Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOMPETENSI PEMBIMBING KLINIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KLINIK Astuti, Vitaria Wahyu; Kusumawati, Wiwik; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.425 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.135

Abstract

Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan keperawatan karena pembelajaran klinik merupakan proses tranformasi mahasiswa untuk menjadi perawat yang professional. Pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik, namun pada kenyataanya pembimbing klinik dilapangan belum memahami kompetensi yang harus dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembimbing klinik tentang kompetensi pembimbing klinik. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 6 pastisipan dalam FGD dan 6 informan dalam wawancara tidak terstruktur. Responden diteliti dengan menggunakan panduan FGD dan wawancara. analisa data menggunakan constant comparative method. Penelitian ini menghasilkan 4 makna final kompetensi pembimbing klinik yaitu kompetensi sebagai perawat professional, kompetensi dalam membina hubungan interpersonal, kompetensi dalam mengajar (pedagogic) dan kemampuan dalam manajerial. Kesimpulan didapatkan Kompetensi pembimbing klinik sesuai presepsi pembimbing klinik
PENGARUH PELATIHAN QUALITY AND SAFETY EDUCATION FOR NURSES (QSEN) TERHADAP KOMPETENSI PATIENT CENTERED CAREPRECEPTOR DI RSUP Dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Rusyani, Yeni; ., Suryanto; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.893 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.309

Abstract

Nafkah Produktif Perspektif Maqashid Syariah Afandi, Moh.
Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-manhaj.v3i1.4588

Abstract

Nafkah produktif lahir dari kreativitas suami isteri dalam upayanya untuk menjamin kesejahteraan rumah tangga. Model nafkah ini telah berhasil menjaga keharmonisan rumah tangga, melindungi keluarga dari kesenjangan ekonomi, dan memberikan peranan sosial yang setara bagi kaum hawa. (Productive livelihoods are born from the creativity of husband and wife in their efforts to ensure household welfare. This livelihood model has succeeded in maintaining household harmony, protecting families from economic disparities, and providing an equal social role for women)
Peningkatan Capaian Kompetensi Kognitif Mahasiswa Akper Pemkab Ponorogo Dengan Penerapan Peer-Assisted Learning (PAL) Andriani, Wiwiek Retti; Rosa, Elsye Maria; Afandi, Moh.
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 3 (2017): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.851 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.1368

Abstract

Proses pembelajaran yang ditekankan saat ini adalah student centered learning, pembelajaran ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga akan memperoleh pemahaman mendalam. Salah satu pembelajaran inovatif dengan strategi student centered learning yaitu Peer-Assisted Learning (tutor sebaya). Metode PAL mampu meningkatkan pemahaman (secara kognitif) pada tutor dan tutees, dikarenakan konsep-konsep dapat dijelaskan secara sederhana dengan menggunakan bahasa yang paling mudah difahami dan sesuai dengan level mahasiswa. Konsep ini dikenal sebagai konsep keselarasan kognitif (cognitive congruence). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan metode peer-assisted learning (PAL) dalam meningkatkan pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa.Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan pre and post-test with control group design. Tehnik sampling menggunakan simple random sampling, dengan sampel sejumlah 60 mahasiswa semester empat yang terbagi menjadi dua kelompok perlakuan dan kontrol. Instrumen penelitian menggunakan multiple choice question. Data dianalisis menggunakan t-test, dengan α = 0.05.Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test dan post-test mengalami perubahan signifikan (p value 0.000). Nilai rata-rata pre-test (42,40) termasuk dalam kategori tidak kompeten sedangkan nilai rata-rata post-test (84,27) sehingga termasuk dalam kategori kompeten. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan nilai mean (40,67) termasuk dalam kategori tidak kompeten. Setelah mendapatkan intervensi non-PAL, nilai mean meningkat menjadi (69,60) termasuk kategori tidak kompeten.Penerapan peer-assisted learning berpengaruh signifikan untuk meningkatkan kompetensi kognitif mahasiswa.
REVITALISASI MANAJEMEN WAKAF PRODUKTIF DI INDONESIA Afandi, Moh.
Et-Tijarie Vol 1, No 1: Desember 2014
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ete.v1i1.4592

Abstract

AbstractReligious foundation is one of some alternative concepts of wealth distribution in Islam that has the most productivity more than other concept such as giving alms, bequest, inheritance, dying exhortation, even more than tithe concept with all it advantages. From prophet Muhammad era and also afterwards to this present time some countries that have realized religious foundation well and seriously able to fill their folks need in their overall aspects. They are Saudi Arabia, Egypt, Nation of Brunei and Malaysia. in Indonesia it always gets failure although considered that it’s conducted seriously, indeed up to now it likely can’t be felt the existence around society. By this library research writer wants to give some corrections and evaluations about religious foundation system in Indonesia with a great orientation just want to reestablish it. There are three obstacles in doing this concept here; the understanding of society about it productivity is not spread out yet, professionalism of NAZHIR (manager and management), and also the trust from society to government that always reduced more and more. For managing religious foundation with a great infestation and able to give the better alteration, so that, it’s needed five modals minimally; modal of legal, institutional and intellectual (thinker or conceptor), financial, social, and relational (either national or international connection).           Key Word: Revitalization, Wakf, Productivity, Indonesia Wakaf merupakan salah satu alternatif dari berbagai konsep distribusi harta dalam Islam yang sudah terbukti paling produktif dari pada beberapa konsep yang lain, seperti shadaqah, infaq, hibah, wasiat, waris, bahkan dari pada konsep zakat pun infaq jauh lebih terbukti manfaatnya. Sejak masa Nabi dan beberapa masa setelahnya hingga sekarang beberapa Negara yang menerapkan wakaf dengan benar dan srius mampu menjawab kebutuhan rakyatnya dalam segala bidang. Negara-negara itu di antaranya Arab Saudi, Mesir, Brunai Darussalam dan Malaysia. Adapun di Indonesia sendiri meski sudah beberapa kali perwakafan mau digarap dengan srius, namun selalu saja gagal bahkan hingga sekarang belum terasa kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Melalui penelitian pustaka ini penulis memberikan koreksi dan mengevaluasi perjalanan perwakafan di Indonesia dengan tujuan ingin membangun kembali sistem perwakafan di Indonesia. Tercatat ada tiga kendala dalam pengelolaan wakaf di Indonesia, yaitu Pemahaman Masyarakat Tentang Wakaf Produktif belum merata, Profesionalisme Nazhir (pengelola wakaf dan manajeman yang digunakan), dan Kepercayaan Masyarakat Kepada Pemerintah yang kian menipis. Untuk mengelola wakaf dengan investasi yang melimpah dan bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, maka minimal membutuhkan 5 (lima) modal, yaitu; modal legal-institusional, Modal intelektual  (pemikir dan  penggagas), modal finansial (biaya), modal sosial (dukungan dari masyarakat), dan modal jaringan (kerjasama dengan berbagai macam lembaga baik nasional maupun internasional).