Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PENGARUH UKURAN PARTIKEL RUTHENIUM DALAM KATALIS Ru/Al2O3PADA REAKSI HIDROGENASI KARBON MONOKSIDA Mardwita; Muhammad Djoni Bustan; Sri Haryati
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 4 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi hidrogenasi syngas yang berasal dari gas alam, batu bara dan biomassa telah lama digunakan untuk menghasilkan hidrokarbon rantai panjang dan alkohol. Hidrokarbon rantai panjang dapat diproses lebih lanjut menjadi synthetic fuel (bahan bakar sintetik) sebagai pengganti minyak bumi. Reaksi hidrogenasi tidak terlepas dari peran katalis. Salah satu katalis yang paling efektif untuk reaksi ini adalah ruthenium (Ru). Penelitian ini mempelajari Pengaruh ukuran partikelruthenium (Ru) dalam katalis ruthenium-alumina (Ru/Al2O3) yang digunakan dalam reaksi hidrogenasi karbon monoksida. Gas karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2) digunakan sebagai reaktan dengan perbandingan 2:1.Reaksi hidrogenasi karbon monoksida dilakukan dengan menggunakan reaktor fixed-bed yang terbuat dari pyrex glass. Tiga macam variasi jumlah ruthenium yaitu 7wt%, 10wt% dan 12wt% digunakan dalam katalis Ru/Al2O3. Metode pembuatan katalis menggunakan metode impregnasi dan reaksi dilakukan dengan rentang temperatur dari 160 ?C sampai 260 ?C pada tekanan atmosferik. Pengambilan sample produk dilakukan setiap 30 menit dan produk dianalisa dengan menggunakan gas-chromatograph (GC). Hasil reaksi menunjukkan bahwa ruthenium dengan berat 12wt% menghasilkan konversi CO yang paling tinggi dibandingkan dengan katalis jumlah 7wt% dan 10wt% ruthenium.
Pengaruh Komposisi Material Semikonduktor Dalam Menurunkan Energi Band Gap Terhadap Konversi Gelombang Mikro Mohammad Wahyu Aminullah; Herry Setiawan; Adri Huda; Hazairin Samaulah; Sri Haryati; Muhammad Djoni Bustan
Jurnal EECCIS Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji pengaruh komposisi material semikonduktor yang dilakukan oleh sintesis material menggunakan metode kopresipitasi dengan sintering 1000C selama 1 jam. Variabel tetap dalam proses sintesis material adalah NH4OH (80ml), Temperatur (500C), dan Aquades (500ml), sedangkan variasi variabelnya adalah komposisi material (NaxCuyZnz). Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh temperatur material yang digunakan untuk mengukur resistansi mulai dari 30,35, 40, 45, dan 500C. Metode yang digunakan adalah untuk secara langsung menguji pengaruh komposisi material terhadap konversi gelombang mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan terkecil pada energi band gap diperoleh dengan menggunakan komposisi material 50% ZnCl2, 25% CuCl2, dan 25% NaCl. Rata-rata penurunan energi band gap karena pengaruh variasi komposisi material semikonduktor  berhasil dari 2,63 menjadi 0,79 eV. Fraksi x, y, dan z dalam material ditentukan dari analisis PMI (ARC-MET 8000) dan analisis Scanning Elektron Microscope (SEM) VEGA 3 TESCAN. Kata kunci: Konversi gelombang mikro, semikonduktor, energi band gap
Electromagnetic Catalytic Cracking Process of Vacuum Residue Using Fe2O3/Al2O3 Metta Wijayanti; Sri Haryati; Muhammad Djoni Bustan
Sriwijaya Journal of Environment Vol 5, No 1 (2020): Environmental Friendly
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.751 KB) | DOI: 10.22135/sje.2020.5.1.9-14

Abstract

Vacuum residue well know as waste product from refinery crude oil refinery and need a further process  to improve its quality. In this study, a catalytic cracking process of vacuum residue in electromagnetic field is investigated using Fe2O3/Al2O3 as catalyst. The optimization process is conducted by combination vacuum residue and catalyst in the ratios of 1:5, 1:6, 1:7, 1:8, and 1:9 under 75 min of reaction time, 400oC and 10A applied current . Liquid product analyzed using gas cromatografy mass spectrometry (GCMS). The result showed that there were a formation of, p-xylene, paraffin, and naphthalene  detected, meaning it was successfully cracked.  In the retention time 4,3min, identified p-xylene which aromatic groups about 11,38%. Not only  1,04% paraffin identified in the retention time 7,76 min. But also,  naphtalene about 3,28% was identified in the retention time 7,80 min.