Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PLYWOOD 4 MM MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY Di PT. X ., Riduan; Patradhiani, Rurry
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 2 (2018): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v3i2.1270

Abstract

Pengendalian persediaan merupakan hal yang sangat penting untuk perusahaan, agar bisa memenuhikebutuhan konsumen baik dalam bentuk barang maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perencananpersediaan bahan baku di PT. X belum direncanakan dengan baik, sehingga masalah yang selalu dihadapi olehperusahaan tersebut adalah biaya yang dikeluarkan baik untuk membeli bahan baku maupun biaya penyimpananmasih sangat tinggi. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data jumlah kebutuhan bahan baku, data biayapemesanan dan data biaya penyimpanan mulai dari bulan Mei 2017 – April 2018. Berdasarkan penelitian yangdilakukan pada PT. X dengan menggunakan metode EOQ mendapatkan hasil dengan jumlah pembelian bahanbaku yang paling ekonomis adalah 46 m3 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 4 kali pemesanan dalam satutahun. Total biaya persediaan yang optimal adalah sebesar Rp. 2.807.514, Persediaan pengaman (Safety Stock)sebanyak 4.03 m3, Kayu dan titik pemesanan kembali (Re Order Point) sebanyak 4.71 m3
PERENCANAAN PERAWATAN MESIN BATCHING PLANT DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (STUDI KASUS PT. WASKITA BETON PRECAST TBK Putra, Andi; Patradhiani, Rurry; Wisudawati, Nidya
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 2 (2018): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v3i2.1271

Abstract

PT. Waskita Beton Precast merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur Beton precast dan ready mix. Permasalahan perusahaan adalah tingginya waktu kerusakan mesin batching plant di unit penyimpanan dan penyalur material yang mengakibatkan sistem produksi terhenti (downtime). Berdasarkan permasalahan, perlu dilakukan pengembangan sistem perawatan dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM). Hasil pengolahan data metode RCM, nialai FMEA tertinggi adalah komponen solenoid, hasil analisis LTA, komponen belt conveyor, vanbelt dan solenoid tergolong kategori outage problem, sedangkan saringan agregat hanya economic problem. Hasl pemilihan tindakan komponen dalam ketegori Condition Directed (CD) yaitu komponen solenoid, kategori Finding Failure (FF) yaitu saringan agregat dan kategori Time Directed (TD) yaitu belt conveyor dan vanbelt. Komponen dalam kategori Time Directed (TD) dilakukan perhitungan interval penggantian komponen berdasarkan kriteria Total minimum downtime (TMD). Hasil perhitungan Total minimum downtime (TMD) didapatkan pergantian/perawatan selama 23 hari untuk komponen belt conveyor dan 14 hari untuk komponen vanbelt. Usulan perawatan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dapat menurunkan downtime sebesar 12,89% dari tingkat downtime 3,46% menjadi 2,91% yang artinya menurunkan rata-rata waktu downtime dari 25 jam/bulan menjadi 21 jam/bulan.
Analisis Pemilihan Kontraktor Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Pembangunan Jembatan di Desa Karangan) Sandika, Pedro; Patradhiani, Rurry
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 1 (2019): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v4i1.2092

Abstract

Pemilihan kontraktor dalam suatu pembangunan merupakan suatu hal yang sangat penting karena menentukan kualitas dari bangunan itu sendiri, dalam memilih kontraktor diperlukan ketelitian yang tinggi dalam melakukan seleksi satu per satu kontraktor yang telah ditentukan.Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana menentukan bobot prioritas dari setiap kriteria untuk pemilihan kontraktor. Tujuan penelitian adalah menentukan bobot prioritas dari setiap kriteria untuk pemilihan kontraktor. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu dengan menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan dengan cara menjumlahkan nilai setiap kolom darimatriks kemudian membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks dilanjutkan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkanrata-rata, memeriksa konsistensi hirarki, menghitung Consisten Ratio. Hasil penelitian kriteria yang menjadi prioritas dari pemilihan kontraktor adalah harga dengan bobot 0,419 merupakan bobot tertinggi dari kriteria lainya, Penilaian yang diberikan responden juga menunjukkan bahwa semua penilaian konsisten dan tidak perlu dilakukan pengulangan dikarenakan masih dalam batas konsistensi yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,1 atau 10 %.
Faktor Ergonomi Terkait Kenyamanan Ruang Kelas Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Masruri, Ahmad Ansyori; Patradhiani, Rurry
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 1 (2019): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v4i1.2097

Abstract

Ergonomi diterapkan dalam proses belajar mengajar agar manusia yang terlibat didalamnya yaitu mahasiswa dan dosen merasa nyaman dalam berkegiatan. Dengan adanya rasa nyaman mampu meningkatkan produktivitas dan konsentrasi dalam menuntut ilmu pengetahuan.Rumusan masalah penelitian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi faktor ergonomi terkait kenyamanan ruang kelas di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang dalam proses belajar mengajar serta aktivitas lainnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor – faktor ergonomi dalam kenyamanan proses belajar mengajar di ruang kelas Fakultas Teknik tujuan penelitian adalah menganalisis serta mengevaluasi faktor-faktor ergonomi dalam kenyamanan proses belajar mengajar di ruang kelas Fakultas Teknik. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah dengan mengambil sampel ruang kelas di lantai 1, 2, dan 3.Waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih enam bulan. Variabel penelitian yaitu pencahayaan, kebisingan, suhu, kebersihan pada ruang kelas di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Hasil penelitian adalah tingkat pencahayaan pada ruang kelas fakultas teknik yaitu antara 399.8 – 434.2 lux.Tingkat suhu pada ruang kelas fakultas teknik yaitu antara 28-30 oC.Tingkat kebisingan pada ruang fakultas teknik berada dibawah nilai ambang batas yaitu 39 – 55.5 db. Kebersihan pada ruang kelas fakultas teknik cukup bersih, namun perlu ditingkatkan peran mahasiswa dalam menjaga kebersihan pada ruang kelas agar tercipta lingkungan belajar mengajar yang nyaman.
Pemodelan Sistem Dinamis Untuk Meningkatkan Produktivitas di CV. ABC Trenggonowati, Dyah Lintang; Patradhiani, Rurry; Kulsum, Kulsum
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 1 (2020): Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i1.2917

Abstract

 CV. ABC merupakan industri yang bergerak pada bidang percetakan yang mana produk stiker menempati permintaan yang paling tinggi. Hal ini sebanding dengan jumlah produk cacat yang terjadi juga menempati posisi yang paling tinggi. Kondisi ini membuat produktivitas dan keuntugan perusahaan tidak optimal. Metode pemodelan dan simulasi sistem dinamis dilakukan untuk mensimulasikan jumlah produk cacat dan kerugian yang terjadi di CV. ABC ini. Penelitian diterapkan untuk mensimulasikan kondisi non stasioner (dinamis) dari sistem. Dalam melakukan pemodelan dan simulasi sistem dinamis ini, peneliti membuat dua alternatif skenario perbaikan, yaitu dengan menggunakan mesin semi otomatis dan melakukan peramalan (forecasting) untuk menentukan produksi setiap minggunya. Hasil simulasi dari pemilihan skenario terbaik menunjukkan keuntungan meningkat sebesar 8,15% pada kondisi saat ini.
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Metode Hazard Analysis (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Perumahan) Wisudawati, Nidya; Patradhiani, Rurry
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 1 (2020): Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i1.2971

Abstract

Risiko kecelakaan kerja merupahal hal yang tak dapat dihindari dari kegiatan proyek pembangunan. PT Gran Anugerah Wijaya merupakan pengusaha pengembang perumahan yang sedang mengerjakan proyek pembangunanan 58 unit rumah tipe 36 yang berlokasi di daerah Palembang. Dari hasil pengamatan lapangan, alur proses pembangunan rumah yang dikerjakan meliputi pemasangan pondasi, pemasangan dinding, pemasangan kusen kayu, pemasangan rangka atap dan finishing. Hazard Identification, Risk Assessment dan Risk Control telah dilakukan dlaam penelitian ini. Hasil yang didapat bahwa terdapat 27 potensi risiko dengan risk level diantara rendah hinggi tinggi. Pengendalian risiko yang bisa dilakaukan untuk mengurangi bahaya kerja terhadap karyawan bangunan diantaranya substitusi, administrasi dan Alat Pelindung Diri (APD).
Analisis Kecacatan Pada Produk Plywood Dengan Metode Six Sigma di PT. Wahana Lestari Makmur Indralaya Masruri, Ahmad Ansyori; Patradhiani, Rurry; Susanto, Andrian Adi
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 1 (2016): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v1i1.2969

Abstract

        Pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/ tindakan yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen. Setiap perusahaan perlu meningkatkan kualitas baik produk maupun proses yang ada. Six sigma adalah metode untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Salah satu alat dalam melaksanakan Six Sigma adalah Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). PT. Wahana Lestari Makmur Indralaya yang bergerak dibidang pengelolahan hasil hutan (kayu), dan sebagai produsen penghasil produk plywood. Penelitian ini fokus pada divisi quality control (QC) produksi produk plywood. Dalam proses produksi plywood tingkat kecacatan masih berada dalam keadaan stabil dengan tidak adanya data yang berada diluar batas kendali dengan hasil rata-rata p = 0,0166; UCL = 0,0218; LCL = 0,0114. Tingkat Sigma dari produksi plywood saat ini berada di level 3,63 sigma sehingga diperlukan perbaikan yang dilakukan untuk mencapai level 6 Sigma. Menggunakan alat diagram pareto dengan menggunakan data cacat produksi yang ada, didapat 4 jenis kecacatan yaitu benturan (30,99%), overlap (25,66%), delaminasi (23,47%), press mark (19,88%) yang akan dijadikan prioritas dalam penanganan masalah
Identifikasi dan Pengendalian Risiko Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK) Pada Industri Tahu Pong Goreng Palembang Patradhiani, Rurry; Yasmin, Yasmin; Prastiono, Agung
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 2 (2019): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v4i2.2874

Abstract

Penyakit akibat kerja menjadi perhatian penting saat ini, mengingat penyakit akibat kerja muncul dalam jangka waktu panjang setelah aktivitas berlangsung, sehingga pekerja seringkali mengabaikan risiko-risiko yang muncul yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mitigasi risiko penyebab kecelakaan kerja pada industri tahu pong goreng. Untuk langkah-langkah yang dilakukan yaitu mengidentifikasi risiko proses produksi, menentukan tingkat keparahan, menentukan tingkat keseringan, menghitung nilai risiko, menganalisis dan menetapkan mitigasi risiko. Dari hasil identifikasi dan  penilaian risiko proses produksi tahu pong goreng didapatkan  28 macam risiko didapatkan 42,86 % merupakan risiko sangat tinggi, 50% merupakan risiko tinggi, dan 7,14% merupakan risiko sedang. Mitigasi risiko yang dapat dilakukan untuk proses produksi yaitu rekayasa teknik dengan menambah pelindung pada peralatan dan mesin, pengendalian administrative yaitu menambahkan petunjuk kerja serta menggunakan alat pelindung diri.
Pengendalian Kualitas Produk Baja Tulangan Sirip S16 Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ Trenggonowati, Dyah Lintang; Patradhiani, Rurry; Salsabilla, Chika Ertanti
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2020): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v5i2.3686

Abstract

PT. XYZ merupakan produsen baja terkemuka di Indonesia dengan menghasilkan 2 jenis produk baja yang berkualitas, yaitu baja tulangan (bar mill) dan baja profil (section mill). Pada baja tulangan (bar mill) terbagi menjadi 2 tipe yaitu baja tulangan polos (plain bar) dan baja tulangan sirip (deformed bar). Permintaan pasar pada produk  baja tulangan sirip khususnya pada diameter 16 mm cenderung tinggi mencapai 60% dari keseluruhan produksi. Hasil inspeksi harian bulan Februari pada dimensi D1 banyak terjadi ketidaksesuaian pengukuran berdasarkan 50 sampel yang diambil, diantaranya menunjukan dimensi sebesar 16.2, 20, 19.1, dan 18.7 mm sedangkan dimensi D1 memiliki standar spesifikasi perusahaan yang diterapkan yaitu sebesar 16.6 – 18.2 mm. Sehingga diperlukan pengendalian kualitas pada produk tersebut agar terciptanya kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Selain juga pada dimensi diameter luar 1 sangat rentan terjadi kecacatan. Metode Six Sigma dipandang sebagai pengendalian proses produksi yang menerapkan konsep DMAIC (Define, Measure, Action, Improve, dan Control) dalam peningkatan kualitas. Melalui tahapan yang sistematik tersebut metode ini dapat melibatkan beberapa tools-tools seperti peta kendali, diagram SIPOC, diagram fishbone, dan lain-lain. Nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) sebesar 92742.0816 dan nilai sigma sebesar 2.8241 yang berarti kapabilitas kinerja perusahaan pada produksi baja tulangan S16 khususnya diameter D1 merupakan rata-rata industri Indonesia atau dapat dikatakan cukup.
Analisis Postur Kerja Penyebab Kelelahan pada Pengrajin Batik Jumputan Menggunakan Metode Loading on the Upper Body Assessment (LUBA) Patradhiani, Rurry; Maimana, Maimana; Hastarina, Merisha; Nopriansyah, Beno
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v6i2.3995

Abstract

Industri Batik Jumputan Palembang sebagai salah satu industri yang saat ini proses produksinya masih dilakukan secara manual dengan posisi duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas yang dilakukan dengan jangka waktu yang lama dengan postur kerja yang tidak alamiah dapat menimbulkan risiko cedera pada pengrajin. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja dengan metode loading upper on the body assessment (LUBA) sehingga nantinya dapat diketahui tingkat risiko ergonomi pada pengrajin batik dan memberikan rekomendasi usulan perbaikan dari hasil pengukuran tingkat risiko ergonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LUBA dimana metode ini untuk melihat nilai ekstrimitas postur tubuh saat bekerja. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa 4 aktivitas berada pada kategori II dengan perlunya penyelidikan lebih lanjut dan perubahan korektif tetapi tidak segera, dan 5 aktivitas berada pada kategori III yaitu memerlukan Tindakan korektif dengan mendesain ulang tempat kerja atau metode kerja dengan segera. Serta untuk usulan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan penambahan meja kerja untuk beberapa aktivitas seperti pembuatan warna, pewarnaan, pencucian serta melipat kain. Dengan penambahan meja kerja ini diharapkan dapat mengurangi risiko cedera serta dapat menciptakan postur kerja yang alamiah dan ergonomi.