Suraji, Cahyo
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA UNIT SPINNING Lukitasari, Septiani; Suraji, Cahyo; Sumini, Sri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 3 No 2 (2013): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.889 KB) | DOI: 10.32583/pskm.3.2.2013.65-78

Abstract

  ABSTRAK Pendahuluan: Kelelahan kerja merupakan menurunnya proses efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatan/ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang dilakukan. Dilihat dari hasil studi pendahuluan dimana 10 pekerja mengalami kelelahan sedang dan 2 pekerja mengalami kelelahan ringan, artinya bahwa tingkat kelelahan di unit spinning termasuk tinggi karena 80% pekerjanya mengalami kelelahan. Metode: Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional, guna melihat hubungan antara variabel kelelahan kerja yang diambil dengan Reaction Timer Simple For Android sedangkan variabel status gizi yang menggunakan timbangan dan mikrotoise, umur, status perkawinan, jenis kelamin, shift kerja, masa kerja yang diambil menggunakan kuesioner dan kebisingan yang diambil menggunakan Sound Level Meter. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling dengan jumlah responden 74 orang dari populasi sebanyak 304 orang. Uji statistik menggunakan uji fisher exact. Hasil: frekuensi kelelahan kerja pada pekerja unit spinning cukup tinggi yaitu 90,5%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui ada hubungan antara kelelahan kerja dengan umur(0,017), status perkawinan(0,004), shift kerja(0,005), masa kerja(0,002) dan kebisingan(0,0001). Tidak ada hubungan antara kelelahan kerja dengan jenis kelamin(0,410) dan status gizi(0,397).Diskusi: Pekerja disarankan untuk melakukan peregangan otot seperti menggerakkan kepala, tangan, dan kaki disela-sela pekerjaan ataupun saat istirahat, dengan tujuan supaya tubuh tidak terlalu lama dalam keadaan statis yang dapat mengakibatkan tenaga kerja menjadi cepat lelah.   Kata kunci: Kelelahan kerja, Faktor Kelelahan, Pekerja Unit Spinning   ABSTRACT Introduction: Worker fatigue is downgrade indicator of effcient process, workability, and power slender of physical endurance in work-routinity. By preliminary studies, 10 labors got medium fatigue and 2 labors got light fatigue. That was mean in spinning unit have maximum fatigue, showed 80% by worker fatigue. Methods: This study was an analytical survey by the research design used cross sectional approach, in order to see the relationship between the variables of job burnout taken by Reaction Timer Simple For Android while variable nutritional status using scales and mikrotoise, age, marital status, sex, shift work, working lives are taken using a questionnaire and noise are taken using a Sound Level Meter. Techniques used in sampling is random sampling by the number of respondents 74 people out of a population of 304 people. Statistical testing used fisher exact. Results: Based on researchment, frequency of worker fatigue in spinning unit has maximum enough in point 90.5%. based on bivariant analyze, known that connection between worker fatigue And age(0,017), marriage(0,004), work shifting(0,005), work length(0,002) and noise(0,0001). There was no relevance of worker fatigue with gender (0,410) and nutrient status (0,397). Discussion: The employee was suggested to warming up like as move-head, arm, and leg in break-time, has aimed for the body not in static potition, cause woody effect, also can make fatigue more faster than before.   Keywords: Work fatigue, fatigue factor, spinning unit worker.  
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL Ulum, Ahmad Khaerul; Suraji, Cahyo; Musyarofah, Siti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.802 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.44-54

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Bengkel las informal adalah satu dari sekian banyak bengkel yang dimiliki oleh pihak swasta dalam menjalankan usaha las. Salah satu kegiatan utama di bengkel las informal adalah proses pengelasan. Penggunaan APD yang tepat dapat mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan secara signifikan. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja pengelasan Informal. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisa uji Chi-Square. Populasinya adalah seluruh pekerja las  Kecamatan Kota Kendal sebanyak 117 pekerja dengan teknik Purposive Random Sampling sehingga didapatkan sejumlah 50 responden dengan menggunakan 4 buah kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan buruk 54% ( 27 responden), sikap positif dan negatif masing-masing 50% (25 responden), tingkat pendidikan menengah 62% (31 responden), usia ? 27 tahun 60% (30 responden), praktik penggunaan APD tidak lengkap 80% (40 responden). Ada hubungan antara pengetahuan (p valuue = 0,016 PR = 6,667) dan sikap (p valuue = 0,005 PR = 13,500). Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (p valuue = 0,560 PR = 1,556) dan usia (p valuue = 0,470 PR = 0,580) dengan praktik penggunaan APD pada pekerja pengelasan Informal. Diskusi: Perlu adanya program edukasi bagi pekerja las informal untuk dapat meningkatkan kesadaran operator dalam menggunakan APD saat melakukan proses penngelasan demi mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.   Kata kunci: Pengelasan, APD.   ABSTRACT Introduction: Informal welding workshop is one of the many workshops owned by private parties in running a welding business. One of the main activities in the informal welding workshop is the welding process. Proper use of Personal Protective Equipment (PPE) can significantly reduce accident rates. Methods: The purpose of this study was to determine factors related to the practice of using Personal Protective Equipment (APD) in Informal welding workers. This research is an explanatory research with cross sectional approach using Chi-Square test analysis. The population is all workers welding District Kendal as many as 117 workers with Purposive Random Sampling technique to obtain a number of 50 respondents using 4 pieces of questionnaires. Results: The results showed poor knowledge of 54% (27 respondents), positive and negative attitudes of 50% (25 respondents), secondary education level 62% (31 respondents), age ? 27 years 60% (30 respondents), practice use of incomplete PPE 80% (40 respondents). There is a relationship between knowledge (p valuue = 0,016 PR = 6,667) and attitude (p valuue = 0,005 PR = 13,500). There is no correlation between education level (p value = 0.560 PR = 1,556) and age (p valuue = 0,470 PR = 0,580) with practice of using APD on Informal welding worker. Discussion: There needs to be an educational program for informal welding workers to increase awareness of operators in using PPE when doing pengngelasan process in order to prevent accidents and occupational diseases. Keywords: Welding, PPE.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIV/AIDS Ariyanti, Endang Zaeni; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.133 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.55-62

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Tingginya kejadian HIV/AIDS pada ibu rumah tangga kebanyakan ditularkan oleh suaminya, serta kurangnya pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Sebagian besar penduduk di RW VIII bermata pencaharian sebagai buruh dan perantau di luar kota. Metode: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS.Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah 140 dengan jumlah sampel 49 ibu rumah tangga. Hasil: Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan 61,2% responden berpengetahuan cukup, dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan 91,8% responden berpengetahuan baik. Perbedaan pengetahuan yang terlihat pada hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dan menunjukkan nilai p value sebesar 0,0001 (< 0,05) dengan nilai Z=6,040 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga sebesar 6,040 sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS. Diskusi: Perlu adanya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan aktif mencari informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan.   Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Ibu Rumah Tangga, HIV/AIDS.   ABSTRACT Introduction: The high incidence of HIV / AIDS in housewives is mostly transmitted by her husband, as well as the lack of knowledge of housewives about HIV / AIDS. Most of the residents in RW VIII are living as workers and migrants outside the city. Methods: The purpose of this research is to know the effect of health education on the knowledge level of housewife about HIV / AIDS. The research method used is pre-experimental research design with Pretest-Posttest One-Group design. Population in this research is 140 with 49 samples housewife. Results: Before health education 61.2% of respondents are knowledgeable enough, and after doing health education 91.8% of respondents are knowledgeable. Differences in knowledge seen in the results of research indicate an increase in knowledge of housewives after the health education. Test statistics using Wilcoxon Signed Rank Test and show the value of p value of 0.0001 (<0.05) with a value of Z = 6.040 means there is a difference the level of knowledge of housewives at 6,040 before and after health education about HIV / AIDS.Discussion: The need for active participation of the community in health education activities and actively seek information related to health problems. Keywords: Health Education, Knowledge, Housewife, HIV / AIDS.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Utami, Rizky Tri; Suraji, Cahyo; Musyarofah, Siti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 2 (2015): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.102 KB) | DOI: 10.32583/pskm.5.2.2015.67-70

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Cakupan pemberian ASI eksklusif cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berbagai penelitian di Indonesia melaporkan prosentase ASI eksklusif 6 bulan masih di bawah 20%. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut perlu peran serta ibu. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan, tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitiannya menggunakan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan tt uji chi square. Hasil: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Brangsong 02 Kendal p = 0, 029 (p > 0,05). Ada hubungan antara sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Brangsong 02 Kendal p = 0,022 (p > 0,05). Diskusi: Puskesmas Brangsong 02 Kendal diharapkan Memberikan penyuluhan selama 2 bulan sekali tentang pemberian ASI eksklusif kepada ibu-ibu. Kata kunci: Pekerjaan, pengetahuan, sikap, ASI eksklusif   ABSTRACT Introduction: The coverage of exclusive breastfeeding gifts compared from year to year. Various studies in Indonesia reported the percentage of exclusive breastfeeding 6 months is still below 20%. Attempts to overcome the problem need to be mother's role. Methods: This study aims to determine the relationship between work, attitude and attitude of the mother with exclusive breastfeeding behavior. This research uses analytic observational method using cross sectional. Research subjects using simple random sampling technique. Data were analyzed with tt chi square. Results: There was a relationship between maternal knowledge level and exclusive breastfeeding behavior in the working area of ??Puskesmas Brangsong 02 Kendal p = 0,029 (p> 0,05). There is correlation between mother attitude with exclusive ASI behavior in working area of ??Puskesmas Brangsong 02 Kendal p = 0,022 (p> 0,05). Discussion: Puskesmas Brangsong 02 Kendal is expected to provide information for 2 months once about exclusive breastfeeding to mothers.  Keywords: Occupation, knowledge, attitude, exclusive ASI  
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN APD MASKER PADA PETANI PADI SAAT MELAKUKAN PENYEMPROTAN PESTISIDA Vitasari, Elma; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 8 No 1 (2018): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.657 KB) | DOI: 10.32583/pskm.8.1.2018.43-48

Abstract

ABSTRAK Petani merupakan pekerja informal yang belum mendapat binaan dalam pencegahan kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan saat penyemprotan pestisida. Dalam mencegah dampak tersebut petani harus memakai APD masker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik pemakaian APD masker pada petani padi saat melakukan penyemprotan pestisida. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 392 dan sampel 154 petani dengan sampel purposive sampel. Alat penelitian menggunakan kuesioner untuk pengetahuan dan sikap yang telah diuji validitas dan reabilitas,cheklist untuk praktik pemakaian APD masker. Analisis data menggunakan uji Chi squre, hasilnya adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemakaian APD masker(nilai p value 0,0000)dengan berpengetahuan baik sebesar 42,9% dan ada hubungan antara sikap dengan praktik pemakaian APD masker(nilai p value 0,0000)dengan sikap baik 37%dan yang memakai APD masker 35,7%. Petani disarankan agar memakai APD masker saat melakukan penyemprotan pestisida guna mencegah terjadinya  gangguan kesehatan.   Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik Pemakaian APD masker   THE RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH THE PRACTICE OF WEARES MASKS APD AT FARMERS DURING SPRAYING PESTICIDES   ABSTRACT Farmers are informal jobs that have no guidance in preventing the occurrence of occupation accidents and health problem when spraying pesticides. Prevent these impacts farmers should wear a mask APD. From the results of the predecessor study of famers who do not wear masks APD as many 7 people. The purpose of this study to determine the relation between knowledge and attitude with the practice of weares masks APD at farmers during spraying pesticides. This type of research is analytical survey using the approach method cross sectional population in this study as many 392 farmer sample, 154 farmer sampling tecnique purposive sample. This research tool questionnaires for knowledge and attitudes that have been tested for validity and reliability, chacklist for the pravtice of applying mask APD on farmers. The results of this study were obtained using chi square test and in obtaining results there is a relationship between knowledge with the practice of using mask APD on the farmer that is (p value 0,0000) and there is a relationship between attitude with the practice of using mask APD on the farmer (p value 0,0000) for farmer are advised to wear APD mask when spraying pasticides to prevent the occurrence of health problem.   Keywords: Knowledge, Attitude, Usage APD mask
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PEMBERI PAKAN AYAM PULLET 2 Sumarsana, Sigit; Mushidah, Mushidah; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 1 (2019): Januari
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.941 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.1.2019.51-55

Abstract

Kesehatan kerja merupakan aplikasi kesehatan masyarakat didalams uatu tempat (perusahaan, pabrik, kantor dan sebagainya). Kelelahan akibat kerja sering kali diartikan sebagai proses menurunnya effisiensi dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh. Seperti halnya pada tenaga kerja bagian pemberi pakan ayam pullet 2 di PT Rehobat Limbangan sebagian besar yang mengalami kelelahan ditandai dengan merasa haus, merasa kantuk, dan menurunnya stamina. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keleleahan kerja pada tenaga kerja bagian pemberian pakan ayam pullet 2 di PT Rehobat Limbangan. Jenis penelitian ini observasikuantitaif dengan menggunakanmetode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 44 rsponden dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Alat ukur berupa observasi beban kerja dan kuesioner kelelahan kerja analisa data menggunakan uji kendall?s tau_b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja yang mempunyai beban kerja sangat berat sebanyak 14 responden (31,8%), mayoritas pekerja yang mempunyai kelelahan kerja berat sebanyak 23 responden (52,3%). Ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian pemberi pakan ayam pullet 2 di PT Rehobat Limbangan di tunjukkan dengan uji kendall?s tau_b dengan p value = 0.000. Diharapkan tenaga kerja mampu menggunakan waktu istirahat dengan baik agar menghindari kelelahan fisik.   Kata Kunci : Benan kerja, kelelahan kerja, tenaga kerja   RELATIONSHIP BETWEEN WORK LOADS AND LOSS OF WORK ON LABOR PARTS OF PULLET CHICKEN FEEDERS 2   ABSTRACT Occupational health is a public health application in a place (company, factory, office and so on). Occupational fatigue is often interpreted as a process of decreased efficiency and reduced physical strength or endurance. As with the workforce of pullet 2 chicken feeder in PT Rehobat Limbangan, the majority of those who experience fatigue are characterized by feeling thirsty, feeling sleepy, and decreasing stamina. The purpose of this study was to determine the relationship between workload and workload on pullet 2 chicken feed labor in PT Rehobat Limbangan. This type of research is observational observation using the cross sectional method. The population in this study amounted to 44 respondents with sampling techniques namely total sampling. Measuring instruments in the form of workload observations and data analysis work fatigue questionnaires using the kendall's tau_b test. The results showed that the majority of workers who had very heavy workloads were 14 respondents (31.8%), the majority of workers who had heavy work fatigue were 23 respondents (52.3%). There is a relationship between workload and work fatigue on the workforce of pullet 2 chicken feeder part in PT Rehobat Limbangan indicated by kendall's tau_b test with p value = 0.000. It is expected that the workforce is able to use rest periods well so as to avoid physical fatigue.  Keywords: Right of work, work fatigue, labor
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK PELAJAR DENGAN KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK Susanti, Yulia; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 3 (2019): Juli
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.125 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.207-212

Abstract

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup. Jumlah perokok di seluruh dunia kini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya berada di negara berkembang. Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok.Tujuan penelitan ini adalah mengetahui hubungan antara perilaku merokok pelajar dengan kebijakan kawasan tanpa rokok. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Populasi seluruh pelajar  yang  sekolah di SMP PGRI 07 Gemuh sebanyak  348siswa. Tehnik pengambilan sampel ini adalah  total sampling. Hasil penelitian ini sebagian besar responden berumur 14 tahun (32,2%) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (58%), sebagian besar berperilaku merokok baik (55,2%), sebagian kecil yang tidak mendukung kawasan tanpa asap rokok (23,7%). Ada hubungan antara perilaku merokok dengan kebijakan kawasan tanpa asap rokok dengan ? value 0,005 (? < 0,05).   Kata kunci: perilaku merokok, kebijakan kawasan tanpa rokok   THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT SMOKING BEHAVIOR AND NON-SMOKING AREA POLICY   ABSTRACT Cigarettes are one of the tobacco products intended to be burned, smoked and / or inhaled. . The number of smokers around the world now reaches 1.2 billion people and 800 million of them are in developing countries. Indonesia is the third country with the largest number of smokers in the world after China and India. The increase in cigarette consumption has an impact on the increasing burden of smoking-related illnesses and the increase in the number of deaths from cigarettes. This research is to determine the relationship between student smoking behavior and non-smoking area policy. This study uses a cross-sectional approach. The population of all students who study at the PGRI 07 Middle School is 348 students. This sampling technique is total sampling. The results of this study most of the respondents were 14 years old (32.2%) and most were male (58%), most of them behaved well (55.2%), a small proportion did not support smokeless areas cigarettes (23.6%). There is a relationship between smoking behavior and non-smoking area policy with ? value 0.005 (? <0.05).   Keywords: smoking behavior, no-smoking area policy
PENGGUNAAN PESTISIDA BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI KULIT PADA PETANI PADI Miana, Vilar Mawa; Suraji, Cahyo
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.487 KB)

Abstract

Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan petani. Akibat penggunaan pestisida tidak sesuai anjuran yaitu iritasi kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan pestisida dengan iritasi kulit petani padi  di Desa Dempelrejo Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi petani berjumlah 465 sampel penelitian sebanyak 76 responden dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan alat ukur kuesioner dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan karakterisitk responden berdasarkan umur ?50 tahun), berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA, lama menggunakan pestisida ? 30 tahun. Perilaku penggunaan pestisida kurang baik. Sebagian responden pernah mengalami iritasi kulit, keluhan terbanyak yang dirasakan yaitu gatal dan panas, dan sebagian besar terjadi di punggung. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan pestisida dengan iritasi kulit pada petani padi dengan ? value 0,003. Kata kunci : pestisida, iritasi kulit USE OF PESTICIDES IS RELATED TO SKIN IRRITATION ON RICE FARMERS ABSTRACT The use of non-recommended pesticides can have an impact on health for farmers. The behavior of pesticides that are not recommended are skin irritation. The purpose of this study was to determine the relationship between the use of pesticides with skin irritation of rice farmers in Dempelrejo Village, Ngampel District, Kendal Regency. This study used a quantitative type with cross sectional method. The population of famers in Dempelrejo village, Ngampel District, Kendal Regency is 465. The research sample used was 76. Data collection techniques used questionnaire measuring tools with interview and observation methods. The results showed that the characteristics of respondents based on age were mostly respondents aged ?50 years, male sex, high school educated. Some respondents had experienced skin irritation, the most complaints felt by respondents were itching and heat, and most occurred on the back. There is a significant relationship between the use of pesticides with skin irritation on rice farmers with a value of 0.003.  Keywords: pesticides, skin irritation