Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN TANAMAN LIDAH BUAYA SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK OLAHAN SELAI Kesumawati, Neti; Armadi, Yukiman; Hayati, Rita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.652 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i2.444

Abstract

Selai merupakan salah satu produk pangan semi basah yang cukup dikenal dan disukai oleh masyarakat, baik anak kecil maupun orang dewasa. Rasanya yang manis sangat cocok dikonsumsi secara langsung sebagai tambahan makan roti atau campuran adonan untuk membuat kue. Di Indonesia sangat banyak produk pertanian yang bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuat selai, seperti nanas, pisang dan stroberry. Semua bahan baku tersebut sudah lazim dipakai masyarakat untuk bahan dasar selai dan sudah dikenal masyarakat akan kelezatannya. Padahal masih banyak produk pertanian yang belum dimanfaatkan sebagai bahan dasar selai, salah satunya lidah buaya. Walaupun lidah buaya sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakt yang tahu  manfaat dan khasiat tanaman ini. Padahal kandungan di dalam lidah buaya tidak sekedar untuk mencuci rambut tetapi juga bisa mengobati  penyakit, menghaluskan kulit, menyuburkan rambut atau sebagai minuman dan makanan kesehatan. Dengan berbagai keunggulan yang dikandungnya, tanaman berlendir ini dapat dijadikan menjadi berbagai macam olahan makanan yang antara lain  adalah selai.Produk olahan selai lidah buaya menmiliki prospek bisnis cukup bagus, khususnya pada daerah pertanian yang memiliki banyak tanaman lidah buaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani. Desa Perbo Kecamatan Curup Utara yang berada di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu banyak dijumpat tanaman lidah buaya tetapi tanaman ini hanya dijadikan tanaman hias yang banyak memenuhi pot di rumah-rumah atau banyak juga ditanam di pekarangan atau lingkungan sekitar. Tidak ada usaha masyarakat untuk untuk mengolah tanaman yang sedang naik pamor ini menjadi produk olahan dengan nilai tambah yang tinggi. Kekurangan informasi yang diterima masyarakat telah menyebabkan tanaman hanya dipandang sebelah mata sehingga tidak termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, perlu mengenalkan tanaman ini serta produk-produk olahan apa saja yang bisa dibuat berbahan dasar lidah buaya kepada masyarakat petani, khususnya kelompok wanita tani (KWT) Mawar. Cara yang paling efektif untuk mengenalkan tanaman ini adalah melakukan penyuluhan/ pelatihan, dimana metodenya terdiri dari : (1) Pendidikandan penyuluhantentang tanaman lidah buaya, manfaatnya dan produk olahan yang bisa dibuat dengan bahan dasar lidah buaya; (2) Pelatihan cara pembuatan selai lidah buaya. Kegiatan pengabdian yang dilakukan telah meningkatkan wawasan petani dalam membuat seali lidah buaya sehingga bisa dijadikan peluang bisnis baru yang bisa menjadi penopang hidup. Kata Kunci : Lidah Buaya, Selai Lidah Buaya, Diversifikasi Pangan
ANEKA KREASI PRODUK OLAHAN PISANG Kesumawati, neti; Suryadi, Suryadi; Armadi, Yukiman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i1.764

Abstract

ABSTRAK         Buah pisang adalah komoditas pertanian Desa Kelilik Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang belum termanfaatkan secara maksimal, terbukti buah pisang pada umumnya masih dikonsumsi sebatas pencuci mulut sesudah makan. Padahal produksi pertanian ini sangat belimpah dan sering mengalami pembusukan akibat tidak laku terjual. Selain itu, bagian tanaman pisang lainnya, seperi jantung pisang dan bonggol pisang yang bisa diolah menjadi produk olahan juga belum diketahui masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan/pelatihan tentang teknologi pengolahan bagian tanaman pisang, terutama buah, jantung dan bonggol pisang  untuk meningkatkan nilai tambah (nilai jual) bagian tanaman tersebut sehingga daapat meningkatkan pendapatan warga masyarakat. Salah satu teknologi yang mudah diterapkan dan biayanya sangat murah adalah mengolah buah pisang menjadi selai pisang, dodol pisang, dan kiripik  pisang; mengolah jantung pisang menjadi abon jantung pisang; mengolah bonggol pisang menjadi keripik. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah (1) Agar warga masyarakat Desa Kelilik memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk memperpanjang masa simpan buah pisang dan jantung pisang; (2)  Mampu mengurangi resiko kerugian akibat penumpukan hasil panen; (3) Mampu memanfaatkan teknologi pengolahan buah pisang menjadi selai pisang, dodol pisang, keripik pisang; jantung pisang menjadi abon jantung pisang; (4) Mampu meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limabah pertanian  dengan mengolah bonggol pisang menjadi keripik. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari tiga metode (1) Pendidikandan penyuluhantentang arti pentingnya memperpanjang masa simpan tanaman hortikultura dan pengetahuan tentang pembuatan buah pisang dan jantung pisang serta meminimalisir pencemaran limbah bonggol pisang; (2) Pelatihan tentang proses pembuatan selai pisang, dodol pisang, keripik buah pisang, abon jantung pisang dan keripik bonggol pisang. Kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan telah meningkatkan pendapatan warga masyarakat Desa Kelilik dalam membuat selai pisang, dodol pisang, keripik pisang, abon jantung pisang dan keripik bonggol pisang, meningkatkan nilai jual dari buah pisang, menekan kerugian ditingkat petani akibat membusuknya hasil panen, membuka peluang bisnis baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani secara umum serta meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah pertanian Kata Kunci : Buah pisang,  Umur Simpan,  Produk Olahan pisang.
PENGOLAHAN CABAI SEGAR MENJADI PRODUK OLAHAN “ TEPUNG CABAI “ Armadi, Yukiman; Kesumawati, Neti; Hayati, Rita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i1.1603

Abstract

         Kecamatan Curup Utara yang terletak di Propinsi Bengkulu merupakan dataran tinggi dengan kondisi tanah yang subur dan cocok untuk usaha budidaya tanaman.  Banyak hasil-hasil pertanian yang berasal dari daerah ini, salah satunya adalah cabai merah keriting yang mempunyai tingkat kepedasan yang tinggi. Biasanya cabai ini menjadi inceran wisatawan yang datang ke daerah ini untuk dijadikan buah tangan. Kondisi ini merupakan peluang bisnis yang tidak dapat diabaikan karena menguntungkan secara ekonomi sehingga dapat meningkatkan perekonomian para petani cabai. Pada tahu 2016 luas tanam di Kecamatan Curup Utara  34  ha dengan produksi mencapai  289  ton. Hasil yang berlimpah ini di satu sisi sangat membahagiakan para petani tetapi di sisi lain membuat miris hati petani karena banyaknya cabai yang tidak laku terjual dan membusuk. Apalagi hasil produksi cabai mereka kalah bersaing dengan cabai-cabai yang masuk dari daerah lain, seperti Lampung dan Padang. Berdasarkan hasil pembicaraan awal dengan  anggota kelompok wanita tani Matahari, mereka menghendaki agar para penyuluh member informasi berupa ilmu pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan cabai segar menjadi tepung cabai. Hal mendasari permintaan mereka adalah  produk ini akan dapat dijual ke pasaran pada saat harga melonjak tinggi sehingga dapat meraup keuntungan yang besar; pembuatannya sangat mudah; serta bahan bahan bakunya (cabai) sangat melimpah di Kecamatan Curup Utara.   Bentuk kegiatan yang akan dilakukan diantaranya berupa; pendidikan dan penyuluhan tentang pengolahan pascapanen; pelatihan dalam pembuatan  tepung cabai.  Kegiatan pengabdian yang dilakukan diharapkan akan meningkatkan wawasan anggota kelompok wanita tani Matahari dalam pengolahan cabai segar menjadi tepung cabai dan meminimalisir kerugian di tingkat petani cabai akibat banyaknya cabai yang rusak/busuk.  Dari aspek produksi akan dihasilkan produk  tepung cabai .  Kata Kunci : Hortikultura, Umur Simpan,  Tepung  Cabai
DIVERSIFIKASI PANGAN OLAHAN DODOL BERBASIS TERONG DAN JAGUNG MANIS GUNA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH Kesumawati, Neti; Suryadi, Suryadi; Armadi, Yukiman; Hayati, Rita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 3, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i3.1077

Abstract

Masyarakat Desa Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu pada umumnya bermata-pencaharian sebagai petani. Tanaman terong dan jagung manis menjadi tanaman andalan masyarakt Desa Durian Depun. Semua kebutuhan hidup biasanya dipenuhi mereka dari hasil penjualan terong dan jagung manis. Oleh karena itu, kalau hasil panen tidak sesuai dengan harapan mereka, baik kuantitas maupun kualitas akan menyebabkan para petani merasa sangat kecewa. Apalagi pada saat  hasil panen  tidak laku terjual dan mengalami pembusukan. Ada salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat prtani terong dan jagung manis adalah mengolahnya menjadi produk olahan yang dapat diperjualbelikan dengan harga yang tinggi. Disamping meningkatkan harga jual, pengolahan ini juga dapat memperpanjang masa simpan hasil panen dan meminimalisir pembusukan hasil panen. Atas dasar ini, maka staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu memilih lokasi ini sebagai sasaran pengabdiaan kepada masyarakt. Untuk memperlancar kegiatan pengabdiaan masyarakat, tim pengabdi dibantu oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN. Metode pendekatan yang diterapkan dalam program ini, dengan menggunakan metode penyuluhan dan demontrasi pembuatan dodol terong serta dodol jagung manis. Dari evaluasi, penerapan teknologi tepat guna melalui pelatihan pembuatan dodol terong dan dodol jagung manis dilaksanakan dengan hasil sangat baik, terbukti dari antusiasnya para Ibuk-ibuk PKK sebagai peserta penyuluhan dan pelatihan dalam mengikuti semua tahapan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari ibuk-ibuk PKK yang merasa kurang paham tentang pembuatan dodol terong dan dodol jagung manis dan banyaknya para pesrta yang hadir. Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah dodol terong dan dodol jagung manis dapat dijadikan modal dasar untuk membuka usaha rumahan (home industri) bagi ibuk-ibuk PKK khususnya dan masyarat Desa Durian Depun sehingga dapat  meningkatkan penghasilan/pendapatan rumah tangga dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.   Kata Kunci : Dodol terong, dodol jagung manis, Produk olahan