Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBUATAN MASKER SPIRULINA: Masker Spirulina Ajiningrum, Purity Sabila
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.807 KB) | DOI: 10.36456/abadimas.v4.i1.a2315

Abstract

Spirulina merupakan mikroalga sel tunggal yang hidup di air dan berkembang biak dengan cara membelah diri ini dikenal sebagai sumber nutrisi nabati terlengkap yang kaya akan asam amino esensial, vitamin, mineral dan karotenoid. Salah satu contoh produk kecantikan yang paling sering digunakan adalah masker wajah. Pemakaian masker wajah bermanfaat untuk melembutkan kulit, membuka pori-pori yang tersumbat, dan membersihkan sisa kosmetik yang tidak bisa dihilangkan menggunakan pembersih biasa. Bahan yang digunakan Air Mawar, Tepung Beras, Serbuk Spirulina. Alat yang digunakan mangkok, kuas. Metode yang dilaksanakan untuk pembuatan masker spirulina pertama-tama serbuk spirulina dicampur dengan tepung beras, diaduk hingga rata kemudian ditambahkan air mawar sampai kekentalan yang diinginkan.
Pembuatan Emping Biji Rambutan: Emping Biji rambutan Ajiningrum, Purity Sabila; I.A.K Pramushinta; Ngadiani
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v4.i2.a2596

Abstract

Buah rambutan merupakan buah yang seringkali diminati masyarakat, biji rambutan mengandung polifenol dan senyawa golongan flavonoid yang berhasil diisolasi dari ekstrak etanol biji rambutan. Senyawa fenolik yang terdapat dalam ekstrak biji rambutan merupakan senyawa yang berperan dalam aktivitas antioksidan dan antibakteri. Pembuatan emping dari biji rambutan dengan cara diambil biji buah rambutan dan dicuci, biji rambutan disangrai matang sampai kulit mengelupas kemudian ditumbuk hingga pipih dan halus sampai membentuk bulatan pipih kemudian biji rambutan di ditumbuk dan dijemur selama 2 hari di bawah panas matahari, digoreng untuk siap dinikmati. Hasil yang dicapai dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa manfaat emping biji rambutan baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Potensi Filtrat Jeruk Siam terhadap Penurunan Konsentrasi Kadar Cu dan Zn pada Ikan Keting Sabila, Purity; Kusuma P, Intan Ayu
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.129

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan berbagai konsentrasi filtrat jeruk siam yang mengandung asam sitrat dan lama perendaman yang berbeda dapat menurunkan kadar cu dan zn pada ikan keting yang telah terpapar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimental rancangan two way kadar cu dan zn setelah diberi perlakuan yaitu lama waktu perendaman (30, 60, dan 90 menit) dan perbedaan konsentrasi filtrat (0%, 25%, 75% dan 100%). Penelitian dilakukan dengan 5 kali pengulangan yang kemudian di rata-rata. Hasilnya dianalisis menggunakan analisis varian two way (dua arah). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pada lama perendaman terhadap kadar penurunan Cu, namun pada perbedaan konsentrasi filtrat jeruk siam tidak memberikan pengaruh terhadap kadar penurunan Cu pada ikan keting. Selain itu, terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi filtrat jeruk siam dan perbedaan lama perendaman terhadap penurunan kadar Zn pada ikan keting.Kata kunci: filtrat jeruk siam, ikan keting, Cu, Zn ABSTRACTThis study aims to determine whether using various concentrations of siam filtrate containing citric acid and various dipping time can reduce the levels of Cu and Zn in keting fish that have been exposed. Thestudy was conducted using an experimental study design of two-way levels of cu and zn after being given treatment, variation of dipping time (30, 60, and 90 minutes) and variation of concentration (0%, 25%, 75% and 100%) and conducted in 5 repetitions. The results were analyzed using two way variance analysis. The results showed that there was an effect on the dipping time on the levels of Cu reduction, but the difference in concentration of filtrate did not effect the level of Cu reduction in keting fish. In addition, there was an effect onthe various concentration of filtrate and the dipping time on the levels of Zn reduction.Keywords: filtrate siam orange, keting fish, Cu, Zn
Uji Banding Ekstrak Bawang Hitam dan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Antifungi Terhadap Pertumbuhan Candida albicans A, Purity Sabila; ., Ngadiani; Budiarti, Fradina Fitri
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.147

Abstract

ABSTRAKPenyakit infeksi telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar. Pemberian antibiotik dalam jangka waktu yang lama dan dilakukan secara tidak rasional dapat menimbulkan masalah baru, yaitu munculnya patogen yang bersifat resisten. Oleh karena itu, pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan dan tanaman herbal saat ini banyak digunakan. Bawang putih termasuk dalam familia Liliaceae merupakan tanaman herba parenial yang membentuk umbi lapis. Bawang putih sudah dikenal memiliki potensi medis dan dipercaya dapat berperan sebagai antifungi karena mengandung allicin didalamnya. Sedangkan bawang hitam merupakan bawang putih yang telah dipanaskan pada suhu 65-80ºC dengan kelembaban relatif 70-80% selama 30-40 hari tanpa perlakuan tambahan apapun. Bawang hitam memiliki sifat antibakteri lebih kuat, serta antioksidan dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih biasa karena mengandung S-allycysteine. Peneliti tertarik mengangkat judul penelitian ini dengan tujuan untuk menguji kemampuan ekstrak bawang putih dan bawang hitam pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap dan menggunakan uji lanjut BNT dan didapatkan hasil bahwa bawang hitam terbukti lebih baik menghambat pertumbuhan Candida albicans.Kata kunci : antifungi, ekstrak bawang hitam, ekstrak bawang putih, Candida albicansABSTRACTInfectious diseases have become one of the biggest health problems. Giving antibiotics in the long term and done irrationally can cause new problems, namely the emergence of resistant pathogens. Therefore, alternative treatments using herbal materials and plants are now widely used. Garlic included in the familia Liliaceae is a parenial herbaceous plant that forms tuber bulbs. Garlic is already known to have medical potential and is believed to act as antifungal due to its allicin content. While the black onion is garlic that has been heated at a temperature of 65-80 º C with a relative humidity of 70-80% for 30-40 days without any additional treatment. Black onions have stronger antibacterial properties, as well as antioxidants two times higher than regular garlic as they contain S-allycysteine. Researchers are interested in raising the title of this study with the aim to test the ability of both extracts at concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100% on the growth of Candida albicans. This study used Completely Randomized Design and using BNT advanced test showed that black onions proved to be better inhibiting the growth of Candida albicans.Key words ; antifungi, black garlic extract, garlic extract, Candida albicans
Efektivitas Ekstrak Rimpang Pacing (Costus speciosus), Daun Srikaya (Annona squamosa L.) dan Ekstrak Kombinasinya Terhadap Penurunan Jumlah Folikel Tersier dan Folikel De Graff Pada Mencit Betina (Mus musculus) Ajiningrum, Purity Sabila; Amilah, Susie; Widyaningtyas, Prafikka Galuh
Journal of Pharmacy and Science Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v5i1.164

Abstract

Salah satu cara menanggulangi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali adalah dengan penggunaan kontrasepsi melalui program Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi yang beredar kebanyakan merupakan kontrasepsi sintetis yang memiliki risiko terhadap kesehatan pemakainya. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi dengan efek samping tidak berbahaya yaitu memanfaatkan tanaman obat yang mengandung senyawa antifertilitas. Beberapa tanaman yang mengandung senyawa antifertilitas yaitu srikaya (Annona squamosa L.) dan pacing (Costus speciosus (Koen.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang pacing dan daun srikaya terhadap jumlah folikel tersier dan folikel de graff pada mencit betina. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Metode analisis uji F (anova) satu arah dengan percobaan rancangan acak lengkap (RAL). Penurunan jumlah folikel tersier terbaik adalah pada pemberian ekstrak daun srikaya pada dosis 250 mg/kg BB. Pada folikel de graff, perlakuan terbaik adalah pada pemberian ekstrak daun srikaya dosis 250 mg/kg BB dan pemberian ekstrak kombinasi ekstrak rimpang pacing dan daun srikaya yaitu pada pemberian dosis 125:125 mg/kg BB. Penurunan jumlah folikel tersier dan folikel de graff juga dapat disebabkan karena adanya kandungan bahan aktif yang ada didalam rimpang pacing dan daun srikaya. Penurunan jumlah folikel pada tiap-tiap perlakuan juga dipengaruhi banyaknya dosis yang diberikan sehingga semakin banyak jumlah dosis yang diberikan, maka semakin sedikit jumlah folikel yang terbentuk.
Potensi Ekstrak Daun Sawo Manila (Manilkara zapota) Dan Daun Sawo Kecik (Manilkara kauki) Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Candida albicans Susie Amilah; Ajiningrum, Purity Sabila; Airin Aisyah
Journal of Pharmacy and Science Vol. 5 No. 2 (2020): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v5i2.166

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan konsentrasi terbaik dari ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) dan daun sawo kecik (Manilkara kauki) terhadap zona hambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan metode difusi cakram dan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) dan daun sawo kecik (Manilkara kauki) berpotensi dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans yaitu pada konsentrasi 80% dengan diameter zona hambat 1,62 mm. Ekstrak daun sawo kecik (Manilkara kauki) yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans yaitu pada konsentrasi 80% dengan besar zona hambat 3,96 mm.
Pelatihan Pembuatan Stik Kangkung Untuk Guru Dan Siswa SMA Wijaya Putra Surabaya Ajiningrum, Purity Sabila; Sukarjati, Sukarjati; Ngadiani, Ngadiani; Binawati, Diah Karunia; Andriani, Vivin
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 5 No 01 (2021): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol5.no01.a3705

Abstract

Pelatihan pembuatan stik kangkung pada program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Program Studi Biologi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada guru dan siswa SMA Wijaya Putra Surabaya tentang aplikasi ilmu dan teknologi dalam menghasilkan stik yang berasal dari kangkung. Peserta berasal dari guru dan siswa SMA Wijaya Putra Surabaya. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu secara virtual dengan menggunakan platform virtual web conferencing. Berdasarkan penyampaian tentang kandungan dan manfaat kangkung, maka potensi kangkung dijadikan olahan stik sangat berguna agar masyarakat yang tidak suka mengkonsumsi sayur secara langsung dapat menjadikan stik kangkung sebagai alternatif. Selain itu, kejelasan narasumber dalam memberikan informasi memiliki persentase sebesar 81,3%. Poin selanjutnya yaitu persentase kejelasan gambar yang diterima mitra saat narasumber melakukan zoom cloud meeting sebesar 78,3% dan sebesar 31,7% mitra yang menyatakan kejelasan gambar yang kurang bagus. Hasil evaluasi setelah berlangsungnya kegiatan yaitu mitra akhirnya mengetahui kandungan dan manfaat kangkung serta olahan kangkung yang dapat menarik perhatian pembeli serta mengetahui tentang bagaimana teknik pengemasan dan pemberian label yang baik.
Effectiveness Test of Juwet Leaf Extract and Juwet Cortex Against Desreasing Blood Glucose Levels of Hiperglemic Mice: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Juwet dan Ekstrak Kulit Batang Juwet (Syzygium cumini L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) yang Hiperglikemia Ajiningrum, Purity Sabila; Amilah, Susie; Kurela, Wela Anies
Journal of Pharmacy and Science Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v6i2.213

Abstract

Diabetes melitus drugs are currently quite expensive, so they require a cheaper and more effective substitute for drugs to control glucose levels in people with diabetes melitus. Exploring local potentials using medicinal plants can be an alternative to chemical drugs. One of the medicinal plants that is thought to be used for people with diabetes mellitus is juwet. Juwet leaves are suspected to have hypoglycemic activity, because they contain flavonoid and saponin compounds. Juwet bark also contains chemical compounds, namely flavonoids, saponins, and tannins. This study aims to determine the decrease in blood glucose levels in dextrose-induced mice by giving juwet leaf extract and juwet bark extract (Syzygium cumini L.). The test animals used were 36 male mice (Mus musculus) aged 2-3 months with a weight of 20-30 grams. This type of research was carried out experimentally and the design of this study used was Completely Randomized Design (CRD), which was divided into 12 treatments and 3 replications. The 12 treatments are juwet leaf extract and juwet bark with the same dose, namely the dose of 0 mg/kg BB, 150 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 250 mg/kg. Data from the research were analyzed statistically using One Way ANOVA and continued with the LSD test. The results showed that administration of juwet leaf extract and juwet bark extract at various doses had a significant effect on decreasing blood glucose levels of mice. The most effective dose to reduce blood glucose levels is juwet bark extract with a dose of 250 mg/kg BB.
PELATIHAN PEMBUATAN SIOMAY BERBAHAN DASAR IKAN LELE UNTUK GURU DAN SISWA SMA WIJAYA PUTRA SURABAYA Ajiningrum, Purity Sabila
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 5 No 02 (2022): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol5.no02.a4392

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi sehingga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan produk olahan. Olahan ikan lele salah satunya adalah dapat dibuat sebagai bahan dasar pembuatan siomay. Pelatihan membuat olahan pangan berbahan dasar ikan lele yang ditujukan kepada guru dan siswa SMA Wijaya Putra dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pangan dan dapat digunakan untuk berwirausaha sehingga memperoleh tambahan pendapatan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu menggunakan virtual web conference. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan hasil sebesar 83,4% tentang kejelasan narasumber dalam memberikan informasi, persentase kejelasan gambar yang diterima mitra saat narasumber melakukan zoom cloud meeting sebesar 80% baik dan sebesar 20% mitra yang menyatakan kejelasan gambar yang kurang bagus. Hasil evaluasi setelah berlangsungnya kegiatan dianalisis dari hasil pretest yang mana ternyata kurang dari 40% mitra belum mengetahui tentang pengolahan daging ikan lele menjadi siomay, namun dari hasil post test pada akhir kegiatan, 87% mitra akhirnya mengetahui bagaimana cara membuat siomay dari daging ikan lele.