Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemberian Konseling tentang penyakit Acute Nasopharyngitis (common cold) di Klinik Goa Ria, Makassar Indrayani, Ferna
Indonesian Journal of Community Dedication Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.659 KB) | DOI: 10.35892/community.v1i2.182

Abstract

Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu Pemberian Konseling tentang penyakit Acute Nasopharyngitis (Common cold) di Klinik Goa Ria, Makassar. Pemberian konseling merupakan salah satu program yang dirancang untuk diterapkan untuk meningkatkan kesehatan,pengetahun dan kualitas hidup masyarakat.. Secara umum tujuan kegiatan ini yaitu mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap. Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan adalah metode pemberian edukasi,komunikasi dan informasi tentang terapi Acute Nasopharyngitis (common cold). Hasil dari kegiatan PKM diharapkan pasien yang mengidap penyakit Acute Nasopharyngitis (common cold) menjaga kesehatan.
Pemberian Konseling tentang penyakit Acute Nasopharyngitis (common cold) di Klinik Goa Ria, Makassar Ferna Indrayani
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu Pemberian Konseling tentang penyakit Acute Nasopharyngitis (Common cold) di Klinik Goa Ria, Makassar. Pemberian konseling merupakan salah satu program yang dirancang untuk diterapkan untuk meningkatkan kesehatan,pengetahun dan kualitas hidup masyarakat.. Secara umum tujuan kegiatan ini yaitu mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap. Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan adalah metode pemberian edukasi,komunikasi dan informasi tentang terapi Acute Nasopharyngitis (common cold). Hasil dari kegiatan PKM diharapkan pasien yang mengidap penyakit Acute Nasopharyngitis (common cold) menjaga kesehatan.
Efektivitas ekstrak etanol bayam merah (amaranthus tricolor l.) Terhadap glukosa darah Tikus putih ( rattus novergicus) jantan Yang dipapar dengan asap rokok suryanita suryanita; Ferna Indrayani; Muhammad Asri
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i1.13507

Abstract

Research has been carried out on the effect of giving ethanol extract of red spinach (Amaranthus tricolor L.) on blood glucose of male white rats (Rattus novergicus) exposed to cigarette smoke for an interval of 15 days with the administration of ethanolic extract of red spinach. This study aims to determine the effect of ethanol extract on blood glucose levels of male white rats which were divided into 4 groups. Group I as a positive control that was not given any treatment, group II was given ethanolic extract of red spinach 200 mg/kg BW, group III was given ethanolic extract of red spinach 400 mg/kg BW, and group IV as a negative control was only given cigarette smoke exposure without any treatment. extract administration. From the research that has been done, the results of the decrease in blood glucose in group I is 63,3 mg/dl, group II is 98 mg/dl, group III is 116 mg/dl, and group IV is 155 mg/dl. Based on the results obtained, it can be concluded that the decrease in blood glucose caused The most effective is red spinach ethanol extract with a concentration of 200 mg/kg BW, which is 98 mg/dl.
In-vitro Anti-tuberculosis Activity and Phytochemical Screening of Lantana (Lantana camara L.) Flower Ferna Indrayani; Reski Yalatri Wirastuty
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9108

Abstract

This study aimed to determine the quality of raw materials, screen the phytochemicals, and evaluate the anti-tuberculosis activity of Lantana (Lantana camara L.) flower extract. The method used was direct observation in the laboratory. Lantana flower were processed into crude drugs and then extracted using 70% ethanol solvent. The extract obtained was evaluated for phytochemical screening and anti-tuberculosis activity assay. The in-vitro anti-tuberculosis activity assay was carried out using the Lowenstein-Jensen method. The results showed that the ethanolic extract of the Lantana flower was thick, dark brown with an aromatic odour and tasteless. The ethanolic extract of the Lantana flower showed a specific gravity of 1.0028 g/ml, the ethanol-soluble extractable of 1.15%, water-soluble extractable of 1.187%, the loss on drying of 8.21%, and total ash content of 9.40%. It contained chemical compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and glycosides. The in-vitro results showed that extract at concentrations of 25, 50, and 100 µg/ml showed no colonies on the media from the 1st to the 6th week. Hence can be reported as susceptible. It can be concluded that the ethanol extract of the Lantana flower contains chemical compounds that potentially as anti-tuberculosis.
The Formulation and Stability Test of The Balm Emprit Ginger (Zingiber officinale var. amarum) Essential Oil Ferna Indrayani; Nurul Hikma
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 2, No 3 (2022): September-Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v2i3.15863

Abstract

Emprit ginger (Zingiber officinale var. amarum) is a rhizome plant that is much of the time tracked down in the locale. Tanasitolo, Kab. Wajo. Its utilization is most generally utilized as a cooking zest, defeating joint inflammation, muscle torment, treating colds, treating hacks, as a characteristic cell reinforcement and warming the body. The compound parts contained in emprit ginger (Zingiber officinale var. amarum) are zingiberene, shagaol, sap, and gingerol which are adequate as cancer prevention agents and mitigating or then again reflexology. This study aims to decided how to of ginger emprit (Zingiber officinale var. amarum) as a salve form of a natural balm. This type of research is a direct observation in the laboratory using the distillation method to obtain the essential oil in ginger emprit (Zingiber officinale var. amarum) was then made in the form of a balm with different concentrations of essential oils, namely F1 (0 g), F2 (1.5 g), and F3 (2 g) using accelerated stability testing on the balm preparation, stored for 6 days with 3 cycles (40C and 400C) the observations included organoleptic tests (shape, smell, and colour), homogeneity test, pH test, spreadability test, adhesion test, and specific gravity.. This study indicate that a stable balm preparation that meets the standard requirements based on SNI with accelerated stability testing is formula F3 with a concentration of 2 grams of ginger essential oil. Emprit ginger (Zingiber officinale var. amarum) can be formed in a balm preparation.
SUMBER ALTERNATIF BAHAN BAKU OBAT THYPOID DARI HERBA DAUN MENGKUDU ( Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella sp Ferna Indrayani; Muthmainnah B; Reski Yalatri Wirastuty
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L) adalah tanaman yang sejak lama digunakan masyarakat sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan. Salah satu bagian dan tumbuhan mengkudu(Morinda citrifolia L) dapat digunakan sebagai obat adalah daun. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui apakah daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif sebagai bakterisida terhadap Salmonella sp.. Penelitian ini merupakan orservasi langsung pada laboratorium dengan tahapan meliputi . Ekstraksi senyawa aktif daun mengkudu , uji aktivitas antibakteri, identifikasi ekstrak daun mengkudu, kemudian analisa data. Adapun hasil dari penelitin ini yaitu menujukkan bahwa ekstrak etanol daun mengudu (Morinda citrifolia L) mengandung flavonoid dengan nilai Rf 0,89, alkaloid dengan nilai Rf 0,30, saponin dengan nilai Rf 0,78, dan tannin dengan nilai Rf 0,60sedangan metode spektrofotometri UV-Vis dengan konsentrasi 20ppm dengan nilai absorben 0,149,konsentrasi 40ppm dengan nilai absorben 0,214, konsentrasi 60ppm dengan nilai absorben 0,306, konsentrasi 80ppm dengan nilai absorben 0,395 dan konsentrasi 100ppm dengan nilai absorben 0,480. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa herba daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif bakterisida yaitu flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin.
ANALISIS BIAYA TERAPI PENYAKIT STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE DESEMBER 2010 – DESEMBER 2011 Ferna Indrayani
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke non hemoragik adalah tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Penyakit stroke non hemoragik membutuhkan perawatan dan penyembuhan dalam jangka panjang dimana perawatan dan pengobatan untuk stroke non hemoragik memerlukan biaya yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan stroke non hemoragik, rata-rata biaya total pengobatan, mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya serta untuk mengetahui kesesuaian biaya riil pasien jamkesmas dengan pembiayaan kesehatan berdasarkan INA CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan rancangan penelitian cross-sectional menurut perspektif rumah sakit. Metode pengambilan data dilakukan secara retrospektif yang di ambil dari bagian rekam medik meliputi karakteristik dan diagnosa penyakit, bagian instalasi farmasi meliputi data pengobatan dan perawatan, dan bagian keuangan meliputi data biaya pengobatan di RSUD Pandan Arang Boyolali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji deskriptif untuk demografi pasien, uji korelasi untuk dua variabel yang berhubungan, dan uji one sample t-test untuk menyimpulkan adanya perbedaan yang bermakna pada rata-rata biaya pengobatan dengan kesesuain INA CBGs dengan menggunakan program SPSS statistik 17.0. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya total pengobatan pasien rawat inap stroke non hemoragik berdasarkan jenis pembiayaan yaitu untuk pasien Umum sebesar Rp 2.500.802,- pasien Askes sebesar Rp 3.278.433,- dan pasien Jamkesmas Rp 1.411.961.-. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya penyakit stroke non hemoragik yaitu penyakit penyerta dan lama rawat inap. Besarnya biaya riil pengobatan stroke non hemoragik pasien jamkesmas di RSUD Pandan Arang Boyolali lebih kecil dibandingkan dengan besarnya pembiayaan kesehatan berdasarkan INA CBGs. Kata kunci: Analisis biaya, Stroke Non Hemoragik, INA CBGs, RSUD Pandan Arang Boyolali.
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT HIPERGLIKEMIA PADA MASYARAKAT Suryanita; Ferna Indrayani
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v1i1.1422

Abstract

Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari kegunaan tanaman yang memiliki efek farmakologi yang memiliki hubungan dengan pengobatan. Tumbuhan obat dapat diartikan sebagai tanaman ataupun tumbuhan yang secara ilmiah memiliki kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengurangi rasa sakit, mencegah ataupun menyembuhkan penyakit, dan untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Dari sekian banyaknya tanaman yang digunakan sebagai obat, salah satu fungsinya adalah sebagai pengobatan Hiperlikemia atau diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengobatan tradisional penyakit Hiperglikemia pada masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional bersifat deskriptif dan analitik dan teknik pengambilan sampel yakni menggunakan puposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dan hanya sebanyak 42 responden yang menggunakan tanaman sebagai pengobatan Hiperglikemia atau Diabetes Mellitus. Berdasarkan observasi lapangan dengan membagikan kuesioner di ketahui bahwa koleksi tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan Hiperglikemia adalah daun kelor, daun sambiloto, mengkudu, bawang merah dan lidah buaya. Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun, buah, dan pelepah dengan cara pengolahan tanaman obat oleh masyarakat setempat yaitu dengan cara direbus, diparut, ditumbuk dan dikonsumsi dua kali sehari tiap pagi dan sore hari.