Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penambahan Stressing Bar Pada Perencanaan Struktur Baja Gedung Parkir di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Propika, Jaka; Fitriyah, Dita Kamarul; Septiarsilia, Yanisfa
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.316 KB)

Abstract

Perencanaan pada gedung parkir terpusat di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya dengan acuan data survey SRP volume puncak kendaraan oleh made dkk (2017) jumlah kendaraan yang parkir 1299 motor, angka ini akan meningkat pada kondisi tertentu hingga mencapai 2000 kendaraan. Gedung parkir terpusat direncanakan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional, dalam perencanaan ini dilakukan peninjauan salah satu girder-nya yang direncanakan dengan penambahan stressing bar (baja pratengang) pada sayap bawah girder. Berdasarkan hasil perbandingan dalam perencanaan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional profil girder menggunakan WF350x175x7x11 dengan ratio momen 0.8, metode ini mendapatkan profil yang lebih besar dibandingkan dengan cara penambahan stressing bar (baja pratengan) yang menggunakan profil girder WF300x150x6.5x7 didapatkan ratio momen 0.87 dengan strand mutu G270 diameter 9.5 mm dan tarikan sebesar 9272.81 kg. Dalam penggunaan profil WF300x150x6.5x9 dengan penambahan stressing bar dapat mengefisiensi berat tiap balok utamanya hingga ±25%. Tetapi dengan penambahan stressing bar pada balok utama akan menambah waktu dalam pelaksanaannya di lapangan.
Penggunaan Beam Bracing Sebagai Pengganti Shear Wall Pada Proyek Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi Jaka Propika; Yanisfa Septiarsilia; Dita Kamarul Fitriyah
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.495

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat telah menjadi prioritas utama, keterbatasan lahan yang tersedia maka dibuat bangunan yang memaksimalkan penggunaan lahan dengan membuat bangunan yang bertingkat misalnya bangunan tinggi. Pada bangunan tinggi material utama biasanya yang digunakan yaitu shear wall. Penggunaan shear wall memiliki banyak kekurangan dan penelitian ini penggunaan shear wall diganti dengan pengaku beam bracing. Fungsi bracing adalah untuk memperkuat struktur secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil kontrol Analisa penggunaan beam Bracing sebagai pengganti shear wall. Permodelan dan Analisa Struktur menggunakan SAP2000 v.14.2.5 dengan 4 desain yang sudah disempurnakan. Hasil analisa dari penelitian tersebut desain 4 (Sistem Rangka dan Bracing) memenuhi persyaratan periode getar fundamental yang terjadi. Selisih nilai gaya geser dasar (base shear) dari hitungan manual dan SAP2000 dengan nilai rata-rata selisih berkisar 3,5%. Penurunan nilai simpangan horisontal arah X dan Y paling besar pada Desain 4 yaitu sebesar 75,91% dan 19,73%. Dengan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Desain 4 (Sistem Rangka dan Bracing) mampu digunakan sebagai pengganti Shear Wall berdasarkan nilai-nilai simpangan horisontal arah X dan Y.
Penambahan Stressing Bar Pada Perencanaan Struktur Baja Gedung Parkir di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jaka Propika; Dita Kamarul Fitriyah; Yanisfa Septiarsilia
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pada gedung parkir terpusat di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya dengan acuan data survey SRP volume puncak kendaraan oleh made dkk (2017) jumlah kendaraan yang parkir 1299 motor, angka ini akan meningkat pada kondisi tertentu hingga mencapai 2000 kendaraan. Gedung parkir terpusat direncanakan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional, dalam perencanaan ini dilakukan peninjauan salah satu girder-nya yang direncanakan dengan penambahan stressing bar (baja pratengang) pada sayap bawah girder. Berdasarkan hasil perbandingan dalam perencanaan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional profil girder menggunakan WF350x175x7x11 dengan ratio momen 0.8, metode ini mendapatkan profil yang lebih besar dibandingkan dengan cara penambahan stressing bar (baja pratengan) yang menggunakan profil girder WF300x150x6.5x7 didapatkan ratio momen 0.87 dengan strand mutu G270 diameter 9.5 mm dan tarikan sebesar 9272.81 kg. Dalam penggunaan profil WF300x150x6.5x9 dengan penambahan stressing bar dapat mengefisiensi berat tiap balok utamanya hingga ±25%. Tetapi dengan penambahan stressing bar pada balok utama akan menambah waktu dalam pelaksanaannya di lapangan.
Analisa Perbandingan Kolom Komposit Inside Steel dan Outside Steel terhadap Kapasitas Tahanan Aksial dan Momen Jaka Propika; Dita Kamarul Fitriyah; Yanisfa Septiarsilia
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 5, No 2 (2020): EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v5i2.1947

Abstract

ABSTRAK Penggunaan kolom komposit telah banyak digunakan di berbagai bangunan bangunan tinggi. Dan pada umumnya, Kolom komposit dibagi menjadi 2 macam, yaitu kolom komposit inside steel dan outside steel dengan struktur baja terbungkus oleh beton disebut dengan kolom inside steel atau bisa saja disebut Concrete Encased Column. Sedangkan untuk baja yang berisi beton disebut dengan kolom outside steel atau juga disebut Concrete Filled Column. Penggunaan struktur kolom komposit outside steel sebagai kolom utama dalam mendukung beban lateral pada struktur rangka bangunan belum lazim digunakan dalam perkembangan konstruksi saat ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa kekuatan dari 2 macam kolom komposit agar diketahui jenis kolom komposit yang paling efektif dan memiliki kekuatan paling tinggi. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual pada kolom komposit inside steel dan outside steel yang berbentuk kotak, sedangkan untuk perhitungan dengan menggunakan program CSICOL dilakukan pada seluruh kolom komposit. Hasil nilai ØPn dan ØMn kemudian dibandingkan antara perhitungan manual dengan program CSICOL. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan kolom komposit outside steel lebih baik dibandingkan kolom komposit inside steel dengan menggunakan standar volume dari ukuran kolom komposit inside steel kotak 400x400 mm. Kolom komposit outside steel berbentuk bundar dengan diameter 431 mm lebih unggul sebesar 17 % dalam menahan gaya aksial nominal (ØPn) dibandingkan semua tipe kolom komposit yang lain. Sedangkan kolom komposit outside steel berbentuk kotak dengan ukuran 405.70x405.70 mm lebih unggul menahan momen nominal (ØMn) sebesar 10,5 % dibandingkan semua tipe kolom komposit yang lain.Kata kunci : kolom komposit; inside steel (concrete- encased column); outside steel (concrete-filled column)ABSTRACT The use of composite columns has been widely used in various high-rise buildings. Composite columns are generally divided into two types: composite columns inside steel and outside steel columns with a steel structure wrapped in concrete called an inside steel column (concrete encased column), while steel containing concrete is called an outside steel column (concrete-filled column). The use of a composite column structure outside steel as the main column in supporting lateral loads in the building frame structure is not yet commonly used in current construction developments. Therefore, it is necessary to consider the strengths of 2 types of composite columns to know which type of composite column is the most effective and has the highest strength. Calculations are performed using manual calculations on composite columns inside steel and outside steel in the form of a box, while calculations using the CSiCOL program are carried out on all composite columns. The results of the ØPn and ØMn values are then compared between manual calculations and the CSiCOL program. The calculation results show that the composite outside steel column's ability is better than the inside steel composite column by using a standard volume from the size of the composite column inside steel box 400x400 mm. The round composite outside steel column with a 431 mm diameter is 17% superior in withstanding nominal axial force (ØPn) than all other composite column types. While the outside steel composite column in the form of a box with a size of 405.70x405.70 mm is superior to withstand the little moment (ØMn) by 10.5% compared to all other types of composite columns. 
Analisis Geometri Bangunan terhadap Kinerja Seismik Menggunakan Direct Displacement Based Design Method Andi Susilo Kartiko; Indra Komara; Yanisfa Septiarsilia; Dita Kamarul Fitria; Heri Istiono; Dewi Pertiwi
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v4i2.1367

Abstract

Evaluasi seismik terhadap perilaku struktur tidak beraturan merupakan parameter penting khususnya untuk mengetahui kegagalan yang terjadi pada struktur. Parameter ketidakberaturan tersebut dapat berupa elevasi struktur yang tidak seragam, denah yang memiliki bentuk tidak umum yang mana memiliki pusat massa dan kekakuan yang berbeda serta jenis dan dimensi dari elemen struktur terpasang. Ketidakberaturan tersebut sering tidak dapat dihindari karena faktor arsitektur. Pada studi ini, akan dievaluasi berbagai bentuk ketidakberaturan struktur bangunan yang dievaluasi secara analitis dan numerik. Evaluasi struktur menggunakan metode direct displacement-based design dengan pendekatan ATC-40 disimulasikan untuk mengetahui parameter kinerja struktur. Satu bangunan regular dan tiga bangunan ireguler akan dievaluasi dan dibandingkan satu sama lain. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, nilai kinerja bangunan secara relatif memenuhi standar acuan DDBD dengan tingkat level kinerja berada pada life safety dan intermediate occupancy untuk pendekatan dengan ATC-40.
PENDAMPINGAN IBU-IBU RUMAH TANGGA UNTUK MENGHADAPI PENDEMI CORONA DENGAN FIQIH WANITA Gati Sri Utami; Dita Kamarul F; Nafilah El Hafizah; Mutiara Firdausi; Eka Susanti; Dyan Eka N
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Terbitan Keenam - Juni 2022
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v2i2.220

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan oleh Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) bekerja sama dengan RT 04 RW 02 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Kertajaya Kecamatan Gubeng Kota Surabaya dengan membangun sarana fisik yaitu pembangunan gapura serta pendampingan ibu-ibu rumah tangga menghadapi pendemic corona dengan Fikih Wanita. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan pengalaman baru dalam kegiatan bersosialisasi, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat dan sebagai bentuk pengabdian atau sumbangsih masyarakat Teknik Sipil ITATS kepada masyarakat Kalibokor RT 04 RW 02. Pembangunan gapura sebagai simbol atau identitas bagi warga jalan kaliokor, sehingga masyarakat luar dapat dengan mudah mngetahui jalan tersebut. Selain itu adanya bangunan gapura ini untuk mengontrol keluar masuknya kendaraan berat agar jalan tidak cepat rusak. Dengan adanya program fiqih wanita, ibu-ibu yang mengikuti kajian tersebut mendapatkan informasi yang bermanfaat dan berguna sebagai kaum wanita dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu ibu-ibu yang pada umumnya merupakan kaum yang lemah, menjadi kuat dan semangat menghadapi pendemic corona ini
Modifikasi Jembatan Mataraman II Malang Menggunakan Struktur Gelagar Beton Bertulang Dita Kamarul Fitriyah
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v4i1.613

Abstract

Jembatan Mataraman II yang terletak di Kabupaten Malang memiliki panjang ± 40,8 m dengan lebar ± 11m. Jembatan ini semula didesain dengan standar bangunan atas tipe precast concrete I girder, metode girder precast, metode ini direkomendasikan pada jembatan Mataraman II, karena ekonomis, memperpendek waktu konstruksi dan workability. Jembatan eksisting ini didesain dengan tinggi I girder 1700 mm yang memiliki mutu beton precast concrete I girder K-500 (f’c 415 kg/cm2). Metode jembatan beton bertulang direkomendasikan pada jembatan ini, karena kriteria jembatan Mataraman II ini merupakan jembatan bentang pendek, sehingga jembatan beton bertulang cocok diterapkan dalam kasus ini. Selain itu juga, material yang digunakan memiliki sifat tahan lama, lebih ekonomis, dan mudah pemeliharaannya. Jembatan ini didesain dengan membangun abutment baru yang berjarak ± 2m dari abutment lama dikarenakan agar tidak mengganggu lebar mulut sungai, sehingga panjang jembatan menjadi 44,80m. Dikarenakan panjang jembatan > 25m maka kurang efektif dalam penggunaan gelagar beton bertulang, oleh karena itu direncanakan pilar yang berjarak ± 10m dari rencana abutment baru. Perencanaan abutment direncanakan dengan didukung pondasi sumuran, dikarenakan pada kedalaman 4 m - 5 m harga N-SPT didapatkan N > 50 ( tanah keras ).
Modifikasi Struktur Jembatan Sumber Sari, Kalimantan Timur dengan menggunakan Sistem Busur Yanisfa Septiarsilia; Dita Kamarul Fitriyah; Jaka Propika
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.228 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i1.938

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan, serta dilewati oleh sungai-sungai di setiap pulaunya. Jembatan memiliki peranan yang penting di Indonesia, jembatan bentang panjang maupun bentang pendek yang menghubungkan antar pulau maupun dengan hambatan sungai telah banyak dibangun di Indonesia. Penelitian ini fokus pada Perencanaan Jembataan dengan menggunakan sistem busur baja yang mengandung nilai seni, selain memiliki struktur yang kuat, jembatan ini juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Jembatan Sumber Sari, yang terletak di Kutai Barat, Kalimantan Timur memiliki bentang 82 m dengan 2 lajur kendaraan masing-masing selebar 4 m. Jembatan ini merupakan Jembatan bentang Panjang. Tahap awal perencanaan adalah perencanaan bangunan atas yang terdiri dari lantai kendaraan dan trotoar, gelagar memanjang dan gelagar melintang, kemudian konstruksi pemikul utama. Analisa dengan menggunakan program SAP 2000 dilakukan setelah dketahui beban – beban yang bekerja pada konstruksi tersebut untuk mendapatkan gaya – gaya dalam yang bekerja, khususnya untuk konstruksi pemikul utama dan konstruksi sekundernya. Setelah gaya – gaya tersebut diketahui besarnya maka dilakukan perhitungan kontrol tegangan dan perhitungan sambungan. Untuk struktur bangunan bawah direncanakan abutment (kepala jembatan) dengan pondasi tiang pancang.
Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Tipe C Pada Kuat Tekan Beton Zamroni Zamroni; Eka Susanti; Dita Kamarul Fitriyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.957 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i2.1419

Abstract

Dalam industri konstruksi pengembangan dan penggunaan semen campuran semakin meningkat. Hal ini bertujuan  untuk meminimalisir penggunaan semen. Penggunaan Fly ash sebagai material pengganti untuk mengurangi jumlah semen, memiliki kelebihan, diantaranya menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Akan tetapi, berdasarkan penelitian mutakhir, didapatkan bahwa penggunaan fly ash diatas 30% akan menurunkan kuat tekan beton. Penggunaan zat aditif berfungsi untuk kemudahan pengerjaan ataupun mempercepat pengikatan pada beton dengan maksud mempersingkat waktu pelaksanaan konstruksi di lapangan. Zat aditif tipe C (Accelerator) digunakan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan (hidrasi), dan mempercepat pencapaian kekuatan beton. Dalam penelitian ini, dilakukan pembesaran prosentase penggunaan fly ash dengan tetap mempertahankan tercapainya mutu beton rencana, yaitu dengan cara penambahan zat aditf tipe C dari berat total bahan pengikat. Prosentase penggunaan fly ash terbatasa pada prosentase 30% - 40% dari berat semen. Pada kondisi normal, kuat tekan beton akan meningkat sesuai bertambahnya umur beton. Pada umumnya pada umur 7 hari, kuat tekan beton akan mencapai 65% dan pada umur 14 hari akan mencapai 88% - 90% dari kuat tekan beton umur 28 hari. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa kuat tekan untuk beton normal dan beton dengan fly ash mengalami penurunan kekuatan terhadap beton normal untuk umur 14, 28, 56 hari. Persentase penurunan kekuatan tertinggi terjadi pada penggunaan fly ash sebesar 40% pada hari ke-56, yaitu sebesar -7,66% terhadap beton normal. Tetapi masih memenuhi kuat tekan rencana diumur beton 28 hari yaitu 25,99 Mpa.
Analisis Retaining Wall dengan Sistem Rangka menggunakan Plat Precast Laras Laila Lestari; Jaka Propika; Dita Kamarul Fitriyah; Yanisfa Septiarsilia
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan suatu konstruksi erat kaitanya dengan tanah, sehingga sangat penting untuk menjaga kestabilan tanah yang memiliki perbedaan elevasi yang tinggi. Salah satu cara yang dilakukan adalah membangun dinding penahan tanah. Namun untuk kontur tanah yang memiliki beda elevasi lebih dari 10 meter, akan membutuhkan dinding penahan tanah dengan volume beton atau batu kali yang sangat banyak. Selain itu penggunaan sheetpile juga memiliki keterbatasan, sehingga perlu mencari alternatif dinding penahan yaitu dengan menggunakan rangka baja.Dalam merencanakan dinding penahan tanah dengan konstruksi rangka baja perlu dianalisis kebutuhan profil baja dengan menggunakkan program bantu SAP2000. Gaya yang didapat untuk analisis rangka dan pelat precast berasal dari perhitungan gaya lateral tanah maksimum. Dinding penahan tanah harus tahan terhadap gaya guling dan geser, sehingga perlu dilakukan analisis tiang pancang untuk menahan gaya aksial dan geser akibat dari gaya lateral tanah maksimum.Dari analisis yang telah dilakukan maka didapat perkuatan dinding penahan sistem rangka baja dengan tinggi 12 meter. Dimensi pelat precast yang digunakan adalah Panjang 4m x lebar1,5m x tebal 0,30m dengan profil baja H 350.350.19.21. struktur perkuatan menggunakan tiang pancang sebagai pondasinya, sehingga mampu mengatasi keterbatasan sheetpile serta kebutuhan batu kali atau beton dengan volume yang besar. Selain itu hasil analis