Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Organisasi Kepramukaan Terhadap Kemampuan Menyampaikan Pendapat Mahasiswa Diantini; Nadya Putri Saylendra; Tridays Repelita
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1217

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar kegelisahan peneliti terkait dengan rendahnya kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa di depan umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional. Tahapan dalam penelitian ini yaitu uji instrumen, pengumpulan data, menganalisa data, serta menginterpretasikan data. Populasi penelitian adalah anggota organisasi kepramukaan Universitas Buana Perjuangan Karawang dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah probability sampling dengan teknis analisis regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian diperoleh (thitung= 5.424 > ttabel= 2.042; p value = 0,00 < 0,05) hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan antara organisasi kepramukaan terhadap kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa (H1) diterima. Dapat disimpulkan bahwa sebesar 51,2% faktor organisasi kepramukaan mempengaruhi kemampuan menyampaikan pendapat mahasiswa. Rekomendasi dari penelitian ini, disarankan agar mahasiswa melaksanakan tugas sabaik-baiknya dengan harapan mampu memotivasi diri, mengeksplor pengetahuan dan pengalaman untuk kehidupan nyata di luar kampus dan pemangku kebijakan lebih mengapresiasi segala bentuk potensi mahasiswa termasuk kemampuannya dalam menyampaikan pendapat. Kata kunci: Organisasi Mahasiswa, Pramuka, Menyampaikan Pendapat This research was conducted on the basis of the researcher's anxiety related to the low students' ability to convey their opinions in public. The method used of this research was quantitative using correlational analysis. The stages in this research are instrument testing, data collection, data analysis, and data interpretation. The research population was the members of the scouting organization at the University of Buana Perjuangan Karawang. The data collection technique used was probability sampling with simple linear regression analysis techniques. From the research results obtained that (tcount = 5.424> ttable = 2.042; p value = 0.00 <0.05). These results indicate that the hypothesis that there is a significant influence between scouting organization on the ability to convey students' opinions (H1) is accepted. It can be concluded that 51.2% of the scouting organizational factors affect the ability to convey students' opinions. The recommendations from this study, it is suggested that students carry out their duties as well as possible with the hope of being able to motivate themselves, explore knowledge and experiences to face the real life outside the campus and and the policy makers are expected to appreciate all forms of students' potential, including their ability to express opinions. Keywords: Student Organization, Scout, Expressing opinions
ORGANISASI EKSTRAKURIKULER SEBAGAI LABORATORIUM PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA (Studi Deskriptif terhadap Ekstrakurikuler Paskibra SMAN 6 Bogor) Nadya Putri Saylendra
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2016): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v1i1.25

Abstract

ABSTRACT This study purposed to describe how is Paskibra extracurricular helps students to developing discipline in Senior High School 6th Bogor. The research method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The results of this research is in developing discipline towards Paskibra in SMAN 6 Bogor, some activity had been developed, they are: BTP (Basic Training Program); BINTUR (Bimbingan Instruktur); Demo MOS; and MUSRA (Musyawarah Anggota). Keywords: extracurricular, discipline ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana ekstrakurikuler Paskibra mengembangkan disiplin siswa SMA N 6 Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini dalam mengembangkan disiplin siswa melalui Paskibra adalah terbentuknya beberapa program seperti BTP (Basic Training Program); BINTUR (Bimbingan Instruktur); Demo MOS; and MUSRA (Musyawarah Anggota). Kata Kunci: ekstrakurikuler, disiplin
PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN Nadya Putri Saylendra
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2017): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v2i1.288

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe of how Project Citizen plays a role in critical thinking of the students of Pancasila and Civic Education Program at Buana Perjuangan Karawang University in criminal law subject by seeing the response in understanding, and the level of effectiveness in using Project Citizen model. The approach used is a qualitative approach with descriptive study method. The result of this research is Project Citizen demands lecturer to do planning before doing the learning. Implementation of the Project Citizen model in Civics learning also demands to assist and direct the students to self-define a case / issue, to examine the problem, to formulate material related to the problem, to seek information from various sources, to account for the results of collecting the materials and analysis in the form of portfolio as well present the results with the creativity of the group presentation. Learning outcomes obtained through this learning model is the increasing ability of critical thinking students. The constraints and the most perceived factors in critical thinking vary widely both internally and externally such as laziness, lack of mastery of materials, lessons learned processes and learning situations, less challenging topics or issues. Keywords: Critical Thinking, Civic Education, Project Citizen. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana Project Citizen berperan dalam berpikir kritis mahasiswa Prodi PPKn di Universitas Buana Perjuangan Karawang dalam mata kuliah hukum pidana dengan melihat respon dalam pemahaman, dan tingkat efektifitas dalam menggunakan model Project Citizen. Pendekatan yang digunakan adakah pendekatan kualititatif dengan metode studi deskriptif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Project Citizen menuntut dosen untuk melakukan perencanaan sebelum melakukan pembelajaran. Pelaksanaan model Project Citizen dalam pembelajaran PKn juga menuntut untuk membantu dan mengarahkan mahasiswa untuk menentukan sendiri suatu kasus/isu, menelaah masalah, membuat rumusan materi yang berkaitan dengan masalah, mencari informasi dari berbagai sumber, mempertanggungjawabkan hasil pengumpulan materi dan analisis tersebut dalam bentuk portofolio serta mempresentasikan hasil dengan kreativitas penyajian kelompok. Hasil belajar yang didapatkan melalui model pembelajaran ini adalah meningkatnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Faktor yang menjadi kendala dan yang paling dirasakan dalam berpikir kritis sangat bervariasi baik internal maupun eksternal seperti malas, kurangnya penguasaan materi, proses dan situasi pembelajaran di kelas, topik atau isu yang kurang menantang. Kata Kunci : Berpikir Kritis, Pendidikan Kewarganegaraan, Project Citizen.
Implementasi Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran PPKn civics; Nadya Putri Saylendra
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 (2018): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v3i1.853

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dalam proses pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran kurang diminati siswa dan capaian pembelajaran yang diperoleh kurang maksimal. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana implemenetasi model kooperatif tipe Student Team Achieved Division (STAD) dalam pembelajaran PPKn. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Proses pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Tahapan analisis data meliputi identifikasi data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memahami model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran PPKn. Perencanaan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran PPKn telah dilaksanakan dengan baik mengikuti langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran. Guru PPKn telah melaksanakan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran PPKn. Rekomendasi dari penelitian ini meliputi Pertama, pihak sekolah sebagai pemangku kebijakan harus memberikan dukungan dalam menyediakan sarana dan sumber belajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Kedua, Guru mampu merenecanakan dan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran PPKn.
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran decision making pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Eulis Sopia Fardiani; Yogi Nugraha; Nadya Putri Saylendra
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 1 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i1.1326

Abstract

This study aims to improve the critical thinking skills of students of class XI IPA 2 MAN 2 Karawang on PPKn subjects through the Decision Making learning model. The use of this learning model is one of the efforts to improve critical thinking skills of students of class XI IPA 2 MAN 2 Karawang on PPKn subjects. The research method used in this study is the Classroom Action Research (CAR) method, which is research conducted by teachers in their own class with the aim of improving their performance as teachers, so that student learning outcomes become more improved. The PTK model used is the Kemmis & Mc model. Taggart which consists of planning, implementation, observation, and reflection. The instruments used are test results, observation, and interviews. Learning outcomes tests are used to measure students' success in critical thinking skills in the subject of analyzing cases of threats to ideology, politics, economics, socio-culture, defense and security and strategies to overcome them in the frame of Bhineka Tungga Ika). Observation and interview using observation format and interview format. The results showed that the use of the Decision Making learning model can improve students' critical thinking skills in PPKn subjects. From the pre-action class average value 28.76, it becomes 49.41 in the first cycle, 67.53 in the second cycle, and 91.79 in the third cycle..
Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler paskibra dalam menerapkan karakter disiplin siswa Nadya Putri Saylendra; Aris Riswandi Sanusi; Muhammad Mona Adha
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 1 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i1.1332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hambatan dalam menerapkan karakter disiplin siswa pada kegiatan ekstrakurikuler paskibra di SMK Texar Klari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pembina, pelatih dan siswa anggota ekstrakurikuler paskibra. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah masih banyak siswa yang sibuk dalam dunia bermain, kurangnya dukungan dari orangtua, keterbatasan waktu dengan orangtua terbatas, kurangnya kerja sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, serta adanya perbedaan pendapat antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dari berbagai hambatan kegiatan ekstrakurikuler paskibra, tentunya terbentuknya kedisiplinan dalam diri siswa. Rekomendasi penelitian kepada sekolah sebagai pembuat kebijakan di harapkan untuk mengembangkan kedisiplinan siswa bukan hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi kegiatan lain harus di terapkan. Kepada guru di harapkan guru Pembina maupun pelatih dapat terus mengembangkan dan menumbuhkan karakter disiplin siswa agar dapat meningkatkan karakter disiplin pada proses belajar peserta didik di dalam kelas, di kehidupan sehari-hari bahkan tertanam karakter disiplin tersebut hingga dimasa depan.
Peran guru membiasakan menyanyikan lagu nasional sebagai upaya pembentukan nasionalisme siswa Nyai Yati; Fitri Silvia Sofyan; Nadya Putri Saylendra
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i2.1338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru membiasakan menyanyikan lagu nasional sebagai pembentukan semangat nasionalisme siswa. Sejalan dengan tujuan peneliti tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif. Subyek penelitian sebanyak 10 siswa kelas VIII dan 1 guru PPKn. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan menggunakan Tringulasi. Hasil penelitian sebagai berikut (1) guru berperan dalam membiasakan menyanyikan lagu nasional sebagai pembentukan semangat nasionalisme siswa dengan melakukan cara konsisten dalam membiasakan menyanyikan lagu nasional (2) lagu nasional berperan dalam pembentukan semangat nasionalisme siswa dilihat dari adanya perasaan bertambah cinta pada tanah air siswa setelah menyanyikan lagu nasional (3) hambatan guru dalam membiasakan menyanyikan lagu nasional ada beberapa hambatan dimulai dari ketidak hafalkan siswa pada lirik dan nada lagu nasional dan kurang nya rasa khidmat siswa ketika menyanyikan lagu nasional membuat guru lebih kreatif lagu dalam membiasakan menyanyikan lagu nasional. Kesimpulanya guru berperan dalam membiasakan menyanyikan lagu nasional dilihat dari bertambahnya rasa cinta siswa pada tanah air setelah menyanyikan lagu nasional
Hasil belajar dengan pembelajaran berbasis board game dalam mata pelajaran PPKn untuk mengembangkan skill berpikir kritis siswa Nadya Putri Saylendra; Lusiana Rahmatiani; Agustinus Tampubolon
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2021): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v6i1.1345

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana hasil belajar dengan pembelajaran berbasis boardgame untuk mengembangkan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran PPKn. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hasil belajar dengan pembelajaraan berbasis boardgame untuk mengembangkan skill berpikir kritis siswa yaitu menunjukkan bahwa terjadinya perubahan sikap positif siswa, lebih kritis, mempunyai etos belajar yang baik, mampu mengeksplor pengetahuannya sendiri dan mampu bekerjasama dengan siswa yang lainnya.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMAN 7 BOGOR Nadya Putri Saylendra; Endang Danial
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 15 No. 1 Oktober 2015
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v15i1.9109

Abstract

This research is purposed to know how the implementation of scientific approach and authentic assessment in civics and citizenship in SMAN 7 Bogor. This research employed a descriptive methods from qualitative research.The results showed that teacher has understanding on the scientific approach and authentic assessment in the study of civic education. The planning of scientific approach and authentic assessment in civic education has been carried out thoroughly. The implementation of scientific approach and authentic assessment in study of civic and citizenship, the teacher has demonstrated the stages of scientific approach and processing score into value using the existing assessment format. The scientific approach and authentic assessment showed an objective results of student learning competencies; such as attitude, skills and knowledge.
Pembentukan Civic Disposition Peserta Didik Berbasis Kompetensi Abad 21 Lusiana Rahmatiani; Nadya Putri Saylendra
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 6 No 2 (2021): Volume 6, Nomor 2 - Desember 2021
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v6i2.6216

Abstract

Peradaban baru menyuguhkan kemajuan teknologi bisa membuat degradasi moral yang disebabkan pengaruh globalisasi dengan berkembangnya berbagai media sosial yang berdampak bagi peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pembentukan karakter dengan berbasis situasi di abad ke 21. Karakter tersebut sangat diperlukan untuk dapat menjawab tantangan kehidupan abad ke 21. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang berupaya menjelaskan dengan rinci permasalahan yang diteliti dengan mengkaji mengenai individu ataupun kelompok. Implementasi pembentukan karakter peserta didik berbasis kompetensi abad ke 21 dengan pola habituasi dilakukan oleh guru kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada masa pandemi dengan tujuan memunculkan kesadaran pentingnya karakter dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan. Tatanan pola kehidupan masyarakat mengalami pergeseran paradigma, menimbulkan banyak permasalahan yang harus dihadapi peserta didik. Tantangan abad ke 21 menuntut untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki karakter berbasis kompetensi abad ke 21 agar mampumenjawab, beradaptasi serta bergaul dengan segala dinamika yang disuguhkan oleh pengaruh globalisasi.