p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal REKAYASA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN WILAYAH PESISIR SELAT MADURA Hidayah, Zainul; Suharyo, Okol Sri
Rekayasa Vol 11, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.212 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v11i1.4120

Abstract

Kawasan pesisir merupakan wilayah dengan tingkat pemanfaatan yang tinggi dan rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, perubahan penggunaan lahan, konflik kepentingan sosial adalah beberapa permasalahan utama yang timbul sebagai dampak eksploitasi manusia terhadap kawasan pesisir. Perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali merupakan ancaman terhadap daya dukung dan kelestarian sumberdaya pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memetakan pola penggunaan lahan wilayah pesisir Selat Madura memanfaatkan citra satelit Landsat 8; (2) menganalisa perubahan pola penggunaan lahan wilayah pesisir; (3) mengukur akurasi pemetaan pola penggunaan lahan wilayah pesisir Selat Madura. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan intrepetasi terhadap hasil pengolahan citra satelit Landsat dengan teknik klasifikasi supervised classification menggunakan algoritma maximum likelihood. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kelas penggunaan lahan yang dominan di wilayah pesisir Selat Madura yaitu : pemukiman, sawah, ladang, hutan pesisir dan tegalan. Perhitungan uji akurasi dengan membandingkan hasil analisa penggunaan lahan dari dengan hasil observasi lapang menggunakan Confusion Matrix didapatkan nilai akurasi 86%.
Analisa Strategi Pemberdayaan Komponen Maritim dalam Mendukung Operasi Keamanan Laut Nasional Ahmadi, Ahmadi; Herdiawan, Didit; Suharyo, Okol Sri
Rekayasa Vol 13, No 1: April 2020
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.993 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v13i1.5873

Abstract

Strategi pemberdayaan komponen maritim merupakan salah satu tugas pokok TNI AL, sebagai komponen perkuatan pertahanan dan keamanan di Laut. Salah satu case study yang bisa diangkat dalam pemberdayaan komponen maritim adalah pemberdayaan Selat Lombok. Selat Lombok merupakan salah satu pintu gerbang masuk jalur pelayaran Internasional yang mendapatkan prioritas keamanan maritim (maritime security) dan keselamatan maritim (maritime safety). Pemerintah Indonesia memberikan tugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan maritim di Selat Lombok kepada komponen maritim antara lain TNI Angkatan Laut, Bakamla, Polairud, Dishubla, KSOP, Pemda serta institusi lain sebagainya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pimpinan Angkatan Laut menginginkan agar Lanal di Selat Lombok dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan optimal ditengah keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Maka diperlukan strategi tentang pemberdayaan komponen maritim agar mendukung operasi keamanan laut di Selat Lombok. Penulisan paper ini bertujuan mengidentifikasi dan menentukan strategi pemberdayaan komponen maritim dalam mendukung operasi keamanan laut di Selat Lombok dengan metode pendekatan AHP-SWOT. Hasil analisa mengidentifikasi 26 kriteria dari 4 aspek yaitu Politik, Keamanan, Sosial-Ekonomi dan Teknis. Faktor pemenuhan informasi intelijen, peningkatan kekuatan kapal patroli, peningkatan fasilitas pelabuhan dan fasilitas dukungan administrasi menjadi faktor penentu keberhasilan operasi keamanan laut di Selat Lombok. Dengan segala keterbatasan Pangkalan Angkatan Laut maka strategi W-T (Defensif) menjadi strategi terbaik pada proses sinergitas komponen maritim. Meningkatkan kemampuan informasi intelijen (W-T4) menjadi prioritas rumusan strategi dengan bobot 21% dan skornya adalah 1,557. Secara keseluruhan sinergitas komponen maritim dalam mendukung operasi keamanan laut di Selat Lombok diharapkan dapat meningkatkan stabilitas keamanan maritim di wilayah teritorial Selat Lombok.Kata Kunci: Strategi Pemberdayaan, Komponen Maritim, SWOT.
Review Strategis Upaya Pengamanan Laut Nasional Menuju Keamanan Maritim dan Pengelolaan Ruang Laut Indonesia Suharyo, Okol Sri; Bastari, Avando
Rekayasa Vol 14, No 3: Desember 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v14i3.13087

Abstract

The Republic of Indonesia as a world maritime country and an archipelagic country which has 17,504 islands whose territorial area is dominated by the ocean. As a maritime country, Indonesia has 4 (four) points that become international chokepoints, namely the Malacca Strait, Sunda Strait, Lombok Strait and the Ombai-Wetar Strait. Indonesia has established three Indonesian Archipelagic Sea Lanes (ALKI) for the peaceful passage of international shipping, which are guaranteed by international and national law. The Indonesian Maritime Security Agency is a Non-Ministerial State Institution whose position is under and directly responsible to the President and has the authority to enforce the law at sea and is justified by law, so that with the issuance of Law Number 32 of 2014 concerning Marine Affairs and Presidential Regulation Number 178 of 2014 concerning the Indonesian Maritime Security Agency, it can be interpreted that there is legal legitimacy for the Indonesian Maritime Security Agency in carrying out its duties, functions and authorities to carry out law enforcement against special crimes at sea. This study aims to explore Indonesia's strategic role in law enforcement at sea towards national maritime security and resilience. The method used is a literature study approach and the data analysis technique used is a qualitative data approach by conducting secondary data analysis to explain the findings obtained. This research produces findings in the form of an analysis of Indonesia's strategic role in law enforcement at sea towards maritime resilience and security both nationally and regionally.
Model Aplikasi Structural Equation Modelling (SEM) Untuk Kebijakan Profesionalisme Perwira TNI Angkatan Laut Nugroho, Sukmo Hadi; Suharyo, Okol Sri; Chrys, Aang
Rekayasa Vol 15, No 1: April 2022
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v15i1.13945

Abstract

The development of the Indonesian Navy's strength is carried out through a strategic planning process manifested in four activity programs, namely (1) the Marine Readiness Support Program; (2) Modernization Program for Alutsista and Non-Alutsista as well as the Development of Facilities and Infrastructure for the National Defense for Marine; (3) Professionalism Enhancement Program for Marine Personnel; (4) Marine Management and Operation Implementation Program. The Indonesian Navy realizes that the main strength of all force-building programs lies in the quality of the human resources (HR) possessed by the Indonesian Navy. However, the existing reality reveals various kinds of problems and obstacles that hinder the process of improving the quality of existing human resources. For this reason, the Indonesian Navy seeks to improve the pattern of training for personnel by issuing policies that spur the performance of the personnel development system within the Indonesian Navy. From these problems, a research or modeling is needed that can represent how the influence of the Indonesian Naval Personnel Development Pattern and Indonesian Navy Policy on Officer Professionalism to create superior navy personnel in line with the Indonesian Navy development program towards the World Maritime Axis. The method used in this research is Structural Equation Modeling (SEM). There are 27 indicators consisting of 5 indicators of Angkatan Laut policy variables, 13 indicators of personnel development variables and 9 indicators of professionalism. The results showed that there was a significant direct influence between the Angkatan Laut policy variables on personnel development, personnel development on professionalism and Angkatan Laut policies on professionalism. In addition, there is an indirect influence between Angkatan Laut policies on professionalism through personnel development as a mediating variable.