Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN STAFF OPERASIONAL PT PRANATA JAYA ABADI BANJARAN Zulkarnaen, Wandy; Herlina, Risa

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.374 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i2.19

Abstract

Human resources are a supporting factor for companies to survive in competition. Compensation plays an important role in improving employee performance, one of the main reasons a person works is to make ends meet. Someone will work maximally to get the compensation in accordance with expectations. The compensation policy in addition to rewarding employees for the work performed by employees is also one way to retain potential employees. Based on the variables studied, the research method used in this research is descriptive and associative method. Descriptive research is a study conducted to determine the value of independent variables and does not make the comparison of variables with other variables Descriptive research here aims to obtain a picture of direct compensation, indirect compensation and employee performance at PT Pranata Jaya Abadi. While the method of associative research is research that aims to determine the influence or also the relationship between two variables or more. The results of this study show a multiple linear regression equation as follows: Y = 0.414 + 0.997X1 + 0.866X2, which can be interpreted as that the variables X1 and X2 are zero (0), then the variable Y will be worth 0.414 units; if the direct compensation (X1) increases by one unit and the other variable is constant, then the Y variable will increase by 0.997 units, and if the indirect compensation (X2) increases by one unit and the other variable is constant, then the Y variable will increase by 0.866 units. The conclusion of this study obtained the value of determination coefficient of 82.7% or the value of 0.827 which indicates the meaning that direct compensation (X1) and indirect compensation (X2) gives simultaneous effect of 82.7% on employee performance (Y ). While the rest of 17.3% influenced by other factors that ignored the author. The value of Adjusted R2 0.820 or the value of 82.0% indicating the meaning that, if there are other independent variables to be included, direct and indirect compensation variables, remain to have an effect of 82.0%. Against employee performance.
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. ALVA KARYA PERKASA BANDUNG Zulkarnaen, Wandy; Fitriani, Iis Dewi; Widia, Rini

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.574 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i1.28

Abstract

Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Kata kunci : Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja
PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN MEKANIK PT. ERLANGGA ADITYA INDRAMAYU Zulkarnaen, Wandy; Suwarna, Asep

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.325 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i1.43

Abstract

Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi masyarakat yang sekarang sering ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu dorongan dari perusahaan agar sumber daya manusianya mampu bekerja dengan baik. Salah satu faktor pendorongnya adalah dengan memberikan insentif kehadiran kepada karyawan. Insentif kehadiran harus bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karier, karena insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para pegawai sesuai dengan kemampuan masing masing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, yang bertujuan untuk mencatat, mengolah, menyajikan dan menginterpolasi data untuk memberikan gambaran yang nyata dan jelas mengenai perusahaan, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis,selain itu juga menguji hipotesis penelitian melalui analisis data secara statistik, kemudian dianalisis berdasarkan teori yang telah dipelajari sehingga didapat suatu kesimpulan guna mencari jalan keluar yang dapat memecahkan pokok permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 4,16 diketahui seluruh butir pernyataan variabel turnover karyawan dan produktivitas kerja menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,2521) dengan nilai terendah 0,397 dan tertinggi 0,698. Untuk menetapkan rumusan persamaan regresi sederhana pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan dilakukan analisis koefisien regresi. Hasilnya adalah : konstanta regresi = 12,352, koefisien regresi variabel insentif ( X ) = 0,351. Koefisien r = 0,377 berarti variabel insentif memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan pada bagian mekaniksedangkan R²(koefisien determinasi) sebesar 0,142 atau 14,2%. Ini berarti variabel Insentif dapat menjelaskan kinerja pada karyawan dengan kontribusi sebesar 14.2% sedangkan 85,8% sisanya dipengaruhi oleh varibel lain. Pemberian insentif di bagian mekanik sangat membantu sebagai tambahan gaji yang diberikan setiap bulan kepada karyawan. Kinerja pada bagian mekanik di PT.Erlangga Aditya dikatakan bagus, ini dibuktikan dengan pernyataan proses kerja yang ditanggung sesuai dengan sasaran, sebanyak 44 orang atau 72.1% karyawan memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan. Pengaruh Insentif dapat dilihat pada persamaan regresi sederhana yaitu Y=12,352 + 0,351X artinya insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Zulkarnaen, Wandy; Amin, Neneng Nurbaeti

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.444 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i1.52

Abstract

Setiap perusahaan menyadari bahwa konsumen merupakan bagian terpenting, begitupun perusahaan jasa. Di dalam perusahaan jasa konsumen ikut terlibat dan langsung merasakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahan. Maka dari itu perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen baik dari pelayanan, manfaat prodak ataupun dari segi harga.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, paktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.Dari hasil penelitian ini diperoleh bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y = 27.780 + 1.709X, artinya bahwa peningkatan aspek penetapan harga akan mengakibatkan peningkatan terhadap kepuasan konsumen. Dengan kata lain setiap peningkatan aspek penetapan harga sebesar 1 akan diikuti dengan peningkatan aspek kepuasan konsumen sebesar 1.709. Demikian pula sebaliknya, jika aspek strategi penetapan harga mengalami penurunan sebesar 1 maka aspek kepuasan konsumen pasti akan cenderung mengalami penurunan sebesar 1.790.
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS DI WIJAYA TOYOTA DAGO BANDUNG Andriyani, Yeni; Zulkarnaen, Wandy

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.892 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i2.61

Abstract

Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai pusat perhatian. Dalam proses keputusan pembelian memerlukan suatu upaya dari perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan konsumen, paling tidak perusahaan tersebut berusaha untuk mengubah perilaku konsumen dari rasa ingin tahu mengenai produk yang ditawarkan perusahaan menjadi rasa tertarik, bahkan dari rasa tertarik tersebut meningkat sampai pada adanya keinginan untuk memiliki produk sehingga konsumen tersebut akan mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat megenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dimana hubungan yang diteliti antara kualitas produk sebagai sebagai vaiabel X dan proses keputusan pembelian sebagai variabel Y.Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 9,365 + 0,917X, Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi (ßi) untuk variabel Kualitas Produk (X) bertanda positif, artinya variabel tersebut berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y). Variabel Kualitas Produk (X) memiliki nilai koefisien regresi (bi) sebesar 0,917. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel Kualitas Produk (X) satu satuan nilai akan meningkatkan Keputusan Pembelian (Y) 0,917 satuan nilai, dengan asumsi variabel lainnya nol.
PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DEPARTEMEN R-PET PT. NAMASINDO PLAS BANDUNG BARAT Zulkarnaen, Wandy; Suarsa, Abin; Kusmana, Rachmat

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.106 KB) | DOI: 10.31955/mea.v2i3.76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Departemen R-PET di PT Namasindo Plas Bandung Barat. Latar belakang penelitian ini berkaitan dengan tidak tercapainya target produksi selama tiga tahun berturut turut dari tahun 2014 hingga 2016 yang ada di bagian produksi yaitu pada manajemen Bagian Produksi Departemen R-PET di PT. Namasindo Plas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah semua karyawan/i Bagian Produksi Departemen R-PET PT Namasindo Plas Bandung Barat yaitu sebanyak 90 orang dengan jumlah sample dengan menggunakan teknik Slovin sebanyak 74 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pelatihan dan stress kerja memberikan pengaruh sebesar 87,5% terhadap produktivitas kerja, angka 87,5% disini artinya setiap perubahan produktivitas kerja sebesar 87,5% dipengaruhi oleh perubahan variabel Pelatihan dan Stress Kerja. Adapun sisanya sebesar 12,5% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar kedua variabel tersebut yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini, antara lain motivasi, imbalan.
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Mubaroq, Rifki Ali; Zulkarnaen, Wandy

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.977 KB) | DOI: 10.31955/mea.v1i3.87

Abstract

Dalam suatu perusahaan imbalan atau balas jasa itu disebut dengan kompensasi. Besarnya kompensasi yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan sudah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui kompensasi yang akan diterimanya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarnya. Jika kompensasi yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif, yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Serta menguji hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data empiris. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kompensasi terhadap motivasi Kerja adalah sebesar 70,06 % atau dapat dikatakan pula, bahwa varians yang terjadi pada variabel Motivasi Kerja (Y) 70,06 % ditentukan oleh varians yang terjadi pada variabel Kompensasi (X). Sisanya sebesar 29,94 % ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian, seperti motivasi, upah, penempatan pegawai, dan lain-lain. Dari analisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja pada PT. Shadiq Sharia Ex. BPRS Cipaganti Bandung, memiliki tingkat pengaruh yang sangat kuat sekali, hal ini berarti dengan semakin baiknya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan, maka akan semakin baik pula motivasi kerja yang ditujukkan oleh para karyawan. Dengan adanya pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja diharapkan PT. Shadiq Sharia Ex. BPRS Cipaganti Bandung, akan dapat tumbuh dan terus berkembang di masa depan.
PENGEMBANGAN MODEL SELEKSI DALAM UPAYA MEMBENTUK INTEGRITAS & INDEPENDENSI ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA Sasangka, Indra; Zulkarnaen, Wandy

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.699 KB) | DOI: 10.31955/mea.v3i1.101

Abstract

Unsur MSDM adalah manusia, manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan dalam organisasi.. Meskipun tujuannya sederhana, namun proses tersebut ternyata sangat kompleks yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi organisasi. Integritas diartikan dengan rasa suasana kebatinan dan keutuhan yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter. Jika dihubungkan dengan etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Seseorang yang memiliki integritas apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya, Independensi merupakan hak kita sebagai manusia, yang memiliki hak bebas dan merdeka tanpa ditekan oleh orang lain. Tentu saja dalam pelaksanaannya yang disebut independen juga ada batasan-batasannya. Karena suatu lembaga atau organisasi juga tidak dapat eksis tanpa adanya dukungan dari pihak lain.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI Bagianto, Agus; Zulkarnaen, Wandy

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2895.362 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i1.263

Abstract

ABSTRAK Riset ini adalah analisis kuantitatif dari kelompok pilih ekonomi, demografis dan faktor politik dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Sebuah model ekonometrik yang terdiri dari faktor hipotesis untuk mempengaruhi pembangunan ekonomi di seluruh negara dibangun. Model ini berteori bahwa variasi dalam pembangunan ekonomi di seluruh negara dapat dijelaskan oleh campuran faktor ekonomi, demografis, sosial, politik, dan kelembagaan. Sebuah sampel dari 188 negara menggunakan data 2015 dari berbagai sumber diciptakan untuk analisis. Menggunakan data sampel ini, beberapa regresi digunakan untuk memperkirakan parameter model. Setelah memperkirakan persamaan regresi, tes hipotesis untuk kedua kekuatan penjelasan keseluruhan model dan signifikansi variabel independen individu termasuk dalam model dilakukan. Setelah melakukan tes statistik yang sesuai, versi terlalu hemat dari model yang hanya terdiri dari variabel tersebut terbukti memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan pembangunan ekonomi dibangun dan dibahas. Model terlalu hemat ini menunjukkan kekuatan yang sama sebagai model awal atau penuh dengan lebih sedikit penjelasan variabel. Identifikasi beberapa faktor penting ini memungkinkan perancangan kebijakan dan program yang dapat membantu mempromosikan pembangunan ekonomi di negara yang kurang berkembang. Kata Kunci : Kebebasan politik, kebergantungan sumber daya, negara yang kurang maju.
Pengembangan Supply Chain Management Dalam Pengelolaan Distribusi Logistik Pemilu Yang Lebih Tepat Jenis, Tepat Jumlah Dan Tepat Waktu Berbasis Human Resources Competency Development Di KPU Jawa Barat Zulkarnaen, Wandy; Fitriani, Iis Dewi; Yuningsih, Nina

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.445 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.372

Abstract

Di dunia distibusi logistik pada umumnya skema pendistribusian fisik dan efektivitas logistik akan berdampak sangat besar serta cukup signifikan terhadap kualitas kepuasan juga biaya perusahaan ataupun organisasi. Manajemen logistik menjadi sangat penting dalam pengelolaan mata rantai pasokan (Supply Chain Management), tujuan dari sistem logistik. Hal ini merupakan fungsi logistik utama dan kebutuhan untuk manajemen rantai pasokan terpadu yang menyeluruh Komisi Pemilihan Umum sebagai salah satu lembaga pemerintah yang di dalamnya terdapat aktivitas distribusi logistik keperluan Pemilu tentunya harus dikelola dengan pengelolaan logistik secara tepat dan efektif sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pengadaan logistik dan distribusi ini memiliki peran sentral dan strategis sebagai salah satu aspek yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, dimana proses-proses yang tercakup adalah proses perencanaan, pengadaan, pengawasan dan pendistribusian yang merupakan kesatuan menajemen logistik Pemilu yang tersistematis pelaksanaannya. Saat ini, semua proses-proses tersebut sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan jumlah sumber daya manusia yang terbatas, sehingga sangat dimungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan pendistribusian logistik yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian implementasi metode pengelolaan logistik Pemilu secara esensial, kualitatif, dapat memberikan alternatif metode pengelolaan logistik Pemilu dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan logistik Pemilu berbasis pengembangan kompetensi SDM. Adapun Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berlandaskan jenis penelitian deskriptif analitis dengan cara mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal. Maka diperlukanlah sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan yang diinginkan di masa sekarang dan masa depan bisa tercapai. Untuk merealisasikan misi organisasi dalam rangka mewujudkan visi diperlukan suatu konsep yang mampu mengembangkan kompetensi personil. Sesuai dengan misi KPU yaitu meningkatkan integritas, kemandirian, kompetensi dan profesionalisme penyelenggara Pemilu dengan mengukuhkan code of conduct penyelenggara Pemilu.