Agung, A. A. Gede
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN BUKU PINTAR ELEKTRONIK (BPE) BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN IPA SEMESTER GENAP Yusmiari, Ni Nengah; Agung, A. A. Gede; Suwatra, Ignatius I Wayan
Jurnal Edutech Undiksha Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.777 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v5i1.20625

Abstract

Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, minimnya sumber belajar, dan kurangnya jam pelajaran IPA di SMPN 1 Semarapura. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun Buku Pintar Elektronik (BPE) Berbasis Pendekatan Ilmiah, (2) mendeskipsikan validitas pengembangan Buku Pintar Elektronik (BPE) Berbasis Pendekatan Ilmiah, (3) untuk menguji efektivitas Buku Pintar Elektronik (BPE) Berbasis Pendekatan Ilmiah yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes tertulis. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, laporan pencatatan dokumen, angket/kuesioner, dan tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan teknik analisis statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini adalah (1) rancang bangun pengembangan Buku Pintar Elektronik (BPE) Berbasis Pendekatan Ilmiah mengacu pada model ADDIE (2) kualitas hasil pengembangan produk diperoleh (a) ahli isi mata pelajaran berada pada kategori sangat baik dengan persentase 92%, (b) ahli desain pembelajaran pada kategori sangat baik dengan persentase 92%, (c) ahli media Buku Pintar Elektronik (BPE) pada kategori sangat baik dengan persentase 90%, (d) uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan pada kategori sangat baik dengan persentase 91,3%, 91,83%, dan 91,59%. (3) Hasil uji efektivitas Buku Pintar Elektronik (BPE) yaitu diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db 70 yaitu 11,94 > 2,00. bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII G sebelum dan sesudah menggunakan Buku Pintar Elektronik (BPE) Berbasis Pendekatan Ilmiah.Kata-kata kunci: ADDIE, bpe, pengembangan,pendekatan ilmiah
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERPENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Hastari, Gusti Ayu Wina; Agung, A. A. Gede; Sudarma, I Komang
Jurnal Edutech Undiksha Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.781 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v7i1.20006

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas VIII A di SMP Negeri 2 Tabanan. Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui proses pengembangan E-Modul berpendekatan kontekstual (2)mengetahui validitas dari E-Modul berpendekatan kontekstual (3)mengetahui efektifitas E-Modul yang dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Hannafin and Peck. .Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor pretest, posttest dan kualitatif berupa saran, masukan dan kritik perbaikan media.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, pencatatan dokumen, kuesioner dan tes.Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) pengembangan e-modul dengan model Hannafin and Peck meliputi tiga tahapan yaitu penilaian kebutuhan, desain, pengembangan dan implementasi. (2) e-modul berpendekatan kontekstual yang dikembangkan valid dengan: (a) hasil review ahli isi mata pelajaran menunjukkan e-modul berpredikat sangat baik (94,20%), (b) hasil review ahli e-modul menunjukkan produk berpredikat sangat baik (98%), (c) hasil review ahli desain pembelajaran menunjukkan e-modul berpredikat baik (88,80%), (d) hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan menunjukkan e-modul berpredikat sangat baik (91,79%), (91,11%) dan (90,19%). (3) e-modul yang dikembangkan efektif meningkatkan hasil belajar IPS. Ini berarti bahwa e-modul terbukti efektif secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar IPS.Kata-kata kunci: E-Modul, Kontekstual, Hannafin & Peck, pengembangan
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 3 BANJAR JAWA KECAMATAN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Riana, I Gede Arnawa; Agung, A. A. Gede; Parmiti, Desak Putu
Jurnal Edutech Undiksha Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.844 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v4i1.20208

Abstract

Permasalahan yang dihadapi guru dalam mengembangkan RPP adalah belum dilengkapi KI-1 dan KI-2 pada indikator dan guru belum merevisi beberapa RPP sesuai Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pendapat guru mengenai RPP untuk implementasi kurikulum 2013, (2) mendeskripsikan kesesuaian isi RPP yang dikembangkan guru dengan implementasi kurikulum 2013, (3) mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan RPP untuk implementasi kurikulum 2013, dan (4) untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan dalam mengembangkan RPP untuk implementasi kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas rendah yang berjumlah 3 orang. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu kuesioner, observasi dan wawancara. Data yang sudah terkumpul diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pendapat guru mengenai RPP berada pada kategori sedang (75,9), (2) kesesuaian isi RPP yang dikembangkan guru dengan implementasi kurikulum 2013 berada pada kategori sedang (76,2), (3) kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan RPP yaitu guru mengalami kesulitan dalam merancang langkah pembelajaran pada kegiatan inti karena terlalu banyak dituntun untuk mengamati, dan (4) permasalahan guru dalam mengembangkan RPP dapat diatasi dengan cara mengisi diri dengan menambah wawasan melalui kegiatan workshop terkait implementasi kurikulum 2013, tanggap terhadap informasi dan sering berbagi informasi terkait kurikulum 2013 dengan guru lainya maupun dengan kepala sekolah. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kualitas RPP yang dikembangkan guru untuk implementasi kurikulum 2013 berada pada kategori sedang.Kata Kunci: RPP, kurikulum 2013
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP Saputra, Gede Arya Adi; Agung, A. A. Gede; Suwatra, Ignatius I Wayan
Jurnal Edutech Undiksha Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.512 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v5i1.20632

Abstract

Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, minimnya sumber belajar dalam pelajaran IPS di SMPN 3 Singaraja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) mendeskripsikan validitas hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3) mengetahui efektivitas multimedia pembelajaran interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan tes. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu pedoman wawancara, angket/kuesioner, dan tes objektif. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan teknik analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini adalah (1) rancang bangun pengembangan multimedia interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif mengacu pada model pengembangan ADDIE (2) kualitas hasil pengembangan produk diperoleh (a) ahli isi mata pelajaran berada pada kategori sangat baik dengan persentase 98%, (b) ahli desain pembelajaran pada kategori baik dengan persentase 85,32%, (c) ahli media pembelajaran pada kategori sangat baik dengan persentase 93,65%, (d) uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan pada kategori sangat baik dengan persentase 91,64%, 96,21%, dan 97,83%. (3) Hasil uji efektivitas multimedia pembelajaran interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif yaitu diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db 58 yaitu 12,5 > 2,00. Bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII L sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif sebagai suplemen pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.Kata-kata kunci: ADDIE, kooperatif, multimedia, pengembangan, STAD
PENGARUH METODE STORYTELLING BERBANTUAN KOMIK TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA NDONESIA SISWA KELAS V Prabawardani, Ketut; Agung, A. A. Gede; Parmiti, Desak Putu
Jurnal Edutech Undiksha Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.087 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v6i2.20281

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya keterampilan berbicara Bahasa Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya media dan metode pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pelajaran Bahasa Indonesia dengan rata-rata masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 64,47, sedangkan KKM yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran pelajaran Bahasa Indonesia adalah 65. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Storytelling berbantuan komik terhadap keterampilan berbicara Bahasa Indonesia antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling berbantuan komik dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan metode Storytelling berbantuan komik pada siswa kelas V Gugus XI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018 Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan nonequivalent posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 70 orang siswa kelas V Gugus XI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik observasi langsung partisipan yang dibantu dengan rubrik penilaian keterampilan berbicara Bahasa Indonesia. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Storytelling berbantuan komik terhadap keterampilan berbicara Bahasa Indonesia antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling berbantuan komik dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan metode Storytelling berbantuan komik dengan thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Nilai thitung = 49,514, sedangkan nilai ttabel = 2,042.Kata kunci : keterampilan berbicara bahasa Indonesia, storytelling
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 4 KAMPUNG BARU rizky, Miftahul; Agung, A. A. Gede; Sudarma, I Komang
Jurnal Edutech Undiksha Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.739 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v6i2.20299

Abstract

Permasalahan yang terjadi di kelas V SD Negeri 4 Kampung Baru adalah kurangnya bahan ajar yang berbasis Inkuiri dalam pembelajaran, bahan ajar yang digunakan hanyalah buku pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun LKS berbasis inkuiri, (2) mendeskripsikan kualitas pengembangan LKS berbasis inkuiri, (3) mengetahui efektivitas penggunaan LKS berbasis inkuiri. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Metode pegumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes objektif tipe pilihan ganda. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial (uji-t). Subjek penelitian ini adalah 47 siswa kelas V SD Negeri 4 Kampung Baru Tahun Pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian (1) Rancang bangun LKS berbasis inkuiri meliputi lima tahapan yaitu: tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. (2) LKS berbasis inkuiri valid dengan: (a) hasil review ahli isi mata pelajaran menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (100%), (b) hasil review ahli media menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (92%), (c) hasil review ahli desain pembelajaran menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (95%), (d) hasil uji perorangan menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (98,73%), hasil uji kelompok kecil menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (98,39%), hasil uji lapangan menunjukkan LKS berpredikat sangat baik (93,17%). (3) Penggunaan LKS berbasis inkuiri efektif digunakan dalam pembelajaran IPA, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri.Kata kunci: ADDIE, LKS, inkuiri, pengembangan
PENGEMBANGAN ELEKTRONIK MODUL BERBASIS PROYEK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Artiniasih, Ni Ketut Suci; Agung, A. A. Gede; Sudatha, I Gde Wawan
Jurnal Edutech Undiksha Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.46 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v7i1.20008

Abstract

Permasalahan yang terjadi di kelas VIII B di SMP Negeri 4 Negara adalah kurangnya bahan ajar yang dapat membelajarkan siswa secara mandiri. Bahan ajar yang digunakan hanyalah buku cetak yang isinya didominasi oleh sajian teks saja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pengembangan E-Modul berbasis Proyek, (2) mengetahui validitas E-Modul berbasis Proyek, (3) mengetahui efektivitas E-Modul berbasis Proyek. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dan model pengembangan adalah model Hannafin and Peck. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan analisis statistic inferensial (uji-t). Hasil penelitian (1) Rancang bangun E-Modul IPA berbasis Proyek dengan model Hannafin and Peck meliputi tiga tahapan: (a) tahap analisis, (b) tahap perancangan, (c) tahap pengembangan dan implementasi. (2) E-Modul IPA berbasis Proyek valid dengan: (a) hasil review ahli isi mata pelajaran menunjukkan E-Modul IPA berbasis Proyek berpredikat sangat baik (100%), (b) hasil review ahli EModul menunjukkan produk berpredikat baik (86,95%), (c) hasil review ahli desain pembelajaran menunjukkan E-Modul IPA berbasis Proyek berpredikat sangat baik (97,50%), (d) hasil uji perorangan menunjukkan E-Modul berpredikat sangat baik (95,13%), hasil uji kelompok kecil menunjukkan E-Modul berpredikat sangat baik (94,40%). Hasil uji lapangan menunjukkan produk berpredikat sangat baik (96,13%). (3) E-Modul IPA berbasis Proyek yang dikembangkan efektif meningkatkan hasil belajar IPA (t hitung = 24,49 > t tabel = 2,000 pada taraf signifikansi 5%).Kata kunci: E-Modul, berbasis Proyek, Hannafin and Peck, Pengembangan, Skala Konveksi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING BERFASILITAS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS KELAS IV DI SD JAMBE AGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 putra, Kadek Agoes Edo Kharisma; Agung, A. A. Gede; Pudjawan, Ketut
Jurnal Edutech Undiksha Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.027 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v6i2.20321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran pada mata pelajaran Permasalahan yang ditemukan di kelas IV sehingga rendahnya kualitas pembalajaran Bahasa Inggris, (1) Minimnya sumber belajar (2) Proses pembelajaran masih konvensional. (3) Pemanfaatan fasilitas yang belum optimal. (4) Minimnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran terhadap motivasi dan hasil belajar, (2) pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran terhadap motivasi belajar, (3) pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest non Equivalent Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Jambe Agung Batubulan tahun pelajaran 2017/2018. Sampel dari penelitian menggunakan Teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan metode non tes dan tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tesyang telah diuji tingkat validitas, reliablitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dan Manova. Dari hasil analisis didapatkan nilai F motivasi belajar sebesar 40,07 dengan signifikan 0,00 (p<0,05), Nilai F hasil belajar sebesar 54,507 dengan signifikan 0,00 (p<0,05) Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar. (2) model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar. (3) model pembelajaran quantum learning berfasilitas multimedia pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar .Kata Kunci: Quantum Learning, Motivasi , Hasil Belajar
PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING TIPE STATIONROTATION MODEL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X MULTIMEDIA Alfafa, Muhammad Fais; Agung, A. A. Gede; Tegeh, I Made
Jurnal Edutech Undiksha Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.128 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v6i2.20296

Abstract

Penelitian Pengembangan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses pengembangan blended learning tipe station-rotation model, (2) mengetahui validitas blended learning tipe station-rotation model, (3) mengetahui efektivitas penggunaan blended learning tipe station-rotation model pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X Multimedia di SMK Negeri 1 Sukasada. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ASSURE. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pencatatan dokumen, lembar kuesioner, dan tes hasil belajar. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, dan statistik inferensial uji-t. Hasil dari penelitian ini adalah (1) proses pengembangan blended learning tipe station-rotation model dengan model ASSURE. (2) Blended learning yang dikembangkan valid dengan (a) hasil uji ahli isi yaitu 83,70% berada pada kualifikasi baik, (b) hasil uji ahli desain pembelajaran yaitu 92,00% berada pada kualifikasi sangat baik, (c) hasil uji ahli media pembelajaran yaitu 96,66% berada pada kualifikasi sangat baik, (d) hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan pada kualifikasi sangat baik (91,92%), sangat baik (92,62%) dan baik (88,77%). (3) Pada uji efektivitas pengembangan menunjukkan bahwa blended learning efektif meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia (thitung = 8,19 > ttabel = 1,67 pada taraf signifikan 5%). Hal ini berarti, blended learning terbukti efektif secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Dengan demikian blended learning yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.Kata kunci : blended learning, station-rotation model.