Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBUATAN FURFURAL DARI CAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) DAN TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA L.) Pamilia Coniwanti; Gusti Siska; Eni Handayani
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan furfural yang semakin tinggi untuk setiap tahunnya merupakan salah satu keuntungan dalam negeri. Furfural adalah senyawa aromatik aldehid yang dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung pentosan. Limbah pertanian seperti ampas tebu dan tempurung kelapa merupakan bahan baku potensial yang dapat diolah menjadi furfural, karena kandungan pentosannya yang cukup tinggi. Hidrolisa campuran ampas tebu dan tempurung kelapa dengan katalis H2SO4 12% dengan memvariasikan perbandingan komposisi bahan baku, suhu reaksi, dan waktu reaksi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar pentosan untuk kedua bahan baku adalah sebesar 36,25%. Perbandingan bahan baku yang menghasilkan kadar furfural tertinggi adalah 1 : 4 ( 1 gram ampas tebu dan 4 gram tempurung kelapa). Untuk suhu optimal adalah pada suhu 100 ?C dan waktu optimal 5 jam. Uji warna dengan larutan anilin-asetat menunjukkan perubahan warna merah tua yang membuktikan warna furfural secara teoritis. Analisa titrasi untuk menentukan kadar furfural (%yield) didapatkan furfural dengan kadar tertinggi sebesar 7,74%.
Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Stek Lada dengan Aplikasi Naungan dan Berbagai Hormon Tumbuh Auksin Eni Handayani; Tantri Palupi; Fadjar Rianto
Agrovigor Vol 13, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i2.6709

Abstract

Keberhasilan produksi lada salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan bibit lada yang sehat dan berkualitas baik. Pembibitan lada diarahkan untuk menghasilkan bibit lada yang berkualitas dengan waktu pembibitan yang lebih cepat. Penelitian bertujuan untuk menentukan pertumbuhan stek lada akibat perlakuan naungan dan auksin. Penelitian dilakukan di desa Jerora I kabupaten Sintang, pada bulan Agustus-Desember 2018. Penelitian menggunakan rancangan penelitian model petak terbagi. Petak utama adalah naungan (n1 naungan 25%  dan n2 naungan 75%) dan anak petakberupa perlakuan hormone auksin (ho kontrol, h1 IAA sintetik 1%, h2 ekstrak bawang merah, dan h3 ekstrak kecambah. Stek lada menggunakan 3 ruas dan perlakuan naungan menggunakan paranet. Pemberian perlakuan auksin dilakukan dengan perendaman ujung stek selam 3 jam. Stek lada ditempatkan dalam sungkup untuk menjaga kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tumbuh stek pada naungan 75 % lebih tinggi dibandingkan naungan 25 %. Penggunaan hormon IAA dapat meningkatkan tinggi tanaman saat awal pertumbuhan, jumlah daun dan berat kering akar. Asal IAA yang digunakan dari bahan alami lebih baik dibandingkan dengan jenis sintetik dibuktikan dengan hasil dari aplikasi  ekstrak kecambah yaitu menghasilkan berat kering akar 0,42 g, dan  rasio pucuk akarnya 0,61 %. Peningkatan pertumbuhan stek lada akibat IAA lebih baik jika ditempatkan pada naungan yang lebih gelap yaitu naungan paranet 75%.
PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN(Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ENI HANDAYANI
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.345 KB)

Abstract

Bank bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional dan kesejahteraanmasyarakat. Prediksi kebangkrutan digunakan untuk mengantisipasi kerugian dan membuat kebijakankebijakanuntuk bahan pertimbangan Bank. Multiple Discriminant Analysis (MDA) adalah salah satumetode yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan. MDA merupakan suatu teknik yangmengidentifikasi beberapa variabel kemudian dibentuk ke dalam suatu model. Model kebangkrutan yangdidapat adalah Z = 0,0494X1 + 0,0067X2 + 0,956X3 + 0,287X4. Nilai Z< 0,08 bank masuk kriteria distresszone, nilai 0,08< Z< 0,113 bank masuk kriteria grey zone dan Z >0,113 bank masuk dalam kriteria safezone. Berdasarkan uji validasi diskriminan, nilai Cmax < hit ratio < 100% (45,161% < 90, 3% < 100%)maka dapat disimpulkan bahwa model kebangkrutan (Z) dengan analisis diskriminan akurat. Beberapapemrograman yang digunakan dalam prediksi kebangkrutan adalah C#, Matlab, SPSS.Kata Kunci: Kebangkrutan, Analisis Diskriminan