Wijaya, I Made Sukma
Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Diet Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas III Denpasar Utara Dewi, Triyana Puspa; Widyanata, Komang Agus Jerry; Wijaya, I Made Sukma; Serinadi, Desak Made
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 3 No 02 (2017)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.621 KB)

Abstract

Background: The diet of diabetes mellitus is a setting diet for the diabetes mellitus patients by keeping sugar intake to maintain blood sugar levels were normal at the range. The purpose of this research is to know the diet description of diabetes mellitus patients in Public Health Center III North Denpasar in March until May 2012. Methods: The number of samples taken are 31 respondents by using survey. The samples research selection using non probability sampling that is purposive sampling. Data analisys techniques in this research is descriptive analysis. Results:The result of this research are as much 20 respondents (64,52%) haven’t suitable description of diabetes mellitus diet and about 11 respondents (35,48%) are suitable. Conclusion: Most of respondents, they haven’t been able to apply suitable diabetes mellitus diet yet. The suggestion submitted by researcher for nurses in this research is to be increase the knowledge about the diet of diabetes mellitus.     ABSTRAK                                                                                           Latar belakang: Diet diabetes mellitus  adalah pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus dengan menjaga asupan gula tubuh agar dapat mempertahankan kadar gula darah berada pada kisaran normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diet pasien diabetes mellitus di Puskesmas III Denpasar Utara pada bulan Maret-Mei 2012. Metode: Jumlah sampel yang diambil yaitu sejumlah 31 responden dengan menggunakan pendekatan Survey. Pemilihan sampel penelitian menggunakan non probability sampling yaitu secara purposive sampling. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif . Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 20 responden (64,52%) memiliki gambaran diet diabetes mellitus yang tidak sesuai dan sebanyak 11 responden (35,48%) memiliki gambaran diet yang sesuai.  Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden belum mampu menerapkan diet diabetes mellitus yang sesuai.   Saran yang disampaikan peneliti dalam penelitian ini adalah agar perawat dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang diet pasien diabetes mellitus.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Tuberkolosis Tentang Pencegahan Penularan Tuberkolosis Bawantari, Luh Kadek Suteri; Putra, Kadek Agus Dwija; Wijaya, I Made Sukma; Srinadi, Desak Made
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 02 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.495 KB)

Abstract

Background: Tuberculosis is a major public health problem and Indonesia's future threat. The World Health Organization (WHO) states that Asia is one of the regions with the highest spread of TB in the world. And Indonesia is the third largest contributor in the world with 539,000 cases and 101,000 deaths per year. This study aims to describe the level of knowledge of tuberculosis patients about preventing tuberculosis transmission. Methods: This study uses descriptive analytical design with Cross Sectional approach. The sample in this study were patients who underwent tuberculosis examination and treatment at the Blahbatuh Health Center II in Gianyar Regency, amounting to 30 people, using the Nonprobability sampling sampling technique namely Total sampling. Data collection was carried out by interview using questionnaire guidelines which included prevention of tuberculosis transmission. The data obtained then carried out descriptive statistical analysis using the SPSS program. Results: Based on the analysis of the characteristics of respondents obtained that of the 30 respondents studied, as many as 12 people (40%) respondents aged 41-50 years, 15 people (50%) respondents attended education up to high school (SMA), and as many as 11 people (37%) respondents work in the private sector. Descriptive analysis on the level of knowledge about prevention of tuberculosis transmission found that, as many as 16 people (54%) had a good level of knowledge, 10 people (33%) respondents had sufficient level of knowledge, and 4 people (13%) had less knowledge. Conclusion: Most respondents (54%) had a good level of knowledge, 33% had sufficient level of knowledge and only 13% of respondents had insufficient knowledge about preventing tuberculosis transmission. It is expected that the related parties will be more aggressive in promoting tuberculosis, especially for sufferers and their family members.   ABSTRAK Latar belakang: Penyakit tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dan ancaman masa depan Indonesia. World Health Organization (WHO), menyatakan Asia termasuk kawasan dengan penyebaran TBC tertinggi di dunia. Dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar ke-3 di dunia dengan 539.000 kasus dan 101.000 kematian pertahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien tuberkulosis tentang pencegahan penularan tuberculosis. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani pemeriksaan dan pengobatan  TBC di Puskesmas II Blahbatuh Kabupaten Gianyar yang berjumlah 30 orang, dengan menggunakan teknik sampling Nonprobability sampling yaitu Total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan pedoman kuesioner yang meliputi tentang pencegahan penularan tuberkulosis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis statistic deskriptif menggunakan program spss. Hasil: Berdasarkan analisis pada karakteristik responden diperoleh bahwa dari 30 responden yang diteliti, sebanyak 12 orang (40%) responden berumur 41-50 tahun, 15 orang (50%) responden mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA), dan sebanyak 11 orang (37%) responden bekerja di bidang swasta. Analisis deskriptif pada tingkat pengetahuan tentang pencegahan penularan tuberculosis diperoleh bahwa, sebanyak 16 orang (54%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 10 orang (33%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 4 orang (13%)  memiliki pengetahuan kurang. Simpulan: Sebagian besar responden (54%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 33% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan hanya 13% responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan penularan tuberkulosis. Diharapkan pihak terkait lebih gencar dalam mempromosikan tentang penyakit tuberculosis khususnya pada penderita dan anggota keluarganya.
Gambaran asuhan Keperawatan Gawat darurat Pada Pasien Infark Miokard akut Dengan Nyeri Akut di Ruang Emergency Cardio RSUP. Sanglah Denpasar Artawan, I Kadek; Wijaya, I Made Sukma; Arini, L.A; Sunirda, I.N
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.497 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Acute Myocardial Infarction (AMI) is one of the cardiovascular emergency diseases. Sign and symptoms of IMA that accompany patients coming to the Emergency departement are complaints of chest pain. Chest pain is a response that occurs due to ischemia in the myocardium. Untrained chest pain more than 20 minutes will result in irreversible heart damage. The purpose of this case study is to describe emergency nursing care in IMA patients with acute pain Method: The method used in this paper is a descriptive method with a case study approach that describes the condition of two patients suffering from IMA with acute pain. The tools used to retrieve data are IMA observation checklists and interview sheets. The data obtained were analyzed by narrating the data obtained and comparing the existing theory. Results: The IMA patient assessment focused on secondary assessment of SAMPLE. Chest pain data were obtained through the PQRST approach so that the main nursing problem was acute pain. Emergency measures performed by oxygen delivery as nonpharmacological therapy and administration of anti-ischaemic therapy and fibrinolysis as pharmacological therapy. Evaluation performed for 1 hour, the results obtained are reduced pain from the weight scale to moderate. Conclusions: As emergency nurses should pay attention to IMA assessment on secondary assessment and collaborate with medical personnel to reduce pain with pharmacological and nonpharmacological therapies.    ABSTRAK Latar belakang: Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kegawatdaruratan kardiovaskuler. Tanda gejala IMA yang menyertai pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat adalah keluhan nyeri dada. Nyeri dada merupakan respon yang terjadi akibat iskemia pada miokard. Nyeri dada yang tidak tertangani lebih dari 20 menit akan mengakibatkan kerusakan jantung yang bersifat irreversible. Tujuan dari studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien IMA dengan nyeri akut. Metode: Metode yang digunakan pada karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang menggambarkan kondisi dua pasien yang menderita IMA dengan nyeri akut. Alat yang digunakan untuk mengambil data adalah checklist observasi IMA dan lembar wawancara. Data yang didapatkan dianalisis dengan menarasikan data yang diperoleh dan membandingkan pada teori yang sudah ada. Hasil: Pengkajian pasien IMA difokuskan pada pengkajian sekunder SAMPLE yaitu data nyeri dada. Data nyeri dada diperoleh melalui pendekatan PQRST sehingga masalah keperawatan utama adalah nyeri akut. Tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan dengan pemberian oksigen sebagai terapi nonfarmakologi serta pemberian anti-ischaemic therapy dan fibrinolysis sebagai terapi farmakologi. Evaluasi dilakukan selama 1 jam, hasil didapatkan yaitu nyeri berkurang dari skala berat menjadi sedang. Simpulan: Sebagai perawat kegawatdaruratan harus memperhatikan pengkajian IMA pada pengkajian sekunder yaitu SAMPLE dan melakukan kolaborasi dengan tenaga medis untuk mengurangi nyeri dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi.