Resna, Riksa Wibawa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Resep dan Kesesuaian Resep Dengan Formularium Yang Berdampak Pada Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Farmasi Shorayasari, Susi; Resna, Riksa Wibawa; Saputra, Rangga Wira
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 1 (2017): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu pelayanan resep dan kesesuaian penulisan resep dengan formularium merupakan indikator standar pelayanan minimal (SPM) rumah sakit bidang farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata-rata waktu pelayanan resep dan mengetahui persentasi penulisan resep sesuai dengan formularium lalu membandingkan dengan SPM bidang farmasi yang seharusnya dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian SPM bidang farmasi di rumah sakit Medika BSD. Metodologi Penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan jumlah sampel sebanyak 323 resep yang ditentukan secara accidental sampling. Hasil Penelitian rata-rata waktu tunggu untuk resep obat jadi yaitu selama 25 menit, dan untuk resep obat racikan yaitu 38 menit. Persentase penulisan resep yang tidak sesuai dengan formulariumrumah sakit Medika BSD yaitu sebesar 1%. Ada sebanyak 25 % dari jumlah sampel pelayanan resep obat jadi dan ada 1% pelayanan resep obat racikan yang belum sesuai dengan SPM.
Efektivitas Rendam Air Hangat Pada Kaki Menggunakan Aromaterapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Susi, Ela; Resna, Riksa Wibawa; Ela, Mariana
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi rendam air hangat pada kaki merupakan salah satu. terapi non farmakologi yang berpotensi memperbaiki kualitas tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur pada lansia di Panti Wherda Bina Bhakti Desa Babakan Serpong Tangerang Selatan Tahun 2015 sebelum dan sesudah terapi rendam air hangat pada kaki menggunakan aromaterapi lavender. Desain Penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen dengan rancangan pre-post design with control group design, dengan tehnik simple random sampling didapatkan 44 responden yang sesuai kriteria inklusi dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisa hasil penelitian menggunakan Uji Wilcoxon Match Pair Test. Hasil Penelitian pada kelompok perlakuan menunjukan hasil sig (0,000) < (0,05) sehingga Ho ditolak sedangkan pada kelompok kontrol menunjukan hasil sig (0,294) > (0,05) Ho gagal ditolak. Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kualitas tidur lansia pada kelompok perlakuan rendam air hangat pada kaki sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada peningkatan kualitas tidur. Institusi panti dapat mengaplikasikan terapi rendam air hangat pada kaki dalam manajemen keperawatan.
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN KEGIATAN MERONCE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (4-6 TAHUN) DI PAUD RAMA-RAMA DAN PAUD AL-IKHLAS TAHUN 2018 Feny Kusumadewi; Nida Nurkholisoh; Riksa Wibawa Resna
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 2 No. 3 (2019): Jurnal STIKes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Pada anak usia prasekolah perkembangan motorik halus merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi tumbuh kembang pada tahap berikutnya. Melatih kemampuan motorik halus dapat dilakukan dengan memberikan berbagai stimulasi, salah satu stimulasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak adalah kegiatan meronce. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan meronce terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah (4-6tahun) di PAUD Rama- Rama dan PAUD Al-Ikhlas tahun 2018. Metode penelitian Menggunakan rancangan Quasi Experimental dengan pendekatan pretest and postset with control group dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang terbagi 2 kelompok. Kelompok intervensi 20 resonden dan kelompok kontrol 20 responden. Dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan alat ukur DDST (Denver Development Screening Test). Uji Statistik menggunakan Uji Wlcoxon Sign Rank Test dan Uji Mann-Whitney test. Hasil penelitian. Uji statistik Mann-Whitney test menunjukkan nilai p value adalah 0.02 dimana nilai signifikan p < 0.05 Kesimpulan. Bahwa terdapat perbedaan antara kelompok intervensi yang diberikan kegiatan meronce dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah (4-6 tahun) di PAUD Rama-Rama dan PAUD Al-Ikhlas tahun2018.
Development of Detection Instrument Models for Mobility Impairment in The Older Adults Based on A Mobile Health Nursing Application in A Public Health Center Riksa Wibawa Resna; Lutfan Lazuardi; Sri Werdati; Wasilah Rochmah
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.537 KB) | DOI: 10.20473/jn.v14i3.16970

Abstract

Introduction: Mobility impairment is a problem in the older adults who have decreased in mobility as it may affect their daily activity. The development of a detection model to identify the problem of mobility impairment in older adults has become a solution that can increase the health care for older adults. This study aimed to develop a health detection instrument models using a mobile health nursing application to detect mobility impairment in older adults.Methods: This study used action research through a purposive sampling method involving three nurses and twenty-seven cadres to perform the detection process of mobility impairment focused on one hundred and seventy-five older adults in three public health centers in two provinces using an m-health application.Results: Based on direct observation and questionnaires addressed to the user of the m-health nursing application, 80% stated that the information contained in the mobile health nursing application was appropriate. In terms of speed, only 43.33% stated that the application worked fast, but overall, 66.67% of users stated that they were delighted with the application-based of the instrument model and that they were helped in detecting the mobility disorders that occurred in the older adults.Conclusion: These applications can be developed into a model that can help nurses, older adults and their family to detect other older adult problems in addition to mobility problems like cognitive function etc.