Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

The Effects of MISUKE For Underweight Children Hikmawati Mas’ud; Asmarudin Pakhri; Siti Nur Rochimiwati; Adriyani Adam
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17562

Abstract

Background : Malnutrition problems such as underweight was unhealthy (pathological) conditionsthat arise from not enough eating or consuming less energy and protein for a certain period of time.The results of monitoring the nutritional status of toddlers (0-59 months) in 2018 from Basic HealthResearch with WAZ Index, 17,6% children in underweight status. MISUKE (vegetable oil, milk &soybean) is a nutrient-dense supplement made from vegetable oil, skim milk and soybeans which are ahigh source of energy and protein but in small volume and in powder form.Objective : The aims of this study was to determine the effect of MISUKE formula on the nutritionalstatus of underweight children.Methods : This research design was quasi-experimental research with pretest and posttest approaches.Samples taken by 30 underweight children under five. This research was carried out in working area ofSudiang Raya Health Center in Makassar city.Results : The results showed that there was an increase in body weight before and after consumeMISUKE around 0.25 grams with a p value of 0,000, besides that there was a significant increase inenergy and carbohydrate intake after giving misuke with p values respectively (0,000 and 0.001), andfor There was also an increase in fat protein intake, but not significantly with p values (0.56) and (0.51),respectively. Thus, MISUKE can be used as an alternative food for malnourished children.Conclusion : MISUKE formulation used consists of 12 grams of vegetable oil, 6 grams of skimmedmilk, 12 grams of soy bean flour, 4 grams of granulated sugar. The nutritional value of MISUKE is190.8 kcal energy, 6.5 grams of protein, 14.5 grams of fat, and 10.7 grams of carbohydrates, while thechange in nutritional status for weight before ranging from 10.48 grams and the increase of 0.25 gramsafter MISUKE treatment with an average body weight range of 10.73.
Kandungan Protein Roti Tawar Dengan Subtitusi Tepung Ikan Gabus (Channa Striata) Adriyani Adam; Firdaus Syafii; Saiful Saiful
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jgp.v5i2.205

Abstract

Background : Malnutrition problem is still the top priority in Indonesia and one of focuses in the Medium Term Development Plan (RPJMN) for 2020-2024. Riskesdas 2018, show the percentage of nutritional status of stunting under five age in Indonesia 2018 was 25.7%, in West Sulawesi Province was the second highest contributor for stunting children in Indonesia with prevalence 41.8%. One of the preventive efforts that can be done is through the development of food products. In this study, the development of white bread with the substitution of Channa Striata fish flour was expected to enrich the nutritional content of bread, especially protein. In this study, using Channa Striata fish because it has a higher protein content than other foodstuffs known as sources of protein such as eggs, chicken and beef. Apart from protein, Channa Striata fish also has a high albumin content which can be used in wound healing. This aims of this study to determine the protein content of white bread with the substitution of Channa Striata fish meal by 5% and 10% Methods : This type of research is an experimental study to determine the protein content in white bread with the substitution of Channa Striata fish meal by 5% and 10%. The analytical method used to assess protein content is the kjeidhal method, which is a simple method for determining total nitrogen in amino acids, proteins, and nitrogen-containing compounds. The test was carried out at Health Laboratory South Sulawesi. Results : The results showed that the protein content of white bread with a substitution of 5% was 9.03 grams, and a substitution of 10% was 10.38 grams. Conclusion : The conclusion of this study was even more substitution of Channa Striata fish flour used, will increase protein content in the white bread.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI Suci Parandari; Muslimin Muslimin; Hajrah Hajrah; Ali Imran; Adriyani Adam
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jgp.v6i2.304

Abstract

 Background : Complementary feeding is a solid and nutrient dense foods with complete contain given to infants from 6 months of age after exclusively breastfed to achieve optimal growth and development. Complementary feeding is given from 6-24 months and must be done completely in accordance with the abilities of the baby and child. Providing sufficient Complementary feeding in terms of quality and importance for physical growth and increased intelligence increases during this period.Objectives : The aim of this study was to determine the relationship between knowledge levels, mother's attitudes, family support with accordance of complementary feeding.Methods : This research was conducted in the working area of Kampili Health Center Kabupaten Gowa. The type of research was analytical research using a cross-sectional approach. sample techniques using purposive sampling. The sample in this study were 70 mothers who have toddlers aged 6-24 months.Results : Based on the research results by using chi-square test with significance level α = 0.05. The statistical test results obtained a level of knowledge p = 0.023, maternal attitudes p = 0.017, family support p = 0.027 with the accordance of complementary feeding.Conclusions : The conclusion was that there was a correlation between the level of knowledge, mother's attitude and family support with the accordance of complementary feeding assistance in the work area of the Kampili Gowa Health Center. It is expected to provide exclusive breastfeeding for 6 months to infants and provide complementary feeding for breastfeeding at the age of 6 months and above and for health workers to improve communication, information and education (IEC) programs, especially for pregnant women and those with babies. Latar Belakang : Makanan pendamping ASI merupakan makanan padat dengan kandungan gizi yang lengkap diberikan kepada bayi sejak usia 6 bulan setelah pemberian ASI eksklusif untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Makanan pendamping ASI diberikan mulai usia 6-24 bulan dan harus diberikan secara lengkap sesuai dengan kemampuan bayi dan anak. Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan kualitas yang baik sangat penting untuk menunjang pertumbuhan fisik dan peningkatan kecerdasan yang meningkat selama periode ini.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap Ibu, dukungan keluarga dengan ketepatan pemberian MP-ASI.Metode : Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampili Gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah study analitik dengan pendekatan cros-secsional. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang ibu yang memiliki balita umur 6-24 bulan.Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05%.Hasil uji statistik diperoleh tingkat pengetahuan nilai p = 0,023, sikap ibu p = 0,017, dukungan keluarga p = 0,027 dengan ketepatan pemberian MP-ASI.Kesimpulan : Ada hubugan tingkat pengetahuan, sikap ibu dan dukungan keluarga dengan ketepatan pemberian MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Kampili Gowa. Diharapkan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada bayi dan memberikan makanan pendamping ASI saat usia 6 bulan keatas dan kepada petugas kesehatan agar untuk lebih mengintensifkan kegiatan sosialisasi, informasi dan edukasi khususnya pada ibu-ibu hamil maupun ibu balita  
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Sukardi Sukardi; Irma Muslimin; Adriyani Adam
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.146 KB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap penggunaan kontrasepsi di Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2015 dengan unit analisis wanita pernah kawin usia 15 – 49 tahun. Analisis dilakukan dengan metode univariat dan bivariat dengan menggunakan perangkat Statistical Package for the Social Sciences. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor umur, tempat tinggal, status pekerjaan, jumlah anak secara bersama-sama berpenaruh secara signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi. namun faktor pendidikan, status migrasi, usia kawin pertama tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsei di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok umur wanita 15-20 tahun lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 2,504 kali dibandingkan dengan umur 35-59 tahun. Begitu pula dengan kelompok umur 21-34 tahun lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,952 kali dibandingkan dengan kelompok umur 35-49 tahun. Wanita pernah kawin yang tinggal di kota lebih cenderung tidak menggunakan KB sebesar 0,696 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin di desa. Wanita pernah kawin yang bekerja lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,201 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin yang tidak bekerja. Wanita yang memiliki anak antara 1-2 orang lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 180,447 kali dibandingkan dengan yang tidak memiliki anak. Begitu pula dengan wanita yang memiliki anak 3 orang atau lebih juga lebih cenderung menggunakan KB sebesar 262,299 kali dibandingkan dengan wanita yang belum mempunyai anak.
ANALISIS ZAT BESI, ZINK, DAN KALSIUM PADA FORMULA POLIMERIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Hendrayati Hendrayati; Adriyani Adam; Sunarto Sunarto
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v13i1.5315

Abstract

Latar Belakang. Faktor asupan zat gizi, zat gizi makro, zat gizi mikro, dan kejadian infeksi merupakan faktor langsung yang dapat menyebabkan kejadian stunting pada balita. Sumber nutrisi yang memenuhi persyaratan kuantitatif dan kualitatif dapat digunakan untuk memperbaiki asupan. Pola pemberian makan pada anak memerlukan cara tertentu agar menarik dan mudah dicerna. Formula polimerik merupakan makanan mudah dicerna, siap saji, dan siap olah. Formula polimerik dengan komposisi makronutrien seperti protein, karbohidrat, lipid dalam bentuk utuh, vitamin lengkap, dan mineral telah dikembangkan dalam penelitian ini. Formula polimerik yang dikembangkan memiliki densitas energi tinggi yaitu 1,5–2 Kkal/mL. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zink, zat besi, dan kalsium sebagai sumber mineral yang potensial dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan one shot case study design sebagai pre experimental design. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan. Analisis kandungan zink, zat besi, dan kalsium menggunakan metode 18–13–1/MU/SMM–SIG (ICP OES):18–13–1/MU/SMM-SIG (ICP OES) dan 18–13–1/MU/SMM-SIG (ICP OES) pada PT Saraswanti Indo Genetech (PT SIG) Laboratory, Bogor, Jawa Barat untuk empat formulasi formula polimerik. Hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar zink tertinggi 3,05 mg memenuhi 100 persen angka kecukupan gizi (AKG) kebutuhan balita. Pada anak usia 4–6 tahun, kandungan zat besi tertinggi 6,66 mg memenuhi 66,6 persen AKG dan kandungan kalsium tertinggi 308,36 memenuhi 30,8 persen AKG balita. Kesimpulan. Formula polimerik mengandung zink, zat besi, dan kalsium yang bervariasi pada keempat formulasi. Formula polimerik yang direkomendasikan untuk pencegahan stunting adalah formula tiga dengan kandungan zink dan kalsium tertinggi serta zat besi.
PEMANFAATAN PANGAN LOKAL MENJADI SNACK SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI IBU HAMIL Siti Nur Rochimiwati; Hikmawati Mas'ud; Adriyani Adam
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.13119

Abstract

Nutritional problems in pregnant women, such as chronic energy deficiency (KEK), are still high. The results of Riskesdas in 2018 for pregnant women in KEK was 14,5%. This situation is caused by insufficient food intake for a long time and infectious diseases. Snacks as supplementary food can increase nutritional information for the short term. The snack can be made from a variety of local foods, which are relatively affordable and can be made by the family. The community service was conducted two days on 14-15 of July 2020 with 30 pregnant women. The activity was done during the pandemic, so we still paid attention to health protocols by delivery of material directly with relatively short time duration, showing a practical video of making snacks which was the original recording of the servants in making snacks and continued with independent practice at the homes of each pregnant woman. The results of this activity indicate the presence of 100% for pregnant women, knowledge of pregnant women based on a questionnaire with the highest score was 84%, the achievement of skills is evaluated from the response (sending picture) of the results of independent practice at home as much as 51.9%. It is hoped that the same activity will be carried out in other groups of pregnant women to improve the nutritional status of pregnant women. ---  Masalah gizi pada ibu hamil seperti kurang energi kronis (KEK) masih tinggi. Hasil riskesdas tahun 2018 ibu hamil KEK 14,5%. Keadaan ini disebabkan asupan makanan yang kurang yang berlangsung lama serta adanya penyakit infeksi penyerta. Penanggulangan jangka pendek dengan meningkatkan asupan gizi melalui pemberian snack sebagai makanan tambahan pada ibu hamil. Snack ini dapat dibuat dari berbagai pangan lokal dengan harga relative terjangkau dan dapat dibuat sendiri oleh keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 14 dan 15 juli 2020 dengan peserta 30 orang ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada masa pandemi sehingga tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga penyampaian materi secara langsung dengan durasi waktu relative singkat, menayangkan video praktek pembuatan snack yang merupakan rekaman asli para pengabdi dalam membuat snack dan dilanjutkan dengan praktek mandiri dirumah masing-masing ibu hamil. Hasil kegiatan ini menunjukkan kehadiran 100% bagi ibu hamil,  Pengetahuan ibu hamil berdasarkan kuesioner dengan skor terbanyak yaitu 84%, capaian keterampilan dievaluasi dari respon (pengiriman foto) hasil praktek mandiri dirumah sebanyak 51,9%. Diharapkan kegiatan yang sama dilaksanakan pada kelompok ibu hamil yang lain sehingga dapat meningkatkan status gizi ibu hamil.
Pengetahuan dan Kepatuhan Konsumsi TTD Terhadap Tingkat Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Marusu Siti Nur Syolehda; Zakaria Zakaria; Nadimin Nadimin; Adriyani Adam
Media Gizi Pangan Vol 28, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.784 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v28i2.2344

Abstract

ABSTRACT Anemia is one of the public health nutritional problems, especially in pregnant women with hemoglobin levels less than 11.0 g/dL, due to iron deficiency which results in impaired red blood cell formation. Several factors that can cause anemia in pregnancy include the level of knowledge, economic status, and adherence to consumption of Fe tablets. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and compliance of mothers taking iron tablets with the incidence of anemia in pregnancy. The type of research used is analytic observational research with a cross sectional study design. This research was conducted in 2 villages, namely Nisombalia Village and Bontomatenne Village, the working area of the Marusu Health Center, Maros Regency in April 2021. The technique for taking the subject of this research was purposive sampling with a total of 10 anemic pregnant women as subjects. The data was collected by interviewing the method of compliance with TTD consumption in pregnant women and filling out the knowledge questionnaire of pregnant women. The data was analyzed by Fisher's Exact Test using SPSS. The results in this study were 80% of pregnant women with low knowledge of 10 subjects with moderate levels of anemia and 80% of pregnant women did not comply with taking blood-added tablets with moderate levels of anemia. Based on statistical tests, there was a relationship between knowledge and adherence to iron supplement consumption of pregnant women with the incidence of anemia (p = 0.022). The conclusion in this study is that there is a significant relationship between maternal knowledge and the incidence of anemia experienced by pregnant women and adherence to iron supplement consumption with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Marusu Health Center. Keywords: Anemia, Iron Tablets, Knowledge  ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah gizi kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dL, dikarenakan kekurangan zat besi yang mengakibatkan proses pembentukan sel darah merah terganggu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan diantaranya tingkat pengetahuan, status ekonomi, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan ibu minum tablet besi dengan kejadian anemia pada kehamilan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional analitik dengan design cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di 2 desa yaitu Desa Nisombalia dan Desa Bontomatenne wilayah kerja Puskesmas Marusu Kabupaten Maros pada bulan April 2021. Teknik pengambilan subjek peenelitian ini yaitu purposive sampling degan total subjek ibu hamil anemia berjumlah 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil dan pengisian kusioner pengetahuan ibu hamil. Data dianalisis dengan Fisher's Exact Test menggunakan SPSS. Hasil dalam penelitian ini yaitu dari 10 subjek sebanyak 80% ibu hamil dengan pengetahuan kurang dengan tingkat anemia sedang dan sebanyak 80% ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah dengan tingkat anemia sedang. Berdasarkan uji statistik terdapat hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan konsumsi suplemen zat besi ibu  hamil dengan kejadian anemia (p=0,022). Kesimpulan dalam penelitian ini adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian anemia yang dialami oleh ibu hamil dan kepatuhan konsumsi TTD dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Marusu. Kata kunci: Anemia, Pengetahuan, TTD
Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Jurusan Kebidanan Tentang Stunting Adriyani Adam; Fatihah Rezky; Nursalim Nursalin; Suriani Rauf
Media Gizi Pangan Vol 28, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.654 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v28i1.2242

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Stunting adalah keadaan tubuh yang pendek yaitu tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seumurnya. Stunting dapat diartikan sebagai kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Study dengan pre test – post test with one group design. Dalam penelitian ini sampel atau responden akan diawali dengan pemberian pre test. Setelah itu lalu diberikan media video tentang stunting lalu di berikan post test kepada responden.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi melalui video terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswa Tingkat I Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar. dengan nilai P sebesar 0,003 (<0,05) untuk pengetahuan dan sikap dengan nilai P sebesar 0,000 (<0,05).Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi melalui video terhadap pengetahuan dan sikap tentang stunting pada mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar.
Knowledge and Attitude Students Through Nutrition Health Education with E-Modul “Against Stunting” Adriyani Adam; Aswita Amir; Dinul Islam; Ali Imran
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.684 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.911

Abstract

Stunting in Indonesia is a very serious problem because the percentage is above form cut off point of World Health Organization is only 20%. The results of South East Asia Nutritions Surveys (SEANUTS), around 24.1% of boys and 24.3% of girls in Indonesia are stunted. Based on Basic Health Research (2018), the incidence of stunting among children under five in South Sulawesi is still high, which is above 30% and South Sulawesi is the fourth highest in Indonesia. One of the preventive efforts to reduce stunting from an early age by nutrition health education through developing an electronic module about stunting as a method of nutrition health education which contains information about stunting. The purpose of this study was to determine the effect of nutrion health education on students' knowledge and attitudes through the development of the E-Module "Against Stunting" at SMU Negeri 1 Makassar City. The research method used is a Quasi Experiment, with a total sample of 64 students based on inclusion and exclusion criteria and then divided into the intervention group and the control group. Before the intervention, a pre-test was carried out on the two groups, then students in the intervention group were given nutrition education through an e-module containing knowledge about stunting, its causes and prevention continuously every week and at the end, a post test was carried out on the intervention group and the control group. The data collected were analyzed using the Man Whitney test. The results showed that there was an effect of nutrition heath education on increasing the knowledge and attitudes of students at SMU Negeri 1 Makassar City.
KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 MAMUJU Yuliah Yuliah; Adriyani Adam; Muh. Hasyim
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 3 No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.673 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v3i1.35

Abstract

Vegetables and fruits consumption in adolescents is very important and contains many nutrients such as vitamins, minerals and fiber in achieving a healthy lifestyle with balanced nutrition. Some vitamins and minerals contained in vegetables and fruits have antioxidant functions that can reduce the incidence of non-communicable diseases associated with nutrition, as a result of overweight or malnutrition. Vegetables and fruits are also rich in vitamins and minerals that play a role in the metabolic system in the body including energy metabolism. The aim of this study is to analysis the relationship vegetable and fruit consumption with the incidence of obesity in SMA Negeri 1 Mamuju 2016. Design of this study is analytic research with cros sectional approach. Samples are 280 students of SMU Negeri 1 Kabupaten Mamuju with sampling method by systematic random sampling. The results of the research for the consumption of vegetable category is quite as many as 114 people (40.7%) and less vegetable consumption of 166 people (59.3%). Chi-square test results obtained p > ​​0.05, there is no relationship between vegetable consumption with the incidence of obesity. For the consumption of enough fruits as many as 92 people (32.9%) and less fruit consumption of 188 people (67.1%). Chi-square test results obtained p value > 0.05 , there is no relationship between fruit consumption with the incidence of obesity. Suggestions in this study is the need for intensive information about the importance of healthy lifestyles and balanced nutrition for adolescents to achieve the ideal body weight.