An attitude of responsibility should be instilled from an early age because an attitude of responsibility will emerge and develop through direction and guidance from adults. Like in PAUD Miftahul Huda, there are still children who do not understand their responsibilities, for example, children are not able to complete the tasks given by the teacher and children do not want to tidy up the toys they have used. Therefore, through the storytelling method, the researcher tries to increase the responsible attitude towards children. The research method used was Classroom Action Research where the research was conducted in 2 cycles, namely the action cycle I and cycle II. Data collection techniques are in the form of observation and documentation techniques after the data has been collected then analyzed using qualitative descriptive analysis. In the initial conditions, children who have not developed (BB) are 50% and develop according to expectations (BSH) 25%, after the action in cycle I there is an increase, namely 33% developing according to expectations (BSH) and 25% developing very well (BSB), in the second cycle of action, the results were further increased, namely that there were no more children who had not developed but turned into 50% very well developed (BSB), of course, this was all following what was expected. Thus it can be concluded that using the storytelling method can increase the responsible attitude of children.Sikap tanggung jawab sebaiknya ditanamkan sejak dini, karena sikap tanggung jawab akan muncul dan berkembang melalui arahan dan bimbingan dari orang dewasa. Seperti di PAUD Miftahul Huda, masih ada anak yang belum mengerti akan tanggung jawab misalnya anak belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan anak tidak mau membereskan kembali mainan yang sudah digunakannya. Maka dari itu dengan melalui metode story tellingpeneliti mencoba untuk meningkatkan sikap tanggung jawab pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dimana penelitian dilakukan dengan 2 siklus yaitu tindakan siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi dan dokumentasi, setelah data terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pada kondisi awal, anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 50% dan berkembang sesuai harapan (BSH) 25%, setelah adanya tindakan pada siklus I ada peningkatan yaitu 33% berkembang sesuai harapan (BSH) dan 25% berkembang sangat baik (BSB), pada tindakan siklus II hasilnya lebih meningkat yaitu tidak ada lagi anak yang belum berkembang namun berubah menjadi 50% berkembang sangat baik (BSB), tentunya ini semua sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode story tellingdapat meningkatkan sikap tanggung jawab pada anak.