Wisantoso, Sandra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Korelasi Konsep Kerajaan Allah dan Pemuridan dalam Injil Matius bagi Pemuridan Masa Kini Wisantoso, Sandra
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 18 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.534 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v18i1.323

Abstract

Di dalam gereja/persekutuan terjadi gejala banyak yang mengaku Kristen, tetapi sedikit yang mau dimuridkan. Namun, faktor penyebab utama masalah pemuridan di gereja justru berasal dari dalam Kekristenan sendiri. Ada dikotomi antara ?menjadi orang percaya? dan ?menjadi murid? yang mengakibatkan orang-orang Kristen tidak lagi menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Raja yang harus disembah dan ditinggikan di dalam seantero kehidupan mereka. Akibatnya, pemuridan hanya menjadi sekadar program yang mentradisi dan tidak lagi menolong orang percaya bertumbuh menjadi murid Kristus yang hidup serupa dengan-Nya. Solusi bagi permasalahan pemuridan ini terletak pada strategi pemuridan yang Yesus kerjakan, yaitu di dalam kerangka atau dimensi Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dan Pemuridan merupakan dua topik besar dan signifikan di dalam Injil Matius. Korelasi antara konsep Kerajaan Allah dengan pemuridan dalam Injil Matius adalah pemuridan merupakan sebuah proses untuk membawa semua orang menjadi murid Yesus, yaitu warga Kerajaan Allah, yang tunduk di bawah pemerintahan Allah dan taat melakukan kehendak-Nya. Korelasi inilah yang dapat menjadi jawaban bagi permasalahan pemuridan yang terjadi di dalam gereja/persekutuan pada saat ini Kata-kata kunci: Kerajaan Allah, Pemuridan, Murid, Injil Matius   English:Abstract: In the church or fellowship there are symptoms of many people claiming to be Christians, but few want to be discipled. However, the main contributing factor to the problem of discipleship in the church comes from within Christianity itself. There is a dichotomy between ?being a believer? and ?being a disciple? that causes Christians to no longer make Christ as Lord and King who must be worshiped and exalted throughout their lives. As a result, discipleship only becomes program and tradition but no longer helps believers grow into disciples of Christ who live like Him. The solution to the problem of discipleship lies in the discipleship strategy that Jesus worked on, namely within the framework or dimensions of God?s Kingdom. The kingdom of God and discipleship are two big and significant topics in the Gospel of Matthew. The correlation between the concept of the kingdom of God and discipleship in the Gospel of Matthew is discipleship as a process to bring all people into disciples of Jesus, the citizens of the kingdom of God, who are subject to God?s rule and obedient to do His will. This correlation can be the answer to the problem of discipleship that is happening in the church or fellowship at this time. Keywords: Kingdom of God, Discipleship, Disciple, The Gospel of Matthew    
WHERE IS GOD IN A CORONAVIRUS WORLD? Wisantoso, Sandra
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 19 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36421/veritas.v19i1.365

Abstract

John Lennox adalah seorang profesor emeritus di bidang matematika dari Universitas Oxford di Inggris, dosen emeritus bidang matematika dan filsafat sains di Green Templeton College serta pengajar di The Oxford Centre for Christian Apologetics. Dalam karir akademisnya, Lennox giat membela iman Kristen di dalam debat-debat publik menghadapi para ateis terkenal seperti Richard Dawkins, Christopher Hitchens dan Peter Singer. Tulisan-tulisan dalam buku ini lahir dari perenungan Lennox terhadap situasi kegelisahan dan kebingungan yang sedang melanda dunia ini  akibat pandemi virus Corona. Untuk itu, Lennox mengundang para pembacanya seumpama sedang berdialog dengannya di kafe sambil minum kopi dan bertanya: ?Di manakah Allah di tengah dunia yang dilanda virus Corona?? Meskipun ditulis dalam waktu relatif singkat dan dengan jumlah halaman yang tidak banyak, buku ini memberikan wawasan yang cukup secara teologis, historis dan saintifik mengenai pandemi yang sedang terjadi saat ini. Tidak hanya itu, Lennox juga berupaya sensitif terhadap penderitaan yang sedang dihadapi pembacanya dengan menceritakan pengalaman-pengalaman pribadi dan keluarganya ketika menghadapi sakit penyakit.