Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Dan Rancangan Sumuran Pada Pit Majapahit PT. Prolindo Cipta Nusantara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Haryanto, Suis Edi; Budiarto, Budiarto; Sari, Avellyn Shinthya; Widiatmoko, Fajar Rizki
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.741 KB)

Abstract

PT. Prolindo Cipta Nusantara merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Metode penambangan yang diterapkan adalah open pit mining. Sumber air yang masuk Pit Majapahit berasal dari air limpasan dan air hujan. Berdasarkan analisa curah hujan 2008-2017 periode ulang 10 tahun, curah hujan rencana adalah 170,17 mm/hari dengan intensitas 25,15 mm/jam dan jam hujan rata-rata 3,593 jam/hari. Terdapat empat saluran berbentuk trapesium, saluran I dan II terletak disebelah timur Pit Majapahit, saluran III disebelah selatan, saluran IV di utara Pit Majapahit. Sistem pemompaan menggunakan 2 pompa, pompa sykes HH160i digunakan di genangan air Pit Majapahit, sedangkan pompa sykes HH220i digunakan di sumuran 2. Debit aktual pompa sykes HH160i 464,4 m3/jam, sedangkan pompa sykes HH220i 590,4 m3/jam. Total debit air yang masuk ke Pit Majapahit sebesar 19.302,1 m3/hari. Berdasarkan debit pompa sykes HH160i yang direkomendasikan yaitu 500 m3/ jam, maka dimensi sumuran 1 adalah luas atas 50 m2, luas bawah 42 m2, kemiringan 60°, dan kedalaman 6 meter. Total debit air yang masuk ke sumuran 2 sebesar 79.673,6 m3/hari dengan penambahan 1 pompa yang sama dan peningkatan operating speed yaitu 1800 rpm maka debit yang dihasilkan adalah 750 m3/jam setiap pompanya maka debit air yang masuk mampu di imbangi dengan debit yang dikeluarkan pompa sesuai dengan dimensi sumuran 2. Kolam pengendapan lumpur memiliki panjang 95 m, lebar 20 m, kedalaman 6 m, dan jumlah kompartemen 4 buah. Volume padatan per detik sebesar 0,022 m3/detik dengan presentase pengendapan 96,8% sehingga waktu kolam penuh adalah 7 hari.
Pendekatan Analisa Geokimia dengan Multivariate Analysis untuk Mengetahui Tipe Mata Air Panas: Studi Kasus Lapangan Panas Bumi Mapos, Nusa Tenggara Timur Widiatmoko, Fajar Rizki
Jurnal IPTEK Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2019.v23i2.518

Abstract

Eksplorasi panas bumi dilakukan dalam berbagai metode, geokimia merupakan metode eksplorasi pendahuluan panas bumi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik kimia bawah permukaan berdasarkan data kimia air dari mata air panas, salah satu kegunaan geokimia adalah untuk mengetahui tipe sumber fluida pada suatu mata air panas, dengan menggunakan diagram Cl-SO4-HCO3 dapat diketahui kecenderungan asal mula fluida. Multivariate Analysis adalah metode statistik untuk memodelkan beberapa sampel dengan parameter yang banyak melalui proyeksi data parameter, pendekatan Principal Component Analysis (PCA) dapat digunakan untuk menemukan keunikan parameter pada setiap sampel, sehingga sampel dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok parameter yang unik, pendekatan Multivariate Analysis berbanding lurus dengan metode geokimia umumnya. Pendekatan Multivariate Analysis diterapkan pada sampel geokimia lapangan panas bumi Mapos, Hasil PCA menunjukan parameter pembeda dari setiap sampel adalah Cl, SO4, dan HCO3. PCA mengelomopkan sampel berdasarkan kemiripan parameter yang sama dengan pengelompokan sampel geokimia pada umumnya. Pembeda antara kedua metode adalah dari proses, geokimia mendasarkan pengelompokan dari data lapangan, sementara Multivariate Analysis mengelompokan berdasarkan keunikan parameter, sehingga dengan bertambahnya sampel akan memperbarui model selanjutnya.
REKAMAN STASIUN GPS SEBAGAI PENDETEKSI PERGERAKAN TEKTONIK, STUDI KASUS: BENCANA TSUNAMI ACEH 26 DESEMBER 2004 Widiatmoko, Fajar Rizki; Zamroni, Akhmad; Siamashari, Muhammad Abdurrozak; Maulina, Afifah Nurul
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.715 KB)

Abstract

Geographic Position System (GPS) is an electronic instrument that is used to determine the position of coordinates, with the help of the triangulation of satellite signals it can be accurately determined the coordinates of the position. An embedded GPS station is built to track changes in station positions over a period of time. Changes in position over a period of time are calculated using the GPS kinematic method and summed up simply using the GPS velocity method. International GNSS Service (IGS) is a global GPS data provider service with time-per-second densities and millimeter accuracy. During the Aceh tsunami tragedy 26 December 2004 00.58'.53 "UTC there were 3 GPS stations, each located on a different tectonic plate, the JOGJ station located in Yogyakarta representing the Micro-Sunda plate, the ISSC station located in India representing the Indian plate, and the DGAR station located in the Maldives represents the Eurasian plate as a stable site. The results of data analysis showed that there were 4 phases of tectonic movements during the Aceh tsunami tragedy, anomalous movement phases, pressuring phases, release phases, and stabilization phases. The tectonism study using the GPS station data approach can be used as a parameter to detect plate movement data, especially a great hope for the development of earthquake detection studies.   Keywords: GNSS, GPS Kinematic, GPS Velocity, Plate movement, Tsunami trigger Geographic Position System (GPS) adalah suatu intrumen elektronik yang digunakan untuk mengetahui posisi kordinat, dengan bantuan triangulasi sinyal satelit maka dapat ditentukan posisi kordinat secara akurat. Stasiun GPS tertanam dibangun untuk mengetahui perubahan posisi stasiun dalam kurun waktu tertentu. Perubahan posisi dalam kurun waktu tertentu dihitung menggunakan metode GPS kinematic dan disimpulkan secara sederhana menggunakan metode GPS velocity. International GNSS Service (IGS) adalah layanan penyedia data GPS seluruh dunia dengan kerapatan waktu per-detik dan akurasi dalam milimeter. Pada tragedi bencana tsunami Aceh 26 Desember 2004 00.58’.53” UTC terdapat 3 stasiun GPS yang masing-masing berlokasi pada lempeng tektonik yang berbeda, stasiun JOGJ berlokasi di Yogyakarta mewakili lempeng Micro-Sunda, stasiun ISSC berlokasi di India mewakili lempeng Hindia - Australia, dan stasiun DGAR berlokasi di Maldives mewakili lempeng Eurasia sebagai stable site. Hasil analisa data menunjukan terdapat 4 fase gerakan tektonik selama tragedi tsunami Aceh, fase gerakan anomali, fase penekanan, fase pelepasan dari tekanan, dan fase penstabilan. Studi tektonisme menggunakan pendekatan data stasiun GPS bisa dijadikan parameter data pendeteksi pergerakan lempeng, terutama sebuah harapan besar pengembangan studi pendeteksi gempa bumi.Kata kunci: GNSS, GPS Kinematik, GPS Velocity, Pergerakan lempeng, Pemicu Tsunami
The conceptual model of Wae Sano Geothermal field based on geology and geochemistry data Widiatmoko, Fajar Rizki; Hadi, Mochammad Nur; Kusnadi, Dedi; Iswahyudi, Sachrul; Fadlin, Fadlin
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2020.v1i1.1189

Abstract

Wae Sano volcano is included in the inner Banda arc, Mount Wae Sano is a type C volcano and formed the Sano Nggoang crater lake. The magmatism activity produces geothermal manifestations such as; hot spring, rock alteration, and sulfur deposits, the hottest water temperature is 81 0C, with neutral pH, but the Sano Nggoang Lake water has acid pH. It becomes interesting to examine the characteristics of the geothermal system in that area. The research was conducted by Volcanostratigraphic studies to reconstruct the geological process and Geochemical sampling of hot springs, lake water, ground air, and the soil side to understand the subsurface characterization. The result showing some period of volcano products, with the youngest come from the product of Sano Nggoang 2 that spills its product to on the north-east side of Poco Dedeng volcano. The geochemical analysis shows all manifestations originate from one reservoir, chloride water type, NaCl type of the lake water with a few SO4 influence, presumably, the hot springs supply is influenced by seawater, the estimation of the reservoir has a temperature about ± 230 0C, with dacite and the rich organic sedimentary rock, and located at ± 1456 m from the manifestation, the isothermal section shows the rate of temperature increase at 97.07 m / 10 0C. The hypothetical resource is counted about 1,488.6 kWe.
The Relation of Fault Fracture Density with the Residual Gravity; case study in Muria Widiatmoko, Fajar Rizki; Putri, Ratih Hardini Kusuma; Sunan, Huzaely Latief
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2021.v1i2.1743

Abstract

The usages of the FFD analytical method massively are utilized during the last decade, especially in the geothermal preliminary study that can show the prospect reservoir area. This article discusses the correlation of the FFD value with the residual gravity value that is assumed as an indication of the underneath magmatic body. The correlation of FFD value with residual gravity value is applied in Muria mountain. Muria is classified as the volcano body that contains the magmatic body, also exist Genuk volcano and Patiayam hill around Muria. The correlation shows that FFD value and residual gravity value have a relation, but especially for the uninfluenced by structural activity has a low value of FFD. The correlation of FFD and residual gravity is double-checked with the ground truth data, it showing the proof relation. This way of methodology may use for finding the underneath magmatic body, especially applied to the surface that has not been influenced by structural activity.
ANALISA STRUKTUR GEOLOGI BALURAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DAN GEOMAGNETIK Maulana, Alfian; Hadi, Abu Anas; Thar, Ines Adnan; Mahmud, Daniel; Atawolo, Yuliano Eldianto; Hidayatulloh, Cahyadi Kamal; Widiatmoko, Fajar Rizki
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2003

Abstract

Daerah penelitian berada pada wilayah Gunung Baluran Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode geofisika gravitasi, magnetik, dan fault fracture density (FFD). Metode gravitasi menghasilkan peta anomali gravitasi residual yang kemudian dibuat profil penampang untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi. Peta FFD dibuat berdasarkan kelurusan morfologi dikombinasikan dengan peta residual untuk mengetahui asosiasi struktur bawah permukaan dengan permukaan bumi dan arah trend struktur geologi. Metode magnetik menghasilkan peta anomali magnet yang berguna untuk menginterpretasi sumber panas. Dalam sepuluh tahun terakhir, metode analisis FFD telah digunakan secara luas, terutama dalam studi awal panas bumi yang dapat menunjukkan prospek daerah reservoir. Korelasi antara nilai FFD dengan nilai gravitasi residual, yang diasumsikan sebagai indikator magma di bawahnya. Korelasi antara nilai FFD dan nilai gravitasi residual berlaku untuk Pegunungan Baluran. Baluran diklasifikasikan sebagai badan vulkanik yang memiliki tipe batuan sedimen dengan pengaturan tektonik busur magmatik. Relevansi menunjukkan Nilai FFD berkaitan dengan nilai gravitasi residual, tetapi terutama yang tidak terpengaruh oleh aktivitas struktural memiliki nilai FFD yang lebih rendah.
ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DENGAN METODE CROSS SECTION DI PT. BINA NUGRAHA UTAMA, DESA KADEMUNGAN, KECAMATAN KEJAYAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR Chornelis, willy Marta; Widiatmoko, Fajar Rizki; Sari, Avellyn Shintia
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1956

Abstract

PT. Bina Nugraha Utama adalah pemegang Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang berlokasi di Desa Kademungan Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur yang memiliki WIUP baru seluas 35,75 Ha sehingga butuh dilakukan perhitungan sumberdaya dan cadangan terbaru di wilayah IUP. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengestimasi besarnya sumberdaya yang ada pada PT. Bina Nugraha Utama. Dalam penelitian ini metode yang dipakai dalam mengestimasi sumberdaya yaitu dengan metode Cross Section. Diketahui untuk top soil densitasnya sebesar 1,33 Ton/m3 sedangkan pada andesit densitasnya 2,665 Ton/m3 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil dari perhitungan Cross Section didapatkan nilai volume top soil sebesar 710.116,32 m3 nilai tonasenya sebesar 944.454,70 Ton, nilai volume pada sumberdaya tereka sebesar 18.402.625,09 m3 nilai tonasenya 48.094.990,58 Ton, pada sumberdaya terunjuk nilai volumenya 21.606.321,95 m3 nilai tonasenya 56.632.842,71 Ton, pada sumberdaya terukur nilai volumenya 20.609.784,13 m3 nilai tonasenya 54.020.158,63 Ton
IDENTIFIKASI POTENSI SEBARAN BAHAN GALIAN KABUPATEN MAGETAN BERDASARKAN KAJIAN GEOLOGI REGIONAL (IDENTIFICATION OF POTENTIAL DISTRIBUTION OF MINERALS MAGETAN REGENCY BASED ON STUDY OF REGIONAL GEOLOGY) Al Fakih, Salahudin; Fanani, Yazid; Widiatmoko, Fajar Rizki
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2013

Abstract

Kabupaten Magetan memiliki potensi bahan galian yang cukup besar. Hanya saja, belum memiliki data secara rinci tentang keberadaan dan penyebaran sumberdaya bahan galian pada wilayahnya. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi potensi bahan galian di Kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil penelitian, Kabupaten Magetan memiliki 5 potensi bahan galian yaitu : Andesit, Batupasir,  Basal, Breksi batuapung dan Batulanau. Batupasir dengan luasan area potensi 25.241,13 Ha. , Andesit dengan luasan area potensi 36.122,15 Ha , Basal dengan luasan area potensi 27.823,52 Ha, Breksi Batuapung dengan luasan area potensi 10.226,94 Ha, Batulanau dengan luasan area potensi 23752.45 Ha.
Sebaran Potensi Bahan Galian Industri Kabupaten Madiun Berdasarkan Kajian Geologi Regional (Potential distribution of Industrial Minerals in Madiun Regency based on Study of Regional Geology) Pratama, Donny Rusdian; Widiatmoko, Fajar Rizki; Fanani, Yazid
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2014

Abstract

Pada era otonomi yang semakin diperluas pada saat ini guna untuk merealisasi kan tujuan Kabupaten Madiun yaitu pembangunan yang berkelanjutan, oleh karena itu perlu di dukung dengan adanya sumberdaya alam yang berpotensi. Kabupaten Madiun termasuk wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah salah satunya potensi pada sektor pertambangan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan kajian geologi pada Kabupaten Madiun. Potensi yang teradapat pada Kabupaten Madiun di dominasi oleh komoditas batuan. Dari hasil identifikasi potensi sumberdaya yang dilakukan dengan menganalisa peta geologi Kabupaten Madiun didapat potensi sumberdaya antara lain Pasir, Batupasir, Andesit, Trass, Tanah Liat dan Tanah Urug. 
STUDY OF PRODUCTIVITY ANALYSIS OF DIGGING LOADING IN GRAVEL MINING IN PT. GALUH CEMPAKA DISTRICTS CEMPAKA CITY BANJARBARU SOUTH KALIMANTAN PROVINCE Usman, Usman; Fanani, Yazid; Widiatmoko, Fajar Rizki
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2021.v2i1.2165

Abstract

Galuh Cempaka Ltd. is a Gravel Mining Company with an area of 2,994 Ha. The mining system was surface mine or open pit. There are several things which should move in dig and load activities, such as mechanical soil, productivity, and compatibility of loading and conveying equipment are important factors in gravel mining activities. It influences on how far to know the effective work hour and the productivity. The purpose of this research was to determine work efficiency in Galuh Cempaka Ltd, and calculate the productivity of each equipment and the Match Factor value of the loading and conveying equipment in mining activity. From the observation and data processing, it obtained 1 unit of excavator Komatsu PC 400LC, wasingplan as far as 1.5 km. The effective work time was obtained work efficiency of 0.82 and after it was conducted the efficiency become 0.83 and it was reduced the obstacles from excavator CAT 320D. Before digging toll productivity got optimizing from CAT 320D in gravel excavation, it got 94.2 tons/hour and after it got optimizing from CAT 320D excavator in gravel excavation, it obtained 99.6 tons/hours and the IVECO 380 dump truck for gravel loading was 125.55 tons /hour. It obtained Match Factor Overburden (08) < 1. it means it is less than 1. So, there was waiting time for transportation equipment which had not arrived yet. Match Factor Gravel (1.2) > 1 means more than 1. So, there was a waiting time for transportation because the digging tool was filled.