Shorayasari, Susi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Resep dan Kesesuaian Resep Dengan Formularium Yang Berdampak Pada Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Farmasi Shorayasari, Susi; Resna, Riksa Wibawa; Saputra, Rangga Wira
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 1 (2017): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu pelayanan resep dan kesesuaian penulisan resep dengan formularium merupakan indikator standar pelayanan minimal (SPM) rumah sakit bidang farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata-rata waktu pelayanan resep dan mengetahui persentasi penulisan resep sesuai dengan formularium lalu membandingkan dengan SPM bidang farmasi yang seharusnya dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian SPM bidang farmasi di rumah sakit Medika BSD. Metodologi Penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan jumlah sampel sebanyak 323 resep yang ditentukan secara accidental sampling. Hasil Penelitian rata-rata waktu tunggu untuk resep obat jadi yaitu selama 25 menit, dan untuk resep obat racikan yaitu 38 menit. Persentase penulisan resep yang tidak sesuai dengan formulariumrumah sakit Medika BSD yaitu sebesar 1%. Ada sebanyak 25 % dari jumlah sampel pelayanan resep obat jadi dan ada 1% pelayanan resep obat racikan yang belum sesuai dengan SPM.
Determinan Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Asliani, Elsa; Shorayasari, Susi
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia di Provinsi Banten preeklampsia masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu yaitu 35,6% pada tahun 2013. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pre-eklampsia di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya adalah Ibu hamil yang terdiagnosa preeklampsia di RSU Kabupaten Tangerang yaitu 327 orang dan teknik pengambilan sampelnya adalah teknik random sampling yaitu 180 orang dengan cara dikocok. Hasil Penelitian: Dari 180 responden ibu hamil, berat 116 orang mengalami preeklamsia berat (64,4%) dan preeklampsia ringan 64 orang (35,6%) berdasarkan umur 20-35 tahun 64,4%, pekerjaan 85,6% tidak bekerja, pendidikan 60,6% berpendidikan tinggi, gravida 67,8% pada multigravida, kehamilan kembar 95,6% hamil tunggal, obesitas 72,8% tidak obesitas, riwayat hipertensi 12,8% dan riwayat DM 6%. Terdapat hubungan antara pendidikan, gravida, kehamilan kembar, obesitas dan riwayat hipertensi/preeklampsia dengan kejadian preeklampsia di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2016. Setiap tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat mengantisipasi kejadian preeklampsia dengan pengawasan ketat pada antenatal care dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan antenatal care.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Patient Safety pada Perawat di Unit Rawat Inap RSU Tangerang Selatan Shorayasari, Susi; Nurrika, Dieta; Bahri, Syamsul
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patient safety adalah pasien bebas dari harm (cedera) yang termasuk didalamnya adalah penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian, dan lain-lain yang seharusnya tidak terjadi atau cedera yang potensial, terkait dengan pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan teknik pegambilan sampel secara sistem random sampling sebanyak 48 responden menggunakan instrumen berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji statistik menggunakan uji chi Square dengan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 perawat yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 31 perawat (64,6%), sedangkan perawat yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 17 responden (35,4%). Berdasarkan uji statistik didapatkankan bahwa variabel yang berhubungan dengan pengetahuan perawat terhadap patient safety adalah variabel pengalaman (p=0,024), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel umur (p=0,320), pendidikan (p=0,522), dan informasi (p=0,283). Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas perawat telah memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap patient safety namun sebaiknya pihak rumah sakit harus lebih meningkatkan lagi pengetahuan perawat terutama yang masih memiliki pengetahuan yang rendah mengingat begitu pentingnya patient safety.
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ANALYSIS DAN DETERMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMATIAN MATERNAL DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016-2017 Zuhron, Susi Shorayasari; Latief, kamaluddin; Ryzkiana, Clara Novani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.552 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i4.4

Abstract

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah melalui program surveilens yang diimplementasikan dalam program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Hasil pengelolaah data PWS KIA disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi, grafik, dan peta. Dirumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sendiri dalam pelaporan kematian maternal belum adanya penyajian dalam bentuk peta yang digunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan wilayah kematian maternal dengan menggunakan geographic information system analisis dan determinan yang berpengaruh di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan secara retrospektif dan mempelajari distribusi kasus kematian ibu dengan menggunakan SIG. Populasi penelitian adalah seluruh kasus kematian maternal di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Sampel berjumlah 53 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dan univariat. Analisis univariat menggunakan Frekuensi. Hasil: distribusi kematian maternal di RSU Kabupaten mengalami penurunan dari Tahun 2016-2017. Tahun 2016: kematian obstetri langsung PEB (46,4%), Usia 20-35 (67,9%), pendidikan SD (42,9%), pekerjaan IRT (64,3%), Gravida >3 (21,4%), Paritas 1-3 (42,9%), Tidak memilki riwayat abortus (28,6%), Cara masuk melalui rujukan (75%), Jenis pembiayaan BPJS (53,6%), Wilayah perkotaan (72,7%). Tahun 2017: kematian obstetric langsung PEB (40%), Usia 20-35 (28%), Pendidikan SD (40%), Pekerjaan IRT (60%), Gravida > 3(28%), Paritas 1-3 (60%), Ada riwayat abortus (20%), Cara masuk melalui rujukan (76%), Jenis pembiayaan BPJS (72%), Wilayah perkotaan (78,6%). Kasus kematian ibu di Kabupaten Tangerang memiliki pola menyebar, sebanyak 1-2 kematain setiap desa/kecamatan, 75% berasal dari perkotaan. Ibu yang berasal dari luar Kabupaten Tangerang tahun 2016 (21,4%) dan 2017 (44%). Kesimpulan: Kasus kematian ibu memiliki pola menyebar. Kasus paling banyak masuk melalui rujukan, sebagian besar berdomisili diwilayah perkotaan. Geographic Information System Analysis And Determinants Of Maternal Mortality In Tangerang Public Hospital Abstract Background: one of the efforts to reduce maternal and infant mortality is through a surveillance program implemented by the local mother and child health monitoring program (PWS KIA). Results of data processing PWS KIA presented in the form of narration, tabulation, graphics, and maps. At the Tangerang District Public Hospital, in the reporting of maternal deaths, there is no presentation in the form of maps used to describe events based on geographic representation. This study aims to determine the mapping of maternal mortality areas by using geographic information system analysis and influential determinants in Tangerang district public hospital in 2016-2017. Research Methods: This type of research is an analytical study, using quantitative methods and retrospective approach and studying the distribution of maternal mortality cases using GIS. The study population is all cases of maternal deaths in Tangerang District General Hospital in 2016-2017. The sample was 53 cases. Data analysis using spatial and univariate analysis. Univariate analysis using frequency. Results: maternal mortality distribution in Tangerang District General Hospital decreased from 2016-2017. The year 2016: the direct obstetric death of PEB (46.4%). Age of 20-35 (67.9%), elementary education (42.9%), IRT work (64.3%), Gravida> 3 (21.4%), Parity 1-3 (42.9%), No history of abortion (28.6%), How to enter by referral (75%), Type of financing BPJS (53.6%), Urban area (72.7%). The year 2017: the direct obstetric death of PEB (40%). Age 20-35 (28%), elementary education (40%), IRT (60%), Gravida> 3 (28%), Parity 1-3 (60%), Abortion history (20%), through referral (76%), Type of financing BPJS (72%), Urban area (78.6%). Maternal mortality cases in the District have spread patterns, as many as 1-2 deaths as village / . 75% comes from urban areas. Mothers coming from outside Tangerang District in 2016 (21.4%) and 2017 (44%). Conclusion: The case of maternal death has a diffuse pattern. Most cases enter through referrals, most of them domiciled in urban areas. Keywords: Special Analysis; Maternal Mortality; Referral; Geographic Information System
Penegakan Cause of Deaths Neonatal Menggunakan InterVA-4 Versi 4.04 di Bandingkan dengan Diagnosa Cause of Deaths ICD-10 di Kecamatan Ciputat Periode Tahun 2016-2017 shorayasari, susi; Latief, Kamaluddin; Wahyuni, Wahyuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.357 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.30

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Data penyebab kematian adalah sumber penting perencanaan kebijakan kesehatan, tetapi ketersediaan dan kualitas data kurang di banyak bagian dunia, verbal autopsy dapat dijadikan suatu alternatif terhadap sistem pencatatan angka dan penyebab kematian yang kurang baik pada suatu wilayah namun memiliki permasalahan penafsiran verbal autopsy dengan andal dan konsisten agar bisa sampai pada penyebab kematian.Metode: Survei kepada komunitas di Kecamatan Ciputat untuk mendapatkan informasi kasus kematian neonatal pada tahun 2016-2017, ditindak lanjuti dengan verbal autopsy kepada keluarga yang mengetahui kematian kasus dan dilakukan penegakan diagnosa cause of death dengan InteraVA-4 kemudian dibandingkan dengan data Dinkes dan hasil telaah dokumen Puskesmas.Hasil: Data cause of death Kota Tangsel berdasarkan SRS 2016 adalah gangguan pernafasan dan kardiovaskular (50,7%). Hasil cause of death di Kecamatan Ciputat berdasarkan data AMP Dinkes tahun 2016 asfiksia (60%) dan 2017 setengah dari data tidak memiliki cause of death sama seperti data puskesmas tahun 2016, pada 2017 asfiksia (25%) menjadi cause of death neonatal. Hasil cause of death InterVA-4 tahun 2016 asfiksia (43%) dan 2017 asfiksia (28%). Perbandingan cause of death InterVA-4 memiliki kesamaan 70% pada data Dinkes, perbandingan dengan puskesmas memiliki 66,7% kesamaan dan hasil telaah dokumen dengan menginput kedalam sofware memiliki kesamaan 70%.Kesimpulan: InterVA memiliki kesamaan yang cukup baik dengan data Dinkes dan Puskesmas dalam menentukan diagnosa cause of death. InterVA merupakan alat yang sederhana, murah dan kongsisten dalam menetapan cause of death. Enforcement Cause of Deaths Neonatal Using InterVA-4 Version 4.04 Compare with Diagnosis Cause of Death ICD-10 in Ciputat District, period 2016-2017 AbstractBackground: Cause of death data are public health planning essential sources, but their availability and quality are lacking in many parts of the world, verbal autopsy can be made for alternative recording and causes of death that are not good in the area but have verbal autopsy interpretation problems reliably and contrast in order to arrive at the cause of death.Methods: Survey of communities in Ciputat Subdistrict to obtain information on neonatal mortality cases in 2016-2017, followed by verbal autopsy to families who knew case deaths and diagnosed cause of death with InteraVA-4 then compared with Dinkes data and results. review of Puskesmas documents.Results: South Tangerang City's cause of death data based on SRS 2016 are respiratory and cardiovascular disorders (50.7%). The result of cause of death in Ciputat Subdistrict based on AMP Dinkes data in 2016 asphyxia (60%) and 2017 half of the data did not have cause of death as well as data from Puskesmas in 2016, in 2017 asphyxia (25%) became neonatal cause of death. The result cause of death InterVA in 2016 asphyxia (43%) and 2017 asphyxia (28%). Comparison of cause of death InterVA-4 has 70% similarity in Dinkes data, comparison with health center has 66.7% similarity and document review results by inputting into software have 70% similarity.Conclusion: InterVA has good similarities between the data of the Dinkes and Puskesmas. InterVA is a simple, inexpensive and consistent tool in the cause of death.