Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODIFIKASI RANCANG BANGUN GEROBAK SORONG BERMESIN SEBAGAI SARANA ANGKUT PADA PROSES PENGANKUTAN MATERIAL PADA INDUSTRI BATU BATA Muhyin, Muhyin; Tri Sulistiyo, Azis; Ari Wicahyono, Dedy; Yudha Hutama, Rizky
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 4 No 01 (2018): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.875 KB)

Abstract

Pada rancang bangun modifikasi yang dilakukan bertujuan membuat alat gerobak sorong agar dapat meringankan pekerjaan pengangkutan material bahan batu bata secara manual. Metode yang digunakan untuk pembuatan alat ini yaitu dengan memotong bahan kemudian dilakukan perakitan alat yang terdiri dari gerobak sorong, motor, rangka, poros transmisi, puli, sabuk. Sehingga hasil yang di dapatkan dari rancang bangun modifikasi gerobak sorong bermesin yaitu dengan kapasitas pengangkutan 20,43 kg/dtk dengan kemiringan jalan 0°.
PKM-PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SOKO KEC. WRINGIN ANOM KAB. GRESIK DALAM RANGKA KEMANDIRIAN ENERGI Muhyin, Muhyin; Mastuki, Mastuki; Rakhmawati, Dwi Yuli
Jurnal LeECOM (Leverage, Engagement, Empowerment of Community) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.952 KB) | DOI: 10.37715/leecom.v1i2.1084

Abstract

Masyarakat di Desa Soko, Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik kondisi ekonominya menengah ke bawah karena mengandalkan penghasilan dari petani tadah hujan. Upaya untuk meningkatkan ekonomi, maka dilakukan pengembangan di sektor peternakan sapi potong. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik wilayah Desa Soko yang sebagian besar adalah lahan pertanian tadah hujan. Dengan kondisi wilayah seperti itu sangat mendukung untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak. Hasil diagnosis di lapangan, disimpulkan bahwa masyarakat Desa Soko Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik, beternak sapi sedangkan kotorannya dikumpulkan dan di tampung di bedeng ditutup dengan gedeg, serta dibiarkan selama 22 hari untuk diperam agar menjadi pupuk. Selama proses peraman terjadi pembusukan dan mengeluarkan gas yang berbau menyengat, sehingga sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Dalam penyelesaian masalah tersebut, maka kotoran sapi yang terkumpul diolah menjadi bernilai tambah, yang diubah dalam bentuk energi terbarukan (biogas) ramah lingkungan, sebagai bahan bakar rumah tangga, guna mencukupi kebutuhan energi bahan baka bagi masyarakat sekitar dan bahkan bisa menghasilkan tambahan penghasilan warga masyarakat. Masyarakat sangat menginginkan depo pengisian bahan bakar biogas dibangun di desanya, agar kebutuhan bahan bakar setiap harinya, bisa berjalan lancar dan murah serta dapat menambah penghasilan dari hasil penjualan isi ulang tabung bahan bakar biogas dengan harga yang relatif murah yaitu Rp3.000,- (tiga ribu rupiah) per tabung. Inilah wujud kemandirian energi masyarakat Desa Soko dan sebagai mitra beliau sanggup menyediakan lahan serta sumber daya manusia dalam kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) ini.