Lita Soetopo
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 58 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

VARIASI KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN UWI (Dioscorea alata L.) DI KABUPATEN TUBAN DAN MALANG Kinasih, Nimas Ayu; Saptadi, Darmawan; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/467

Abstract

Uwi (Dioscorea alata L.) merupakan salah satu umbi-umbian minor sumber karbohidrat yang berpotensi sebagai alternatif pangan non-beras di masa datang. Saat ini uwi hampir dilupakan dan jarang ditemukan di Indonesia. Keragaman tanaman akan berkurang jika tanaman tersebut dibiarkan hilang, padahal uwi memiliki karakter morfologi yang sangat bervariasi. Berdasarkan hasil studi literatur dan survei pendahuluan menunjukkan masih ada tanaman uwi di Kabupaten Tuban dan Malang yang belum terkarakterisasi secara pasti. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengumpulan plasma nutfah melalui kegiatan eksplorasi dan karakterisasi morfologi uwi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi karakter morfologi dan hubungan kekerabatan tanaman uwi di Kabupaten Tuban dan Malang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tuban dan Malang pada bulan Februari-Juni 2015. Pengamatan dilakukan pada seluruh aksesi uwi yang ditemukan di Kabupaten Tuban dan Malang dengan metode survei dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 71 aksesi yang terdiri dari 12 varian uwi (Uwi Legi, Uwi Putih, Uwi Sego, Uwi Jaran, Uwi Ketan, Uwi Ireng, Uwi Bangkulit, Uwi Ulo, Uwi Tambi, Uwi Selat, Uwi Klelet, dan Uwi Randu). Terdapat variasi karakter morfologi tanaman uwi antara lain warna sayap dan rigid, warna tangkai daun, bentuk daun, bentuk bulbil, warna daging bulbil, bentuk umbi, warna kulit dalam umbi, dan warna daging umbi. Berdasarkan dendogram, ke-12 varian uwi terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok Uwi Selat dan kelompok uwi lain. Semua aksesi memiliki jarak kekerabatan dengan koefisien 58-96%.
UJI DAYA HASIL 18 GENOTIP GANDUM (Triticum aestivum L.) DI DATARAN RENDAH Rachmadhani, Sylvia; Damanhuri, Damanhuri; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/509

Abstract

Gandum (Triticum aestivum L.) adalah salah satu sumber pangan penduduk dunia. Produksi gandum di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya yaitu kemampuan adaptasi gandum belum optimal terutama di daerah dataran rendah tropis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil dari 18 genotip gandum di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di dusun Tangkil, desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 64 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – September 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).  Hasil penelitian menunjukkan terdapat keragaman karakter tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, panjang malai, ∑biji per alai, ∑malai per m2, bobot 1000 butir, bobot 1 liter biji dan potensi hasil  pada 18 genotip gandum yang diuji. Diantara 18 genotip gandum yang diamati, genotip SO-10 berpotensi untuk dikembangkan terutama dilihat dari karakter hasil panen per hektar.
KARAKTERISTIK AGRONOMI 14 FAMILI F5 CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DI DATARAN MENENGAH Dewi, Martina Sari; Soetopo, Lita; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.699 KB) | DOI: 10.21776/586

Abstract

Produktivitas cabai merah di Indonesia masih rendah, rataan nasional hanya 5,5 t ha-1, sedangkan potensinya dapat mencapai 20 t ha-1. Upaya perbaikan terhadap hasil cabai merah di dataran menengah dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman, yaitu perakitan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik 14 famili cabai merah di dataran menengah dan mengetahui famili yang memiliki potensi hasil tinggi. Percobaan menggunakan rancangan blok tunggal, dengan 14 famili sebagai perlakuan dan 3 tetua sebagai kontrol. Pengamatan menggunakan teknik single plant. Penelitian dilaksanakan di Desa Kepuharjo, Karangploso, Malang, pada bulan Februari hingga Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata umur berbunga paling cepat pada famili B5.27.20 dan B6.42.14, umur panen paling cepat yaitu famili B2.58.5, jumlah buah per tanaman tertinggi yaitu famili A4.92.14, bobot buah per tanaman tertinggi dan bobot per buah tertinggi yaitu famili A1.26.19, diameter buah tertinggi yaitu famili A5.17.17, panjang buah tertinggi yaitu famili A1.54.14, tebal daging buah tertinggi yaitu famili A4.92.14, dan tinggi tanaman tertinggi yaitu famili B2.58.5. Seluruh famili memiliki tekstur permukaan buah dominan halus dan bentuk buah memanjang. Famili F5 cabai merah yang terpilih yaitu A1.26.19, B2.58.20, A4.92.14, A1.54.14, dan A1.8.14.
PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F5 PADA TANAMAN CABAI BESAR(Capsicum annuum L.) Rohmatin, Anis; Soetopo, Lita; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.645 KB) | DOI: 10.21776/654

Abstract

Di Indonesia pada tahun 2010-2012 berturut-turut produksi cabai besar mencapai 807.160 ton, 888.852 ton dan 954.363 ton. Peningkatan produksi cabai besar dapat dilakukan dengan perbaikan bahan tanam yaitu dengan menyilangkan cabai besar yang memiliki karakter tahan terhadap penyakit dan produksi tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan 14 famili populasi F5 hasil persilangan cabai besar sebagai dasar untuk seleksi pada generasi selanjutnya dan memilih famili yang memiliki nilai daya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Brawijaya di Desa Sumber Kepuh, Kecamatan Karangploso, Malang, pada bulan April – Agustus 2015. Penelitian disusun dengan menggunakan sistem petak tunggal dengan metode pengamatan single plant, Masing-masing famili F5 ditanam sebanyak 60 individu tanaman dan masing-masing tetua ditanam sebanyak 40 individu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan famili yang memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tinggi terdapat pada famili A1.8.14, A1.26.19, A1.54.14, B2.58.5, B5.27.20, A4.92.14 sehingga keenam famili tersebut dapat digunakan untuk bahan pertimbangan seleksi selanjutnya yaitu pada populasi F6.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN HIBRIDA-HIBRIDA BARU JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) Febriana, Candra Ayu; Yustiana, Yustiana; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/778

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas penting dalam industri pakan ternak yaitu sebagai bahan baku utama pakan unggas (sekitar 50% dari ransum). Berdasarkan Angka Ramalan I (ARAM I) produksi jagung pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 18,84 juta ton pipilan kering atau turun sebesar 2,83 persen dibanding tahun 2012 (Tangendjaja, 2007). Uji daya hasil pendahuluan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hibrida-hibrida baru jagung yang mempunyai produksi tinggi,memiliki ketahanan penyakit yang baikdan memiliki komponen hasil yang tinggi. Penelitian ini telah dilakukan pada Desember 2015 - April 2016 di lahan percobaan PT. BISI International Tbk. Desa Pojok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 25 perlakuandengan 2 ulangan. Bahan yang digunakan yaitu 21 hibrida baru dan 4 varietas jagung hibrida komersial sebagai pembanding (BISI 18, P27, BISI 228 dan Pertiwi 3). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf 1% dan 5%. Jika hasil berbeda nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT dengan taraf 5%. Hibrida uji yang memiliki potensi untuk dijadikan hibrida baru untuk bahan baku jagung pakan yaitu H12, H17, H16, H9, dan H10 yang memiliki potensi hasil dan komponen hasil lebih dari beberapa varietas pembanding serta ketahanan terhadap penyakit yang baik. Koefisiensi keragaman genetik (KKG) pada karakter yang diamati memiliki nilai KKG yang rendah.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI DAN WAKTU PERENDAMAN LARUTAN ASAM SULFAT (H2SO4) TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI DAN VIABILITAS BENIH JATI (Tectona grandis L.f) Fajrina. M, Amalia; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/821

Abstract

Jati (Tectona grandis L.f.) ialah tanaman yang termasuk dalam famili Verbenaceae. Secara generatif, pengadaan benih jati dilakukan dengan menggunakan biji. Permasalahan utama dalam pengembangan jati yaitu produksi benih yang rendah dan presentase perkecambahan yang rendah. Sebab, biji jati memiliki kulit yang keras sehingga air tidak mudah menembus kulit biji, hal ini menyebabkan terjadinya dormansi. Oleh karena itu dormansi pada benih harus dipatahkan agar benih dapat berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu perendaman berdasarkan perbedaan konsentrasi dari larutan asam sulfat terhadap pematahan dormansi dan viabilitas pada benih jati. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih jati dengan mutu fisik yang baik dan larutan asam sulfat. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dan 4 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatimulyo, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei-Oktober 2016. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara konsentrasi asam sulfat dan waktu perendaman yang diberikan terhadap peningkatan rerata daya kecambah, kecepatan tumbuh, dan laju perkecambahan benih jati, kecuali pada parameter kadar air tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut. Hasil yang tinggi pada setiap parameter didapatkan pada perendaman asam sulfat dengan konsentrasi 90% dan waktu 25 menit atau lebih.
Uji Daya Hasil 12 Calon Varietas Jagung Hibrida Prasetyo, Riza Agus; Soetopo, Lita; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/916

Abstract

Posisi jagung dalam diversifikasi konsumsi pangan berfungsi dalam mengurangi ketergantungan terhadap makanan pokok. Jagung juga berperan dalam industri pangan yang memerlukan pasokan terbesar dibanding untuk konsumsi langsung.  Neraca impor jagung dari tahun 2011 sampai 2015 rata-rata defisit 2 juta ton lebih. Hal ini menunjukkan ketergantungan akan jagung impor semakin meningkat, sehingga perlu usaha terus menerus untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi daya hasil masing-masing calon varietas. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan beberapa variabel menunjukkan hasil yang berbeda nyata dan tidak berbeda nyata.Karakter-karakter yang menunjukkan hasil berbeda nyata adalah perkecambahan 4 hst,perkecambahan 6 hst, tinggi tanaman 2 mst, tinggi tanaman 4 mst, umur tasseling, jumlah tanaman, panjang husk cover, panjang tip filling, diameter tongkol, jumlah baris per tongkol, bobot 100 biji. Sedangkan karakter yang tidak berbeda nyata adalah perkecambahan 5 hst, tinggi tanaman 6 mst, tinggi tanaman 8 mst, tinggi letak tongkol, umur silking, umur panen, jumlah tongkol, biomassa, panjang tongkol, bobot tongkol ton.ha-1, bobot pipilan per tongkol, kadar air, rendemen, dan potensi hasil.Dari 12 calon varietas yang diujikan menunjukkan hasil panen yang tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding komersil yang diujikan yaitu varietas BISI 18 dan Pertiwi. Namun hasil biji kering yang lebih tinggi dari calon varietas yang diujikan dibanding varietas pembanding adalah UB 54, UB 60, UB 61, dan UB 63.
Eksplorasi dan Identifikasi Cabai Rawit Lokal di Kabupaten Kediri, Nganjuk dan Jombang Dewansyah, Bahtiar Ahmad; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/935

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dibudidayakan oleh sebagian besar petani di Indonesia. Di Jawa Timur ada beberapa daerah penghasil cabai rawit seperti Kabupaten Jombang, Kediri dan Nganjuk. Ada perbedaan yang sangat signifikan dalam produksi cabe di tiga daerah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan sumber plasma nutfah tanaman cabai rawit lokal di Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Jombang. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Jombang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Juli 2017. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi tanaman cabai yang berada di wilayah Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Jombang. Variabel pengamatan kuantitatif meliputi jumlah daun, lebar daun, panjang daun, panjang tangkai buah, Diameter tangkai bunga, jumlah bunga, bobot buah pertanaman, panjang buah, panjang tangkai buah. Sedangkan variabel kualitatif terdiri dari warna daun, tepi daun, bentuk daun, warna kelopak bunga, warna tangkai bunga, warna mahkota bunga, posisi bunga, irisan melintang buah, bentuk ujung buah, bentuk pangkal buah, bentuk tepi kelopak, posisi buah, permukaan buah, bentuk buah. Berdasarkan hasil penelitian, analisis menunjukkan bahwa varietas berpengaruh terhadap margin daun, warna kelopak bunga, penampang buah, bentuk buah dasar, bentuk tepi kelopak,. Dari segi karakteristik varietas juga berpengaruh terhadap jumlah daun, lebar daun, panjang daun, panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga, bobot tanaman buah, panjang buah, panjang tangkai buah, jumlah bunga. Persamaan kekerabatan terdekat adalah K4 dan K6 dengan nilai kemiripan adalah 98,50%.
Uji Daya Hasil 20 Galur Kacang Hijau (Vigna radiate L.) Ulfa, Diana Maria; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/942

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan uji daya hasil lanjutan yang bertujuan untuk mengevaluasi gen-gen yang dikehendaki yakni berdaya hasil tinggi pada beberapa genotip kacang hijau. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui umur genjah dan potensi hasil pada 20 galur kacang hijau yang diuji. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Jambegede yang berlokasi di Desa Kemiri, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Maret–Juli 2017. Bahan yang diuji adalah 20 galur kacang hijau dan 5 varietas pembanding. Ditanam berdasarkan Rancangan Acak Kelompok. Masing-masing diulang 3 kali. Hasil penelitian terdapat pengaruh sangat nyata pada karakter kuantitatif umur 50% berbunga, umur panen fisiologis, tinggi tanaman, jumlah cluster per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, berat biji per tanaman, bobot 100 butir dan hasil produksi per hektar. Berdasarkan hasil pengamatan pada umur panen fisiologis terdapat 12 galur yang berumur genjah yaitu MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong (56 HST), MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong (58 HST), MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong (59,67 HST), Vima 1/Sampeong//vima 1 (56 HST), Vima 1/Sampeong//vima 1 (59,33 HST), MMC 679-3C- Gt-1//Sampeong (55 HST), MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2 (58,33 HST), MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2 (58,67 HST), Vima 1/MMC 672-3c-Gt-1//Vima 1 (55 HST), Vima 1/MMC 672-3c-Gt-1//Vima 1 (56 HST), MLG 1065/Vima 1 (55 HST) dan MMC 679-3C- Gt-1/MLG 1065 (59,33 HST) dan pada hasil produksi per hektar terdapat 3 galur yang berpotensi hasil tinggi dibandingkan nilai rata-rata cek lima varietas pembanding yaitu MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2 (1,3t/ha), MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2 (1,2 ton/ha) danVima 1/MMC 672-3c-Gt-1//Vima 1 (1,2 ton/ha).
Pola Pewarisan Sifat Ketahanan Tanaman Kenaf (Hibiscus Cannabinus L) Persilangan Varietas Kenafindo 2 X Karangploso 15 Terhadap Nematoda Puru Akar (Meloidogyne Incognita) Novtara, Aditya Aji; Parnidi, Parnidi; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 9 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1585

Abstract

Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) adalah hari pendek, tumbuh cepat tahunan tanaman herbal, yang dibudidayakan untuk batang berserat. Itu adalah salah satu yang paling tanaman serat industri penting di dunia dan merupakan sumber serat ramah lingkungan untuk pengemasan, kurang berkembangnya kenaf di lahan kering disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya produktivitas kenaf dilahan kering dan penyakit Nematoda Puru Akar (NPA) sehingga kenaf kurang bersaing dengan komoditas lain, sehingga perlu dilakukan strategi program pemuliaan yang efektif dan efisien untuk memperoleh varietas Kenaf tahan penyakit Nematoda Puru Akar, penelitian bertujuan untuk mengetahui kriteria genotipe kenaf terhadap NPA, mengetahui nilai heritabilitas, dan mengetahui pola pewarisan sifat terhadap NPA. Penelitian dilaksanakan Oktober 2019 sampai dengan Februari 2020 di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan polybag, mulsa, meteran, penggaris, jangka sorong, tugal, gembor, selang, alfaboard, kayu, gunting, sentrifuge, baskom, gelas ukur, blender, kain, timbangan analitik, cawan petri, saringan, beaker glass, botol semprot, botol sentrifugasi, mikroskop, suntikan, sendok plastik, alat tulis dan kamera. Penelitian terdiri dari Persiapan Media Tanam, Isolasi dan Perbanyakan NPA, Persiapan Inokulum, Penanaman Kenaf, Inokulasi NPA dan Panen. Berdasarkan nilai rerata dan kisaran pada enam generasi menunjukkan bahwa pengaruh tetua KIN2 lebih kuat dibandingkan tetua KR15. Ketahanan kenaf terhadap NPA dikendalikan oleh gen sederhana (simple gen) dimana tidak dipengaruhi Lingkungan. Nilai heritabilitas dalam arti sempit tergolong rendah sampai dengan sedang. Pola Pewarisan sifat yang sesuai untuk karakter ketahanan terhadap nematoda puru akar berupa faktor reproduksi dan jumlah telur per 10 g akar adalah model aditif-dominan (m[d][h]).
Co-Authors Abdillah Syahroni Adhytya Cahya Darmawan Adin Novitasari Adiredjo, Afifuddin Latif Afandi, Sutanto Wahyu Afifah, Nur Anis Rohmatin Arifin Noor Sugiharto Arifin, Syaiful Arkadyah Dina Figianti Budiyanti, Husnul Khotimah Leksono Candra Ayu Febriana Chaireni Martasari Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Darmawan, Adhytya Cahya Dasa Novi Kartikasari Desti Margi Utami, Desti Margi Dewansyah, Bahtiar Ahmad Dewi, Martina Sari Edy Hendra Saputra Fadli Heriyansyah Fajrina. M, Amalia farah afifah sitepu Farida Yulianti Febriana, Candra Ayu Festhya Rytha Purnamasari Hardianti, Oktarina Heriyansyah, Fadli Hidayati, Noer Zein Husnul Khotimah Leksono Budiyanti Ika Rahayu Irsyad F., Mochamad Istianingrum, Putri Izmi Yulianah Kartikasari, Dasa Novi Kinasih, Nimas Ayu Lailil Fitra Annisa Marjani Marjani Martina Sari Dewi Masruroh, Mei Mochamad Irsyad F. Niken Kendarini Nimas Ayu Kinasih Nina Dwi Yulia Noer Rahmi Ardiarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noer Zein Hidayati Novtara, Aditya Aji Nugraha Dwi Saputra Nur Afifah Pandji Dimas Febriandito Parnidi Parnidi Parnidi, Parnidi Paweningsih, Risma Dwi Paweningsih, Risma Dwi Prasetyo, Riza Agus Purnamasari, Festhya Rytha Putri Istianingrum Rachmadhani, Sylvia Respatijari Respatijarti Respatijarti Respatijarti Rico Hutama Sulistiyo Rohmatin, Anis Saptadi, Darmawan Saputra, Edy Hendra Sri Lestari Purnamaningsih Sulistiyo, Rico Hutama Sumeru Ashari Sutanto Wahyu Afandi Syahroni, Abdillah Syaiful Arifin Sylvia Rachmadhani Ulfa, Diana Maria Widyasari, Wiwit Budi Wiwit Budi Widyasari Yulia, Nina Dwi Yustiana Yustiana Yustiana, Yustiana Zahro, Jamilatuz