Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN IRAT BAMBU UNTUK PEMBUATAN JERUJI SANGKAR BURUNG DAN TUSUK SATE Winarno, Joko; Rusdiyantoro, Rusdiyantoro
WAKTU Vol 14 No 1 (2016): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v14i1.104

Abstract

Pembuatan  jeruji sangkar burung secara manual sangat tidak efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama dan presisi yang rendah serta keseragaman ukuran tidak akurat. Metode yang digunakan saat penelitian adalah quality function development dimana metode tersebut digunakan untuk menentukan desain serta spesifikasi mesin yang sesuai dengan keinginan atau permintaan konsumen guna mendapatkan hasil yang sesuai keinginan konsumen. Teknik analisa penelitian ini menggunakan independent sampel t-test comperative dengan menggunakan aplikasi SPSS pada komputer. Metode independen sample t-test adalah metode atau prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu grup, artinya ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berpasangan. Berdasarkan hasil uji independent sampel t-test comperative bahwa ad perubahan yang menonjol pada waktu penyerutan antara penyerutan secara manual dengan menggunakan mesin penyerut otomatis. Probabilitas (sig) 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, atau rata-rata hasil waktu dalam penyerutan bambu secara manual dengan secara otomatis berbeda signifikan. Artinya hasil waktu penyerutan secara manual lebih lama dibandingkan dengan waktu menggunakan otomatis. Dalam pengujian penyerutan bambu dengan panjang 60 cm secara manual  rata-rata waktu terhitung 344.1 detik sedangkan menggunakan mesin irat bambu rata-rata waktu terhitung 233.3 detik. Mesin irat bambu ini perlu di kembangkan lagi sesuai denganperkembangan di era modern ini.
ANCANGAN PEMBUATAN MESIN PENGAYAK PASIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA OPERATOR Perdana, Ary; Rusdiyantoro, Rusdiyantoro
WAKTU Vol 11 No 2 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v11i2.877

Abstract

Dalam proses pembuatan rumah atau gedung sudah tentu membutuhkan material ataubahan bangunan. Salah satu material yang digunakan dalam proses pembuatan tersebut adalahpasir. Pasir merupakan material yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industry perumahan ataubangunan. Pasir ini dicampur dengan semen untuk proses pembuatan cor tiang maupun dindingtembok. Pasir yang dimaksud disini adalah pasir yang siap dipakai, pasir yang diambil langsungmasirh tercampur dengan kerikil dan bebatuan. Dalam hal ini penelitian ini difokuskan padapengayakan pasir dari pengayakan konvensional ke pengayakan dengan menggunakan mesin.rancangan pembuatan mesin pengayak pasir untuk meningkatkan produktifitas kerja operator.Seberapa besar penggunaan mesin ini untuk meningkatkan produktifitas kerja operator mesinpengayak pasir. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa produktifitas kerja opertaor mesinpenyayak pasir mengalami peningkatan dibandingkan dengan menggunakan cara konvensional.Adapun uji ini lakukan dengan menggunakan penghitungan waktu tahap pertama pasir 10 kgwaktu yang dibutuhkan 8 menit: 4 menit dengan opertor 2:1 orang dari analisa tersebutbahawa terdapat peningkatan produktifitas denga nilai penghematan ½ dibandingkan denganpengayakan konvensioanal dan ini dapat mengurangi biaya tenaga kerja kerena menggunakan 1opertor.
Quality Function Deployment Implementation Based on Kano Model An Application on Mobile Vendor Product Development Rusdiyantoro, Rusdiyantoro; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 9 No 1 (2011): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v9i1.906

Abstract

The severe competition in the market has driven enterprises to produce a wider variety of products to meet consumers’ needs, a strategic business system allows more effective communication among different groups at dispersed locations to share ideas and access information needed for developing new productsand executing innovative processes. The mainfunction of mobile vendor product development is to develop an attractive system which ensures customer satisfaction. Therefore, one of the important topics of the system developments is to take customer requirements into consideration.Quality function deployment (QFD) has beenwidely used for numerous years; it is one ofthe structured methodologies that are usedto translate customer needs into specific qualitydevelopment. However, in the traditional QFD approach, each element’s interdependence and customer requirements are usually not systematically treated. Additionally, the Kanomodel can effectively classify customer demandattributes, but to make Kano model moreobjective in the course of weighing.
ANALISA BAHAN ISOLASI PIPA SALURAN UAP PANAS PADA BOILER UNTUK MEMINIMALISASI HEAT LOSS Muntolib, Muntolib; Rusdiyantoro, Rusdiyantoro
WAKTU Vol 12 No 2 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i2.911

Abstract

Uap panas merupakan sumber utama dalam mengolah produksi, aliran pipa uap panas selaludipengaruhi udara bebas, karena itu harus dilakukan pemilihan bahan isolasi jenis mineral wool,calcium silicate dan ceramic fiber blanket dengan membuat model simulasi untuk menentukanbahan yang paling tepat dalam mengurangi kehilangan panas. Analisa dilakukan denganmenghitung jumlah kehilangan panas tanpa menggunakan bahan isolasi dan menggunakanisolasi dengan ketebalan bervariabel. Proses analisa dilakukan pada suhu 150 ºC dengan hasilisolasi mineral wool tebal 25 mm sebesar 5.714 watt, tebal 50 mm sebesar 3.489 watt dan tebal75 mm sebesar 2.633 watt. Sedangkan hasil isolasi calsium silicate tebal 25 mm sebesar 7.774watt, tebal 50 mm sebesar 4.913 watt dan tebal 75 mm sebesar 3.756 watt. Sedangkan hasilisolasi ceramic fiber blanket tebal 25 mm sebesar 6.756 watt, tebal 50 mm sebesar 4.197 watt dantebal 75 mm sebesar 3.188 watt. Bahan isolasi mineral wool memiliki hasil terbaik dibandingkancalcium silicate dan ceramic fiber blanket. Kesimpulan pemilihan bahan isolasi dipengaruhi nilaitermal konduktivitas dan tebal bahan.
TREATMENT KOAGULAN, FILTRASI, FERROLITE, MANGANESE GREENSAND, DAN RESIN PADA AIR BAKU DALAM PENURUNAN TDS, KEKERUHAN, KESADAHAN, KHLORIDA, MANGAN, DAN E KOLI Purwoto, Setyo; Rusdiyantoro, Rusdiyantoro; Sembodo, Budi Prijo
WAKTU Vol 16 No 2 (2018): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v16i2.1656

Abstract

Parameter air bersih di indonesia diatur menurut peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990. Penelitian ini mengkaji kemampuan penurunan parameter parameter Total Disolved Solid (TDS), kekeruhan, kesadahan total (total hardness), khlorida, Mangan, dan Total Coliform (e koli) dengan menggunakan perlakuan koagulan, filtrasi, ferrolite, manganese greensand, dan resin pada air. Metode yang digunakan adalah : proses pengolahan bahan baku air diawali dengan pembubuhan Sucolite SP 211 sebagai Coagulant Aid pada tanki koagulan, kemudian treatment filtrasi menggunakan sedimen poly propilena (SPP) pada housing filter. Selanjutnya berturut turut treatment ; Ferrolite dan Manganese Greensand pada housing filter, resin anion pada tabung FRP, dan resin kation pada tabung FRP. Kesimpulan : Treatment koagulan, filtrasi, ferrolite, manganese greensand, dan resin pada air baku dapat menurunkan ; Total Disolved Solid (TDS) 1.360 mg / L, kekeruhan sebesar 6,3 skala Turbidity NTU, kesadahan total (total hardness) 265,634 mg / L CaCO3, khlorida 292,878 mg / L Cl -, Mangan 1,235 mg/L Mn, dan Total Coliform (e koli) 3.140 MPN/100mL
DESIGN OF WOODWOOD MACHINERY USING ROUTER: DESIGN OF WOODWOOD MACHINERY USING ROUTER Rusdiyantoro, Rusdiyantoro
Tibuana Vol 1 No 1 (2018): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.1.1.1584.6-14

Abstract

The art of carving or engraving ornament is the image with certain parts, usually concave, convex or flat, patterned and has a motive. Sculpture can be formed pictures on wood, acrylic, or other materials. In making this product a design researcher perform analysis or potential problems that occur with experiments in doing a good carving designs are done by hand or automatically The definition is a prototype assessment products through on eor more dimensions of concern. In the process of making utensils or equipment requires some work benchesare wont to do in the workshop in general. After the finished product made testing will be conducted experiments in order to know the performance of the products. Testing is carried out using a sample design engraving. The concept of design and manufacture of the products is a bigpart of engineering Activities. This activity starts with he obtained perceptions about human needs, which are then followed by the concept, then designing, developing and refining the product, ending with the manufacture of the product
Peluang Usaha Dari Permasalahan Industri Jasa Pariwisata di Kota Surabaya Nurcahyanie, Yunia Dwie`; Rusdiyantoro, Rusdiyantoro; Prihono, Prihono
WAHANA Vol 60 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v60i1.1124

Abstract

Permasalahan industri pariwisata di Surabaya ternyata sangat kompleks dan saling berkaitan. Dari penelitian yang dilaksanakan tahun 2011-2012 yaitu pemetaan pendidikan dan dunia kerja, dengan metode stratified purposive random sampling terhadap 30 perusahaan besar, menengah dan kecil yang bergerak di bidang industri jasa pariwisata terdiri dari industri perhotelan, restoran, spa dan agen perjalanan terdapat benang merah bahwasanya masing-masing sub sektor saling terkait untuk mampu bertahan di sektor usaha jasa pariwisata ini. Kaitannya lagi adalah kinerja dari Departemen Pemerintahan seperti Departemen Pariwisata, Departemen Pemuda dan Olahraga, Departemen Tenaga Kerja dan beberapa departemen lain terkait dengan pendidikan dan ketrampilan sertifikasi dari pekerja yang bergerak di industri ini seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kesimpulan dari peluang usaha dari industri jasa pariwisata penelitian ini ternyata, proporsi dari sub sektor ini didominasi oleh lulusan SMA dan SMK, dan banyak posisi yang seharusnya diisi oleh S1 atau minimal D3 pun diisi oleh SMA atau SMK. Jumlah tenaga yang disertifikasi masih kurang dari 30%, hal ini jauh dari harapan tahun 2015 Indonesia harus usai mensertifikasi seluruh SDM di bidang perhotelan, restoran dan jasa wisata melalui BNSP, jika tidak terkena imbas dari aturan keanggotaan MRA Asean tentang kualifikasi standar SDM bidang pariwisata dan perhotelan.