Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Sumber Daya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Pangan Berbasis Spasial Di Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Ratna, Ratna; Widayati, Weka; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.351 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6363

Abstract

Kecamatan Parigi Kabupaten Muna terus mengalami perkembangan yang cukup bagus. Oleh sebab itu  adanya evaluasi sumberdaya tanaman pangan berupa padi dan jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sumberdaya lahan untuk pengembangan tanaman pangan dan memetakan dimana adanya lahan tanaman pangan berupa padi dan jagung. Parameter yang digunakan dalam penelitian meliputi parameter utama dan parameter pendukung. Parameter utama yang dimaksud adalah  parameter jenis tanah, curah hujan, kemiringan lereng, drainase dan teksur tanah. Sedangkan parameter pendukung yang dimakasud adalah analsis kimia dan fisik. Metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi tanaman  pangan Kecamatan adalah metode analisis skoring ,maching  dekspritif dan analisis laboratorium. Hasil analisis menunjukkan evaluasi tanaman  pangan memiliki kelas sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marjinal (S3), tidak sesuai (N) dan  tanaman berupa padi tersebar di tiga desa yaitu  Desa Wakumoro, La Tampu dan La Bulu-Bulu sedangkan untuk jagung semua desa ada seperti Desa Parigi, Kolasa, Kelurahan Wakumoro, Walambeno Wite, Warambe, La Iba, La Tampu, La Bulu-Bulu, Wasolangka, Wakumoro, dan Wapuaale karena sudah menjadi makan pokok utama untuk kebutuhan sehari-hari.Kata Kunci:  Evaluasi Sumberdaya, Lahan, Tanaman PanganDOI : 10.5281/zenodo.3354774
Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Aprilia, Nuning; Ido, Irfan; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.006 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6337

Abstract

Research in Kendari Barat District of Kendari City is done to identify neighborhood slums, to map the regional distribution of the slums and to determine the total area of the slums. This study was conducted in May-June, 2016. Identification of a slum area done by considering several criteria such as the density of buildings, the feasibility of building, environmental accessibility, environmental drainage, water services, waste water management and waste management. Results from this study showed that the level of untidiness in the district of Kendari Barat consists of three classes of seedy mild, moderate seedy and rundown weight. For a rundown light scattered at several village ie village Kemaraya, Watu-watu, Tipulu, Punggaloba and Dapu-dapura, which also consists of several neighborhoods, with an area of slums by 25.343 ha. While mild slums spread almost in each village that is located in the Village Kemaraya, Lahundape, Watu-watu, Benu-benua, Sodohoa, Sanua and Dapu-dapura with an area 30.675 ha, slums in the region are also scattered in several neighborhoods. And for heavy slums contained in four villages, namely the village Tipulu, Punggaloba, Sodohoa and Sanua with an area of 11.53 ha.Keywords : Slum Area, Slum criteria, Settlement ClassDOI :  10.5281/zenodo.2658161
Deteksi Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Metode Linear Spectral Mixture Analysis (LSMA) Pada Citra Landsat (Studi Kasus: Kota Raha dan Sekitarnya) Yuyun, Yuyun; Usman, Ida; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 1 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.737 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i1.6353

Abstract

Kehetterogenan daerah perkotaan, serta keterbatasan kemampuan sensor pada resolusi spasialnya membutuhkan analisis pada level sub-piksel. Piksel campuran dalam data penginderaan jauh merupakan salah satu sumber kesalahan dalam penilaian akurasi hasil klasifikasi dalam menggunakan metode Klasifikasi konvesional. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis perubahan tutupan lahan antara Tahun 2002-2014. (2) Untuk mengetahui perubahan tutupan lahan berdasarkan metode LSMA. (3) Menganalisis akurasi hasil klasifikasi tutupan lahan yang diperoleh dengan menggunakan metode LSMA pada Tahun 2002 dan Tahun 2014. Linear spectral Mixture Analysis merupakan suatu metode pendekatan dengan menggunakan analisa sub-piksel yang dapat member informasi fraksi yang ada dalam satu piksel, sehingga dapat menjadi solusi yang potensial untuk mengklaskan satu piksel. Beberapa tahap pemrosesan juga diterapkan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil akurasi, yaitu Minimum Noise Fraction dan Pixel Purity Index (PPI). Nilai fraksi endmember untuk tahun 2002 diperoleh RMS Error rata-rata sebesar 0,591477 dan untuk tahun 2014 diperoleh RMS Error sebesar 1,255820, dengan uji akurasi rata-rata sebesar 94,11%. Hasil deteksi perubahan melalui metode LSMA mampu menunjukkan perubahan pada setiap piksel atau pada setiap luasan 30 m x 30 m.Kata Kunci : Liner Spectral Mixture Analysis, Minimum Noise Fraction, Pixel Purity IndexDOI : 10.5281/zenodo.2667847
Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Kajian Densifikasi Bangunan di Kota Kendari Fitriani, Sani; Usman, Ida; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.056 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9451

Abstract

Pesatnya perkembangan kota berdampak pada peningkatan jumlah bangunan di Kota Kendari. Pemanfaatan informasi dari penginderaan jauh merupakan salah satu  solusi untuk memantau pemadatan bangunan. Metode yang digunakan untuk identifikasi kepadatan bangunan  dalam penelitian ini adalah interpretasi hibrida yakni penggabungan antara interpretasi visual dan digital (Transformasi Urban Index). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui kondisi densifikasi bangunan di Kota Kendari; (2) mengetahui kecepatan dan arah densifikasi bangunan di Kota Kendari. Hasil dari penelitian ini adalah  (1) terjadi peningkatan luasan bangunan pada tahun 1998-2018. Pada tahun 1998 luas total bangunan adalah 3.008,64 ha meningkat menjadi 4.006,74 ha pada tahun 2008, dan meningkat lagi pada tahun 2018 menjadi 4.709,49 ha; (2) rata-rata kecepatan perubahan kepadatan bangunan pada tahun 1998-2018 seluas 84,52 ha/tahun. Perubahan densifikasi bangunan  dari Timur ke arah Barat, Barat Daya dan Selatan, yang banyak terjadi di daerah pusat kota, sepanjang jalan utama, dan daerah pinggiran kota.Kata kunci: Interpretasi Hibrida, Densifikasi Bangunan, Penginderaan Jauh, Kota KendariDOI: 10.5281/zenodo.3607293
Pemetaan Risiko Kerentanan Wilayah Terhadap Banjir Di PesisirTeluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Bahir, Nitrawati; Yunus, Lukman; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1272.444 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6339

Abstract

Risk Mapping Vulnerability towards Flooding at the Gulf Coast Kendari, Southeast Sulawesi Province. Thesis, Kendari: Faculty of Earth Science and Technology, Halu Oleo University, July 2016.The study area in this study includes the entire Gulf coast of Kendari which consist of six sub-districts and 45 villages. The technique of collecting data is through the data used is the method ofGeographical Information Systems (GIS) towards skoring, weighting and overlay each parameter. The parameters that used are elevation, land use, soils, rivers, rainfall, spatial pattern an conditions of the shoreline.The result of this study is: (I) the very low risk is at an altitude of 51-100 masl for the district of Poasia and Abeli, in the district of Poasia also contained the risk level at a height of 0-25 masl which also scattered in the district of Kambu. From the district Mandonga, West Kendari and the District of Kendari, spead at an altitude of51 to more than 400 masl. (II) The low risk is at an altitude of 26-51 masl Mandonga at a height of 0-26 masl, West Kendari and contained at an altitude of 51-100 masl. The higher risk (III) are distributed unevenly across the district and be at the certain height in each district. 0-50 masl and contained in all districts with a scale which not widely. (IV) A very high of vulnerabilities is at an altitude of 0-25 masl at the entire coastal region of the location of research.Keywords: Risk, Vulnerability, Flood, bay GISDOI : 10.5281/zenodo.2658186
WARISAN GEOLOGI KAWASAN KARST PULAU MUNA SEBAGAI ASET PENGEMBANGAN GEOWISATA Sawaludin, Sawaludin
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Januari 2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.694 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v5i1.11206

Abstract

Identifikasi warisan geologi sebagai pengembangan potensi geowisata Kabupaten Muna merupakan kajian yang dibahas dalam penelitian ini. Geowisata adalah suatu pendekatan pengembangan ekonomi masyarakat kreatif yang diperkenalkan di peringkat global dan menjadi dalah salah satu konsep pembangunan yang bersifat kesinambungan.Pengembangan geowisata bertujuan untuk melestarikan dan memulihkan warisan geologi, peningkatan sosial ekonomi, serta mampu menyediakan pendidikan alam untuk orang awam.Implikasi yang mampu membentuk system yang terpadu adalah dengan mencari nilai ilmiah yang dapat diterima semua pihak sehingga mampu menjadi agenda bersama dalam mencapai pemulihan dan pemeliharaan warisan-warisan geologi.Kajian ini berbentuk eksplorasi di lapangan dalam mengidentifikasi jenis-jenis warisan geologi yang terdapat di Kawasan Karst Pulau Muna, yang kemudian dilakukan pengelompokan sesuai peruntukannya berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:1456.K/20/MEM/2000.Terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan analisis geomorfologi terhadap kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kasawan geowisata.Geowisata; Geologi; Geomorfologi.
Analisis Degradasi Hutan Mangrove di Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Insani, Wa Ode Nur; Widayati, Weka; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11843

Abstract

Abstrak: Mangrove menjadi salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Kaledupa di  Kabupaten Wakatobi.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pemetaan tingkat degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa serta mengetahui faktor dan penyebabnya. Hasil penelitian ini adalah kecamatan Kaledupa tahun 2003 sampai 2018 telah terjadi degradasi hutan mangrove sebesar 125,75 Ha atau sebesar 19,65%. Degradasi hutan mangrove terbesar terjadi di daerah Lewuto sampai Ambeua dengan tingkat degradasi sebesar 44,09 Ha atau sebesar 26,89% dan degradasi hutan mangrove terkecil terjadi di daerah Horuo dengan tingkat degradasi sebesar 16,14 Ha atau sebesar 14,09%. Faktor dan penyebab degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa adalah aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari;konversi lahan mangrove ke area pemukiman;pemanfaatan mangrove sebagai bahan bangunan;dan konversi lahan mangrove menjadi fasilitas umum. Kata Kunci:: Degradasi, Hutan Mangrove, Citra Landsat. DOI: 10.5281/zenodo.3871258
Analisis Perbandingan Citra Landsat 8 dan Citra Sentinel 2-A untuk Mengidentifikasi Sebaran Mangrove Rafsenja, Ulfah; Golok Jaya, Laode Muh.; Sawaludin, Sawaludin; Rahim, Saban
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11901

Abstract

Abstrak:Data citra saat ini telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi sebaran mangrove diantaranya yaitu data citra Landsat 8 dan citra sentinel 2-A. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran mangrove di wilayah Kabupaten Buton Utara berdasarkan analisis citra Landsat 8 dan sentinel 2-A; (2) mengetahui nilai korelasi kerapatan mangrove berdasarkan analisis citra dan data lapangan; (3) mengetahui perbadingan citra berdasarkan analisis uji akurasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:  (1) Algoritma NDVI untuk menghitung nilai kerapatan mangrove berdasarkan data citra dan sebaran mangrove digunakan kombinasi RGB pada citra; (2) analisis data lapangan menggunakan persamaan perhitungan kerapatan perplot danmenghitung nilai korelasi menggunakan aplikasi SPSS; (3) uji akurasi menggunakan matriks konfunsi. Hasil penelitian antara lain: (1) sebaran spasial mangrove pada Landsat 8 adalah 14.216,85 ha dan  citra sentinel 13.904,38 ha; (2)nilai koefisien korelasi (R) untuk citra Landsat sebesar 83%, sedangkan citra sentinel 2A, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 70.6%; (3) Hasil uji akurasi pada citra Landsat 8 tingkatketelitian sebesar 75,51% sedangkan citra sentinel 2-A tingkat ketelitian sebesar  87,75%. Perbedaan luas sebaran mangrove pada hasil analisis citra dikarenakan faktor resolusi citra yang berbeda. Kata Kunci: Mangrove, NDVI, Citra Landast 8, Sentinel 2-ADOI : 10.5281/zenodo.3875970
Kajian Kualitas Permukiman Kawasan Pesisir Kecamatan Marobo Kabupaten Muna Halija, Sitti; Karim, Jufri; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21525

Abstract

Abstrak: Penataan ruang kawasan pesisir harus dipandang sebagai upaya dalam peningkatan kualitas kawasan fisik dan kesejahteraan masyarakat.Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu tidak berfungsinya drainase secara optimal belum terdapatnya sarana mandi, cuci, kakus (MCK) dan kondisi faktor fisik rumah yang masih berstruktur kayu dan semi permanan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) menganalisis kondisi fisik permukiman kawasan pesisir; (2) menganalisis kualitas permukiman kawasan pesisir dan merumuskan strategi pemecahan masalah permukiman kawasan pesisir Kecamatan Marobo Kabupaten Muna. Metode penelitian ini, yaitu: (1) kondisi fisik permukiman diketahui dengan melakukan interpertasi citra satelit Google Earth:(2)kualitas permukimandiketahui denganpendekatan keruangan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi pada aplikasi ArcGIS dengan melakukan teknik analisis scoring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)nilai kelayakan bangunan rumah hunian Desa Marobo, yaitu 70% dengan luas lantai >7,2, skor  5 bisa di kategorikan cukup luas, kemudian kelurahan Paroha 50 %, dengan luas lantai >7,2 skor  3,  Kelurahan Wadolau nilai kelayakan bangunan rumah hunian, yaitu 30% dengan luas lantai >7,2 skor  2  dan terakhir Kelurahan Tapi-Tapi nilai kelayakan bangunan rumah hunian, yaitu <10% dengan luas lantai>7,2 skor  1, sehingga bisa di kategorikan cukup kecil/sempit; (2) permukiman penduduk di Pesisir Desa Tapi-Tapi, Desa Wadolau, dan Desa Marobo didominasi oleh rumah nelayan, dengan luas pekarangan dan luas rumah tinggal cukup kecil/sempit.  Kondisi fisik rumah tinggal penduduk di Kecamatan Marobo termasuk kategori semipermanen yang tercermin dari jenis bahan dinding rumah yang mayoritas terbuat dari  papan kayu berkualitas sedang.Kata kunci: kondisi fisik, kualitas permukiman, kawasan pesisirAbstract: Coastal spatial planning must be seen as an effort to improve the quality of physical areas and the welfare of the community. The problem in this study are the drainage does not function optimally, among others there are no facilities for bathing, washing, latrines and the physical condition of the house which is still structured in wood and semi-permanent. The purpose of this study are: (1) to analyze the physical condition of the coastal area settlement in Marobo District Muna Regency; (2) to analyze the quality of coastal area settlements and formulate strategies for solving the problem of coastal area settlements in Marobo District Muna Regency. The research methods are: (1) the physical condition of the settlement is known by interpreting Google Earth satellite imagery; (2) settlement quality is known by spatial approach using Geographic Information Systems with ArcGIS by conducting a scoring analysis technique. The results of this study are: (1)the feasibility value of Marobo Village residential building is 70% with a floor area >7,2 score 5 can be categorized quite broadly, Paroha Village 50%, with a floor area >7,2 score 3 Wadolau Village the feasibility value of residential building is 30% with a floor area >7,2, score 2 and lastly the Tapi-Tapi Village feasibility value of residential buildings is <10% with a floor area >7,2 score 1 so that it can be categorized quite small/narrow; (2) the residential settlements in the Tapi-Tapi Village, Wadolau Village and Marobo Village are dominated by fishermen's houses, with a large yard area and a small/narrow residential area. The physical condition of resident houses in Marobo District belongs to the semi-permanent category, which is reflected in the type of wall material of the house which is mostly made of medium quality wood plasterKeywords: physical condition, quality of settlements, coastal area
Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Di Kecamatan Mawasangka Saputu, Muh. Sumitran; Restele, La Ode; Sawaludin, Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 2 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i2.12956

Abstract

Abstrak: Luasan mangrove yang ada di Kecamatan Mawasangka, tersebar di enam desa yaitu, Desa Oengkolaki, Desa Banga, Desa Tanailandu, Desa Kanapa-napa, Desa Terapung, dan Desa Air Bajo.Penelitian ini bertujuan untuk: (1)  mengetahui persebaran tutupan lahan hutan mangrove secara spasial di Kecamatan Mawasangka; (2) mengetahui kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove; (3) mengetahui seberapa besar peran masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialahmetode observasi awal, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebaran tutupan lahan mangrove di Kecamatan Mawawasangka tersebar dibeberapa desa diantaranya, Desa Oengkolaki degan luas 25 ha, Desa Banga 88 ha, Desa Tanailandu 219 ha, Desa Kanapa-napa 68 ha, Desa Terapung 452 ha dan Desa Air Bajo 24 ha, dengan luas keseluruhan 966 ha; (2) bentuk kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka, yaitu masih menjaga tradisi lama seperti, gotong royong menjaga hutan mangrove, menebang pohon tidak secara sembarangan, serta memanfaatkan dan mengelolah hutan mangrove dengan metode tebang tanam agar menjaga hutan mangrove tetap lestari; (3) masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka juga sangat berperan aktif dalam pelestarian hutan mangrove, yaitu berupa penanaman, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengelolaan serta tidak menebang pohon mangrove secara besar – besaran.