Andawayanti, Ussy
Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE STADION UTAMA PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XX/2020 DI DISTRIK SENTANI TIMUR, KABUPATEN JAYAPURA, PROVINSI PAPUA Ramadhani, Tresna Asih Utami; Andawayanti, Ussy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Stadion utama yang akan digunakan untuk acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua ini merupakan kebanggaan bagi kota Papua karena merupakan tuan rumah. Sistem drainase stadion terbagi atas sistem drainase bawah permukaan dan sistem drainase permukaan. Dalam perencanaan sistem drainase hal pertama yang dilakukan adalah analisis hidrologi, dilanjutkan struktur tanah lapangan dan perencanaan pipa bawah permukaan. Langkah selanjutnya melakukan perhitungan debit limpasan dan debit air kotor dari tribun untuk perencanaan sistem drainase permukaan. Perhitungan curah hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun menggunakan distribusi Log Pearson III didapat sebesar 134,39 mm/hari. Setelah itu direncanakan struktur tanah bawah permukaan lapangan yang terdiri dari bahan pasir urug dan pupuk kandang, pasir murni, geokomposit, dan batu koral yang dibawahnya direncanakan pipa PVC AW Ø 5. Perencanaan sistem drainase permukaan terdapat 3 saluran utama, yaitu saluran I dengan dimensi lebar = 0,35 m dan tinggi = 0,8 m, saluran II dengan dimensi lebar = 0,25 m dan tinggi = 0,3 m, dan saluran III dengan dimensi lebar = 1,0 m dan tinggi = 1,0 m. Debit total yang masuk pada saluran pembuang sebesar 2,707 m3/detik. Dari hasil perhitungan analisa rencana anggaran biaya didapat bahwa total keseluruhan biaya untuk pekerjaan stadion utama PON XX yaitu sejumlah Rp. 4,027,715,652.ABSTRACT: The main stadium which will be used for National Sports Week XX event in Papua Province is the pride of the city of Papua because it is the host. The stadium drainage system is divided into subsurface drainage systems and surface drainage systems. In planning of drainage system the first thing to do is hydrological analysis, soil structure preparation and subsurface pipe planning. The next step is to calculate runoff discharge and dirty water discharge from the stands for planning the surface drainage system. Design rainfall calculations with a 5-year return period using Log Pearson III distribution were obtained at 134.39 mm / day. After that, a soil structure below the surface of the field is built which consists of urug sand and manure, pure sand, geocomposite, and coral rock and below that there is PVC pipe AW Ø 5. There are 3 main channels for the surface drainage system planning, that is channel I with dimensions width = 0.35 m and height = 0.8 m, channel II with dimensions width = 0.25 m and height = 0.3 m, and channel III with dimensions width = 1.0 m and height = 1.0 m. The total discharge that entering the drainage channel is 2.707 m3 / second. From the calculation of bill of quantity from the total costs for the work of the main stadium PON XX is Rp. 4,027,715,652.
STUDI EVALUASI DAN REHABILITASI SISTEM DRAINASE DI TANJUNG SELOR, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA Pratiwi, Mitha Aprilia; Andawayanti, Ussy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Tanjung Selor yang merupakan ibu kota dar Provinsi Kalimantan Utara sehingga menjadi pusat pemerintahan maupun perekonomian, dimana daerah tersebut juga dikelilingi Sungai Kayan sehingga permasalahan genangan pada daerah tersebut cukup serius terutama musim hujan tiba. Oleh karena itu, diperlukannya analisis saluran drainase dan menentukan alternatif penanganan genangan yang diterapkan guna mereduksi genangan. Adapun alternatif yang dimaksud yaitu melakukan rehabilitasi saluran dengan menambah kedalaman, memperlebar saluran, maupun kombinasi keduanya, dan memasang pintu klep otomatis pada setiap outlet saluran yang langsung ke sungai guna menahan masuknya air sungai ke saluran akibat sungai dalam keadaan pasang (backwater). Berdasarkan hasil analis, dari genangan maksimum yang pernah terjadi sebelumnya diperoleh bahwa kala ulang yang akan digunakan yaitu kala ulang 5 tahun dengan intensitas hujan 14,305 mm/jam. Dari hasil evaluasi terdapat 162 saluran yang dinyatakan mampu dalam menampung dan mengalirkan debit3banjir7rancangan kala1ulangR5 tahun dan 274 saluran tidak2mampu dalam menampung dan mengalirkan debitdbanjir rancangan kala ulang 5 tahun tersebut. Sehingga alternatif penanganan genangan yang dapat diterapkan yaitu dengan merehabilitasi 274 saluran dengan cara mendalamkan, melebarkan, maupun kombinasi dari keduanya sehingga didapatkan dimensi saluran yang baru sesuai dengan debit banjir rancangan kala ulang 5 tahun dan melakukan pemasangan pintu klep otomatis pada 19 saluran drainase outlet yang langsung menuju ke Sungai Kayan. ABSTRACT: Tanjung Selor, is the capital of North Kalimantan Province, has become the center of government and economy, where the area is also surrounded by Sungai Kayan so the inundation problems in the area are quite serious, especially when the rainy season arrives. Therefore, it is necessary to analyze the drainage channel and determine the alternative handling of the inundation applied to reduce the inundation. The alternative is to rehabilitate the channel by adding depth, widening the canal, or combining of the two, and applying automatic valve doors at each channel outlet that directly into the river to hold the entry of river water into the channel, it called backwater. Based on the results of analysts, from the maximum inundation that has ever occurred before, it was found that the return period to be used is a 5 year return period with a rainfall intensity of 14.305 mm / hour. From the evaluation results there were 162 channels which were stated to be capable of accommodating and flowing the 5-year return design flood discharge and 274 channels that were not able to accommodate and drain the design flood discharge at the 5-year return period. So the alternative inundation handling that can be applied is by rehabilitating 274 channels by deepening, widening, or a combination of both so that the new channel dimensions are obtained according to the design flood return period of 5 years and applying automatic valve doors in 19 direct outlet drainage channels head to the Kayan River.
PENENTUAN HARGA AIR BERSIH UNTUK PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN WONOASRI KABUPATEN MADIUN Hidayah, Mita Nur; Andawayanti, Ussy; Lufira, Rahmah Dara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan air bersih yang sehat bagi penduduk, mutlak diperlukan sepanjang sejarah hidup manusia. PDAM Unit Wonoasri merupakan salah satu unit yang dikelola oleh PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun. PDAM Unit Wonoasri melayani 7 desa yaitu Desa Sidomulyo, Jatirejo, Plumpungrejo, Wonoasri, Ngadirejo, Dimong, dan Sirapan. Pada kondisi eksisting tahun 2016 PDAM Unit Wonoasri melayani 1163 SR. Pada tahap pengembangan dilakukan penambahan pipa di Desa Tulungrejo, dengan panjang pipa distribusi air bersih 1,59 km. Dalam penelitian dilakukan evaluasi terhadap kondisi hidrolis eksisting berupa kontrol kecepatan (0,1 – 2,5 m/s), tekanan (0,5 – 8 atm), dan headloss gradient (0 – 15 m/km). Selain untuk mengetahui kinerja jaringan penyedia air bersih eksisting juga digunakan sebagai dasar pengembangan.  Simulasi jaringan distribusi air bersih dibantu oleh program WaterCAD. Dari analisa pengembangan dilakukan penambahan pompa baru, PRV, pergantian diameter, dan didapat bahwa sistem jaringan distribusi air bersih telah memenuhi standar. Nilai kecepatan maksimum adalah 0,75 m/s, nilai tekanan maksimum adalah 3,25 atm , dan nilai headloss gradient adalah sebesar 3,684 m/km. Dari hasil analisa ekonomi   diperoleh harga air sebesar Rp 2.877,65 didapat saat nilai B = C dan harga air Rp 3.200 didapat saat nilai B/C > 1,11.   Water is one of the main needs for humans. Compliance of healthy water needs for residents, absolutely necessary throughout the history of human life. Water is a primary need for humans. PDAM Unit Wonoasri is one of units of PDAM Tirta Dharma Purabaya Madiun Regency. PDAM Unit Wonoasri serves seven villages that are Sidomulyo village, Jatirejo, Plumpungrejo, Wonoasri, Ngadirejo, Dimong, and Sirapan. In 2016 the existing condition of PDAM Unit Wonoasri served 1163 SR. The development phase, additional pipeline network  was carried out in Tulungrejo village with 1,59 km of clean water distribution pipes. In this research, the evaluation was carried on the existing hydraulic condition in the form of velocity value control (0.1 – 2.5 m/s), pressure (0.5 – 8 atm), and Headloss gradient (0 – 15 m/km). In addition to knowing the performance of the clean water supply network, existing is also used as a basis for development. Simulation of network distribution of clean water carried out with the aid of WaterCAD  program. From the analysis of the development, need additional of new pumps, and pressure reducing valve, pipe diameter replacement, and found that the network distribution of clean water had met the standard.  The maximum speed value is 0,75 m/s, the maximum pressure is 3,25 atm, and the headloss gradient is 3,684 m/km . From the economic analysis the result of the calculation obtained water price is Rp 2.877,65 when B = C and the price of water is Rp 3.200 when B/C > 1,11.  
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI: STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN KUWIL KAWANGKOAN Pradany, Ahmad Dwiki; Juwono, Pitojo Tri; Andawayanti, Ussy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara dan terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano. Tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah memasok air baku, menyediakan energi listrik, dan mengendalikan banjir. Membangun sebuah bendungan membutuhkan modal yang sangat besar, oleh karena itu perlu dilakukan pertimbangan dalam aspek kelayakan ekonomi. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk menganalisa potensi energi listrik, kebutuhan air baku, biaya pembangunan, kelayakan ekonomi, dan sensitivitas dari bendungan tersebut. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa potensi energi listrik sebesar 10.676,55 MWh dalam satu tahun, kebutuhan air baku sebesar 274.551,70 m3 /hari, dan biaya pembangunan sebesar Rp.1.835.277.893.220,12. Sedangkan hasil analisa kelayakan ekonomi menunjukan bendungan ini layak secara ekonomi berdasarkan parameter Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Kemudian hasil dari analisa sensitivitas menunjukan untuk perubahan usia guna sebesar 20% terjadi penurunan NPV energi listrik 50,28%, air baku 49,39%, dan pengendalian banjir 5,54%.Kuwil Kawangkoan Dam is located in Tondano Watershed, Minahasa Utara Regency, North Sulawesi Province. The purpose of this dam is to supply electrical energy form hydropower plant, clean water supply, and flood control. However, building a dam requires huge amount of money for both initial investment and operating costs. Therefore, we should take economic feasibility into account. The objective of this study is to analyze the potential of energy generated, forecasting clean water demand, calculating initial investment costs, analyzing economic feasibility, and sensitivity analysis. Result from this study shows that this dam could generate 10.676,55 MWh in a year, the peak clean water demand is 274.551,70 m3 /day, and initial investment costs to build is Rp.324.864.370.824,93. Result from economic feasibility analysis shows that economically feasible by NPV, BCR, IRR, and PP metrics. Result from sensitivity analysis showing for 20% reduction in project lifetime, the NPV for electrical energy drop to 50.28%, clean water supply 49.39%, and flood control 5.54%.