Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN PELAT BERUSUK DUA ARAH (WAFFLE SLAB) DAN PELAT KONVENSIONAL Amrita Winaya, eka susanti, Nova Arie Youlanda,
Jurnal IPTEK Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.119 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2016.v20i1.19

Abstract

ABSTRAKDalam buku yang berjudul “Teori & Analisis Balok Grid” karangan Ir.Ign. Benny Puspantoro, M.Sc. menjelaskan beberapa keuntungan dari balok grid yang diantaranya adalah mempunyai kekakuan yang besar, jumlah kolom-kolomnya dapat dikurangi sehingga dapat memberi ruang yang lebih luas dan tebal pelat yang tipis. Dari beberapa keuntungan yang telah dijelaskan pada buku tersebut, pada studi ini akan dibahas analisis strukturnya dengan lebih detail lagi.Tujuan dari studi ini adalah membandingkan sistem pelat berusuk dua arah (waffle slab) dengan sistem pelat konvensional ditinjau dari segi kekakuan, ketebalan pelat, jarak antar kolom dan penggunaan material beton dan tulangan. Masing-masing sistem pelat dianalisis terhadap jarak maksimal antar kolom dan tebal minimum pelat yang nilai lendutannya masih memenuhi lendutan ijin sesuai SNI  03-2847-2002. Nilai kekakuan pelat diperoleh dengan cara membandingkan lendutan yang terjadi pada kedua sistem pelat. Dimensi plat yang distudi adalah pelat  dengan luasan 30 meter  x 30 meter. Analisis struktur menggunakan software SAP 2000 v14.Dari hasil analisis tersebut ditarik kesimpulan bahwa sistem pelat konvensional lebih kaku 47,42% dibanding sistem waffle slab. Sistem waffle slab lebih tipis 40% dibanding sistem pelat konvensional. Dan sistem waffle slab memiliki jarak antar kolom maksimum lebih panjang 55,57% dibanding sistem pelat konvensional. Hal ini memberikan dampak pada jumlah kolom yang diperlukan. Sistem waffle slab memerlukan jumlah kolom 55,55% lebih sedikit dibanding dengan sistem pelat konvensional.Hasil analisis tulangan manunjukkan perbandingan penggunaan volume beton dan berat tulangan baja. Penggunaan volume beton untuk sistem waffle slab lebih boros 27,64% dibanding dengan sistem pelat konvensional. Dan penggunaan tulangan baja untuk sistem waffle slab lebih boros 66,99% dibanding sistem pelat konvensional. Kata Kunci : Waffle Slab, Pelat Konvensional, Kekakuan, Lendutan
KAPASITAS SIMPANG TAK BERSINYAL DAN TUNDAAN LALU LINTAS PADA JL.BRIGJEN KATAMSO-FRONTAGE TIMUR MCA, Theresia; Winaya, Amrita; Setyawan, Hari
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.269 KB)

Abstract

Konflik lalu lintas yang terjadi pada simpang tak bersinyal relatif lebih tinggi daripada simpang bersinyal. Persimpangan tiga lengan Jl.Brigjen Katamso-Frontage Timur merupakan simpang tak bersinyal yang menghubungkan Jl.Wadung Asri dengan Jl.Waru. Kemacetan yang terjadi pada simpang tersebut menyebabkan antrian kendaraan yang cukup panjang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pelayanan jalan pada simpang tak bersinyal Jl.Brigjen Katamso-Frontage Timur. Metode yang digunakan dalam analisis simpang ini adalah Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). Dari hasil perhitungan diperoleh kapasitas simpang sebesar 4789 smp/jam, dengan nilai derajat kejenuhan 1,25. Tundaan yang terjadi adalah 61,85 detik/smp. Dengan demikian simpang tiga tak bersinyal ini sudah melampaui kapasitasnya. Alternatif solusi yang dapat disampaikan terkait dengan permasalahan simpang ini antara lain larangan belok kanan dari Jl.Brigjen Katamso maupun Jl.Frontage Timur, serta pelebaran jalan pada Jl.Brigjen Katamso.
KAJIAN DEPOSISI ASAM DI KAWASAN SURABAYA TIMUR Handriyono, Rachmanu Eko; Dewi, Amrita Winaya Shita
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.016 KB)

Abstract

Perkembangan pembangunan yang meningkat pesat berpotensi menyebabkan peningkatan konsumsi energi yang pada akhirnya dapat menimbulkan pencemaran udara. Konsumsi energi berlebih pada pembakaran bahan bakar fosil dapat melepas gas SO2 dan NO2 sehingga terjadi deposisi asam. Deposisi asam dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius terhadap lingkungan perairan, ekosistem daratn, dan kerusakan struktur bangunan. Studi ini melakukan kajian deposisi asam di Kawasan Surabaya Timur. Kawasan Surabaya Timur merupakan daerah dengan perkembangan yang pesat karena potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, dan permukiman. Parameter pencemar dalam studi ini adalah gas SO2, gas NO2, pH air hujan, nitrat (NO3-), dan sulfat (SO42-). Lokasi pengukuran gas SO2 dan NO2 dan pengambilan sampel air hujan berada di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno karena merupakan padat transportasi, Kawasan Industri SIER Rungkut, dan Semolowaru Indah yang merupakan daerah padat permukiman. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda. Hasil pengukuran pada lokasi sampling menunjukkan bahwa Semolowaru mempunyai konsentrasi gas SO2 dan NO2 yang lebih tinggi daripada Kawasan Industri SIER dan transportasi di Jl. Dr. Ir. Soekarno. Selain itu, koefisien regresi menunjukkan bahwa nitrat (NO3-) lebih berpengaruh dalam menurunkan pH air hujan dibandingkan dengan sulfat (NO3-). Kata kunci: deposisi asam, konsumsi energi, pH
STUDI PERBANDINGAN NILAI KUAT LENTUR DAN DAKTILITAS BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR MERAPI DAN PASIR LUMAJANG Susanti, Eka
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Letusan Gunung Merapi meninggalkan banyak pasir hasil erupsi. Pasir gunung Merapi ini,merupakan pasir kualitas terbaik untuk bahan bangunan dengan kandungan silika (SiO) yangtinggi, kandungan besi (FeO) yang belum mengalami pelapukan dan memiliki kandunganlempung yang sangat sedikit. Pasir Lumajang banyak digunakan sebagai bahan bangunan yangada di Jawa Timur. Karena Pasir Lumajang merupakan agregat halus dengan kwalitas terbaik.Pasir Lumajang berasal dari erupsi gunung Semeru dengan kandungan zat besi yang tinggi.Pada penelitian sebelumnya diketahui pasir Merapi memiliki nilai kuat tekan beton lebih besar5,1%, dan nilai modulus elastis lebih besar 9,5% terhadap beton dengan pasir Lumajang.Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai kuat lenturdan daktilitas beton yang menggunakan kedua pasir tersebut. Penelitian ini bersifatekperimental dengan membuat benda uji balok 20x20x60, menggunakan mutu beton fc’25Mpadan mutu baja fy=240 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan benda uji dengan pasir Merapimenghasilkan peningkatan kuat lentur 29,09% dan peningkatan daktilitas 116,24% dibandingbalok yang menggunakan pasir Lumajang.Kata kunci: Pasir Merapi, Pasir Lumajang, kuat lentur dan daktilitas.
Analisis Putaran Balik (U-Turn) Terhadap Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Raya Waru Sidoarjo Caroline, Jenny; Winaya, Amrita
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.244 KB)

Abstract

Jalan raya Waru yang terletak di Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu ruas jalan bagipengembangan perekonomian dengan adanya pusat perdagangan. Dengan semakinberkembangnya sentra-sentra industri dan pengiriman barang pada wilayah tersebut menyebabkanmeningkatnya volume kendaraan, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara volumekendaraan dengan kapasitas ruas jalan dan terjadi kemacetan. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji tentang tingkat pelayanan pada ruas jalan raya Waru serta untuk mengidentifikasipengaruh bukaan median atau putaran balik (u-turn) terhadap tingkat pelayanannya. Dari hasilanalisis didapatkan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,840 sehingga level of service (LoS) untukJl.Raya Waru arah Surabaya adalah D, sedangkan arah Sidoarjo besarnya derajat kejenuhan adalahsebesar 0,855 sehingga LoS nya adalah E. Rata-rata volume kendaraan yang terganggu akibatkendaraan lain yang melakukan u-turn sebesar 1242 kendaraan/jam untuk jenis kendaraan sepedamotor (MC) sedangkan untuk jenis kendaraan ringan (LV) adalah 1193,68 kendaraan/jam. Rasiorata-rata tingkat pelayanan adalah 0,65 untuk sepeda motor (MC) dan 10,38 untuk kendaraanringan (LV)
Analisis Tarif Kereta Komuter Surabaya-Porong Ditinjau Dari Kemampuan Dan Kemauan Membayar (Atp Dan Wtp) Pengguna Jasa Winaya, Amrita; Caroline, Jenny
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.015 KB)

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitasnya menyebabkan bertambahnya pergerakan dari Surabayamenuju ke Sidoarjo dan sebaliknya. Untuk mengakomodasi pergerakan ini masyarakat dapat menggunakankereta komuter yaitu Komuter Surabaya-Sidoarjo dengan tarif sebesar Rp 5000,-. Penetapan besarnya tarif iniseringkali tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat sebagai pengguna jasa, terutama kelompok captiveriders. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik responden pengguna kereta komuterSurabaya-Porong, mengetahui besaran nilai ATP dan WTP, serta menghitung besarnya penambahan tarifapabila dilakukan peningkatan pelayanan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata alokasi biaya untukpenggunaan jasa kereta ini adalah 0,96% dari total biaya transportasi, nilai ATP rata-rata adalah Rp 420,5 dantarif menjadi Rp 10.000,- yang merupakan tarif tertinggi apabila dilakukan peningkatan kualitas pelayananyaitu berupa kenyamanan dan hemat waktu tempuh perjalanan
ANALISIS KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JL. MARGOREJO INDAH SURABAYA Dewi, Amrita Winaya Shita; Kharisma, Andries
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengemukakan tentang kinerja lalu lintas perkotaan pada salah satu ruas jalan di Kota Surabaya, Indonesia. Sistem transportasi makro di perkotaan dapat didefinisikan sebagai kesatuan dari sistem pergerakan, sistem jaringan, dan tata guna lahan. Semakin padat suatu kota, maka permintaan akan pergerakan juga semakin tinggi. Kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas di sebagian besar ruas jalan dan persimpangan. Pada studi ini dilakukan perhitungan kapasitas ruas di Jl. Margorejo Indah, kemudian tingkat pelayanan ruas jalan tersebut dianalisis. Metode yang digunakan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil analisis mengindikasikan bahwa kapasitas ruas jalan Margorejo Indah sebesar 3163,18 smp/jam, dimana tingkat pelayanannya adalah F yaitu terjadi kemacetan panjang atau volume lalu lintas sama dengan kapasitas jalan.
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA TOKO BUKU GRAMEDIA JALAN MANYAR SURABAYA Winaya, Amrita; Nindya, Rahma; B. Siswanto, Agus; Afif Salim, M.
WAKTU Vol 20 No 01 (2022): Jurnal WAKTU
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v20i01.5150

Abstract

Tersedianya ruang parkir di kawasan pertokoan termasuk salah satu kebutuhan penting untuk menunjang kegiatan bisnis. Dengan terpenuhinya kebutuhan lahan parkir di wilayah Gramedia Jl. Manyar Kertoarjo, Surabaya maka akan membuat pengunjung merasa tenang dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecukupan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat di toko buku Gramedia sesuai dengan kriteria karakteristik parkir yang telah ditentukan. Metode yang digunakan yaitu dengan pencatatan nomor kendaraan yang masuk, keluar, dan yang telah ada di lahan parkir tersebut dengan interval waktu 1 jam. Survei pencatatan ini dilakukan selama tiga hari dengan waktu survei per harinya adalah pukul 10:00 hingga pukul 21:00. Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa rata-rata akumulasi parkir sebesar 31,9 kendaraan, volume parkir tertinggi pada interval waktu survei pukul 15:00-16:00, durasi parkir rata-rata sebesar 34 menit, pergantian parkir 0,778, dan indeks parkir rata-rata yaitu 1,72. Dapat disimpulkan penyediaan ruang parkir kendaraan roda empat di toko buku Gramedia Jl. Manyar Surabaya ini masih belum memadai, karena kebutuhan parkir melebihi daya tampung atau kapasitas parkirnya.
On-Street Parking and Traffic Flow Performance at Kapasan Shopping Area Surabaya Amrita Winaya
JACEE (Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering) Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jacee.3.1.9-16

Abstract

Traffic congestion is a problem that is often faced by Indonesian big cities. It is related to land use in an area that causes on-street parking. The main cause is the imbalance between demand and supply, namely the need for parking during rush hour exceeds the capacity of existing parking. Another consequence is the increasing of side barriers resulting in the delays on certain roads. Shopping area in Jl.Kapasan, Surabaya is one of the densely areas attracted most people of Surabaya to conduct trading activities and shopping for daily needs. The denstiy of this region will affect the performance of traffic flow and causing delays.The study aims to identify on-street parking in Jl.Kapasan shopping area, consequences arising from parking on the road, and determine the level of service or performance of roads around this shopping area. The analytical methods used are derived from Indonesian Highway Capacity Manual 1997. Based on calculation and analysis, the capacity of Jl.Kapasan without parking on the road was 1468 pcu/hour and with on-street parking was only 1276 pcu/hour.
ANALYSIS OF TRIP GENERATION BASED ON CHARACTERISTICS OF HOUSEHOLDS ON METRO REGENCY JUANDA HOUSING Amrita Winaya Shita Dewi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.43 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5414

Abstract

Metro Regency Juanda is one of settlements in Sedati Area, Sidoarjo Regency with relatively high occupancy rates. This leads to an increase in traffic movement coming from the region. Multiple linear regression analysis is used to determine the factors that affect the number of trips generated by housing and tje magnitude of the influence of these factors. Based on the total number of households in Metro Regency Juanda, samples of 11 households were being taken. The independent variables consist of the number of family members (X1), average family income (X2), vehicle ownership (X3), number of family members who work (X4), and numbers of family members attending school (X5). The model shows there is a strong correlation between number of trips and number of family member who work, also between number of trips and number of family members attending school. Perumahan Metro Regency Juanda merupakan salah satu kawasan permukiman di daerah Sedati, Kabupaten Sidoarjo dengan tingkat hunian yang relatif tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan pergerakan lalu lintas yang berasal dari kawasan tersebut. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh perumahan dan besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut. Berdasarkan jumlah keseluruhan rumah tangga di perumahan Metro Regency diambil sampel sebanyak 11 rumah tangga. Variabel-variabel bebasnya terdiri dari jumlah anggota keluarga (X1), pendapatan rata-rata keluarga (X2), kepemilikan kendaraan (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X4), dan jumlah anggota keluarga yang bersekolah (X5). Dari pemodelan yang dilakukan diketahui bahwa terdapat korelasi kuat yaitu antara variabel jumlah perjalanan dengan variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja dan variabel jumlah anggota keluarga yang bersekolah.