Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

TINJAUAN BAHAN MATERIAL RAMAH ANAK DI RUANG PUBLIK KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI PENERAPAN KOTA LAYAK ANAK hendarti, Lely; irnawan, dody
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Vol 2, No 2 (2019): September (Jurnal Arsitektur dan Perencanaan)
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/juara.v2i2.997

Abstract

At the moment Grobogan Regency is in the midst of constructing a Green Park and Open Space. Grobogan Regency with its motto BERSEMI will beautify yourself besides being clean and green and shady. An informal playing environment, although not specifically designed, is also a concern for adult humans. Children can experience serious injuries while playing on the playground, which can occur in a variety of different ways. Causes of injury in children's playgrounds include falling, hit by moving equipment, running in balance equipment, sharp boundaries, bumps on the tool, pinched, hot equipment surfaces, and the collapse of game equipment. The main types of damage suffered by patients are fractures, bruises, blisters, sprains, and brain vinegar.However, whatever happened was a problem that occurred in Grobogan District. This research review is descriptive-qualitative. To provide comfort and safety to the playroom for children, it is done with the help of a questionnaire to the parents of visitors. The results obtained state that some materials in some children's games do not use standard materials.  
PERUBAHAN MINAT MASYARAKAT JAWA TERHADAP RUMAH MODEL TRADISIONAL JOGLO LIMASAN MENJADI RUMAH MODERN (STUDI KASUS DESA KEMLOKO, GODONG, GROBOGAN, JAWA TENGAH): (Studi Kasus Desa Kemloko, Godong, Grobogan, Jawa Tengah) Dody Irnawan; Silvia Yulita Ratih Setyo Rahayu
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Teknosains Kodepena (Kodepena Journal of Technoscience)
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: The purpose of this study is to find out what factors cause people's interest to change to be interested in a minimalist home model. This will be related to several determinants seen from the structural factors in the old buildings compared to the building models that are mostly built by the grobogan community. Design/methodology/approach: Javanese community is identical with Joglo Limasan house building which has its own value for Javanese people from several aspects. The structure of the Joglo Limasan house for the Javanese community consisting of four pillars is the main structure supporting this traditional building. Along with the times, there has been a change of function from the aspect of building construction which was once considered a strong structure. There has been a shift in community interest to rebuild houses with joglo-style roofs. Findings: This can be influenced by cost, material, culture and level of difficulty in building. The author identifies through a case study of limasan Joglo house buildings around the Kemloko village which includes rural areas where almost 90% of the houses have joglo limasan roofs. Because the people in this village are migrants with expertise as builders and overseas workers, many people have had a modern home experience with simple and cheaper roof structures. Originality/value/limitations of the study: The results of this identification are to find out what causes people to prefer modern homes over joglo houses.
BAMBU SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI YANG MUDAH DIBENTUK PADA KONSTRUKSI BANGUNAN MENARA PENANGKAP EMBUN Dody Irnawan
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknosains Kodepena Vol.2 Nomor 2 Januari 2022
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jtk.v2i2.37

Abstract

Bambu memiliki sejarah panjang dan mapan sebagai bahan bangunan di seluruh dunia baik di daerah tropis maupun sub-tropis. Menurut Sharma di dunia tercatat lebih dari 75 negara dan 1250 spesies bambu, bambu juga tumbuh melimpah di seluruh kepulauan Indonesia, dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Penelitian ini dilakukan di daerah mojosongo surakarta dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Bambu bisa lebih kuat dari beton dalam aspek kompresi atau tekan, yang merupakan sifat struktural yang baik untuk penggunaan konstruksi. Sifat mekanik bambu yang paling penting adalah memiliki kekuatan yang sama bahkan lebih tinggi dalam perbandingan atau rasio dengan material baja pada aspek ketegangan/kekakuan, yang ideal untuk penggunaan dalam konstruksi frame/rangka.
KAJIAN FRAKSI VOLUME SERAT KOMPOSIT TANGKAI ILALANG TERHADAP SIFAT MEKANIK Achmad Nurhidayat; Wijoyo Wijoyo; Dody Irnawan
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknosains Kodepena Vol.2 Nomor 2 Januari 2022
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jtk.v2i2.43

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh variasi fraksi volume serat komposit tangkai ilalang terhadap mekanik. Selain itu mengkaji kemungkinan potensi rumput ilalang mampu dimanfaatkan agar mempunyai nilai ekonomis misalnya peluang sebagai bahan panel. Metode penelitian dimulai dengan menyiapkan bahan yaitu serat tangkai ilalang sebagai filler, matrik yang digunakan yaitu dengan menggunakan resin epoksi. Variasi fraksi volume serat-resin yang digunakan untuk penelitian adalah 20%:80%, 30:70%, 40%:60%, 50%:50% dan 60%:40%. Alat penelitian meliputi pengaduk, meteran, timbangan, oven, cetakan, mesin uji bending dan impak. Adapun prosedur penelitian diawali penyiapan serat tangkai ilalang dan resin epoksi. Selanjutnya proses pencampuran matrik dan filler hingga menjadi spesimen. Kemudian dilakukan uji mekanik meliputi uji impak (ketangguhan) dan uji bending. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi volume berpengaruh pada sifat mekanik. kekuatan bending dan ketangguhan (kekuatan impak) terbaik terjadi pada variasi fraksi volume 40% serat dan 60% resin, dengan kekuatan bending sebesar 24,7 MPa serta nilai ketangguhan impak 3593 J/m². Kekuatan bending paling rendah terjadi pada fraksi volume serat 60% sebesar 19,3 MPa dan ketangguhan impak paling rendah pada fraksi volume 20% sebesar 1680 J/m².
PERANCANGAN RUSUNAWA PUTRI CEMPO DENGAN KONSEP BANGUNAN HEMAT ENERGI DI SURAKARTA YohanesEudes AbitabiraMahardika Putra; dody irnawan; Dwi Ely Wardani
Jurnal Arsitektur GRID Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v3i1.516

Abstract

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia yang sangat tinggi memicu meningkatnya kebutuhan pemukiman yang mampu menyediakan tempat tinggal. Akibatnya berimbas pada Kota Surakarta yang banyak dijumpai disfungsi lahan. Berdasarkan fenomena kepadatan pemukiman yang terjadi, maka pembangunan rusunawa dianggap dapat menjawab permasalahan tersebut. Selain itu kegiatan pembangunan di Indonesia mengarah kepada industrialisasi sehingga energi menjadi isu utama dan penting dalam kerangka menunjang model pembangunan.Penelitian dengan judul “Perancangan Rusunawa Putri Cempo Dengan Konsep Bangunan Hemat Energi di Surakarta” bertujuan mengetahui dan memperkaya pengetahuan tentang rusunawa dengan konsep hemat energi di Surakarta. Sedangkan metode yang digunakan adalah melalui pengumpulan sumber data, diantaranya studi literatur, wawancara, survey lapangan dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan diolah sehingga diperoleh hasil penelitian.Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa rusunawa ini menenerapkan arsitektur hemat energi, yang pada prosesnya memiliki sistem hemat energi listrik dengan menerapkan pencahayaan dan penghawaan alami yang baik, pengelolaan air dengan memanfaatkan sisa pemakaian dan pemanenan air hujan dan sistem pengolahan sampah menjadi bahan bermanfaat.
KAJIAN UKURAN SERBUK KOMPOSIT LIMBAH CANGKANG TELUR TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK Dody Irnawan
Jurnal Arsitektur GRID Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v1i2.339

Abstract

Limbah cangkang telur akan memiliki nilai ekonomi tinggi setelah melalui sentuhan teknologi kreatif sehingga menghasilkan produk baru yang bernilai jual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ukuran penguat serbuk terhadap ketangguhan impak. Metode penelitian ini diawali dengan menyiapkan bahan penelitian serbuk cangkang telur ayam, resin BQTN 157. Alat yang digunakan pengaduk, mesh 80, mesh 100, mesh 120, mesh 180, blender, gelas ukur, cetakan, oven listrik, mesin bending dan mesin bending izod. Prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data variasi ukuran serbuk cangkang telur ayam diayak menggunakan mesh 80, 100, 120 dan 180 di-oven pada temperatur 110 oC selama 45 menit menyisakan kadar air serbuk cangkang telur ayam maksimal 4%. Serbuk cangkang telur ayam yang sudah di-oven ditaruh diwadah dicampur dengan resin BQTN 157 dengan perbandingan 40% serbuk cangkang telur ayam dan 60% resin BQTN 157 diaduk selama 6 menit ditambah katalis 1% diaduk selama 2 menit dituang dicetakan. Tahap pengujian untuk mengetahui impak menggunakan ASTM D-5941 dengan dimensi spesimen panjang 80 ± 0,2 mm, lebar 10 ± 0,2 mm dan tebal 4,0 ± 0,2 mm. Hasil penelitian diketahui bahwa ukuran mesh 180 memiliki nilai ketangguhan impak tertinggi yaitu sebesar 6422,78 J/m². Kesimpulannya, semakin kecil ukuran serbuk cangkang telur ayam, menunjukkan nilai mekanik ketangguhan impak semakin meningkat.
BOYOLALI SHOPPING CENTER DENGAN PENDEKATAN KARYA BJARKE INGELS Reza Setianto; diana kesumasari; Dody Irnawan
Jurnal Arsitektur GRID Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v1i2.342

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk memberikan rancangan desain Boyolali Shopping Center dengan pendekatan karya Bjarke Ingels. Obyek perancangan berada di atas bekas lahan Stadion Pandan Arang kota Boyolali. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan, wawancara dan studi pustaka untuk kemudian dilakukan analisis perancangan. Hasil analisa perancangan ini meliputi : 1) analisa aktivitas, 2) analisa perencanaan tapak, 3) analisa bentuk bangunan, 4) analisa bahan bangunan, 5) analisa struktur, serta 6) analisa utilitas. Desain akhir dari Boyolali Shopping Center (BSC) yang menggunakan pendekatan karya Bjarke Ingels (BI), berbentuk seperti karya BI yaitu Hualiance Residence (HR). Tidak sepenuhnya sama, HR diimplementasikan berbentuk pegunungan Taiwan sedangkan BSC berbentuk alur Gunung Merapi Merbabu. Kesamaannya memiliki bentuk yang berbuku-buku. Dari segi bentuk BSC mengadopsi bentuk HR dengan modifikasi penambahan alur Gunung Merapi Merbabu, harapannya bangunan ini bisa menjadi ikon baru di Boyolali dengan ciri khasnya yaitu Merapi Merbabu.
EDUPARK GEMOLONG DENGAN TEMA ARSITEKTUR MODERN Syaiful Rakhman; Ita Dwijayanti; Dody Irnawan
Jurnal Arsitektur GRID Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v1i2.343

Abstract

Gemolong adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen. Gemolong merupakan salahsatu kecamatan yang diproyeksikan menjadi kota satelit, dan salah satu target pengembangan kota satelit adalah pembangunan kawasan wisata. Maka dari itu perlu direncanakan pembangunankawasatan wisata yang penulis namakan Edupark Gemolong. Tujuan perancangan EduparkGemolong adalah untuk mendukung Gemolong sebagai kota satelit, untuk menampung tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas kota yang saat ini belum memadahi, untuk memberikan Landmark baru bagi Kecamatan Gemolong. Untuk melakukan perancangan ini metode yang digunakan adalah dengan mengkombinasikan metode kualitatid dan kuantitatif yang akan menghasilkan perancangan yang lebih inovatif baik dari segi ide, konsep serta hasil akhir berupa bentuk rancangan. Hasil akhir dari perancangan ini adalah suatu solusi desain untuk Edupark Gemolong yang bertema Arsitektur Modern tetapi tidak melupakan ciri khas lokal.
PERUBAHAN MINAT MASYARAKAT JAWA TERHADAP RUMAH MODEL TRADISIONAL JOGLO LIMASAN MENJADI RUMAH MODERN (STUDI KASUS DESA KEMLOKO, GODONG, GROBOGAN, JAWA TENGAH): (Studi Kasus Desa Kemloko, Godong, Grobogan, Jawa Tengah) Dody Irnawan; Silvia Yulita Ratih Setyo Rahayu
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Teknosains Kodepena (Kodepena Journal of Technoscience)
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.901 KB)

Abstract

Purpose: The purpose of this study is to find out what factors cause people's interest to change to be interested in a minimalist home model. This will be related to several determinants seen from the structural factors in the old buildings compared to the building models that are mostly built by the grobogan community. Design/methodology/approach: Javanese community is identical with Joglo Limasan house building which has its own value for Javanese people from several aspects. The structure of the Joglo Limasan house for the Javanese community consisting of four pillars is the main structure supporting this traditional building. Along with the times, there has been a change of function from the aspect of building construction which was once considered a strong structure. There has been a shift in community interest to rebuild houses with joglo-style roofs. Findings: This can be influenced by cost, material, culture and level of difficulty in building. The author identifies through a case study of limasan Joglo house buildings around the Kemloko village which includes rural areas where almost 90% of the houses have joglo limasan roofs. Because the people in this village are migrants with expertise as builders and overseas workers, many people have had a modern home experience with simple and cheaper roof structures. Originality/value/limitations of the study: The results of this identification are to find out what causes people to prefer modern homes over joglo houses.
BAMBU SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI YANG MUDAH DIBENTUK PADA KONSTRUKSI BANGUNAN MENARA PENANGKAP EMBUN Dody Irnawan
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknosains Kodepena Vol.2 Nomor 2 Januari 2022
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jtk.v2i2.37

Abstract

Bambu memiliki sejarah panjang dan mapan sebagai bahan bangunan di seluruh dunia baik di daerah tropis maupun sub-tropis. Menurut Sharma di dunia tercatat lebih dari 75 negara dan 1250 spesies bambu, bambu juga tumbuh melimpah di seluruh kepulauan Indonesia, dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Penelitian ini dilakukan di daerah mojosongo surakarta dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Bambu bisa lebih kuat dari beton dalam aspek kompresi atau tekan, yang merupakan sifat struktural yang baik untuk penggunaan konstruksi. Sifat mekanik bambu yang paling penting adalah memiliki kekuatan yang sama bahkan lebih tinggi dalam perbandingan atau rasio dengan material baja pada aspek ketegangan/kekakuan, yang ideal untuk penggunaan dalam konstruksi frame/rangka.