Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

FUNGSI MENGKUDU DALAM BANTEN PAMALI PADA UPACARA MECARU Yuliari, Sang Ayu Made
Widya Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i1.281

Abstract

Banten merupakan sarana bhakti bagi umat Hindu di Bali. Banten identik dengan Bali karena banten mempunyai daya tarik yang berifat magis sehingga turis asing banyak yang datang ke Bali.Salah satu banten tersebut adalah banten pamali. Berdasarkan hal itu maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mengkudu sebagai sarana dalam banten pamali pada upacara mecaru, untuk mengetahui tata cara menyusun banten pamali dan untuk mengetahui fungsi mengkudu dalam banten pamali pada upacara mecaru. Untuk mendapatkan data digunakan metode porposif sampling dengan jenis penelitian kualitatif,untuk membedahnya memakai teori simbol dan Fungsionalisme struktural. Teori ini digunakan karena banten masih fungsional di masyarakat. Adapun hasil yang diperoleh 1)mengkudu adalah tanaman yang memiliki khasiat obat 2) tata cara menyusun banten pamali yaitu sebuah baki/tempeh diisi dengan taledan nasi kacang saur jajan buah/raka-raka, sate,lindung, capung, katak mengkudu bungsil,clebingkah yang bertanda tapak dara, sorohan alit dan canang sari ,3) mengkudu dalam banten pamali dapat berfungsi religius dan fungsi kesehatan.
MEDITASI UNTUK MENGATASI KECEMASAN PADA IBU HAMIL Suristyawati, Putri; Made Yuliari, Sang Ayu; Putra Suta, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i2.461

Abstract

Seorang ibu pada masa kehamilan akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologi seperti kecemasan. Upaya tradisional komplementer yang dilakukan dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil yaitu dengan meditasi. Meditasi yaitu metode memusatkan pikiran yang dapa membantu ibu berpikir positif dan memberikan rasa tenang dan bahagia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui meditasi, tata laksana meditasi dan implikasi meditasi kepada ibu hamil. Jenis penelitian ini kualitatif menggunakan metode snow ball sampling dengan sasaran ibu hamil yang dilakukan pada tempat pelatihan-pelatihan yoga di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan ayurweda menggunakan tiga teori yaitu teori yoga, teori fenomenologi dan teori fungsionalisme struktural. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa meditasi dapat mengatasi kecemasan pada ibu hamil karena meditasi merupakan salah satu metode untuk memusatkan pikiran, tata laksana dalam meditasi yaitu : menyiapakan alat-alat, doa pembuka, melakukan yoga asanas, memulai meditasi dengan melakukan sikap tubuh meditasi, memfokuskan pada pernapasan pada saat meditasi, memberikan afirmasi positif selama 10-15 menit, megakhiri meditasi degan menarik napas panjang tiga kali kembali kekesadaran diri, gerakan jari tangan dan jari kaki, buka kedua mata perlahan lalu gosokan kedua tangan lalu usapkan dengan lembut pada wajah sampai seluruh tubuh, doa penutup. Implikasi yang ditimbulkan setelah melakukan meditasi ibu hamil yaitu: ibu hamil merasakan rasa tenang, nyaman dan mampu berpikir positif pada masa kehamilan
NASI WONG WONGAN PERSPEKTIF RELIGIUS MAGIS Made yuliari, Sang Ayu
Widya Kesehatan Vol 2 No 1 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v2i1.602

Abstract

Artikel yang berjudul “Nasi Wong-Wongan Perspektif Religius Magis”, ini membahas tentang nasi yang berwujud manusia atau dibuat dalam bentuk /wujud manusia sebagai salah satu persembahan diantara banyak persembahan yang ada. Nasi wong-wongan ini dalam upacara yang lebih besar sebagai salah satu pelengkap dalam banten caru. Adanya fenomena wabah yang melanda negeri ini khususnya di Bali bagi umat Hindu sangat meyakini dengan persembahan ini akan dapat menghindari wabah yang terjadi. Segala upaya dtelah dilakukan termasuk himbauan kepada prejuru untuk melakukan persembahyangan di seluruh desa adat di Bali. Hal ini dilakukan agar masyarakat di Bali tetap tenang dan berserah diri kepada Tuhan. Berdasarkan keyakinan umat Hindu di Bali sebuah banten bersifat magis karena di dalamnya ada mantera yang diuncarkan oleh seorang sulinggih yang memimpin suatu upacara. Banten yang dalam hal ini berupa nasi wong-wongan bersifat niskala dan sekala serta memiliki daya magis. Dengan banten tersebut dapat memberikan vibrasi yang positif sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
YOGA LANSIA PERSPEKTIF AYURWEDA DI TAMAN JEPUN DENPASAR Laksmi Dewi, Anak Agung Eza; Yuliari, Sang Ayu Made; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Populasi penduduk berusia lanjut (lansia) yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, pada sisi lain dalam Ayurweda disebutkan bahwa membuat semua orang sehat dan berumur panjang. Dalam meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan kebugaran tubuh lansia memilih mengikuti latihan yoga, Taman Jepun Denpasar merupakan salah satu tempat strategis yang digunakan untuk berlatih yoga oleh para lansia. Pada penelitian ini dirumuskan masalah mengapa lansia beryoga, jenis dan tata cara latihan yoga apa saja yang dilakukan oleh lansia serta manfaat yang dirasakan lansia selama mengikuti latihan yoga. Jenis penelitian adalah kualitatif yang didapatkan melalui teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling, data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada 15 (lima belas) orang responden lansia. Pembahasan dilakukan dengan pendekatan ayurweda menggunakan teori yoga dan teori kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Yoga Lansia Perspektif Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar sangat diperlukan oleh para lansia untuk mengatasi keluhan yang dialami, menjaga keseimbangan tubuh, berolahraga sesuai dengan usia, merasakan ada rasa kekeluargaan di dalam komunitas Bali Happy. Adapun 3 (tiga) jenis latihan yoga yaitu Yoga Tertawa, Yoga Suryanamaskara, dan Yoga Jagadhita. Latihan yoga dirasakan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dengan tetap menjaga pola makanan, minuman (ahara), merasakan ketenangan, tubuh lebih sehat, rutin berolahraga (vihara), memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik (nidra).
TERAPI YOGA ASANAS UNTUK MENGATASI DISMENORHEA DI KOTA DENPASAR Kusumayanti, Ni Wayan; Yuliari, Sang Ayu Made; Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenorhea merupakan gangguan yang dirasakan pada sebelum atau selama menstruasi berlangsung. Berdasarkan data Dinkes Provinsi Bali tahun 2014 sebanyak 48,05% perempuan mengalami dismenorhea. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan terapi yoga asanas. Terapi yoga asanas merupakan suatu gerakan atau olah tubuh, olah napas dan olah pikiran untuk mengatasi dan meningkatkan kesehatan dengan melakukan pose-pose yoga yang disertai dengan pemusatan pikiran dan pengaturan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, manfaat dan pose-pose yoga asanas yang digunakan dalam mengatasi dismenoreha dan dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling data. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori kesehatan Ayurweda dan teori yoga serta data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi secara mendalam. Sasaran penelitian adalah instruktur yoga dan klien yang pernah dan sedang melakukan terapi yoga asanas. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diketahui bahwa asanas yang digunakan untuk mengatasi dismenorhea yaitu Tadaasanas, Vrksaanasas, Utkataasanas, Matsyendraasanas, Marichaasanas, Pascimotanaasanas, Baddha Konaasanas, Bhujangaasanas, Yoga Mudra, Dhirga Pranama dan Vajraasanaas. Yoga asanas menjadi suatu teknik terapi dalam mengatasi dismenorhea yang bermanfaat untuk melancarkan aliran oksigen dalam tubuh, memberikan ketenangan pada pikiran, napas dan jiwa serta menstimulasi kelenjar pada tubuh untuk memproduksi hormon prostaglandin dan hormon endorphin secara optimal.
Cantik Alami Dengan Totok Wajah Cancer Ceria, Ni Wayan Odiya; Yuliari, Sang Ayu Made; Mediastari, Anak Agung Putu Agung
Widya Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i1.1653

Abstract

Totok wajah membantu penampilan wajah menjadi cantik alami. Totok wajah adalah teknik menotok atau menekan dengan ujung jari tangan pada titik-tertentu di wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bahwa totok wajah bisa mempercantik wajah secara alami. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling. Teori yang digunakan adalah struktural fungsional dan teori etnografi. Teknik yang di gunakan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sasaran penelitian ini adalah terapis dan klien di Sri Ayu salon & Spa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa totok wajah bisa mempercantik secara alami karena dapat melancarkan peredaran darah dan ada banyak saluran energi yang secara anatomis merupakan persimpangan penting saraf, vena, arteri, dan ligamen di wajah di aktifkan dengan gerakan massage dan teknik totok wajah yaitu: di antara kedua alis di atas tulang hidung, di atas alis, di sisi kepala dan bagian luar mata, di dalam rongga hidung, di samping hidung, di bawah kedua telinga, di dahi serta di pelipis dan kepala. Tata cara totok wajah di mulai dari proses: wawancara, persiapan alat dan bahan, membersihkan wajah, scrub wajah, massage wajah, penotokan sesuai titik marma di wajah, pengolesan masker di wajah dan mengangkat masker, pemberian toner, pengolesan krim wajah sampai ke leher. Implikasi cantik alami dengan totok wajah adalah: Mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh mata lelah dan sinusitis, menghilangkan stres dan rasa cemas, meredakan migrain, membuat kulit wajah, mampu meningkatkan aliran darah, memperlancar pengiriman nutrisi dan oksigen ke kulit wajah, serta membantu merangsang pembentukan kolagen.
PENANGANAN DISPEPSIA DENGAN PRANA (STUDI KASUS DI RSUP SANGLAH) Hyugiswara, Gede; Suatama, Ida Bagus; Yuliari, Sang Ayu Made
Widya Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini bergerak sangat cepat serta membawa perubahan polahidup setiap individu menjadi lebih kompleks, sehingga hal ini menuntut individu untuk meningkatkan pola kinerjanya. Pola kinerja individu dipengaruhi oleh kesehatan individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, sehingga gaya hidup yang tidak tepat dapat menyebabkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dispepsia menggunakan prana dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori kesehatan dan teori struktural fungsional dengan pendekatan ilmu kesehatan ayurweda. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan dispepsia hasilnya akan lebih sempurna jika diberikan pengobatan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional komplementer dan pengobatan konvensional. Tatalaksana penanganan terdiri dari: pendaftaran di bagian administrasi, diagnosa medis, pasien mengambil posisi duduk atau tidur dan berdoa memohon kesembuhan, penelusuran aura, penyapuan pada cakra pasien, therapist memberikan energi pada cakra solar pleksus dan cakra pusar, setelah itu menstabilkan prana pada tubuh pasien, melepaskan hubungan prana antara therapist dan pasien, selanjutnya therapist dan pasien berdoa dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Tuhan, therapist memberikan saran agar bagian tubuh yang diberikan prana tidak boleh terkena air karena tubuh dalam proses penyerapan prana. Implikasi penanganan dispepsia menggunakan prana, antara lain: mengurangi keluhan nyeri dan panas di uluhati, mengurangi mual, mengurangi perih, kembung dan rasa penuh pada perut, dan dapat tidur dengan baik dan bangunpun baik.
Efektivitas Antibakteri Sediaan Sabun Bunga Gemitir (Tagetes erecta L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Putu Lakustini Cahyaningrum; Sang Ayu Made Yuliari; AA Putu Agung Mediastari
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 3, No 2 (2020): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v3i2.5374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri formulasi sediaan sabun padat ekstrak bunga gemitir (Tagetes erecta L.) dan mengetahui baku mutu SNI dari sabun antibakteri yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 formula dan 3 kali ulangan. Formula dalam penelitian ini adalah penambahan ekstrak bunga gemitir (Tagetes erecta L.) sebesar 0; 1; 1,5; 2 %. Uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dilakukan dengan metode difusi sumur. Sedangkan uji kualitas sabun ditentukan dengan uji organoleptis, kadar air, pH, asam lemak bebas/alkali bebas dan lemak tak tersabunkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga gemitir (Tagetes erecta L.) dapat diformulasikan dalam sediaan sabun padat dan menunjukkan aktivitas antibakteri dengan semua formulasi kategori sedang terhadap bakteri S. aureus dan E. coli dengan diameter zona hambat terbesar adalah formula F3 (penambahan ekstrak bunga gemitir 2%), yaitu 18,567 mm terhadap bakteri gram positif S. aureus dan 19,80 mm terhadap bakteri gram negatif E.coli. Hasil Uji kualitas sabun padat ekstrak bunga gemitir sesuai dengan standar SNI.
PEMANFAATAN KUNYIT MENJADI MINUMAN SERBUK INSTAN DI DESA PAKRAMAN PAU KECAMATAN BANJARANGKAN KLUNGKUNG PUTU LAKUSTINI CAHYANINGRUM; IDA BAGUS PUTRA SUTA; SANG AYU MADE YULIARI
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 2 No 1 (2019): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.17 KB) | DOI: 10.32795/jsb.v2i1.292

Abstract

Pakraman Pau Village is one of the villages located in Banjarangkan District, Klungkung Regency, Bali Province. As one of the developing villages in Klungkung which is rich in herbal plants. Many herbal plants are planted on farms and in the homes of residents, especially turmeric. Utilization of turmeric has not been processed optimally, especially in the area of ​​increasing health and added value in helping to improve the family economy. Previously, Pakraman Pau villagers used turmeric only as a kitchen spice and were used as a loloh for health drinks. Therefore, the need for processing with other forms and methods to be more practical and easy to consume can even increase the family's economic income. One of them is the use of turmeric into instant powder drinks with high economic value. The method used was socialization and counseling on the use of Turmeric, a Turmeric Processing Demo into Instant Powder Drinks and evaluation of activities. The results showed that Pakraman Pau villagers could increase their knowledge, understanding, and skills about using turmeric as an instant powder drink to maintain family health and could be a business opportunity for PKK mothers to help improve the family's economy
Peningkatan Kualitas Loloh Beluntas di Desa Saba Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Putu Lakustini Cahyaningrum; Sang Ayu Made Yuliari; Anak Agung Ayu Sauca Sunia Widyantari; Putut Dewantha Jenar; Made Kresna Aditama Duarba; Gusti Ayu Linda
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 8 No 1 (2022): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/jsb.v8i1.2269

Abstract

Loloh beluntas is one of the traditional Balinese drinks that have properties to maintain body fitness and health. Efforts to improve the quality of the traditional Balinese drink, namely loloh beluntas, need to be carried out in order to obtain adequate and hygienic results so that they can enter the market share. In this PKM there is a partner, namely Mrs. Ketut Murniati who produces loloh beluntas every day to be marketed in Saba Village, Blahbatuh District, Gianyar Regency. At this time, there are some constraints of partners namely: lack of knowledge and skills in the processing of loose beluntas from scratch making raw materials to manufacture loose beluntas that hygenis (tools that are still manual), yet well preserved making it less able to compete with otherproducts loloh. Lack of knowledge about properpackaging and labeling techniques loloh to produce more attractive products and do not yet have a product identity. Lack of storage space for loloh beluntas that affects production and selling value. Based on the problems faced, it is necessary to carry out an activity to foster and assist partners so that they can improve the welfare of partners. The activity begins with socialization, providing tools to improve production quality, providing assistance in processing loloh and developing loloh beluntas packaging designs. Indicators of achievement are an increase in the knowledge and skills of partners in the processing of loloh beluntas, an increase in the amount of production and an increase in the amount of income.