Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RANTAI PASOKAN KOMODITAS CABAI MERAH BESAR DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Toni, Toni; Pudjiastuti, Agnes Quartina; Khoirunnisa', Ninin
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Supply Chain emerged in the 1980s as something new, an integrative philosophy for managing the total flow of goods from suppliers to end users and growing considering the integration of broad business processes along the supply chain. Supply chain or supply chain is a concept where there is a regulatory system related to product flow, information flow and financial flow (financial).This study aims to analyze the supply chain of large red chili commodities and marketing margins of large red chili commodities in Bocek Village, Karangploso District, Malang Regency. The population of red chili farmers is 50 people. The sample was determined by 33 red chili farmers, the analysis used was quantitative descriptive. The red chili commodity supply chain from the village of Supiturang, Bocek Village, is represented by 3 marketing channels: I farmers, collectors, wholesalers, retailers, consumers, II farmers, collectors, retailers, consumers, III farmers, collectors, consumers. The biggest marketing margin is in channel 1, which is Rp. 17,000. This channel has the longest channel chain in distributing red chili to consumers. Rantai Pasok muncul pada 1980-an sebagai sesuatu yang baru, filsafat integratif untuk mengelola total aliran barang dari pemasok ke pengguna akhir dan berkembang mempertimbangkan integrasi proses bisnis yang luas sepanjang rantai suplai. Rantai pasok atau supply chain merupakan suatu konsep dimana terdapat sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran informasi maupun aliran keuangan (finansial). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai pasok komoditas cabai merah besar dan marjin pemasaran komoditas cabai merah besar di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Populasi petani cabai merah berjumlah 50 orang. Sampel ditentukan sebesar 33 petani cabai merah, Analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Rantai pasok komoditas cabai merah dari Dusun Supiturang Desa Bocek diwakili oleh 3 saluran pemasaran : I petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen, II petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, konsumen, III petani, pedagang pengumpul, konsumen. Margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran 1 yaitu sebesar Rp. 17.000. Saluran ini memiliki rantai saluran yang terpanjang dalam mendistribusikan cabai merah hingga ke konsumen.
PERANAN BUPATI CILACAP PERTAMA RADEN TUMENGGUNG TJAKRAWERDANA II DALAM PEMBANGUNAN KOTA CILACAP 1856-1873 Toni, Toni; Brata, Yat Rospia; Wijayanti, Yeni
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.66 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.5846

Abstract

Raden Bei Tjakradimeja dilahirkan di Banyumas yang merupakan putra dari Bupati Cakrawerdana I Bupati Banyumas Kasepuhan. Di usia muda sudah diangkat menjadi Patih Banyumas dan kemudian tanggal 2 Oktober 1839 diangkat menjadi Patih Afdeling Cilacap karena prestasinya yang baik tanggal 27 Juni 1841 Raden Bei Tjakradimeja mendapat anugerah gelar “Tumenggung” dan status Afdeling Cilacap ditingkatkan menjadi Onder-Kabupaten dengan ibukotanya Cilacap. Peranan Bupati Cilacap pertama Raden Tumenggung Tjakrawerdana II dalam membangun Kota Cilacap terhitung dari tahun 1839 sampai dengan tahun 1873, adapun peranannya dalam membangun kota Cilacap yaitu mengeringkan Rawa Si Glongong, membangun pendopo kabupaten lengkap dengan masjid dan alun-alun sebagai pusat pemerintahan, membangun gedung Asisten-residen dan jalan sebagai fasilitas penunjang transportasi darat, pembangunan pelabuhan Cilacap, pembangunan kali Yoso, dan masih banyak fasilitas lain yang turut dibangun pada masa Bupati Raden Tumenggung Tjakrawerdana II.