Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Edukasi Tentang Diabetes Melitus dalam Mempersiapkan Hidup Berkualitas di Masa Usia Lanjut Melalui Kulwap (Kuliah Whatsapp) Febrianti, Thresya; Sabilla, Mizna; Ariasih, RR Arum; Mustakim, Mustakim; Efendi, Rusman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 01 Nomer 03 Tahun 2020
Publisher : Stikim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.97 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v1i03.819

Abstract

Prevalensi diabetes di Indonesia merupakan peringkat ke-7 di Dunia. Salah satu faktor risiko kejadian diabates adalah rendahnya pengetahuan terkait diabaetes, sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan dengan menggunakwan media informasi yang mudah dan menarik salah satunya menggunakan Whatsapp. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi terkait faktor risiko diabates, dan upaya pencegahan diabetes. Metode yang digunakan pada kegiatan ini dengan menggunakan media informasi melalui whatsapp. Pemateri memberikan informasi kepada peserta dalam bentuk gambar dan tulisan, kemudian setelah pemaparan materi dilakukan diskusi dengan peserta. Peserta dalam kegiatan ini adalah suatu komunitas yang bernama CDC bertempat di Kelurahan Cinangka, Sawangan, Depok. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi tentang diabetes melalui Kuliah Whatsapp (Kulwap). Hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan Kulwap. Pemberian pendidikan kesehatan melalui media sosial seperti whatsappperlu terus dilakukan karena dapat meningkatkanderajat kesehatan masyarakat, selain itu juga dapat dilakukan dengan mudah dan tidak perlu mengumpulkan orang banyak terutama dalam masa pandemi sekarang ini.
ABSTINENSI SEKSUAL REMAJA SMP DI KOTA TANGERANG SELATAN Mizna Sabilla; Nurfadhilah Nurfadhilah
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 11 NOMOR 2 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/kespro.v11i2.3814.125-136

Abstract

Abstract Background: Indonesia is projected to experience the peak of the demographic bonus in 2030. The demographic bonus can turn into a burden if adolescents who are successors are not qualified. Adolescent who are supposed to be 100% absent from sex actually showed an unsatisfactory proportion in several areas. Objective: This study aimed to describe abstinence behavior among adolescents at junior high school in South Tangerang City. Method: This study used a cross sectional design. The study population was junior high school students by selecting 25 junior high schools as the sample. The number of samples were 165 students who were taken incidentally. Data was collected from December 2019 to January 2020 by filling out a questionnaire through interviews. Result: The proportion of abstinence among junior high school students was 80%. The highest abstinence was occurred among adolescent boys and aged 12 years. Most of them carried out positive activities such as art, organization, regular worship, regular exercise, and courses. Most of them admitted that they did not feel seduced, coerced and threatened to have sexual activity. When a sensitive part of the body was touched, respondents acted assertively by refusing, shouting, and hitting. Conclusion: Sexual abstinence among adolescents at junior high school in South Tangerang needs to be increased. Understanding the importance of abstinence needs to be given to adolescents from the onset of puberty by parents, school environment (school organizations and PIKR) and community (religious organizations). Keywords: Sexual abstinence, Adolescent at Junior High School, South Tangerang Abstrak Latar belakang: Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030. Bonus demografi dapat berbalik menjadi beban apabila remaja yang menjadi penerus tidak berkualitas. Remaja yang seharusnya 100 persen absen seks justru menunjukkan proporsi yang tidak menggembirakan di beberapa wilayah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku abstinensi pada remaja usia SMP di Kota Tangerang Selatan. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah remaja usia SMP dengan memilih 25 SMP sebagai sampel. Jumlah sampel sebanyak 165 siswa/siswi yang diambil secara insidentil. Pengumpulan data dilakukan pada Desember 2019 sampai Januari 2020 dengan pengisian kuesioner melalui wawancara. Hasil: Proporsi abstinensi seksual remaja SMP sebesar 80 persen. Abstinensi tertinggi dialami oleh remaja laki-laki dan usia 12 tahun. Sebagian besar melakukan kegiatan positif seperti seni, berorganisasi, rutin beribadah, rutin berolahraga, dan mengikuti seminar/kursus. Sebagian besar responden mengaku tidak pernah merasa dirayu, dipaksa dan diancam untuk melakukan aktivitas seksual. Apabila bagian tubuh sensitifnya disentuh responden melakukan tindakan asertif dengan menolak, berteriak, dan memukul. Kesimpulan: Abstinensi seksual remaja SMP di Tangerang Selatan harus ditingkatkan. Orang tua perlu menjaga dan mengawasi pergaulan anaknya. Pemahaman agama dan pentingnya abstinensi perlu diberikan kepada remaja semenjak awal pubertas dari orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat melalui organisasi keagamaan dan PIKR Kata kunci: Abstinensi seksual, Remaja SMP, Tangerang Selatan
Pengetahuan dan Pengalaman Wanita Pekerja Seks dalam Pencegahan Infeksi Menular Seksual di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Rr. Arum Ariasih; Mizna Sabilla
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 1 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.01 KB) | DOI: 10.24853/jkk.16.1.41-54

Abstract

Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit paling serius di dunia.  Wanita Pekerja Seks (WPS) merupakan kelompok yang paling rawan untuk menularkan IMS karena perilaku seksualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pengalaman pencegahan IMS pada WPS. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan mix method. Pendekatan kuantitatif menggunakan cross sectional dengan total sampel 68 orang WPS di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Karya Jakarta dengan analisis data univariat. Pendekatan kualitatif dengan indepth interview kepada 6 informan utama (WPS) dan 1 informan kunci (petugas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 94,1% berusia reproduksi sehat. Tingkat pendidikan tertinggi responden adalah pendidikan dasar 50%, Status pernikahan responden paling banyak 48,5% adalah cerai hidup. Sebanyak 48,5% responden menjadi WPS kurang dari 6 bulan.  Sebanyak 60,3% responden memiliki pengetahuan kurang terutama dalam memahami  IMS (pengertian, jenis, gejala, dan dampak). Responden yang memiliki pengalaman kurang terhadap pencegahan PMS adalah 60,3%. Alasan utama mereka menjadi WPS adalah ekonomi, ajakan teman dan lingkungan, keinginan, serta trauma/kegagalan masa lalu. Hal yang membuat WPS kurang dalam melakukan pencegahan IMS adalah: 1) Kurangnya pengetahuan tentang IMS dan pencegahannya; 2) Tidak menggunakan kondom karena melakukan dengan orang dekat (pacar,teman) dan bentuk pelayanan kepada pelanggan (sesuai permintaan pelanggan).
ANALISIS PERILAKU DAN KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA Mizna Sabilla; Thresya Febrianti; Rusman Efendi
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.601 KB) | DOI: 10.36973/jkih.v7i1.153

Abstract

Permasalahan remaja sampai saat ini masih tinggi, diantaranya perilaku seksual dan penggunaan Napza yang dapat meningkatan penularan HIV AIDS. Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) penting diberikan sebagai wadah dalam menyebarkan informasi kesehatan. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perilaku berisiko remaja serta kebutuhan informasi Seksualitas, Napza, dan HIV AIDS melalui PIK R. Metode yang digunakan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan kuesioner dan dilakukan analisis bivariat, sedangkan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko remaja terkait HIV AIDS, namun masih ditemukan 21,1 % mahasiswa yang perilakunya berisiko. Analisis kualitatif menyebutkan bahwa mahasiswa memerlukan informasi terkait kesehatan reproduksi, Napza dan HIV AIDS. Saran: Adanya advokasi kepada pimpinan UMJ untuk menghidupkan kembali PIK R UMJ, kerjasama dengan BKKBN, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dan BNN serta sosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMJ terkait PIK R UMJ.
Literasi Gizi Seimbang di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Aplikasi WhatsApp Mizna Sabilla; Mustakim Mustakim
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2021): JAMSI - September 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.333 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.57

Abstract

Penambahan jumlah kasus baru COVID-19 di Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Masyarakat terus dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan. Kota Depok menjadi Kota dengan jumlah kasus aktif tertinggi di pulau Jawa. Karang Taruna Kelurahan Kedaung turut aktif dalam kegiatan sosial selama pandemi COVID-19, seperti pembagian masker dan bantuan bagi warga terdampak wabah. Faktor gizi turut menjadi salah satu upaya yang juga harus diperhatikan di masa pandemi ini. Untuk itu dilakukan literasi gizi seimbang melalui aplikasi WhatsApp kepada seluruh anggota Karang Taruna dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta sebagai bekal para anggota Karang Taruna dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang di masa pandemi. Diperoleh peningkatan pengetahuan mengenai gizi seimbang yang ditunjukan dengan hasil skor post-test yang lebih tinggi dari skor pre-tesit. Dengan demikian, literasi gizi melalui WhatsApp berhasil meningkatkan pengetahuan remaja.
Education on the dangers of smoking for students of SMP PGRI 1 Ciputat Mustakim Mustakim; Mizna Sabilla
Community Empowerment Vol 7 No 7 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.34 KB) | DOI: 10.31603/ce.6173

Abstract

Smoking is one of the risky behaviors of adolescents. Various kinds of impacts, especially non-communicable diseases such as stroke, cancer, coronary heart disease, and others can be caused by smoking. This impact is not only for active smokers but also for passive smokers, some of whom do not know the dangers of smoking. The purpose of this service is to provide education regarding the dangers of smoking from an early age and in this case the target is junior high school students. The method used in this service activity is an online discussion using the Whatsup application or better known as kulwap. The activity consisted of filling out the pre-test, delivering the material, and discussing and post-testing. From the results of education, it was found that participants had increased knowledge about smoking and its dangers to health. This is expected to be one of the efforts to prevent adolescents from smoking behavior.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Kurang pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kampung Pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur Tahun 2022: Factors Associated with Malnutrition in Elementary School Age Children in Pemulung Village, East Jurang Mangu Village, 2022 Putri Nabila Rohmah; Mustakim; Mizna Sabilla; Istianah Surury
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.2740

Abstract

Latar belakang: Gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, bahkan di kalangan anak sekolah dasar. Masalah gizi umum, seperti gizi kurang dan gizi lebih, dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak di masa depan jika masalah gizi ini tidak segera diatasi. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada anak usia sekolah dasar di kampung pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur tahun 2022 Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan studi cross sectional. Sebanyak 60 responden dengan usia 7-12 tahun menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan FFQ dan kuesioner, data dikumpulkan pada bulan April-Mei. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di kampung pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur didapatkan hasil responden yang memiliki status gizi normal sebanyak 71,7%, dan yang memiliki status gizi kurang sebanyak 28,3%, Terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi kurang nilai dengan p-value =0,020. Dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi kurang dengan nilai p-value= 0,019. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang antara lain pola makan dan tingkat pengetahuan ibu, sementara pola asuh, pendapatan orang tua, Pendidikan orang tua, pekerjaan ibu dan pekerjaan ayah tidak berhubungan dengan kejadian gizi kurang. Diharapkan ibu-ibu di Kampung Pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur untuk rutin mengikuti kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang untuk anak-anak yang di adakan oleh Pueskesmas atau Tenaga Kesehatan lainnya.
Determinan Perilaku Hubungan Seks Pranikah Remaja di SMK Mekanik Cibinong Mizna Sabilla; Salma Nida Hafidhoh
J-Mestahat Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Semesta Sehat (J-Mestahat)
Publisher : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Kota Tangerang Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.598 KB) | DOI: 10.58185/j-mestahat.v1i1.70

Abstract

Remaja memiliki karakteristik yang tinggi akan keingintahuan namun jika tidak disertai dengan pertimbangan yang matang dapat membawa remaja ke dalam masalah. SDKI 2017 melaporkan 8 persen remaja laki-laki dan 2 persen remaja perempuan mengaku telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Beberapa penelitian lain juga memperoleh data perilaku seksual pranikah remaja yang memprihatinkan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis determinan perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja SMK Mekanik Cibinong dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Jumlah responden 121 orang siswa dari kelas XI dan XII dengan teknik sampling stratified random sampling. Pengumpulan data pada Juli 2019 dengan pengisian kuesioner melalui wawancara. Diperoleh hasil bahwa remaja yang berhubungan seksual pranikah sebanyak 28,1 persen. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p value = 0,034), sikap (p value = 0,024), dan peran teman sebaya (p value = 0,001) dengan perilaku hubungan seksual pranikah remaja. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, religiusitas, paparan media pornografi serta peran orang tua dengan perilaku hubungan seksual pranikah remaja. Edukasi, bimbingan serta pengawasan orang tua sangat diperlukan sebagai upaya pencegahan perilaku hubungan seksual pranikah remaja demi mewujudkan generasi emas di masa mendatang.
Analisis Breastfeeding Self-efficacy pada Ibu Menyusui Mizna Sabilla; Rr. Arum Ariasih
J-Mestahat Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Semesta Sehat (J-Mestahat)
Publisher : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Kota Tangerang Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.092 KB) | DOI: 10.58185/j-mestahat.v2i1.84

Abstract

Cakupan ASI eksklusif di Indonesia berada pada angka 66,06%. Cakupan di Kota Bogor dan Bekasi masih di bawah angka nasional. Breastfeeding Self-efficacy merupakan prediktor pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan breastfeeding self-efficacy di Kota Bogor dan Bekasi. Desain studi cross sectional digunakan pada 80 ibu menyusui yang diperoleh secara incidental sampling. Ibu mengisi sendiri kuesioner online yang disebar oleh tim peneliti selama bulan September-Oktober 2021. Hasil penelitian terdapat hampir separuh responden (48,8%) memiliki breastfeeding self-efficacy yang rendah. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, pengalaman menyusui, pengamatan orang lain dan persuasi verbal suami dengan breastfeeding self-efficacy ibu (p value > 0,05). Breastfeeding self-efficacy sebaiknya dideteksi lebih dini pada saat kehamilan agar ibu yang berisiko terhadap kegagalan dalam memberikan ASI eksklusif dapat segera diberikan intervensi yang tepat.
EDUKASI PENINGKATAN PEMAHAMAN ASI EKSKLUSIF DI RW 08 KELURAHAN KEDAUNG KOTA DEPOK Mizna Sabilla; Rr. Arum Ariasih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIRAH) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.625 KB)

Abstract

Abstract:Exclusive breastfeeding is one of the specific efforts in preventing nutritional problems in infants, unfortunately not all babies receive exclusive breastfeeding for 6 months. The mother's low knowledge and self-confidence about her ability to breastfeed is an important factor. The coverage of exclusive breastfeeding in Depok is 66.43%. This community service activity was carried out in RW 08 Kedaung Village, to increase mothers' knowledge and understanding of exclusive breastfeeding. Education is carried out using lecture, discussion, and question-answer methods. There were 10 participants who attended the activity. All participants' knowledge increased. The average pre-test score is 70 and the average post-test score is 84. Education about exclusive breastfeeding is very important to pregnant women to improve exclusive breastfeeding behavior.Keywords: Education, knowledge, Esclusive breastfeeding, Depok City Abstrak:  ASI eksklusif merupakan salah satu upaya spesifik dalam pencegahan masalah gizi pada bayi, sayangnya belum semua bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Rendahnya pengetahuan dan keyakinan diri ibu tentang kemampuannya dalam memberikan ASI menjadi faktor penting berhasilnya upaya ini. Di Kota Depok, cakupan ASI eksklusif sebesar 66,43%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di RW 08 Kelurahan Kedaung untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang ASI eksklusif. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Terdapat 10 peserta yang hadir dalam kegiatan. Seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan yang diketahui dari skor pre-test dan post-test. Rata-rata skor pre-test 70 dan rata-rata skor post-test 84. Edukasi tentang ASI eksklusif sangat penting diberikan pada ibu hamil untuk meningkatan perilaku memberi ASI eksklusif.Keyword: Edukasi, Pemahaman, ASI eksklusif, Kota Depok