Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Rancang Bangun Sistem Informasi Pembelian Barang Materialsecara Tunai pada PT. Megah Perkasa Mitraselaras Muhammad Fahmi; Yuyun Yuningsih; Rahmat Tri Yunandar
Jurnal Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : STMIK ANTAR BANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.681 KB)

Abstract

Abstract—To realize this, it requires a computerized system, based on direct observations and interviews with PT. Magnificent Mighty Mitraselaras problems that occur are making demand for goods demand still using handwriting on a piece of paper so that the recording process carried out has several weaknesses, causing problems in the length of the supplier data search, making demand for data in the form of paper writing, often occur duplicate purchase data when making reports purchase of goods. In this thesis starts from the process of ordering goods, the process of purchasing goods, to the process of making reports on purchases of material goods in cash. A computerized system is the best solution to solve these problems, so that the data processing is neatly organized, well integrated and in making reports on purchases of goods in cash to be faster and more accurate. Intisari—Untuk mewujudkan hal tersebut, maka membutuhkan sistem yang sudah terkomputerisasi, Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil wawancara pada PT. Megah Perkasa Mitraselaras permasalahan yang terjadi adalah pembuatan suarat permintaan barang masih menggunakan tulisan tangan pada selembar kertas sehingga proses pencatatan yang dilakukan memiliki beberapa kelemahan, menyebabkan masalah lamanya pencarian data supplier, pembuatan data permintaan barang berupa tulisan kertas, sering terjadinnya kerangkapan data pembelian saat pembuatan laporan pembelian barang. Didalam tugas akhir ini dimulai dari proses pemesanan barang, proses pembelian barang, hingga proses pembuatan laporan pembelian barang material secara tunai. Sistem yang terkomputerisasi merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan tersebut, agar dalam pengolahan data tertata rapi, terintegrasi dengan baik dan dalam membuat laporan pembelian barang secara tunai menjadi lebih cepat dan akurat. Kata Kunci : Rancang Bangun Sistem Informasi, Pembelian Secara Tunai
CONTEXTUAL ACCEPTANCE OF PHYSICAL VIOLENCE AGAINST WIVES: SURVEY AMONG INDONESIAN SOCIAL WELFARE COLLEGE STUDENTS Rusyidi, Binahayati; Yuningsih, Yuyun; Zulhaeni, Zulhaeni; Loho, Albertina N.; Rahakbaw, Nancy; Humaedi, Sahadi
Share : Social Work Journal Vol 10, No 2 (2020): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v10i2.31106

Abstract

ABSTRACT Social workers have high potential to deal with issues and victims of violence against women through their professional services. Therefore, it is important for future social workers to be well prepared with the appropriate attitudes about the issues. This study investigated factors associated with contextual acceptance of physical violence against wives that was derived from feminist, social learning and socio-demographics perspectives.  Respondents were recruited non-randomly using convenience sampling technique. Respondents were 438 male and female undergraduate students with the average age of 20 years old. Participants were recruited from 2 private and 2 public universities located in the province of West Java, Yogyakarta, Maluku and Papua. The study found that students who knew well the victim of wife abuse, studied at universities in Western Indonesia, acknowledged themselves as Muslims, reported higher level of religiosity and endorsed egalitarian attitudes toward gender roles tended to report non-justification of wife beating. Findings were discussed within the framework of social work education strategy to improve social work students’ attitudes toward violence against wives.
Rancang Bangun Sistem Informasi Pembelian Barang Materialsecara Tunai pada PT. Megah Perkasa Mitraselaras Muhammad Fahmi; Yuyun Yuningsih; Rahmat Tri Yunandar
Jurnal Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2020): JSI Periode Agustus 2020
Publisher : LPPM STMIK ANTAR BANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.681 KB) | DOI: 10.51998/jsi.v9i2.331

Abstract

Abstract—To realize this, it requires a computerized system, based on direct observations and interviews with PT. Magnificent Mighty Mitraselaras problems that occur are making demand for goods demand still using handwriting on a piece of paper so that the recording process carried out has several weaknesses, causing problems in the length of the supplier data search, making demand for data in the form of paper writing, often occur duplicate purchase data when making reports purchase of goods. In this thesis starts from the process of ordering goods, the process of purchasing goods, to the process of making reports on purchases of material goods in cash. A computerized system is the best solution to solve these problems, so that the data processing is neatly organized, well integrated and in making reports on purchases of goods in cash to be faster and more accurate. Intisari—Untuk mewujudkan hal tersebut, maka membutuhkan sistem yang sudah terkomputerisasi, Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil wawancara pada PT. Megah Perkasa Mitraselaras permasalahan yang terjadi adalah pembuatan suarat permintaan barang masih menggunakan tulisan tangan pada selembar kertas sehingga proses pencatatan yang dilakukan memiliki beberapa kelemahan, menyebabkan masalah lamanya pencarian data supplier, pembuatan data permintaan barang berupa tulisan kertas, sering terjadinnya kerangkapan data pembelian saat pembuatan laporan pembelian barang. Didalam tugas akhir ini dimulai dari proses pemesanan barang, proses pembelian barang, hingga proses pembuatan laporan pembelian barang material secara tunai. Sistem yang terkomputerisasi merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan tersebut, agar dalam pengolahan data tertata rapi, terintegrasi dengan baik dan dalam membuat laporan pembelian barang secara tunai menjadi lebih cepat dan akurat. Kata Kunci : Rancang Bangun Sistem Informasi, Pembelian Secara Tunai
AKULTURASI BUDAYA PADA PERTUNJUKAN KESENIAN KOROMONG Linda Yuliani; Neneng Yanti Khozanatu Lahpan; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1127

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kesenian Koromong dalam perubahan-perubahan yang disebabkan oleh adanya akulturasi budaya antara kepercayaan lokal dengan agama Islam sehingga dapat berdampingan. Akibat adanya akulturasi membuat beberapa aspek mengalami pembauran kedua unsur tersebut serta munculkan struktur baru dalam pertunjukan kesenian Koromong. Pandangan mengenai pemaknaan memberikan dua sudut yang berbeda sesuai dengan kepercayaan nya masing-masing. Penulisan ini hasil penelitian yang di deskripsikan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik lapangan yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan mendokumentasikan. Landasan teori dalam penelitian menggunakan teori akulturasi budaya dimana hasil dari penelitian lapangan dapat dipecahkan melalui teori ini. Kata Kunci: Akulturasi, Kesenian, Koromong, Kepercayaan dan Islam.  ABSTRACT This research study focuses on the art of Koromong in the changes that caused by the cultural acculturation between local beliefs and Islamic teachings in order to make them live coexisted. As a result of the acculturation, several aspects have experienced mixing of these two elements and have emerged into a new form which could be deflected in Koromong art peerformances. The meaning of this art performance could be seen in two different angles according to their respective beliefs.This study is the result of research that described by using qualitative methods. Field techniques are carried out through observation, interviews, and documenting. The theoretical foundation of research uses cultural acculturation theory where the results of field research can be solved through this theory. Keywords: Acculturation, Art, Koromong, Trust and Islam.
Pengetahuan Dukun dan Praktik Pengobatannya (Kampung Kadu Nenggang, Desa Pasirhuni, Kabupaten Bandung) Seni Widianti; Imam Setyobudi; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 5, No 2 (2021): Pandemi Covid-19 & Pengetahuan Dukun: Ritual, Seni, Konsumerisme
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v5i2.1761

Abstract

ABSTRAK Permasalahan penelitian adalah bagaimana pengetahuan seorang dukun terhadap suatu penyakit, mengklasifikasi tipe dan jenis penyakit berikut penanganannya dan bagaimana seorang dukun dapat memperoleh pengetahuannya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan pengetahuan dukun terhadap berbagai klasifikasi jenis dan tipe penyakit sekaligus menjelaskan tentang cara seorang dukun memperoleh pengetahuannya melalui laku ngelmu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian adalah dukun, pegawai kantor desa, ketua dusun, dan warga. Hasil penelitian menemukan adanya sistem ngelmu yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan supranatural. Pengetahuan yang telah digapai dapat menentukan berbagai jenis penyakit seperti pelet, tenung, dan gangguan roh jahat. Sehingga pengobatan dilakukan dengan cara komunikasi transedental kepada makhluk gaib yang dilaksanakan pada suatu ruangan khusus. Simpulan dari penelitian ini adalah seorang dukun dapat mengetahui suatu penyakit non medis yang diderita oleh pasien dengan menggunakan pengetahuanKata Kunci: dukun, pengobatan tradisional, etnosains, ethnohealingABSTRACT The study discussed about a shaman’s knowledge on diseases suffered by a patient, classification of diseases, their treatment and also how a shaman obtained his knowledge through ngelmu. The research objective is to elaborate the knowledge of the shaman on various classifications and types of diseases and how he procured his knowledge through ngelmu practice. The research method is qualitative with data collection techniques through literature study, observation, interviews and documentation. The results of the study found that there is an exist of the ngelmu system which was adopted to acquire supernatural knowledge in an invisible form as an empirical experience. The knowledge that has been acquired can determine various types of diseases that are not caught by the five senses like pelet, tenung, and gangguan roh jahat. This study concludes that shaman can knows non-medical diseases suffered by patients by using the knowledge gained through the process called ngelmu.Keywords: Shaman,traditional medicine, etnosains, etnohealing
Makna Simbolis Upacara Ritual Nadran Empang di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu (Kajian Simbol dan Makna) Ameliya Lismawanty; Sriati Dwiatmini; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 5, No 2 (2021): Pandemi Covid-19 & Pengetahuan Dukun: Ritual, Seni, Konsumerisme
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v5i2.1762

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan proses pelaksanaan Upacara ritual Nadran Empang di masyarakat Desa Karangsong, beserta makna dan simbol yang terdapat di dalamnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dan mengolah data menggunakan teknik triangulasi. Analisis dalam skripsi ini, menekankan pada pemaknaan masyarakat Desa Karangsong terutama para pelaku ritual, terhadap simbol-simbol yang terdapat pada prosesi upacara ritual Nadran Empang. Penelitian ini juga menggunakan teori Clifford Geertz mengenai simbol, yaitu interpretivisme simbolik untuk membedah masalah penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, Upacara ritual Nadran Empang merupakan ritual yang dilakukan oleh masyakarat Desa Karangsong sebagai bentuk rasa syukur masyarakat sekaligus harapan agar terhindar dari mara- bahaya. Nadran Empang terbagi ke dalam beberapa aspek pelaksanaan kegiatan yaitu doa bersama, makan bersama, larung Meron dan ruwatan wayang. Di setiap aspek pelaksanaan, terdapat berbagai macam simbol yang dimaknai oleh masyarakat. Secara umum, pemaknaan masyarakat Desa Karangsong terhadap simbol-simbol yang terdapat dalam Upacara ritual Nadran Empang berkaitan dengan kepercayaan, kebersamaan, dan harapan masyarakat Desa Karangsong sendiri.Kata Kunci: Nadran Empang, Karangsong, Makna-SimbolABSTRACT This research is about the process of ceremony Nadran Empang at Karongsong region, then the meaning and symbol in it. The researcher used qualitative method and the design that was used is triangulasi. The analysis of the research concern on society sense especially people who did the ritual towards the symbols which was in the ceremony process of ritual Nadran Empang. And also used Clifford Geertz theory which was about symbol, is interpretivisme symbolic to analyze the research. The result of this research conclude that, Ritual Nadran Empang ceremony is the ritual which was done by the people of Karongsong region as a symbolic to feel the grateful, and also believe to that ritual to avoid from such a disaster. Nadran Empang divided in to several aspect, they are pray, eating together, Larung meron and ruwatan wayang. Each aspect has various kind of symbol which is being sense by the society, society sense of Karongsong region to the symbols which is in the ritual Nadran Empang ceremony related to the belief, togetherness, and society’s hopes.Keywords: Nadran Empang, Karangsong, symbol-sense
SENI BENJANG GULAT SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT UJUNG BERUNG Aprilla Putri Wahyuni; Neneng Yanti Khozanatu Lahpan; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 5, No 1 (2021): Hubungan Imajinasi, Kreativitas, Perubahan, dan Mitos Identitas: Mang Koko, Moti
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v5i1.1590

Abstract

ABSTRAK Artikel ini berisi hasil penelitian mengenai perkembangan Benjang dan struktur keseniannya, pemaknaan masyarakat Ujung Berung terhadap Benjang Gulat, serta analsis terhadap simbol identitas budaya masyarakat Ujung Berung yang terdapat dalam Benjang Gulat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui pengolahan data menggunakan teknik triangulasi. Analisis yang dilakukan menekankan identitas budaya sebagai konsep utama, serta teori interpretivisme simbolik sebagai pisau bedah dalam penelitian ini. Hasil penelitian ditinjau menggunakan sudut pandang etik dan emik, menemukan bahwa masyarakat Ujung Berung memaknai Benjang Gulat sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan mereka dan sudah menjadi ciri khas yang melekat dalam kebudayaan masyarakatnya, Benjang Gulat identik dengan masyarakat Ujung Berung, begitupun masyarakat Ujung Berung yang identik dengan keberadaan Benjang Gulat. Oleh karena itu, Benjang Gulat dimaknai sebagai simbol identitas budaya masyarakat Ujung Berung.Kata Kunci: Benjang Gulat, Ujung Berung, Identitas Budaya ABSTRACT This article is about the development of Benjang and a structure of Benjang, the interpretation of Ujung Berung community to Benjang Gulat, and the analysis of the cultural identity symbols of Ujung Berung attached to Benjang Gulat. This study is conducted by using qualitative descriptive method with tabulation of data by using tringulasi technique. The analysis focused on cultural identity as the main concept, with the symbolic interpretivism as a theoritical framework for this study. The results are analyzed in etic and emic perspective. The results are analyzed in etic and emic perspective. The results are, Benjang Gulat is the important symbol for Ujung Berung community, that has been identified in their cultural activities, so it can be concluded that Benjang Gulat means a cultural identity symbols of Ujung Berungcommunity.Keywords: Benjang Gulat, Ujung Berung, Cultural Identity
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG DIAGONAL BIDANG, DIAGONAL RUANG DAN BIDANG DIAGONAL Yuyun Yuningsih
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Univ. Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.371 KB) | DOI: 10.32832/tek.pend.v7i2.1224

Abstract

Penelitian ini beranjak dari fenomena yang terjadi di kelas bahwa rendahnya pemahaman dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika tentang diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal. Oleh karena itu seorang guru perlu mempertimbangkan strategi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui penggunaan Model Pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika tentang diagonal bidang dan diagonal ruang di kelas XII Bangunan B; 2) Untuk menggambarkan adanya proses peningkatan pemahaman dan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika tentang diagonal bidang dan diagonal ruang di kelas XII Bangunan B; 3) Untuk mengukur besarnya peningkatan pemahaman dan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika tentang tentang diagonal bidang dan diagonal ruang di kelas XII Bangunan B.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe example non examples dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal di kelas XII Bangunan B SMK Negeri 2 Bogor semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, dengan adanya peningkatan pada kegiatan pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 terhadap hasil belajar peserta didik. Adanya proses peningkatan hasil belajar peserta didik tentang diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal di kelas XII Bangunan B SMK Negeri 2 Bogor semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada pelajaran matematika, sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran example non example, sedangkan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik tentang diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal pada pelajaran matematika, setelah menggunakan Model Pembelajaran example non example di kelas XII Bangunan B SMK Negeri 2 Bogor semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 untuk pra siklus adalah 22,58%, siklus 1 adalah 61,29% dan siklus 2 adalah 100% terhadap ketuntasan belajar peserta didik.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Yuyun Yuningsih
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 3 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.151 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i3.57000

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran IPS di sekolah dasar kelas V dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus, dengan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Tahapan setiap siklusnya adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap pertemuan dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui perkembangan peserta didik. Pada siklus I peserta didik yang tuntas setelah melaksanakan post test  sebesar 78 %. Pada siklus II peserta didik yang tuntas melaksanakan post test sebesar 92 %. Hasil ini menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya muatan pelajaran IPS kelas V di SD Negeri 2 Sukamaju
Makna Simbol Terebang Shalawat Modifikasi Kelompok Pusaka Wargi di Dusun Rancakalong Desa/Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang Siti Ulfah Nurazizah; Neneng Yanti Khozanatu Lahpan; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 6, No 1 (2022): Minum Tuak Marga Perbase: Terebang Shalawat Numbal Terowongan Sasaksaat
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v6i1.2078

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang makna simbol dalam Terebang Shalawat modifikasi kelompok Pusaka Wargi di Dusun Rancakalong, Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada aspek simbol yang terdapat dalam prosesi pertunjukan, dan sesajen yang digunakan. Landasan teori yang digunakan adalah teori interpretatif simbolik Clifford Geertz. Makna simbol dalam penelitian ini menggunakan pendekatan emik dan etik. Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengambilan data melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitianini mengemukakanbahwa secara emik, makna simbol pada prosesi pertunjukan merupakan simbol dari siklus kehidupan manusia. Penyatuan komponen-komponen dalam sesajen dipercaya dapat mendatangkan daya magis yang mampu membawa kebaikan dan kemaslahatan hidup masyarakat. Sedangkan secara etik, makna simbol dalam tradisi ini memiliki beberapa makna, yakni makna sinkretisme, edukasi, estetika,dan solidaritas.Kata Kunci: Terebang Shalawat Modifikasi, Pusaka Wargi, dan Dusun Rancakalong.ABSTRACT This study discusses the meaning of symbols in the modified Terebang Shalawat of the Pusaka Wargi group in Rancakalong Hamlet, Rancakalong Village, Rancakalong District, Sumedang Regency. The discussion in this study focuses on aspects of the symbols contained in the procession of the performance, and the offerings used. The theoretical basis used is Clifford Geertz's symbolic interpretive theory. The meaning of symbols in this study uses an emic and ethical approach. The research method in this study is a qualitative method, with data collection techniques through observation, literature study, documentation, and unstructured interviews. The results of this study suggest that emically, the meaning of the symbols in the performance procession is a symbol of the cycle of human life. The unification of the components in offerings is believed to bring magical power that is able to bring goodness and benefit to people's lives. While ethically, the meaning of symbols in this tradition has several meanings, namely the meaning of syncretism, education, aesthetics, and solidarity.Keywords: Modification of Terebang Shalawat, Pusaka Wargi, and Rancakalong Hamlet