Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI (ORDO ANURA) DI WISATA ALAM PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Andreansyah Andreansyah; Iing Nasihin; Ika Karyaningsih
Wanaraksa Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i2.4567

Abstract

Amfibi mempunyai peran yang sangat penting dalam proses ekologi, serta dapat dijadikan bioindikator kondisi lingkungan. Secara ekonomi amfibi juga mempunyai manfaat yang sangat besar. Namun disisilain kerusakan lingkungan telah menyebabkan kuantitas dan kualitas amfibi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, morfologi dan kondisi habitat amfibi (ordo anura) di Wisata Alam Pasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey dan Line Transek dengan metode analisis data Indeks Keanekaragaman Shannon Wiener (H’), Indeks Kekayaan Margalef (R), Indeks Kemerataan Evenness (E) dan Analisis Vegetasi. Spesies yang ditemukan adalah 13 jenis dengan total 154 individu. Indeks keanekaragaman Shannon Weiner (H)’ adalah 2. Kekayaan spesies termasuk kedalam kategori rendah karena  di semua jalur pengamatan memiliki nilai  jenisnya R 2,5 yang berarti nilai kekayaannya rendah. Indeks kemerataan tertinggi yaitu pada jalur sebelah kanan pondok JICA dengan nilai E= 0,9 berarti komunitas stabil. Vegetasi  didominasi oleh kaliandra (Calliandra), kopi (Coffea) dan pinus (Pinus merkusii). Suhu udara di wisata alam pasir batang berkisar antara 17 - 23,4 °C, Kelembaban berkisar antara 73 % - 99 %, sementara itu suhu air berkisar antara 17 - 20,1 °C dan PH air antara 6,5 – 7,9. Keanekaragaman amfibi tergolong sedang.Kata kunci : Keanekaragaman, Vegetasi, Kondisi Lingkungan
PERUBAHAN TUTUPAN DAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS CISANGGARUNG JAWA BARAT Heru Adi Wiguna; Iing Nasihin; Dede Kosasih
Wanaraksa Vol 13, No 02 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v13i02.4682

Abstract

Perubahan tutupan lahan adalah keadaan lahan yang mengalami perubahan kondisi pada waktu yang berbeda-beda yang disebabkan oleh manusia. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tutupan lahan termasuk pertumbuhan penduduk dan aksesibilitas. Data yang digunakan dalam penelitian untuk analisis perubahan tutupan lahan dan penggunaan lahan di DAS Cisanggarung Jawa Barat. Menggunakan data citra landsat 7 tahun 2007 dan citra landsat 8 tahun 2017. Penelitian ini menjelaskan klasifikasi tutupan lahan dan penggunaan lahan di DAS Cisanggarung Jawa Barat. Dengan menggunakan metode maximum likelihood pada landsat 7 tahun 2007 dan landsat 8 tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan di Cisanggarung. Penyusunan tutupan lahan dan tata guna lahan cisanggarung wetersehed terdiri dari, badan air, perkebunan pinus, hutan primer, hutan sekunder, perkebunan jati, kebun campur, sawah, bakau, pemukiman, persawahan, semak belukar, tambak, pertambangan, perkebunan tebu . Hasil klasifikasi citra Landsat 7 2007 paling banyak didominasi oleh hutan sekunder, persawahan, semak belukar, tambak, perkebunan tebu. Sedangkan hasil klasifikasi tahun 2017 didominasi oleh sawah, permukiman, perkebunan tebu, hutan primer. Selama kurun waktu 2007 - 2017 terjadi peningkatan luas antara lain; Pemukiman, 39.363 ha, perkebunan tebu 37.504 ha, sawah 18.449 ha, sawah 13.225 ha. Kelas tutupan lahan yang mengalami penurunan antara lain; hutan sekunder, semak belukar, pertambangan, dan perkebunan jati.Kata Kunci :Tutupan lahan, Interpretasi Digital, Citra Lansat
ESTIMATION OF ABOVE GROUND CARBON STOCKS AT LAND-USE SYSTEM IN KUNINGAN REGENCY Nasihin, Iing; Kosasih, Dede
Journal of Forestry And Environment Vol 1, No 01 (2018): Journal Of Forestry And Environment
Publisher : Faculty of Forestry, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jfe.v1i01.1042

Abstract

Role vegetation in binding carbon happens on during photosynthesis process. Land-use change from vegetate land to non-vegetate will increase GHGs through carbon release to atmosphere. Kuningan Regency is upstream region for some region in below. This research aims for knowing land cover and land-use and above ground carbon stocks in the Kuningan Regency. Geographical Information System (GIS) and remote sensing were used to determine the changes based on date series of Landsat satellite imagery. Estimating total carbon stocks determined basis of the land cover and land-use spatial data. Typically aboveground carbon stock density (ton C ha-1) obtained from Directorate of Forest Resource Inventory and Monitoring (IPSDH) in 2015. The result showed that there was largest potential of above ground carbon stocks in Kuningan derived from mix garden and forest that contribute reached 4.81 million ton C or 91.67% of total carbon stock potential. Carbon stock from mix gardens reached 2.27 million ton C or 43.37 % and  2.53 million ton C form forest or 48.29% of the total potential carbon stock, covering primary forests  1.52 million tons C (28.98%), pine and teak plantations  813,058.76 ton C (15.49%) and 200,790.92 ton C (3.82%) respectively.Keywords : GIS, carbon stocks, land-use system
Development and Management of Landscape Design The Pasirbatang Campground Ciremai Mountain National Park Nasihin, Iing; Kosasih, Dede; Nurlaela, Ai; Alviani, Yuni
Journal of Forestry And Environment Vol 1, No 02 (2018): Journal of Forestry and Environment
Publisher : Faculty of Forestry, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jfe.v1i02.1726

Abstract

The development of tourism in Indonesia continue to increase. Accordingto Cooperet al., 1999, the twentieth century has made good growth of sustainable tourism as an activity and an industry. Pasir batang campground is one of Cermai Mountain National Park of tourism potentials. Pasirbatang campground located within protected areas such as national parks, its management must be in harmony with conservation objectives. This research was to design development and to plan landscape management in Pasirbatang campground. The planning methods used are based on Gold, 1980 which includes 6 stages: preparation, inventory, analysis, synthesis, planning and design. The analytical tool used by the GIS approach. The results found that in Pasirbatang campground has13 (thirteen) objects which are: Liang Maung, Ancient Fern (Alsophila contaminans Wall), Persimmon (Diospyros kakii), Kalindra (Caliandra sp.), Coffee, Tenjo waduk, Pasirbatang Hill, Campground, Sech Marmagati tomb, Ki Jangkung tomb, Munjul Jeruk, Legok Imah, and Koncangan prohibition forest.Allocating area on the site plan has be grouped into three (3) groups of areawhich are : intensive, semi-intensive and extensive area.Nature tourism activity like active and passive tourism can be done by visitors in these area. Eco-campground is  the basic concept of the Pasirbatang campground that is environmentally friendly and natural shades. The circulation pathway on the site is divided into two types which are :the campground track (primary circulation) and the interpretation track / trakking (secondary circulation). The structuring vegetation is divided into 2 (two) functions area which are :vegetation conservation and vegetationnonconservation  area.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGGIAT PARIWISATA BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG DALAM PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR, DESA KARANGSARI, KECAMATAN DARMA, KABUPATEN KUNINGAN Supartono, Toto; Nasihin, Iing
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2041

Abstract

The natural tourism area should not only present an element of natural beauty, but must also be able to provide education for visitors and the community through integrated activities to utilize the surrounding resources; one of which is the utilization of vegetable waste into liquid organic fertilizer. In this activity, the manufacture of liquid organic fertilizer uses an anaerobic approach that involves Kompepar natural tourism of Pasir Batang as the implementing partner. Partners have followed each phase of the activity from the time of explaining the purpose and objectives, collecting raw materials, preparing the place, cutting raw materials, watering with EM4 liquid to giving a lid to the composer. This activity shows that the implementing partners involved responded well to making liquid organic fertilizer.Keywords: conservation, education, liquid organic fertilizer, nature tourism. AbstrakAreal wisata alam sebaiknya tidak hanya menyajikan unsur keindahan alam, tetapi juga harus mampu  memberikan edukasi bagi para pengunjung dan masyarakat melalui kegiatan terpadu pemanfaatan sumberdaya yang ada di sekitarnya; salah satunya adalah pemanfaatan sisa sayuran menjadi pupuk organik cair.  Pada kegiatan ini, pembuatan pupuk organik cair menggunakan pendekatan anaerob yang melibatkan Kompepar wisata alam Pasir Batang sebagai mitra pelaksana.  Mitra telah mengikuti setiap tahap kegiatan mulai saat penjelasan maksud dan tujuan, pengumpulan bahan baku, penyiapan tempat, pencacahan bahan baku, penyiraman dengan cairan EM4 sampai pemberian tutup pada komposer.  Kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra pelaksana yang terlibat memberikan respon yang baik terhadap pembuatan pupuk organik cair.Kata kunci: edukasi, konservasi, pupuk organik cair, wisata alam.
PELATIHAN TEKNIK PEMANDUAN DAN PEMASARAN EKOWISATA BUMI PERKEMAHAN PASIRBATANG Nasihin, Iing; Kosasih, Dede; Nurlaila, AI
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2051

Abstract

Activities to increase the capacity of managers in managing visitors can be done by guiding visitors. So that visitors get optimal service in enjoying ecotourism objects. Meanwhile, to increase interest in the visit can be done by promoting or marketing ecotourism. The method used is through counseling, training, and assistance, namely regular meetings between the mentor and the target group. The approach model taken includes: (1) Participatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), and (3) Technology transfer (TT). The result of this PkM activity was the increase in the capacity of Kompepar members in guiding and marketing Sandbatang ecotourism, which included language style, interpretation flow, body language, and engagement with visitors. Meanwhile in the promotion of ecotourism it is done offline using conventional media such as brochures, and offline with social media Facebook.Keywords: Training; scouting; marketing; ecotourism AbstrakKegiatan peningkatan kapasitas pengelola dalam melakukan pengelolaan pengunjung dapat dilakukan dengan pemanduan terhadap pengunjung. Sehingga pengunjung mendapatkan pelayanan yang oiptimal dalam menikmati objek ekowisata. Sementara itu, untuk meningkatkan minat kunjungan dapat dilakukan dengan melakukan promosi atau pemasaran ekowisata. Metode yang digunakan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) Partisipatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), dan (3) Teknologi transfer (TT). Hasil kegiatan PkM ini adalah meningkatnya kapasitas anggota Kompepar dalam  melakukan pemanduan dan pemasaran ekowisata Pasirbatang, yang meliputi gaya Bahasa, alur interpretasi, Bahasa tubuh, dan pelibatan pengunjung. Sementara itu dalam promosi ekowisata dilakukan secara offline dengan menggunakan media konvensional seperti brosur, dan offline dengan media social facebook.Kata Kunci : Pelatihan; pemanduan; pemasaran; ekowisata
PENINGKATAN KAPASITAS MEDIA SOSIAL INTERPRETASI BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG DESA KARANGSARI KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT, INDONESIA Nasihin, Iing; Kosasih, Dede; Nurlaila, AI
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 01 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i01.1786

Abstract

Kegiatan interpretasi bertujuan untuk menyampaikan berbagai hal terkait objek yang diinterpretasikan sehingga pengunjung dapat mengetahui, memahami dan ikut serta menjaga dan melestarikan objek. Kemajuan perkembangan teknologi informasi menghasilkan media yang semakin berkembang pula sehingga peluang penggunaan media untuk kegiatan interpretasi menjadi semakin beragam.Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Media Sosial Interpretasi bagi Pengelola Bumi Perkemahan Pasir Batang dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan (pelatihan interpretasi), analisis potensi media sosial, desain media sosial, dan pengelolaan media sosial. Hasil kegiatan PkM ini adalah meningkatnya kapasitas anggota Kompepar dalam menginterpretasikan objek dan daya tarik wiasata melalui media sosial, dan media sosial yang terpilih adalah facebook. Interpretation activities aim to convey various things related to objects that are interpreted so that visitors can know, understand and participate in maintaining and preserving objects. The progress of the development of information technology has resulted in increasingly growing media so that the opportunity for the use of media for interpretation activities becomes increasingly diverse. The implementation of Interpretation Media Capacity Building for the Manager of Pasir Batang Camping ground is carried out in several stages, namely preparation (interpretation training), analysis of the potential of social media, social media design, and social media management. The results of the PKM activities are the increasing capacity of Kompepar members in interpreting objects and the appeal of social facilities through social media, and the chosen social media is Facebook.
PELATIHAN ANGKAT BEBAN DAN KEAMANAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) TASIKMALAYA Herlina, Nina; Nasihin, Iing; Nurdin, Nurdin; Yudayana, Bambang; Prianto, Agus
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v3i02.3475

Abstract

The wood harvesting activity is one of the activities that is quite heavy and creates a lot of risk of work accidents. The Tasikmalaya Forest Management Unit  seeks to improve the quality of its workers by carrying out weightlifting and K3 training activities with the aim of being able to provide great benefits in understanding how to lift weights and K3. This activity was carried out at the Tasikmalaya KPH Urug TPK which is part of the Tasikmalaya Forest Management Unit . The activity was held on September 1, 2020 with a total of 20 training participants. The method used is to provide training in the form of indoor material on the method of lifting weights and the importance of K3, then continued with the implementation of practice in the field. minimize the risk of work accidents.Kegiatan pemanenan kayu merupakan salah satu kegiatan yang cukup berat dan banyak menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya berupaya untuk meningkatkan kualitas pekerjanya dengan melaksanakan kegiatan pelatihan angkat beban dan K3 dengan tujuan dapat memberikan manfaat yang besar dalam memahami cara angkat beban dan K3. Kegiatan ini dilakukan di TPK Urug  KPH Tasikmalaya merupakan bagian dari  Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 1 September 2020 dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan berupa materi dalam ruangan tentang metode angkat beban dan pentingnya K3,  kemudian dilanjutkan pelaksanan praktek di lapanganAdanya pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini mendapat respon yang baik dari peserta sehingga dapat menambah pengetahuan tentang metode angkat beban dan memahami SOP K3 serta dapat meminimalisir resiko kecelakaan kerja.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BEDENG PERSEMAIAN PADA KOMPEPAR PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, KABUPATEN KUNINGAN Supartono, Toto; Nasihin, Iing; Kosasih, Dede
Jurnal Berdaya Mandiri Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jbm.v3i2.1779

Abstract

Persemaian merupakan salah satu sarana penting dalam kegiatan pemulihan ekosistem karena dapat berperan sebagai sumber perbanyakan bibit.  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membangun persemaian di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Ciremai yang di dalamnya terdapat kelompok masyarakat yang mengelola obyek wisata.  Kompepar Pasir Batang telah dijadikan mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat.  Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan implementasi lapangan.  Persemaian dapat terbangun sesuai dengan yang diharapkan.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat memberikan respon positif terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga pendidikan.
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BIOHANDSANITIZER DAN BIODESINFEKTAN BERBASIS ECO-COMMUNITY UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA Nurdin, Nurdin; Nasihin, Iing; Herlina, Nina; Supartono, Toto; Kosasih, Dede; Nurlaila, Ai
Jurnal Berdaya Mandiri Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jbm.v3i2.1780

Abstract

Covid-19 telah menyebar secara luas keseluruh dunia melaluli perantara manusia ke manusia. Upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut salah satunya dengan menjalankan perilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Upaya tersebut dimulai dari tingkatan rumah tangga melalui suatu komunitas peduli lingkungan Bale Riung yang kemudian dikenal dengan  “Bale Riung Eco Community (BREC). Kegiatan diawali dengan fermentasi sampah organik buah dan sayuran untuk menghasilkan eco enzyme. Setelah itu eco enzyme dibuat biohandsanitizer dan biodesinfektan. Pengurangan sampah organik mulai terlihat sebagai dampak positif  pengolahan sampah organik tersebut. Masyarakat sudah mulai menggunakan biodesinfektan untuk mengepel lantai, mencuci bak mandi dan membersihkan kaca. Tidak ditemukan indikasi adanya iritasi kulit setelah penggunaan biohandsanitizer.  Lingkungan rumah menjadi lebih bersih dan segar serta terbebas dari gangguan serangga yang membahayakan kesehatan. Kandungan asam asetat (H3COOH) dalam eco enzyme dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan enzyme lipase, tripsin, amilase  mampu membunuh /mencegah bakteri patogen. Kata Kunci: Covid-19, sampah, eco enzyme, biohandsanitizer, biodesimfektan.