(Penulis 1), Nuntarsih
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbedaan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMA di Kabupaten Tangerang (Penulis 1), Nuntarsih
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 4 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan dimana fisik, mental dan sosial secara lengkap dinyatakan sehat. Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja seringkali diakibatkan karena kurangnya informasi, dalam kaitannya dengan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja yang berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi pada siswa/I SMA dengan dan tanpa PKPR wilayah Kabupaten Tangerang. Metode Penelitian mengunakan cross-sectional comparative, yang dilakukan di dua SMA yaitu SMA dengan PKPR dan SMA tanpa PKPR, dengan jumlah sampel 170 siswa. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling dan analisa data menggunakan uji parametric T test independent dan uji non parametric test Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan rata – rata yang signifikan antara SMA dengan PKPR dan Non PKPR pada sikap terhadap kesehatan reproduksi dengan nilai p=0.000. Program PKPR dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terhadap kesehatan reproduksi yang seharusnya didukung oleh pihak sekolah dan orangtua.
Hubungan Pola Konsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Serpong Siallagan, Dorsinta; (Penulis 2), Nuntarsih; Fransiska, Yunita Melani
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 3 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan hemoglobin dalam darah ibu hamil mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa ke seluruh tubuh ibu dan janin, sehingga dapat meningkatkan resiko perdarahan postpartum, abortus, persalinan lama, persalinan premature, inertia uteri hingga menimbulkan kematian pada ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data primer. populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan ANC pada bulan Juni sebanyak 81 dan sampel yang dibutuhkan sebanyak 67 responden dengan tehnik accidental sampling, dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh kejadian anemia 28,4%, ada hubungan antara antara pola konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p value = 0,000. Pemberian informasi mengenai cara mengkonsusmi tablet besi dan diadakannya pendampingan menelan obat (PMO) sehingga pola konsumsi tablet besi ibu hamil baik.
Hubungan Usia, Paritas, Pendidikan dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Wilayah Ciputat Timur (Penulis 1), Nuntarsih; Siallagan, Dorsinta; Nugraha, Siti Amelia
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 4 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil di Provinsi Banten tahun 2014 cakupan K1 ada sebanyak 93,6% dan cakupan K4 ada sebanyak 84,3%. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisa bivariat. Hasil Penelitian dari 95 responden yang patuh melakukan pemeriksaan ANC berdasarkan usia 20-30 tahun ada sebanyak 80,2%, sedangkan usia <20 atau >35 tahun yang patuh sebanyak 57,1%. Berdasarkan paritas untuk primipara yang patuh sebanyak 77,4%, sedangkan yang multipara yang patuh sebanyak 76,8%. Berdasarkan pendidikan yang berpendidikan SMA-PT yang patuh sebanyak 84,0%, sedangkan pendidikan SD-SMP yang patuh sebanyak 50,1%. Dan untuk dukungan yang dukungan baik dan patuh sebanyak 82,9%, sedangkan dukungan yang kurang baik yang patuh sebanyak 38,5%. Kesimpulan, bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pemeriksaan ANC dan tidak ada hubungan antara usia dengan paritas terhadap kepatuhan pemeriksaan ANC. Diharapkan agar lebih meningkatkan promosi pelayanan antenatal, melalui pemberian pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan mengenai pentingnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayinya sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan.
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan pada Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini (Penulis 1), Nuntarsih; Siallagan, Dorsinta; Tarana, Yoan
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu faktor keberhasilan ASI Eksklusif. Pencapaian IMD di Indonesia masih sangat rendah, hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu dalam pelaksanaan IMD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang inisiasi menyusu dini. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimental yang termaksuk kedalam pretest and posttest one group design. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III dari bulan Januari – Maret 2015 di Puskesmas Kecamatan Kembangan tahun 2015. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah responden 58 orang. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji T (Paired Sample Test). Simpulan ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang inisiasi menyusu dini. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk selalu memberikan informasi dan penyuluhan rutin tentang kesehatan ibu dan anak.
Analisis Pengetahuan Ibu Hamiltentang Perilaku Seksual Pada Kehamilan Trimester 3 Di Puskesmas Wilayah Tangerang Selatan ., Nuntarsih; Desmiati, Hanny; Yana, Mardi
JURNAL KESEHATAN Vol 8 No 1 (2020): Jurnal STIKes Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang wanita akan mengalami banyak perubahan pada fisik dan mentalnya, dikarenakan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut dapat mempengaruhi aktivitas seksual ibu dalam pola kehidupan dan kelangsungan kehamilannya. Wanita hamil, terutama pada kehamilan trimester 3 dapat merasakan ketidaknyamanan dan merasa kurang nikmat saat berhubungan seksual, namun pada sebagian besar wanita tidak perlu menghindari hubungan seksual pada kehamilan trimester 3. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner serta pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester 3 dari bulan April dan Mei, pengambilan sampel menggunakan rumus minimal sampel dan didapat 40 sampel dengan cara penetapan sampel menggunakan non random sampling secara quota sampling. Peneliti menggunakan analisa bivariat, dimana dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga berkolerasi antara pengetahuan ibu hamil tentang perilaku seksual pada kehamilan dengan perilaku seksual pada kehamilan trimester 3. Dari 40 responden ibu hamil, ibu yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai perilaku seksual pada kehamilan trimester 3 lebih banyak yaitu sebanyak 62,5 % dan pengetahuan yang kurang baik sejumlah 37,5 %. Perilaku seksual yang baik pada kehamilan trimester 3 juga lebih banyak yaitu sebanyak 72,5 % dan perilaku seksual yang kurang baik sejumlah 27,5 %. Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang perilaku seksual pada kehamilan dengan perilaku seksual pada kehamilan trimester 3. Keywords: Pengetahuan, Kehamilan, Perilaku Seksual
Pengetahuan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Palmerah Reni Nofita; Nuntarsih Nuntarsih; Dorsinta Siallagan
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 2: September 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.103 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i2.625

Abstract

The policy of early initiation of breastfeeding has been socialized in Indonesia since August 2007 (Roesli, 2008). The World Health Organization (WHO) has recommended that all babies get colostrum, namely breast milk on the first and second days to fight various infections and get exclusive breastfeeding for 6 months (Ministry of Health 2012). The IMD implementation policy is also expected to reduce infant mortality (IMD). In infant mortality, 40% occurs in the first month of life and early initiation of breastfeeding can reduce these risk factors for death, thereby reducing 22% for 28-day infant mortality. The research design was a cross sectional study using primary data (questionnaire). This sample uses accidental sampling method. The results showed that of the 87 respondents at Puskesmas Palmerah, the age of 20-35 years old mothers who had good knowledge about IMD were 30 respondents (34.5%), respondents with high education (SMA-PT) had good knowledge about IMD as many as 51 respondents ( 58.62%), respondents who work and have good knowledge about IMD are 24 respondents (27.59%), respondents who are experienced and have good knowledge about IMD are 42 respondents (48.28%), respondents who receive information and have Good knowledge about IMD was 69 (79.31%), while the related variables included age, education and experience with a P value of 0.384 greater than α, namely 0.05. Conclusion. Characteristics of age, education level, experience are closely related to the knowledge possessed by pregnant women, especially those related to knowledge of IMD. Meanwhile, the factor that is not related to the success of IMD is the source of information. Suggestion. There needs to be an effort to do outreach activities on Early Initiation of Breastfeeding (IMD) or supporting facilities to increase the knowledge of pregnant women, especially in the third timester.Keywords: Knowledge, IMD, Characteristics
Determinan Kematian Maternal di Kabupaten Tangerang Tahun 2018-2019 Happy Novriyanti Purwadi; hanny Desmiati; Nuntarsih Nuntarsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.398 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.767

Abstract

Based on data from the SDKI, the Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still quite high, namely 359 per 100,000 live births1, and the results of the Inter-Census Population Survey show a decrease to 305 per 100,0002, this result is still quite far considering the Sustainable Development Goals (SDGs) target, namely reduce maternal mortality to below 70 per 100,000 target by 20303. The diversity of causes of maternal mortality and differences in regional characteristics make it necessary to make policies and plans to reduce MMR. AKI is an indicator of maternal health status. McCharty and Maine suggest 3 factors that influence maternal mortality, namely the near determinant, the intermediate determinant and the distant determinant.This research uses analytical research method, using secondary data, this method was chosen because in the first stage research will be conducted on the determinants of maternal mortality, then in the second stage an analysis will be carried out (analytic) to determine the determinants that have the most influence on maternal mortality in Tangerang Regency.There is a relationship between parity and maternal mortality with a p value of 0.025; OR = 5.667, which means that parity has 5.6 times the maternal mortality. There is a relationship between Ante Natal Care (ANC) examination and maternal mortality with a p value of 0.004; OR = 8,889 which means that ANC examination has 8.8 times of maternal mortality. There is a relationship between complications and maternal death with a p value of 0.019; OR = 7.5, which means that complications have 7.5 times the death rate and husband's work with maternal mortality p value 0.035; OR = 0.117. Thus parity, ANC examination, complications and husband's occupation have an effect on the determinants of maternal mortality. 
Determinan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Tahun 2020 Hanny Desmiati; Nuntarsih Nuntarsih; Happy Novriyanti Purwadi
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.512 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i1.1290

Abstract

The government's efforts in dealing with the population growth rate in Indonesia is to hold it a national family planning program. The most effective method of birth control is a Long Term Contraception Method (LTM). LTM consumption in Indonesia is still less attractive to spouses of fertile age (EFA) and tends to decrease. This thesis aims to determine the factors associated with the use of Long-Term Contraception Method (LTM) at the District Health Center Mount Sindur Year 2017. The study design was cross-sectional with quantitative and qualitative approach using primary data with a total sample of 154 women of childbearing age. Data analysis by multivariate analyzes.The results obtained by the use of LTM in Gunung Sindur District Health Clinics in 2020 amounted to 31.2%. There is a relationship (p≤0,05) between education, occupation, number of children born alive, knowledge, attitudes, the role of health professionals, counseling, support a husband, a source of information. There is no relationship (p≥0,05) between age, number of children desired, a history of previous use of contraception, access to the location of health facilities, the role of neighbors / friends, the role of cadres. The most dominant factor in the use of LTM are resources with OR = 14.8, meaning that getting resources WUS has a 14.8 times greater chance of taking LTM compared WUS uninformed.Abstrak Upaya pemerintah dalam menangani laju pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah dengan mengadakannya program KB nasional. Metode KB yang paling efektif adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Pemakaian MKJP di Indonesia masih kurang diminati oleh Pasangan Usia Subur (PUS) dan cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Kecamatan Gunung Sindur Tahun 2020 .Desain penelitian adalah cross sectional dengan pendekatan mixed method menggunakan data primer dengan jumlah sampel sebanyak 154 wanita usia subur. Teknik analisa data dengan multivariat. Hasil penelitian diperoleh pemakaian MKJP di Puskesmas Kecamatan Gunung Sindur tahun 2017 sebesar 31,2%. Ada hubungan (p≤0,05) antara pendidikan, pekerjaan, jumlah anak lahir hidup, pengetahuan, sikap, peran tenaga kesehatan, konseling, dukungan suami, sumber informasi. Tidak ada hubungan (p≥0,05) antara umur, jumlah anak yang diinginkan, riwayat pemakaian kontrasepsi sebelumnya, akses lokasi fasilitas kesehatan, peran tetangga/ teman, peran kader. Faktor paling dominan dalam pemakaian MKJP adalah sumber informasi dengan nilai OR=14,8, artinya WUS yang mendapatkan sumber informasi mempunyai peluang 14,8 kali lebih besar memakai MKJP dibandingkan WUS yang tidak mendapatkan informasi.