Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Ilmiah%20Teknik%20Mesin%20%22MEKANIK%22

PENGARUH TABUNG PENENANG UDARA PADA EKSPERIMEN LIQUID JET GAS PUMP Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1 No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.377 KB)

Abstract

Alat penenang udara pada eksperimen Liquid Jet Gas Pump (LJGP) diperlukan sebagai media penstabil fluida udara dalam menghasilkan nilai vakum dan kinerja yang optimal pada LJGP. Liquid Jet Gas Pump merupakan peralatan yang memanfaatkan dua fluida liquid dan gas. proses kerja dari peralatan ini adalah tanpa menggunakan bagian-bagian yang bergerak sehingga konstruksinya menjadi sederhana dan mudah didapatkan. Peralatan utama LJGP yaitu section chamber, nosel, throat dan diffuser. Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui pengaruh tabung penenang udara pada eksperimen LJGP. Metode penelitian dengan cara eksperimen setelah didapatkan data, dilakukan analisa untuk mendapatkan hasil dari tujuan. Data yang diamati pada debit aliran primer yaitu 12,5 GPM dan debit aliran sekunder (secondary flow) 9-30 L/s, untuk mensirkulasikan fluida air ke LJGP digunakan pompa sentrifugal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua debit primer maupun sekunder kecendrungan menginformasikan hal yang sama, yaitu tabung penenang udara dalam eksperimen Liquid Jet Gas Pump dapat berpengaruh terhadap hasil pengukuran yang didapatkan ( khususnya dalam sistem pembacaan yang tertera dalam alat ukur).rekomendasi dari hasil pengamatan pada riset ini juga menyimpulkan bahwa tabung penenang udara harus dipasang dalam kondisi konstan tanpa gangguan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, begitu juga sebaliknya jika tabung penenang udara tidak dipasang dan ataupun dipasang tetapi dalam kondisi tidak konstan, berubah-ubah dengan adanya gangguan dari sekelilingnya maka hasil pengukuran yang didapatkan tidak akan menghasilkan kondisi yang baik, data yang tertera pada alat ukur akan menjadi error. pembacaan pengukuran tekanan tertinggi diperoleh pada debit sekunder 30 L/s yaitu 102,2 Pa dan terendah kondisi vakum 6,9 Pa
EFESIENSI KOMPRESOR TERHADAP MODIFIKASI SUSUNAN PIPA EVAPORATOR REFRIGERATOR SIREGAR, BARITA; ESWANTO, ESWANTO; PASARIBU, NAEK TUA
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1 No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.671 KB)

Abstract

Kompresor dengan pembebanan yang sama dalam keadaan modifikasi ataupun standart sangatlah berbeda efesiensinya dan Coefisien prestasi dalam suatu mesin pendingin,dalam hal ini pengujian dalam keadaan standart lalu modifikasi evaporator berbentuk segitiga tanpa sirip(plat) dan pengujian setelah dimodifikasi sangatlah memperjelas perbedaan efesiensi kompresor yang terjadi dalam suatu sistem pendingin. Dari hasil pengujian kompresor pada Refrigerator merk Samsung model DA99-01516R dengan pembebanan yang sama, nilai efesiensi tertinggi 99,51% dengan Coefisien prestasi 2,58 di dapat pada keadaan standart dan nilai efesiensi tertinggi 98,86 dengan Coefisien prestasi 2,47 dalam keadaan modifikasi susunan pipa evaporator. Sehingga dari hasil pengujian efesiensi kompresor keadaan standart lebih baik dari efesiensi dalam keadaan modifikasi evaporator.
PENGARUH KINERJA KOMPRESOR PADA MESIN PENDINGIN DENGAN PENGGUNAAN VARIASI BAHAN REFRIGRAN Barita, Barita; Silaban, Esron Rudianto; zainuddin, zainuddin; eswanto, eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.234 KB)

Abstract

Mesin-mesin pendingin saat ini telah bayak berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Pada umumnya mesin ini digunakan untuk pengawetan makanan, peyerapan kalor dari bahan-bahan kimia dan industri bahan kimia. Dalam hal tersebut salah satu dari mesin ini adalah refrigerator yaitu suatu bahan/zat pendingin pada refrigerator yang disebut refrigran atau Freon. Bermacam-macam refrigerant telah bayak dipakai manusia sebagai fluida pada refrigerator,salah satunaya yang dapat merusak lingkungan seperti CHC1F2 (monoklorodifluorometana), untuk mengurangi hal tersebut maka harus dilakukan pengantian refrigran yang rama lingkungan,pengantian refrigran memiliki pengaruh cukup besar terhadap temperatur yang di hasilkan di dalam evavorator. Pada penelitian ini dilakukan ujicoba untuk mengetahui refrigran yang rama lingkungan,dengan membandingkan tiga refrigran CHC1F2(R 22) yang lama dengan refrigran terbaru HC(R134a) dan refrigran ammonia (R410) pada mesin pendingin satu pintu sebagai acuan dasar perbandingan.Ini dilakukan untuk mengetahui mana yang lebih baik dan efesien dari ketiga refrigran CHC1F2(R 22) ke HC(R134a) dan ammonia (R410) pada kompresor,serta manakah yang menghasilkan suhu dingin dan COP tertingi. Setelah dilakukan perhitungan didapat COP tertinggi 20,7 untuk refrigerant (R410a) dan daya kompresor tertinggi 0,670 untuk refrigran(R134a).
ANALISA UJI KINERJA MESIN PENGAYAK PASIR MENGGUNAKAN PIRINGAN AYAK DENGAN METODE GERAK EKSENTRIK KAPASITAS 1 M3/JAM Irfandi, Irfandi; Sutrisno, Franky; Eswanto, Eswanto; jufrizal, Jufrizal
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.927 KB)

Abstract

Sand is a material that is very much needed for building materials. This sand material may still be mixed with stones or gravel. To get this fine sand material, the process of pengayaka is carried out. Characteristics of sand are dry sand, half wet sand, wet sand. In terms of HR, this perpetuation process still requires relatively large time and costs. Sand sieving machine using a sieve disk device with eccentric motion method after the speed is made must still be solved, for example the machine has answered the problem above. Because good results will certainly increase the value of work as well as vice versa. This measurement is done to determine the production capacity, power at the time of sifting sand, and sand density. From the test results obtained on the type of dry sand density of 1.414 kg/liter total capacity of 3.132 m3/hr, type of half sand wet density 1,551 kg / liter total capacity 1,461 m3 / hour, type of wet density 1,651 kg /liter total capacity 0,791 m3/hour. From the results of electromotor testing, it was obtained a power of 170 Watt. No-load testing obtained power of 452.83 Watt, capable of providing 454.59 Watt of power for testing with dry sand loads. Where as for testing with half-wet sand load produces 458.01 Watt of power, and to calculate with wet sand load the power is 463.32 Watt. At the time of this sand sieving the results of its capacity are very beneficial in the type of sand, and in the presence of tribal density. From the results of the test data that is done does not affect the capacity and density is more open to capacity.
UJI KINERJA MESIN PENCACAH UBI MODEL ROTARY UNTUK BAHAN BAKU PAKAN TERNAK KAPASITAS 100 KG/JAM Josua, Eka; Oppusunggu, K.; Supriadi, Supriadi; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 4 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.336 KB)

Abstract

Pada mesin pencacah ubi model rotary untuk bahan baku pakan ternak bertujuan untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang menjadikan proses pengerjaanya lebih cepat selesai,untuk mendapatkan hasil pencacahan ubi yang lebih baik maka perlu mengetahui beberapa kecepatan putaran yang akan dibutuhkan agar dapat memperoleh kapasitas yang maksimal. oleh sebab itu perlu untuk melakukan suatu analisa tentang pembahasan pengaruh variasi putaran dan kapasitas yang dihasilkan oleh alat pncacah ubi.pengujian pada alat pencacah ubi dilakukan dengan cara menetukan variasi putaran,variasi putaran yang digunakan ada sebanyak tiga variasi diantaranya:1500 rpm,2000 rpm dan 3000 rpm.ketiga variasi tersebut ditentukan dengan cara melihat alat ukur putaran yaitu tachometer digital.setelah dilakukan pengujian dengan tiga variasi kecepatan putaran,maka didapat hasil analisanya yang baik pada putaran 3000 rpm dengan kapasitas 450 kg/jam dengan kondisi pencacahan yang bagus dan Waktu yang diperoleh 8 detik, hasil ini adalah yang tertinggi pada saat pengujian pada mesin pencacah ubi.
PERBANDINGAN PEMANFAATAN MATRIKS TEPUNG TAPIOKA DAN SAGU PADA KARBON AKTIF TONGKOL JAGUNG UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG KENDARAAN Hasan, Hanapi; Gunawan, Safri; Pakpahan, Binsar Maruli Tua; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah tongkol jagung sebagai karbon aktif dengan matriks tepung sagu dan tepung tapioka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil emisi gas buang kendaraan bermotor dengan penggunaan karbon aktif tongkol jagung dengan matriks tepung sagu dan tapioka. Pemanfaatan karbon aktif diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu tongkol jagung dengan jenis matriks tepung sagu dan tongkol jagung dengan jenis matriks tepung tapioka. Komposisi masing-masing karbon aktif dengan matriks divariasikan menjadi 80:20, 70:30, dan 60:40. Saat pengujian, karbon aktif tersusun rapi pada saringan udara untuk menyerap senyawa Nitrogen dari udara yang masuk ke intake manifold. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penurunan CO, HC, CO2, O2, dan NOx berturut-turut tidak signifikan dihasilkan matriks tertentu. Hal ini terlihat pada komposisi perbandingan tertentu matriks tepung sagu lebih baik untuk senyawa gas buang tertentu yang dihasilkan gas buang dan sebaliknya. Kesimpulan utama yang dapat ditarik adalah bahwa karbon aktif dari tongkol jagung sangat mempengaruhi emisi gas buang pada kendaraan. Kata kunci: Tongkol jagung, tepung sagu, tepung tapioka, emisi gas buang
PROSES TEKNOLOGI PEMBUATAN MESIN PENGUPAS NANAS DENGAN MENGGUNAKAN ENGKOL PENEKAN KAPASITAS 200 BUAH/JAM Fuji, Fuji; Nurdiana, Nurdiana; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses teknologi pembuatan mesin pengupas nanas dengan menggunakan engkol penekan kapasitas 200 buah/jam ini tujuannya adalah mengidentifikasi bahan dan bentuk mesin yang akan dibuat, menentukan mesin perkakas dan tool yang sesuai dengan yang digunakan, membuat langkah kerja pembuatan setiap komponen mesin, menghitung jadwal total waktu pengerjaan mesin pengupas nanas, membuat jadwal total waktu pengerjaan mesin pengupas nanas. Jumlah mesin perkakas yang digunakan pada mesin ini adalah 5 mesin perkakas yaitu : mesin bubut, mesin gurdi/bor, mesin las listrik, mesin gerinda tangan,mesin bor tangan. Jumlah alat ukur yang digunakan adalah 4 alat ukur yaitu : mistar siku, jangka sorong, meteran,mistar baja. Jumlah komponen yang dikerjakan adalah 11 komponen yaitu : rangka, poros, bandul, engkol dan pendorong, pisau pengupas, pisau bonggol ,landasan nanas, relpendorong,plat pendorong,teflon dan plat penyangga. JumlahKomponen pendukung yang digunakan adalah 6 komponen yaitu : motor penggerak, gear,rantai, bantalan, reduser ,dan pegas. Perhitungan waktu kerja dapat dilakukan dengan menganalisa waktu pekerjaan disetiap langkah kerja, pengadaan bahan, pengukuran bahan, pemotongan bahan, pengelasan bahan, pengeboran bahan, serta interval waktu (waktu terbuang), dan finishing. sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan komponen mesin pengupas nanas adalah selama 768,85 menit (12,81jam), perakitan selama 166 menit (2,76 jam) sehingga waktu total pembutan mesin pengupas nanas adalah 15,58 jam Kata kunci: pembuatan, mesin pengupas nanas, model pisau, gerak rotari
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON BERSKALA LABORATORIUM DENGAN MODEL VARIASI SUDUT BUCKET Tamba, Octo Goldwin; Supriatno, Supriatno; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turbin pelton banyak digunakan untuk pembangkit listrik skala mikro. Penelitian ini dilakukan dengan variasi sudut bucket turbin Pelton. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari unjuk kerja turbin Pelton dengan variasi sudut bucket 55°, 60°, dan 65°. Untuk mengetahui daya, putaran, dan efisiensi.Sudu dari bahan stainless yang digunakan untuk turbin pelton.Peralatan yang digunakan adalah sebuah turbin Pelton. Sudu turbin dibuat dari bahan stainless sudut bucket 55° dengan lebar sudu 90 mm, dan tinggi 20 mm. Sudut bucket 60° dengan lebar sudu 85 mm dan tinggi 15 mm. Dan sudut bucket 65° dengan lebar 80 mm dan tinggi 10 mm. Diameter runner adalah 250 mm dengan jumlah sudu pada runner 12 buah. Untuk menghasilkan listrik, turbin dihubungkan dengan generator. Pengukuran daya yang dihasilkan turbin dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan generator. Putaran turbin diukur dengan tachometer.Turbin pelton dengan variasi sudut bucket dari bahan stainless dan jumlah sudu 12, variasi sudut bucket 55° mampu menghasilkan daya sebesar 14,7 watt dan efisiensi sebesar 20,84 %. Sudut bucket 60° mampu menghasilkan daya sebesar 14,84 watt dan efisiensi sebesar 21,04 %. Dan sudut bucket 65° mampu menghasilkan daya sebesar 16,35 watt dan efisiensi sebesar 23,18 %. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan : perlu dilakukan penggantian pada generator untuk mengetahui daya yang lebih maksimal yang dihasilkan turbin Pelton. Kata kunci : Turbin Pelton, Variasi sudut bucket, sudut
PENGARUH VARIASI PUTARAN BATU GILING PADA PROSES PENGGILING SEKAM PADI Sitepu , Frans Sinatra; Iswandi, Iswandi; Siagian, Tony; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin penggiling sekam padi adalah mesin yang digunakan untuk proses penggiling sekam padi. Dengan menggunakan batu gerinda yang terpasang pada poros digerakkan oleh motor. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi putaran batu giling terhadap produktivitas. Mesin yang diuji berkapasitas 30 kg/jam. Dengan menyiapkan mesin penggiling sekam padi dan alat uji yang digunakan kemudian bahan baku yang digunakan adalah sekam padi kering dengan density 0,902 kg/liter dengan ukuran rata-rata panjang 3 mm dan diameter 1-1,5 mm. Dari hasil pengujian ini ternyata diperoleh kapasitas 23,4 kg/jam yang bekerja pada putaran 992 rpm, sedangkan pada kapasitas 24,6 kg/jam yang bekerja pada putaran 1097 rpm, kapasitas 34,2 kg/jam yang bekerja pada putaran 1457 rpm. Kualitas yang didapat pada putaran 992 rpm yaitu 59% sekam halus dan 41% tidak halus, sedangkan pada putaran 1097 rpm yaitu 63,4% sekam halus dan 36,6 tidak halus dan pada putaran 1457 rpm yaitu 60% sekam halus dan 40% tidak halus. Effisiensi daya dan daya produksi yang dihasilkan pada putaran 992 rpm, besarnya effisiensi mesin 34,6% dengan daya 1733 Watt didapat daya produksi 74,05 Watt/kg, sedangkan pada putaran 1097 rpm besarnya effisiensi 33,3% dengan daya 1800 Watt didapat daya produksi 73,17 Watt/kg dan pada putaran 1457 rpm, besarnya effisiensi mesin 30% dengan daya 2000 Watt didapat daya produksi 58,47 Watt/kg. Kata kunci : sekam padi, putaran, batu giling, efesiensi