Jumiatin, Dedah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERMAINAN MEDIA KERIKIL BERWARNA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI PADA ANAK KELOMPOK B Upita, Pipit; Jumiatin, Dedah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

Early childhood education is the most important phase in a child's life. Where at the age of these children the basic abilities in the thought process and the formation of a child's personality are developing rapidly. To support the results of quality education, optimal stimulation is needed in developing various aspects of early childhood development such as religious and moral values, physical motor, cognitive, language, social-emotional and arts. One aspect of early childhood development that is important for stimulation is the aspect of cognitive development. Aspects of cognitive development are aspects of intellectual development oriented to the ability to think logically and symbolically, starting from the absorption of information in the form of knowledge and understanding of early childhood to the ability to solve problems. After conducting research into learning activities using pebbles, the color of children's curiosity increases quite well, this is indicated by the number of questions or increased courage of children to ask the teacher on things that make children curious about a form or concept. Particularly with regard to color gravel media, after the results of a pre-test of children's curiosity in recognizing geometric shapes of 8.36 and after treatment (treatment) using a color gravel media (post-test) the results were 13.36 so conclusions can be drawn from the data there was a significant increase of 5.00. So the conclusion was that the use of color gravel media was quite effective in increasing children's curiosity about recognizing geometric shapes.Pendidikan anak usia dini merupakan fase yang paling penting dalam kehidupan seorang anak. Dimana pada usia anak-anak ini kemampuan dasar dalam proses berpikir dan pembentukan kepribadian anak sedang berkembang dengan pesat. Untuk menunjang hasil pendidikan yang berkualitas, diperlukan stimulasi yang optimal dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini seperti nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni. Salah satu aspek perkembangan usia dini yang penting untuk distimulasi adalah aspek perkembangan kognitif. Aspek perkembangan kognitif adalah aspek perkembangan intelektual yang berorientasi pada kemampuan berpikir logis dan simbolis yang dimulai dari penyerapan informasi berupa pengetahuan dan pemahaman anak usia dini sampai kemampuan untuk memecahkan masalah. Setelah mengadakan penelitian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media kerikil warna rasa keingintahuan anak meningkat cukup baik, hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan atau meningkat keberanian anak untuk bertanya pada guru pada hal-hal yang membuat anak penasaran akan suatu bentuk atau konsep. Khususnya berkenaan dengan media kerikil warna, setelah dilakukan penelitian hasil pre-test rasa keingintahuan anak pada mengenal bentuk geometri 8,36 dan setelah diadakan perlakuan (treatmen) dengan menggunakan media kerikil warna (post-test) hasilnya adalah 13,36  jadi dapat ditarik kesimpulan dari data tersebut terjadi kenaikan yang cukup signifikan yaitu 5,00 Jadi kesimpulannya adalah bahwa penggunaan media kerikil warna cukup efektif
UPAYA MENINGKATKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE STORYTELLING PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Hutami, Selistia; Jumiatin, Dedah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

An attitude of responsibility should be instilled from an early age because an attitude of responsibility will emerge and develop through direction and guidance from adults. Like in PAUD Miftahul Huda, there are still children who do not understand their responsibilities, for example, children are not able to complete the tasks given by the teacher and children do not want to tidy up the toys they have used. Therefore, through the storytelling method, the researcher tries to increase the responsible attitude towards children. The research method used was Classroom Action Research where the research was conducted in 2 cycles, namely the action cycle I and cycle II. Data collection techniques are in the form of observation and documentation techniques after the data has been collected then analyzed using qualitative descriptive analysis. In the initial conditions, children who have not developed (BB) are 50% and develop according to expectations (BSH) 25%, after the action in cycle I there is an increase, namely 33% developing according to expectations (BSH) and 25% developing very well (BSB), in the second cycle of action, the results were further increased, namely that there were no more children who had not developed but turned into 50% very well developed (BSB), of course, this was all following what was expected. Thus it can be concluded that using the storytelling method can increase the responsible attitude of children.Sikap tanggung jawab sebaiknya ditanamkan sejak dini, karena sikap tanggung jawab akan muncul dan berkembang melalui arahan dan bimbingan dari orang dewasa. Seperti di PAUD Miftahul Huda, masih ada anak yang belum mengerti  akan tanggung  jawab misalnya anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan anak tidak mau membereskan kembali mainan yang sudah digunakannya. Maka dari itu dengan melalui metode story tellingpeneliti mencoba untuk meningkatkan sikap tanggung jawab pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dimana penelitian dilakukan  dengan 2 siklus yaitu tindakan siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi dan dokumentasi, setelah data terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pada kondisi awal, anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 50% dan berkembang sesuai harapan (BSH) 25%, setelah adanya tindakan pada siklus I ada peningkatan yaitu 33% berkembang sesuai harapan (BSH) dan 25% berkembang sangat baik (BSB), pada tindakan siklus II hasilnya lebih meningkat yaitu tidak ada lagi anak yang belum berkembang namun berubah menjadi 50% berkembang sangat baik (BSB), tentunya ini semua sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode story tellingdapat meningkatkan sikap tanggung jawab pada anak.
PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH Nurdianti, Eneng; Jumiatin, Dedah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

This research was conducted with the aim of knowing the effectiveness of the application of Distance Learning (PJJ) in improving the cognitive abilities of children aged 5-6 years. This distance learning is carried out by the teacher providing learning through electronic media, namely Hand Phones (HP), videos and pictures that are conveyed to parents and then the parents teach them to their children. In this study, the method used is a qualitative descriptive method in which the researcher tries to describe the symptoms or circumstances that exist, namely the situation according to what it was when the research was conducted. The subjects of this study were the 5-6 years age group in family planning. Pelangi Ummul Baneen, Cimahi city. This research was conducted in each house around the KB. Pelangi UmmulBaneen is in Cibabat village, Cimahi City. The technique of collecting data was carried out through interviews, observation and documentation while the data analysis was carried out qualitative. The results showed that the effectiveness of the application of Distance Learning in improving children's cognitive depends on the role of teachers and parents at home as well as the selection of topics and the way of delivery of learning that makes children aged 5-6 years happy to get this Distance Learning.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui efektifitas penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun. Pembelajaran jarakjauh ini dilakukan dengan cara guru memberikan pembelajaran melalui media elektronik yaitu Hand Phone (HP), video dan gambar yang disampaikan kepada orang tua lalukemudian orang tua mengajarkannya kepada anak-anak mereka. Pada penelitian ini metodeyang digunakan adalah metode  kualitatif dimana peneliti berusaha mendeskripsikan gejalaatau keadaan yang ada, yaitu keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Adapun subyek penelitian ini adalah kelompok usia 5-6 tahun di KB. Pelangi Ummul Baneenkota Cimahi. Penelitian ini dilakukan di rumah masing - masing yang berada disekitar KB. Pelangi Ummul Baneen yaitu di kelurahan Cibabat, Kota Cimahi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi foto sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitaspenerapan Pembelajaran Jarak Jauh dalam meningkatkan kognitif anak tergantung dari peranguru dan orang tua di rumah serta pemilihan topik serta cara penyampaian pembelajaran yang membuat anak usia 5-6 tahun senang mendapatkan Pembelajaran Jarak Jauh tersebut.