Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal%20ELTEK

Pengaruh Tegangan Kerja Terhadap Spektrum Frekuensi Gelombang Arus Bocor Pada Isolator Keramik Awan Setiawan; Imron Ridzki; Priya Surya
JURNAL ELTEK Vol 18 No 2 (2020): ELTEK Vol 18 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.828 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v18i2.255

Abstract

Penyaluran energi listrik pada jaringan PT PLN PERSERO khususnya pada jaringan distribusi sering mengalami kegagalan yang disebabkan arus bocor pada isolator keramik. Intensitas kerusakan disebabkab oleh polutan debu yang menempel pada permukaan isolator, ditambah pula dengan kelembaban udara yang ada di daerah tropis seperti Indonesia. Hal ini secara kumulatif, menyebabkan flashover pada permukaan isolator dan menyebabkan kegagalan penyaluran energy listrik pada jaringan. Pengaplikasian Silicon Rubber sebagai bahan pelapis isolator dapat mengurangi polutan debu yang menempel pada permukaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tegangan akan berpengaruh juga pada besarnya arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator. Semakin tinggi tegangan kerja akan memperbesar nilai RMS arus bocor yang mengalir. Terukur pada level tegangan 20 kV arus bocor yang terukur memiliki RMS sebesar 0,0432 A dengan THD sebesar 15,76 % dengan beda fasa arus bocor terhadap tegangan sumber bersifat leading hampir mendekati α = 900. Distribution of electricity in PT PLN PERSERO network, especially in distribution networks often fails due to leakage current in ceramic insulation. The intensity of damage caused by dust pollutants that are attached to the insulation surface, coupled with the humidity of the air in tropical areas such as Indonesia. This cumulatively causes flashover on the insulation surface and causes failure of electricity distribution to the network. The use of Silicon Rubber as an insulating coating can reduce the amount of dust contaminated on the surface, the results show that the voltage parameter will also affect the amount of leakage current flowing to the insulation surface. Higher working voltage will increase the current RMS leakage value. Measured at a voltage level of 20 kV the current leakage was RMS 0.0432 A with THD of 15.76%, phase difference of leakage current to leading source voltage is almost close to α = 900.
Analisis Pengaruh Perubahan Eksitasi Terhadap Daya Reaktif Generator Imron Ridzki
JURNAL ELTEK Vol 11 No 2 (2013): ELTEK Vol 11 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.841 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perubahan eksitasi terhadap daya reaktif generator pada unit pembangkitan. Analisis yang dilakukan meliputi operasi paralel generator sinkron dengan sistem daya, perubahan beban, perubahan tegangan, perubahan eksitasi, dan pengontrolan daya reaktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fluktuasi tegangan berkisar ± 0,66% dari tegangan nominal. Tegangan cenderung konstan agar sinkronisasi terjaga dengan sistem. Kenaikan eksitasi awal berkisar ± 3,27%. Adanya perubahan daya reaktif sebesar ± 5,26 MVAR. Arus medan generator mengontrol daya reaktif yang disuplai generator ke sistem daya.
Analisis Instalasi Penerangan Dengan Pemakaian Panel Surya Untuk Beban Lampu Led DC Imron Ridzki; Hari Sucipto
JURNAL ELTEK Vol 15 No 1 (2017): ELTEK Vol 15 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.928 KB)

Abstract

Energi listrik yang dihasilkan dari suatu panel surya atau solar cell adalah listrik arus searah, oleh sebab itu penggunaan lampu LED DC dengan tegangan nominal 12 volt DC akan memberikan keuntungan secara teknik karena tidak diperlulan lagi perangkat – perangkat untuk merubah listrik DC menjadi listrik AC yang biasa dikenal sebagai INVERTER selain itu tidak dibutuhkan alat untuk menaikkan tegangan menjadi 220 volt AC, dengan tidak dipergukan peralatan tersebut tentu saja akan memberikan keuntungan dalam pembiayaan dan akan menaikkan efisiensi pemakain energi listrik dari panel surya. Instalasi penerangan pada umumnya menggunakan lampu untuk jenis listrik arus bolak-balik oleh sebab itu penggunaan penerangan dengan memanfaatkan panel surya dapat dikombinasikan jika terjadi pemadaman listrik yang diambil dari jaringan PLN . Panel surya adalah perangkat yang berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik (efek fotovoltaik) panel surya atau solar cell memiliki ketebalan pada umumnya 0,3 mm yang terbuat dari bahan semi konduktor dengan kutup positif dan negatif. Bentuk fisik dari panel surya merupakan suatu panel yang terdiri dari beberapa cell dan banyak jenisnya serta kemampuan untuk menghasilkan listriknya, pemanfaatan solar cell ini sangat beragam misalkan untuk menghidupkan perangkat komunikasi, komputer dan penerangan pada tempat-tempat terpencil yang belum mendapat asupan daya listrik dari jaringan PLN.Tersedianya enerji listrik dari sumber panel surya dapat dijadikan juga sebagai energi cadangan ataupun sebagai sumber energy listrik utama agar pada saat terjadi pemadaman jaringan listrik dari PLN dapat menggantikan sumber listrik terutama pada tempat yang memiliki fungsi vital bagi para penggunanya selain itu panel surya ini dapat adalah suatu alat alternatif yang memanfaatkan energi matahari (energi yang terbarukan) yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan polusi. Untuk menyerap energi dari matahari perlu diperhatikan penempatan dan posisi panel surya menjadi sangat penting karena tegangan keluaran dan arus listrik yang dihasilkan dapat bervariasi, untuk mendapatkan tegangan dan arus pengisian baterai yang optimal, posisi solar cell yang digunakan adalah pada kemiringan 20° dengan rata-rata tegangan pengisian 20,8 volt dan rata-rata arus pengisian adalah 3,89 amper, pada panel surya yang dipergunakan untuk penelitian ini . Kinerja posisi solar cell sudut 0° adalah berkurang 19.02% dan posisi sudut 30° adalah berkurang 8,48% dibandingkan pada posisi sudut 20. Kajian dari pemanfaatan panel surya untuk penerangan mengambil lokasi di pos penjagaan, dimulai dari melihat ukuran ruang yang akan dipasang lampu yaitu seluas 10 meter persegi dengan kebutuhan kuat penerangan sebesar 750 lumen dari perhitungan diperlukan lampu LED DC (12 volt DC) adalah 15 Watt (masing-masing 5 Watt dan 10 Watt yang tersedia ditoko ) dengan 2 titik lampu di setiap tempat dan dengan pengisian energi listrik diperkirakan berkisar selama 7 jam setiap harinya,maka panel suryatersebut dapat menyuplai beban selama 10 jam dan masih dapat menyimpan cadangan daya sebesar 40 AH.