Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

The Effect of TiO2 Coating on Pile Penetration Depth in Clay Amalia, Nadya; Asri, Asifa; Rokhmat, Mamat; Sutisna, S.; Viridi, Sparisoma; Abdullah, Mikrajuddin
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 49, No 5 (2017)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1874.665 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2017.49.5.6

Abstract

Pile driving tests were conducted using models of concrete piles with titanium dioxide (TiO2) coating and piles without coating. Pile surfaces coated with TiO2 become superhydrophilic, which enables water molecules in clay pores to be attracted to the pile during the pile driving process. The attraction suppresses the compression of the pore water in the clay soil, hence the result of the pile driving tests showed that piles with TiO2 coating could penetrate deeper than piles without coating with the same count of hammer strokes. An examination using FTIR confirmed the formation of bonds between water molecules for piles with coating and the absence of such bonding for piles without coating. Furthermore, it was successfully established that pile surface coating gives different results for pile driving in different clay soils.
Analisis Kekuatan Tarik Serat Bundung (Scirpus grossus) Dengan Variasi Perlakuan Alkali Khaidar, Hafidh Rayana; Faryuni, Irfana Diah; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.636 KB)

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan analisis kekuatan tarik serat bundung (Scirpus grossus) yang direndam dalam larutan natrium hidroksida (NaOH). Perendaman serat bundung dalam larutan NaOH divariasikan berdasarkan pengaruh konsentrasi dan pengaruh waktu perendaman. Variasi konsentrasi larutan NaOH yang digunakan adalah 2,5% dan 5%. Sedangkan variasi waktu perendaman adalah 10 menit sampai 150 menit dengan interval waktu 10 menit dan 30 menit. Serat bundung yang telah direndam dengan variasi konsentrasi dan variasi waktu tertentu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Serat bundung kering dibuat dengan ukuran seragam yaitu (1x0,05x25) cm. Pengujian kekuatan tarik digunakan Universal Testing Machine. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kekuatan tarik maksimal serat bundung adalah 120 megapascal pada perendaman NaOH 5% selama 30 menit. Nilai kekuatan tarik ini meningkat hingga 70% dari perlakuan tanpa perendaman NaOH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses perendaman dalam larutan NaOH dengan konsentrasi dan waktu yang tepat, mampu meningkatkan nilai kekuatan tarik serat bundung. Kata Kunci : Serat bundung, uji mekanik, NaOH, kekuatan tarik
Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbasis Sabut Kelapa dan Ampas Tebu dengan Variasi Urea Formaldehid Haryanti, Nida; Faryuni, Irfana Diah; Asri, Asifa; Hasanuddin, Hasanuddin
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.188 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.36693

Abstract

Penelitian papan komposit berbasis sabut kelapa dan ampas tebu telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komposisi urea formaldehid (UF) terhadap sifat fisis dan mekanis pada papan komposit. Komposisi papan komposit terdiri dari sabut kelapa sebagai core dan ampas tebu sebagai face dan back, dengan UF sebagai perekat. Papan komposit dibuat dengan struktur 3 lapis dengan perbandingan sabut kelapa dan ampas tebu 50:50. Perekat yang digunakan 3 variasi UF, yaitu 6%, 8%, dan 10% dari berat kering partikel masing-masing bahan. Hasil dan metode pengujian papan komposit mengacu pada standarisasi JIS A 5908-2003. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, nilai tertinggi diperoleh pada variasi UF 10% dengan nilai kerapatan sebesar 0,75 g/cm3, kuat pegang sekrup sebesar 59 kg, keteguhan rekat internal sebesar 1,3 kg/cm2, keteguhan lentur sebesar 1.711,26 kg/cm2, keteguhan patah sebesar 26,740 kg/cm2, kadar air sebesar 10,86%.  Serta nilai pengembangan tebal sebesar 45,03%. Semakin tinggi kadar perekat maka semakin tinggi nilai kerapatan, keteguhan lentur, keteguhan patah, keteguhan rekat internal, kuat pegang sekrup dan menurunkan nilai kadar air serta pengembangan tebal. Nilai kadar air, kerapatan, dan kuat pegang sekrup memenuhi standar JIS A 5908-2003.
Kajian Awal Pemanfaatan Anodizing Technique Untuk Meningkatkan Laju Alir Keramik Berbasis Pasir Silika Mawena, Doni; Malino, Mariana Bara'allo; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.792 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.37823

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk memodifikasi pori keramik berpori berbahan dasar pasir silika dan lempung menggunakan anodizing technique. Pembuatan keramik dilakukan secara manual dengan pengeringan selama 5 hari dan pembakaran pada suhu 945oC serta penahanan selama 2 jam. Setelah proses fabrikasi, dilakukan proses anodizing dengan lima variasi waktu yaitu 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit dengan menggunakan tegangan 20 volt serta kerapatan arus 25 mA/cm2. Hasil penelitian menunjukkan nilai porositas dan laju alir keramik mengalami peningkatan masing-masing dalam rentang 0,39% hingga 0,66% dan 6,67% hingga 8,87% setelah diberi perlakuan anodizing. Keramik dengan lama waktu anodizing 20 menit menghasilkan nilai porositas dan laju alir optimum yakni 32,37% dan 0,159 mL/menit.
Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah Kulit Buah Kakao Berpenguat Batang Kayu Jabon Wulandari, Tiwuk; Asri, Asifa; Faryuni, Irfana Diah
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.017 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah kulit buah kakao sebagai bahan baku pembuatan papan partikel. Untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis dari papan partikel ini, ditambahkan batang kayu jabon yang berperan sebagai penguat. Pabrikasi papan partikel berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm diawali dengan pencampuran bahan baku, urea formaldehyde (UF), parafin, dan katalis. Kemudian bahan-bahan tersebut di kempa dengan tekanan 30 N/cm2 pada suhu 150°C selama 8 menit. Dilakukan 7 variasi komposisi massa antara kulit buah kakao dan batang kayu jabon secara berturut-turut adalah 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, dan 0:100. Papan partikel diuji melalui uji fisis yaitu kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan uji mekanis yaitu modulus of elasticity (MOE), modulus of rupture (MOR), internal bond (IB), kuat pegang sekrup. Hasil pengujian papan partikel mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai kerapatan sudah memenuhi standar dengan interval nilai 0,760 g/cm3 sampai 0,855 g/cm3. Setelah penambahan batang kayu jabon, sifat fisis dan mekanis mengalami peningkatan kualitas dibandingkan dengan papan partikel tanpa batang kayu jabon. Nilai kadar air dan pengembangan tebal menurun seiring dengan penambahan penguat. Begitu juga dengan nilai MOE, MOR, IB, dan kuat pegang sekrup semakin meningkat saat kuantitas penguat semakin banyak.Kata Kunci : batang kayu jabon, kulit buah kakao, papan partikel, dan penguat.
Kajian Awal Penerapan Anodizing Technique pada Keramik Berpori dari Lempung (Clay) Wanti, Sari; Malino, Mariana Bara'allo; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.25 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.37827

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk membuat keramik berpori berbasis lempung dan meningkatkan persentase pori keramik menggunakan anodizing technique. Proses pembuatan keramik berpori dilakukan secara manual melalui lima tahapan yaitu penghalusan lempung, pencampuran bahan pembentuk keramik, pencetakan dengan bentuk setengah bola berongga, pengeringan dan sintering pada suhu 945OC. Hasil penelitian menunjukkan nilai susut massa dan susut volume tertinggi setelah fabrikasi berturut-turut sebesar 14,41% dan 33,95%. Proses anodizing technique menggunakan larutan elektrolit HCl 0,2 M dengan rapat arus 25 mA/cm2  dan variasi waktu anodizing yaitu 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Porositas tertinggi diperoleh dari sampel dengan waktu anodizing 30 menit sebesar 49,34%. Namun sampel yang diberi perlakuan anodizing selama 30 menit mengalami penurunan nilai laju alir sekitar 59% dibandingkan sampel tanpa perlakuan anodizing. Hal tersebut diduga disebabkan oleh pembentukan lapisan alumina oksida saat proses anodizing. Nilai laju alir tertinggi justru diperoleh sampel dengan variasi waktu anodizing 10 menit. Berdasarkan hasil uji yang diperoleh, porositas dan laju alir dipengaruhi oleh waktu anodizing. Porositas cenderung meningkat dan laju alir keramik berpori cenderung menurun seiring pertambahan waktu anodizing.
Otomatisasi Suhu dan Waktu pada Thermal Milling Machine Berbasis Mikrokontroler Aji, Renold Sasmita; Lapanporo, Boni Pahlanop; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.268 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.36534

Abstract

Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan otomatisasi sistem berupa suhu dan waktu pada thermal milling machine berbasis mikrokontroler. Hasil pengujian sistem menunjukan bahwa alat dapat mengukur suhu dengan error maksimal sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik dan stabil. Perancangan sistem menggunakan beberapa komponen utama, yaitu sensor suhu termokopel, RTC, dan mikrokontroler ATMega328. Pengujian alat dilakukan dengan memberi input suhu dan waktu pada thermal milling machine. Sistem yang dirancang dapat mengatur suhu dari 35oC sampai 300oC dengan waktu kerja alat hingga 120 menit. Kata Kunci : thermal milling machine, mikrokontroler, suhu.
Modifikasi Pori Keramik Berbahan Dasar Pasir Kuarsa dan Lempung dengan Variasi Arus Anodizing Technique Kasari, Dila; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.567 KB) | DOI: 10.26418/pf.v8i1.40158

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membuat keramik yang terbuat dari bahan-bahan alam yaitu pasir kuarsa dan lempung serta memodifikasi pori keramik tersebut menggunakan anodizing technique. Proses pembuatan keramik meliputi penghalusan, pencampuran, pembentukan setengah bola berongga berdiameter 6,4 cm, pengeringan selama 5 hari, pembakaran 945 C, dan pendinginan 24 jam. Proses anodizing menggunakan tegangan 20 volt selama 30 menit dengan variasi arus yaitu 0,075 A, 0,10 A, 0,125 A, 0,150 A, dan 0,175 A. Porositas dan laju alir tertinggi adalah keramik dengan perlakuan anodizing untuk arus 0,075 A secara berturut-turut sebesar 31,9% dan 0,113 mL/menit. Porositas dan laju alir terendah adalah keramik dengan perlakuan anodizing untuk arus 0,175 A menghasilkan nilai secara berturut-turut sebesar 30,9% dan 0,108 mL/menit. Peningkatan arus yang diberikan saat proses anodizing justru membuat nilai porositas dan laju alir mengalami penurunan. Hal tersebut terindikasi akibat terjadi penebalan lapisan alumina saat proses anodizing.Kata kunci: Anodizing,  Keramik berpori, Lempung, Pasir kuarsa.
Rancang Bangun Dan Analisis Parameter Fisis Reaktor Biogas Untuk Pengoptimalan Produksi Gas Metan Dari Sampah Organik Boni Pahlanop Lapanporo, Asifa Asri, Yudha Arman ,
PRISMA FISIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v1i1.1419

Abstract

Telah dirancang dan dibuat sistem instalasi biogas untuk pengoptimalan produksi gas metan yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: (1) Reaktor; (2) Sistem Filtrasi dan Penampung Biogas; serta (3) Alat ukur monitoring. Berdasarkan analisis hasil produksi biogas, didapatkan suhu yang paling baik untuk produksi gas metan dari variasi suhu yang dilakukan adalah 35C dengan volume produksi gas metan 602,7 arb.unit dan laju produksi biogas 76,65 5,22. Untuk variasi interval pengadukan didapatkan pengadukan yang paling baik dari variasi frekuensi pengadukan yang dilakukan adalah setiap delapan jam dengan kenaikan laju produksi biogas hingga 18,6%. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif yang mampu mendukung berkembangnya penggunaan biogas sebagai energi alternatif terbarukan. Kata Kunci: gas metan, sampah organik, parameter fisis
ANALISIS POROSITAS DAN SUSUT BAKAR KERAMIK BERPORI BERBASIS CLAY DAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Ridayani, Dien; Malino, Mariana B; Asifa, Asri
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20707

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan keramik berpori berbasis clay dan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk mengetahui pengaruh variasi TKKS terhadap porositas dan susut bakar dari keramik yang dihasilkan. Pembuatan keramik diawali dengan pencampuran clay dan TKKS yang telah lolos ayak 40 mesh serta dilakukan penambahan aditif  berupa pasir silika sebesar 10% di dalam campuran bahan. Proses mixing dilakukan selama 15 menit dengan variasi komposisi TKKS 0%, 10%, 20%, dan 30% bobot. Pembentukan keramik dilakukan dengan cara cetak tangan dan dikeringkan pada suhu ruang selama 5 hari. Proses pembakaran menggunakan tanur hingga mencapai suhu 945oC dan ditahan selama 2 jam. Penentuan susut bakar diketahui dengan membandingkan massa dan volume keramik saat sebelum dan sesudah pembakaran. Sedangkan perbandingan antara massa kering dan massa basah sampel menunjukkan porositas keramik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel keramik dengan penambahan 30% TKKS memiliki nilai karakteristik tertinggi dengan porositas sebesar 78,37%, susut massa 25,52%, dan susut volume 1,44%. Material organik yaitu TKKS telah efektif digunakan sebagai pore-forming dengan penambahan hingga 30% bobot.   Kata kunci:Keramik berpori, clay, tandan kosong kelapa sawit, filtrasi, Fe