merah hangat dan senam rematik pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu.Kata Kunci :Arthritis Rheumatoid, Nyeri
PELATIHAN PEMBUATAN SERBUK JAHE UNTUK MENINGKATKAN IMUN TUBUH DAN NILAI EKONOMI LANSIA SAAT PANDEMIC COVID-19 Selvia Novitasari; Andri Kusuma Wijaya; Eceh Tresna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v5i1.1643

Abstract

BPPLU merupakan lembaga social yang khusus memberikan jaminan hidup, pemeliharaan kesehatan, bimbingan mental spiritual dan memberikan penyantunan kepada lanjut usia yang mmengalami keterbelakangan ekonomi, yang diterlantarkan oleh keluarganya dan hambatan fungsi soialnya. Pelatihan pembuatan serbuk jahe bertujuan agar lansia dapat membuat serbuk jahe sendiri untuk tambahan nilai ekonomi saat pandemic covid19 serta meningkatkan daya tahan tubuh lansia. Metode Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dipanti social tresna werdha kota Bengkulu menggunakan metode video dan demonstrasi langsung pembuatan serbuk jahe. Berdasarkan pengabdian yang telah dilakukan pada lansia yang berada dipanti social sehingga lansia mampu memiliki keahlian dan ketrampilan dalam membuat serbuk jahe sendiri agar bisa dijual sehingga dapat meningkatkan ekonomi lansia dan dapat dikonsumsi untuk meningkatkan imun tubuh lansia. Keyword: Serbuk Jahe, Covid-19, Ekonomi, Imun Tubuh
PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG BALITA MELALUI DDTK /DENVER Fatsiwi Nunik Andari; M. Bagus Andrianto; Leni Rozani; Andri Kusuma Wijaya
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): NOVEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.663 KB)

Abstract

ABSTRACT The golden age period or what is often termed the golden age is a vital period for children aged 1-6 years in terms of growth and development Sado. This period made a great contribution to the stages of further development of the child. Growth is the time when it happens increase in the number and size of human body cells, while the development of focuses more on changes that occur gradually through the process maturation and learning. Development is closely related to growth where the two cannot be separated in the assessment of toddler growth and development. Many factors influence the growth and development of toddlers, including hereditary factors, environment, culture, family socioeconomic status, parenting and internal factors such as the child's level of intelligence. Development toddlers will also be reflected in the behavior they show in their abilities activity or sensory motor and speech abilities or toddler interactions with children things around him. This growth and development can be assessed by using the DDTK or Denver measuring instrument. This service activity is carried out with the aim of knowing growth and development of toddlers in RT 17 RW 06, Sido Mulyo Sub-district, District Ivory City Bengkulu. From the results of the evaluation of activities, it is obtained an overview of growth normal toddler development or according to his age. Keywords: DDTK, Denver, Growing Up, Toddler.
Efisiensi Senam Kaki Diabetik terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Postprandial pada Klien DM Tipe II Fatsiwi Nunik Andari; Rentia Rahmalena; Andri Kusuma Wijaya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.426 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i4.10047

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a chronic progressive disease when the body is unable to carry out proper metabolic processes in carbohydrates, lipids and proteins so that it can cause hyperglycemia. DM sufferers need physical activity such as diabetic foot exercises because these exercises can improve the blood circulation process so that the process of delivering nutrients to the tissue is smoother, strengthens muscles and can reduce blood glucose levels. This study aims to determine the effect of diabetic foot exercise on reducing postprandial blood glucose levels in clients with type II diabetes. The purpose goal of this study is to know the distribution of respondent characteristics based on age and gender, and also postprandial blood sugar levels. While another goal is to  assess efficiency of diabetic foot exercise on decreasing postprandial blood glucose levels. This study uses quantitative research with a Quasi Experimental research design in the form of a group pre-post test design with sampling using the Accidental Sampling technique. The sample in this study amounted to 15 respondents with the analysis used was Dependent t-test. Before being given diabetic foot exercises, the results of blood glucose in DM clients were in the high category with an average value of 221.2mg/dl and blood sugar levels after the posttest decreased with a value of 216.4 mg/dl. The results of this study indicate that there is an effect of diabetic foot exercise on decreasing postprandial blood glucose levels with p value = 0.001. The conclusion of the results of this study is diabetic foot exercises is effective for decreasing postprandial blood glucose levels. Suggestion, it is hoped that diabetic foot exercise can be used as a routine exercise for people with type II diabetes mellitus. Keywords: Diabetes Mellitus, Postprandial, Diabetic Foot Exercise  ABSTRAK Diabetes melitus (DM) ialah salah satu penyakit yang bersifat kronis progresif pada saat tubuh tidak mampu melakukan proses metabolisme yang seharusnya pada  karbohidrat, lipid dan protein sehingga dapat menyebabkan hiperglikemia. Penderita DM membutuhkan aktivitas fisik seperti senam kaki diabetik karena senam tersebut dapat memperbaiki proses peredaran darah sehingga proses penyampaian nutrisi kejaringan lebih lancar, menguatkan otot-otot dan dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetik terhadap penurunan kadar glukosa darah postprandial pada klien dengan DM tipe II. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya distribusi frekuensi karakteristik responden meliputi usia dan jenis kelamin serta kadar gula darah post prandial responden. Selain itu, penelitian ini juga akan menilai apakah ada efisiensi senam kaki diabetik terhadap penurunan gula darah post prandial pada pasien DM tipe II. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperiment dalam bentuk group pre-post test design dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 responden dengan analisis yang digunakan adalah Dependent t-test. Sebelum diberikan senam kaki Diabetik didapatkan hasil glukosa darah pada klien DM dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai rata-rata 221,2mg/dl dan kadar gula darah setelah posttest mengalai penurunan dengan nilai 216,4 mg/dl. Hasil penelitian ini didapatkan adanya efisiensi senam kaki diabetic terhadap penurunan kadar glukosa darah postprandial dengan p value = 0,001. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah senam kaki diabetic efektif untuk menurunkan gula darah post prandial pada pasien DM tipe II di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Saran, diharapkan senam kaki diabetik dapat dijadikan kegiatan senam rutin bagi penderita DM tipe II. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Postprandial, Senam Kaki Diabetik