Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kejadian Dismenorhoe pada mahasiswi dengan anemia Machmud, Azrida; Sharief, Suchi Avnalurini; Thamrin, Halida
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 1 No. 3 (Juli, 2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.169 KB) | DOI: 10.33368/woh.v1i3.54

Abstract

For children and adolescent girls found many health problems, especially anemia. In women with iron deficiency anemia, the amount of menstrual blood is also more. Most women do not feel the symptoms at the time of menstruation, but some feel heavy in the pelvis or feel pain (dysmenorrhoea). Various studies have shown that the incidence of dysmenorrhoea is still quite high, those who experience severe dysmenorrhoea after taking the drug should rest and it is recommended to limit even leave the school or work for 1-3 days in a month which would certainly be detrimental to women in the activity, especially in young women who are in a period of growth and development. The purpose of this study to determine the relationship between anemia with dismenorhoe incident. The approach taken in this research is quantitative. This type of research used surveyive design with cross sectional approach. In this research the sampling method using Random Sampling technique. The results showed a significant relationship between anemia with the incidence of dysmenorrhoea in UMI midwifery students where the results of Chi Square test of 9,737 with p-value 0.0001 <0,05. It can be concluded that anemia can cause dysmenorrhoea in young women, so the need to increase knowledge about nutrition for young woman to prevent the happening of anemia.
Manajemen Asuhan Kebidanan Post Sectio Caesarea Hari Kedua pada Ny. D dengan Nyeri Luka Operasi Lestari Hendring, Widya; Machmud, Azrida; Hamang, Sitti Hardiyanti
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 2 (Desember 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.24 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.157

Abstract

Pada masa lalu melahirkan dengan cara operasi merupakan hal yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Beberapa tahun terakhir ini angka kejadian sectio caesarea meningkat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dengan berkembangnya kecanggihan bidang ilmu kedokteran pandangan tersebut mulai bergeser, sectio caesarea telah menjadi alternatif pilihan persalinan. Ditemukannya bedah sesar memang dapat mempermudah proses persalinan sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang memilih jalan ini walaupun sebenarnya bisa melahirkan secara normal. Angka kesakitan dan kematian ibu pada tingkat sectio caesarea lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam. Sectio Caesarea berkontribusi terhadap angka kematian sekitar 5,8 per 100.000 persalinan, juga angka kesakitan lebih tinggi yakni sekitar 27,3 per 1.000 persalinan, dibandingkan persalinan normal yang hanya 9 per 1.000 persalinan. Angka kesakitan post Sectio Caesarea kira-kira sebesar 15% dan sekitar 90% disebabkan oleh infeksi, maka perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas yaitu nyeri. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat nyeri luka Operasi Sectio Caesarea yang dirasakan Ny”D” di RS Pelamonia Makasasar tahun 2019. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa actual, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya. Dari kasus Ny”D” yaitu nyeri luka sectio caesarea nyeri belum berkurang namun ibu dapat beradaptasi dengan nyeri (nyeri tingkat 4), tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.