Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TTD DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTERI WILAYAH PUSKESMAS BENGKURING TAHUN 2019 Dwi Pramardika, Dhito; Fitriana
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.485 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v7i2.60

Abstract

The total consumption of blood added tablets as much as ≥ 52 tablets carried out for teenage girls in Indonesia is only 1.4% and the prevalence of anemia in teenage girls is currently at 48.9% (Riskesdas, 2018). Based on this, this study aims to determine and analyze the relationship of compliance with blood added tablets consumption with hemoglobin (Hb) levels. This research is descriptive research. The one used in this study is a type of correlation research. The sample size in this study is as many as 45 respondents using purposive sampling. The data in this study were processed using Rank Spearman correlation test. There is a significant relationship between the variables of compliance consumption of BAT with Hb levels with a p value of 0.019. With a coefficient value of 0.349 which means moderate and unidirectional, namely increasing compliance consumption of BAT,it will also increase blood hemoglobin (Hb) levels. There is arelationship between Compliance consumption of Iron Suplement (TTD and hemoglobin levels (Hb).
ANALISIS PENANGANAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI TUNA GRAHITA DI KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 Dhito Dwi Pramardika; Apriyani Apriyani
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 3 No 2 (2018): Vol. 3 No. 2 November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.91 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v3i2.105

Abstract

AbstractBackground: Dysmenorrhea to teenage girls with mental retardation if left unhandled can cause headaches, digestive problems and fainting. Objective: Analyze characteristics and handling of dysmenorrhea to teenage girls with mental retardation in Samarinda. Methods: Qualitative research design. Data was collected through in-depth interview techniques and observation. The determination of participants was chosen by using purposive sampling, consisting of 2 parents of teenage girls with mental retardation, 2 homeroom teachers and 1 UKS teacher. The location of the study is on SLBN Pembina in Province of East Borneo. Results and conclusion: The characteristics of teenage girls with mental retardation who experience dysmenorrhea are experiencing pain characterized by crying, screaming, sleeping position curling and holding their hands in the stomach and looking weak, namely by not doing activities such as just sleeping, watching television or playing smart phones. The treatment of dysmenorrhea performed by parents to teenage girls with mental retardation is the first by means of warm compresses such as the administration of warm water put in a mineral bottle and placing it in the abdominal area, drinking warm water, eucalyptus oil. The second is by Massage through massage in the waist, abdomen and legs, and the third By resting through giving children enough time to rest, such as allowing their children to lie in their rooms, watch television or play Smart Phones. The handling carried out by the school is in the form of bringing to the UKS room and giving sick permission. Keywords: dysmenorrhea, teenage girls with mental retardation AbstrakLatar Belakang: Dismenore pada remaja puteri Tuna Grahita jika tidak ditangani dapat menyebabkan sakit kepala, masalah pencernaan dan pingsan. Tujuan: Menganalisis ciri dan penanganan dismenore pada Remaja Putri Tuna Grahita di Kota Samarinda.. Metode: Desain penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Penentuan partisipan dipilih dengan menggunakan purposive sampling, terdiri dari 2 orang tua Remaja Putri Tuna Grahita, 2 guru wali kelas dan 1 guru UKS. Lokasi penelitian yaitu di SLB Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Timur. Hasil dan kesimpulan: ciri remaja putri Tuna Grahita yang mengalami dismenore yaitu mengalami nyeri ditandai dengan dengan cara menangis, berteriak, posisi tidur meringkuk dan tangan memegang perut dan terlihat lemah yaitu dengan tidak melakukan aktivitas seperti hanya tidur, menonton televisi atau bermain smart phone. Penanganan dismenore yang dilakukan orang tua pada remaja putri Tuna Grahita yaitu yang pertama Dengan cara kompres hangat seperti pemberian air hangat yang dimasukkan ke dalam botol mineral dan meletakannya di daerah perut, pemberian minum air hangat, minyak kayu putih. Yang kedua Dengan cara Massage melalui pemijatan di daerah pinggang, perut dan kaki, dan yang ketiga Dengan isitirahat melalui memberikan waktu istirahat yang cukup kepada anakya seperti membiarkan anaknya untuk tiduran di kamar, menonton televisi atau bermain Smart Phone. Penanganan yang dilakukan pihak sekolah yaitu berupa membawa ke ruang UKS dan memberikan ijin sakit. Kata Kunci: dismenore, Remaja Putri Tuna Grahita
Tinjauan Literatur COVID-19 Pada Ibu Hamil Jelita Siska herlina Hinonaung; Dhito Dwi Pramardika; Astri Juwita Mahihody; Grace Angel Wuaten; Erick Johans Manoppo
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 11 No 01 (2021): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v11i01.958

Abstract

Tahun 2020 dunia digemparkan dengan adanya pandemic yang disebabkan dari sebuah virus yang bernama Corona virus Disease-19 (COVID-19). Jenis virus tersebut dapat menyerang manusia siapa saja, termasuk diantaranya adalah ibu hamil. Hasil publikasi mengenai penelitian epidemiologi COVID-19 dalam kehamilan masih sedikit dan virus ini juga menjadi sebuah tantangan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil sehingga perlu untuk mendapatkan perhatian. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengetahuan, sikap, dan dampaknya pada ibu hamil yang diakibatkan oleh COVID-19. Jenis penelitian ini merupakan metode studi literature. Sumber data berasal dari data sekunder dari penelitian sebelumnya. Teknik pengumpulan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil pencarian pada database google scholar dengan kata kunci “COVID-19 ibu hamil”, “COVID-19 kehamilan”, COVID-19 pada ibu hamil” dan “COVID-19 pada kehamilan” yang kemudian data tersebut disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan pada penelitian ini. Data menunjukkan sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang COVID-19 berada pada kategori baik, sikap ibu hamil tentang COVID-19 mayoritas bersikap positif atau baik, dan dampak COVID-19 pada ibu hamil yang paling tinggi yaitu cemas, persalinan dengan operasi sesar, demam, dan batuk. Kesimpulan: ibu hamil memiliki pengetahuan baik, bersikap positif, dan dampak COVID-19 tertingi berupa cemas. Saran perlu adanya pendidikan kesehatan tentang COVID-19 pada ibu hamil secara berulang, serta penanganan COVID-19 disesuaikan indikasi.
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DI KAWASAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI EMBUHANGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE dhitodwi pramardika; Gracia Christy Tooy; Melanthon Junaedi Umboh
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Embuhanga merupakan objek wisata terkenal di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pantai ini berada pada Desa Petta Selatan, Kecamatan Tabukan Utara. Terdapat 6 toilet yang disediakan namun hanya 4 toilet yang dapat digunakan. Ketersediaan air merupakan masalah yang dialami warga sehingga berpengaruh pada kesehatan terutama personal higiene seperti mencuci tangan sebelum makan. Di daerah tersebut juga terdapat bahan alami yang dapat dimanfaatkan menjadi hand sanitizer, namun selama ini belum dimanfaatkan. Bahan alami tersebut berupa daun jeruk purut. Daun jeruk purut tersebut terdapat kandungan minyak atsiri yang dapat membunuh kuman. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan personal higiene dan PHBS terutama mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, meningkatkan pemanfaatan tanaman jeruk purut sebagai hand sanitizer alami. Kegiatan yang dilakukan berupa memberikan penyuluhan mengenai hand sanitizer dan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami serta melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap program tersebut. Berdasarkan hasil pre test dan post test dari hasil penyuluhan menggunakan metode ceramah dengan media LCD dan melalui diskusi didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 30. Sementara berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan sebulan setelah pelaksanaan kegiatan diketahui bahwa pembuatan hand sanitizer alami masih dilakukan sebanyak 2 orang. Target luaran yang dihasilkan berupa jurnal ilmiah Tetengkorang, video dan publikasi di surat kabar Koran SINDO. Embuhanga Beach is a famous tourist destination, located in Petta Selatan village, North Tabukan District, Sangihe Islands Regency. The village lacked in water supply and appropriate sanitary facilities with only 4 out of 6 toilets available remaining functional, seemingly unsupportive for the implementation of personal hygienic program such as washing hand before eating (shorten for PHBS) in the village and kaffir lime (Citrus hystrix) grew well in Embuhanga village and because its leaves are known to contain antimicrobial essential oil, they are a good source for natural homemade hand sanitizer. Together with an appropriate training in homemade hand sanitizing agent, they could help the implementation of PHBS program in the village. Thus, the purpose of this communtity service (PKM) was to improve personal hygiene of the people in the village by training them to make natural hand sanitizing agent from the leaves of the kaffir lime and to daily practice PHBS using the natural homemade hand sanitizer. This PKM was implemented in form of training on homemade hand saitizer making and mentoring/discussion on daily PHBS practice with the training, monitoring and evaluation of the program conducted mainly by means of LDC presentation. Whereas pre-test and post-test showed an increase in knowledge of hand sanitizing making and PHBS by an average of 30 point, monitoring and evaluation conducted a month after this community service showed that only two people continued to practice making the natural hand sanitizer. The output of this PKM included publication in scientific journal, Tetengkorang and in Sindo newspaper as well as a video of the community service.
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR dhitodwi pramardika; Melanthon Junaedi Umboh; Gracia Christy Tooy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i2.316

Abstract

Permasalahan sampah merupakan masalah global, termasuk yang dialami Kampung Petta Selatan saat ini. Pengolahan sampah yang dilakukan yaitu dengan cara dibakar, ditimbun dan ada yang dibuang ke dalam saluran pembuangan air limbah (SPAL). Sampah-sampah tersebut berdasarkan sifatnya yaitu 60 persen merupakan sampah organik. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pelatihan dalam pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam pengolahan sampah. Tahapan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai sifat sampah dan pupuk organik, pelatihan pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL), pelatihan pembuatan tong komposter semi anaerob yang dilaksanakan hari Sabtu, 12 September 2020 di kantor Kapitalaung Kampung Petta Selatan yang dihadiri 9 orang dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19. Dari hasil evaluasi pelatihan nilai rata-rata pre post adalah 42,22, dan ketika dilakukan pelatihan maka nilai rata-rata post test adalah 82,22. dari hasil tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata 40 sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. The household waste problem is a global problem, including those was experienced in Petta Selatan village. Waste processing was carried out by burning, dumping and discharge it into the waste water disposal channel (SPAL). Based on those characteristics, 60 percent of those waste was organic waste. Therefore, the community needs to trained in processing household organic waste into Liquid Organic Fertilizer (POC). Those article aim increasing knowledge and community independence in waste processing. A gradual process of counseling on the nature of waste and organic fertilizers, train on making Local Micro Organisms (MOL), train on making semi anaerobic composter vats was held in Saturday, September 12, 2020, at the Kapitalaung office of Petta Selatan village which was attended by 9 (nine) people with the implementation of the Covid-19 prevention protocol. The results of the training evaluation the pre-post average score was 42.22, and when the training was carried out, the post-test average score was 82.22. From this result it is known there is an increasing in knowledge about 40 before training and after training.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS KAMPANYE PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI KELUARGA KELURAHAN LESA LINGKUNGAN III Astri Mahihody; Jelita Hinonaung; Yeanneke Tinungki; Grace Wuaten; Dhito Pramardika; Youdy Kawengian
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.425

Abstract

sebagian besar kasus penyebaran covid-19 terjadi dalam klaster keluarga. Klaster keluarga berkaitan erat dengan klaster kantor, klaster pasar yang dapat berpotensi bertemunya di dalam keluarga sehingga klaster keluarga sulit dihindari. Data kasus Covid-19 di Kabupaten Sangihe mengalami peningkatan pada bulan Februari tahun 2021. Adapun berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe pada 8 Februari 2021, jumlah kasus covid-19 di Kecamatan Tahuna Timur, kasus Covid-19 mengalami peningkatan dan ditemukan sebanyak 6 kasus pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan hasil observasi, warga di Lingkungan 3 Kelurahan Lesa belum mematuhi protokol kesehatan covid-19, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak pada saat di luar rumah. Dengan demikian, hal ini dapat berpotensi penyebaran covid-19 ketika kembali ke rumah. Pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan covid-19 di lingkungan keluarga serta memberikan kesadaran bagi masyarakat dalam berprilaku sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Metode pelaksanaan terdiri dari penjajakan, penetapan pelaksanaan PKMS, pelaksanaan PKMS, dan evaluasi. Hasil Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan berupa protokol kesehatan keluarga dalam mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan keluarga, mendemontrasikan cara menggunakan masker dengan benar, membagkan selebaran, membagikan masker, dan memasang poster di lokasi RT 5. Adapun pada saat kegiatan warga menyimak semua materi yang diberikan, menggunakan masker dengan benar, serta yang sebelumnya belum menggunakan masker saat ke luar rumah tampak sudah menggunakan masker. Background: Most cases of the spread of covid-19 occur in family clusters. Family clusters are closely related to office clusters, market clusters that can potentially meet within the family so that it is difficult to avoid family clusters. Data on Covid-19 cases in Sangihe Regency increased in February 2021. Based on a report from the Sangihe District Health Office on February 8, 2021, the number of Covid-19 cases in Tahuna Timur District, Covid-19 cases had increased and 6 cases were found. which was confirmed positive for Covid-19. Based on theresults of observations, residents in Neighborhood 3 of Lesa Village have not complied with the Covid-19 health protocol, namely using masks, washing hands, and maintaining distance when outside the home. Thus, this could have the potential for the spread of covid-19 when returning home. This service aims to provide understanding for the public regarding the implementation of the Covid-19 health protocol in the family environment and to provide awareness for the public in behaving by following the Covid-19 health protocol. Method of implementation: Consists of an assessment, determination of PKMS implementation, PKMS implementation, and evaluation. Results: The activity was carried out by providing health education in the form of family health protocols in preventing the spread of covid-19 in the family environment, demonstrating how touse masks correctly, distributing leaflets, distributing masks, and putting up posters at RT 5 locations. listening to all the material provided, using a mask properly, and those who had not previously used a mask when they left the house seemed to have used a mask.
PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI SDN INPRES BEHA KECAMATAN TABUKAN UTARA Dhito Dwi Pramardika; Agneta Sartika Lalombo; Meityn Disye Kasaluhe
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.436

Abstract

Sekolah merupakan komunitas kecil yang dapat dijadikan sebagai wadah memberikan efek tular informasi dari siswa kepada keluarga dan masyarakat pada umunya dalam upaya pengurangan risiko terhadap bencana alam dan non alam. SDN Inpres Beha Kecamatan Tabukan Utara mempunyai potensi menghadapi bencana alam dikarenakan letaknya tidak jauh dari gunung Awu yang merupakan gunung berapi aktif di Indonesia dan termasuk wilayah dengan intensitas gempa yang sering terjadi dan risiko bencana non alam berupa risiko tertular COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam dan non alam pada siswa di SDN Inpres Beha. Kegiatan yang dilakukan berupa dukungan dan edukasi. Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu, 28 Agustus 2021 yang dihadiri 24 siswa dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19. Dari hasil evaluasi peluang risiko bencana alam telah dikurangi baik itu yang bersumber geofisika dalam hal ini gempa bumi dan bencana non alam yang bersumber biologis seperti pandemic COVID-19 dibuktikan dengan tersedianya sarana pencegahan bencana alam dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswanya dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Target luaran yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa publikasi media massa online SastalPos.com pada tanggal 28 Agustus 2021 dan artikel ilmiah di jurnal Tetengkorang serta video di youtube chanel P3M POLNUSTAR. Schools are small communities that can be used as a place to transmit information from students to families and the community in general to reduce disaster risk. SDN Inpres Beha, Tabukan Utara District, has the potential to face disasters because it is located not far from Mount Awu, which is an active volcano in Indonesia and includes areas with frequent earthquakes. This activity aims to reduce natural disaster risk at SDN Inpres Beha and the risk of non-natural disasters in the form of the risk of contracting COVID-19. Activities carried out are in the form of support and education. This activity was held on Saturday, August 28, 2021, which was attended by 24 students with the implementation of the Covid-19 prevention protocol. From the results of the evaluation of disaster risk, both natural disasters such as earthquakes and non-natural disasters such as the COVID-19 pandemic have been proven by the availability of disaster prevention facilities and increasing students' knowledge and skills in disaster preparedness. The output targets for this activity are the publication of online mass media SastalPos.com on August 28, 2021, and scientific articles in the Tetengkorang journal and videos on the P3M POLNUSTAR YouTube channel.
ANALISIS INDEKS GLIKEMIK DAN KANDUNGAN GIZI SAGU PORNO Dhitodwi Pramardika; Ferdinand Gansalangi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Imiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i2.362

Abstract

Di Kabupaten Sangihe terdapat satu pangan lokal yang terkenal yaitu bernama “Sagu Porno”. Panganan khas asli dari suku Sangihe yang terbuat dari tanaman sagu yang diolah dengan cara dibakar. Masyarakat sangihe memepercayai bahwa makanan ini bagus jika dikonsumsi penderita diabetes. Namun penelitian ilmiah mengenai pangan tersebut masih sangat minim. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis indeks glikemik dan kandungan gizi pada Sagu Porno. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Lokasi pengujian kandungan gizi dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Kota Manado sedangkan untuk pengukuran indeks glikemik dilakukan di Politeknik Negeri Nusa Utara. Subjek pada penelitian ini sebanyak 14 responden dan objek pada penelitian ini adalah sagu porno. Berdasarkan hasil uji kandungan gizinya, sagu porno memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 50,65 persen, protein 2,06 persen, lemak 11,75 persen dan serat kasar 3,12 persen. Berdasarkan hasil uji kandungan indeks glikemiknya diketahui bahwa sagu porno adalah 296,53 persen yang artinya bahwa sagu porno merupakan panganan dengan indeks glikemik tinggi. Kesimpulannya, tidak disarankan penderita diabetes untuk mengkonsumsi panganan sagu porno. in Sangihe District, famous food as a local food called “Sagu Porno”. Secialty original dish from Sangihe tribe, which it was made from the sago plant with burned processed. The people very much believe that those food was good if consumed by diabetics. However, scientific quantity research on those foods were little. Based on those study the aim of analyzing were the glycemic index and nutritional content of Sagu Porno. Those research was an experimental research. The location for testing the nutritional content was on the laboratory Balai Riset dan Standarisasi Industri of Manado City, while for the measurement of the glycemic index at Politeknik Negeri Nusa Utara. The subjects in those study were 14 respondents and the object in those study was Sagu Porno. Based on the results of the nutritional content test, Sagu Porno has a carbohidrate content of 50.65 percent, 2.06 percent protein, 11.75 percent fat, and 3.12 percent crude fiber. Based on the results of the glycemic index content test, it was known that Sagu Porno was 296.53 percent, which means that Sagu Porno is a food with a high glycemic index. In conclusion, diabetics are not advised to consume Sagu Porno.
HOW MUCH DOES LOW BIRTH WEIGHT RELATE TO THE AGE OF PREGNANT WOMEN Dhito Dwi Pramardika; Merty Claudia; Meityn Disye Kasaluhe
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, SPECIAL EDITION (2022) FEBRUARI
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i0.12525

Abstract

Low Birth Weight (LBW) in Indonesia is still high. 11 out of 100 mothers who give birth in Indonesia experience children born alive with LBW incidence. These events have an increased risk of morbidity, disability, and even mortality in their lives if serious prevention efforts are not taken. The age of pregnant women is suspected to be one of the causative factors, and the public, even health workers, always say the age of pregnant women is related to the incidence of LBW. But how close is that relationship? The purpose of this study was to find out the relationship between the age of pregnant women and the incidence of LBW. This study uses a retrospective case-control approach with sampling techniques using total sampling. The sample size used a 1:1 ratio of 44 respondents (22 cases and 22 controls) with toddlers 19 months of age as matching in the determination of control samples. Research location at Puskesmas Loa Bakung Samarinda. Data collection uses questionnaires, medical records, and cohorts of pregnant women. The data is analyzed using the chi-square test, contingency coefficient and continued to calculate the odds ratio. The results in the study were that the age of pregnant women was associated with the incidence of low birth weight (0.013 α). The level of weak relationship intensity (0.387) and the OR score of 6,500 means the mother's age≥ 35 years have a risk of 6,500 times giving birth to a child with LBW compared to mothers aged 20-34. The conclusion of this study requires special attention in pregnant women aged ≥ 35 years.
Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Trauma Healing Pada Anak Korban Bencana Alam Dhito Dwi Pramardika; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody; Grace Angel Wuaten
Faletehan Health Journal Vol 7 No 02 (2020): Faletehan Health Journal, Juli 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i02.131

Abstract

The impact of natural disasters is loss of life, loss of property, and environmental damage. However, the psychological impact is often ignored especially in children. If not addressed, it can affect on their growth and development. This study aims to determine the effects of trauma healing on children victims of landslides and flash floods in Kampung Belengang, Sangihe Islands Regency, North Sulawesi Province. The experimental group were given play therapy while the control group were not given the intervention. The type of research is quasi-experimental with two unpaired samples. The analysis used to test the difference of the effects is by using Mann-Whitney test. The samples of this study were 16 children in the experimental group and 10 children in the control group. The results of this study show the difference in the average value of the experimental group (17.6056) and the average value of the control group (0.0000). To conclude, there is a significant difference between children who are given play therapy and the control group (p = 0.000).