Puspitasari, Elsye Giovanny
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Desa Sukodono adalah salah satu wilayah di Kabupaten Demak yang endemik filariasis (angka rata-rata 1,39%). Penemuan kasus baru dan mikrofilaria pada tubuh penderita kronis meningkatkan potensi terjadinya penularan dan infeksi mikrofilaria pada nyamuk. Pe Hestiningsih, Retno; Puspitasari, Elsye Giovanny; Martini, Martini; Mawarni, Atik; Purwantisari, Susiana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 2 (2019): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.123 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.2.2019.165-174

Abstract

Desa Sukodono adalah salah satu wilayah di Kabupaten Demak yang endemik filariasis (angka rata-rata 1,39%). Penemuan kasus baru dan mikrofilaria pada tubuh penderita kronis meningkatkan potensi terjadinya penularan dan infeksi mikrofilaria pada nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi Culex sp sebagai vektor filariasis. Penelitian ini adalah survei deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel pada 155 rumah tangga. Nyamuk dikumpulkan menggunakan metode pengumpulan pendaratan dan pengumpulan istirahat pada pukul 6 sore - 6 pagi. Pengamatan lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan (tempat berkembang biak dan tempat peristirahatan) Culex sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies Culex ditangkap di desa Sukodono termasuk Cx. quinquefasciatus (58,5%), Cx. vishnui (35,8%), Cx. tritaeniorhychus (4,2%). Tingkat infeksi 0%. Sedangkan dari parsial Cx quinquefasciatus 12%, Cx. vishnui 13%, dan Cx. tritaeniorhychus 36%. Rata-rata suhu dan kelembaban 33.190C dan 67,93%. Ada tempat berkembang biak dan tempat istirahat berupa semak (69,7%), rawa (83,2%), beras (100%), genangan air (53,3%) dan ternak (unggas (93,5%); kambing (11%)) yang mendukung kepadatan nyamuk. Kepadatan tertinggi dari larva ditemukan di parit (1,4 larva). Proses penularan filariasis di Desa Sukodono masih terjadi, sehingga perlu kewaspadaan dan peningkatan upaya pencegahan filariasis. Bagi masyarakat, kebutuhan untuk meningkatkan upaya pengendalian vektor dan perbaikan lingkungan.   Kata kunci: Filariasis, Culex, Angka Infeksi, Parousitas   POPULATION OF CULEX SP AS VECTORS OF FILARIASIS   ABSTRACT Sukodono village is one of area in Demak district witch was endemic of filariasis (mf rate 1,39%). The discovery of new cases and microfilaria on chronic sufferers? body raises the potential occurrence of transmission and infection microfilaria on mosquitoes. This research aims to know population of Culex sp as vectors of filariasis. This study was an descriptive survey by cross sectional design. The sample was on 155 households. Mosquito was collected using a method of landing collection and resting collection at 6 pm - 6 am. Environmental observations performed to identify environmental conditions (breeding places and resting places) of Culex sp. The results showed that the species of Culex were caught in Sukodono village including Cx. quinquefasciatus (58,5%), Cx. vishnui (35,8%), Cx. tritaeniorhychus (4,2%). Infection rate 0%. While of paroucity of Cx quinquefasciatus 12%, Cx. vishnui 13%, and Cx. tritaeniorhychus 36%. The average of temperature and humidity 33,190C and 67,93%. There are breeding places and resting places in the form of shrubs (69.7%), swamp (83.2%), rice (100%), puddle (53.3%) and livestock (poultry (93.5%); goat (11%)) that support mosquito density.  The highest density of larvae found in ditch (1,4 larvas). The process of transmission of filariasis in Sukodono village was still happened, so that it takes vigilance and improvement of filariasis prevention efforts.  For the community, the need to enhance the efforts of vector control and environmental improvement.   Keywords: Filariasis, Culex, Infection Rate, Paroucity