Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PKM KELOMPOK USAHA LELE JAWA TIMUR Kusumawardani, Paramitha Amelia
Jurnal Dedikasi Vol 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.112 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6436

Abstract

Kebutuhan lele segar pada pelaku usaha makanan terutama di Jawa Timur diyakinimemiliki potensi besar, sehingga banyaknya pelaku usaha pendukung seperti ternaklele berpeluang menjadi salah satu usaha andalan yang dapat dilakukan secaraswadaya. Adalah bapak sukron (mitra 1) pelaku usaha ternak lele yang berada didesa kenongo kec. Tanggulangin, banyaknya tahapan yang dilakukan dalamberternak dari persiapan kolam, bibit, pakan menjadikan usaha ternak lele tersebutrentang atas masalah. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya kolam yang dimilikitetapi tidak ada satu papan nama yang menunjukkan atas kondisi dan status kolamdan lele yang ada, sehingga akan kesulitan jika menjelaskan waktu panen sertaperlakuan lele atas pakan dan nutri yang harus diberikan. Sehingga solusi yang akandiberikan adalah adanya papan nama di setiap kolam yang berisikan identitas kolamserta kondisi lele dan pakan yang diberikan, sehingga memudahkan mitra dalammemonitoring keberadaan kolam dan kondisi lele tersebut. Sementara mitra 2 adalahpelaku usaha abon lele, yang berada di desa Mojorejo kec. Junrejo kota Batu Malang,yang kesehariannya adalah melakukan pengolahan lele segar yang di produksimenjadi abon lele, banyaknya pesanan yang dimiliki oleh mitra 2 memerlukan alatbantu proses pengeringan abon lele pasca pengolahan. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah pembuatan alat pengering porteble yang inovatif yang nantinyaberfungsi sebagai a lat alternatif pengering abon lele mitra 2. Dengan permasalahandan solusi yang ada, maka, masing-masing mitra akan memperoleh manfaat yanglebih baik dan memberikan daya saing guna peningkatan pendapatan kelompokmaupun anggota dan pelaku usaha.
Pendampingan Kelas Ibu Hamil Dimasa Pandemi Covid Siti Cholifah; Paramitha Amelia Kusumawardani; Lely Ika Mariyati; Syndy Syeny Yuana
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 5 No 01 (2021): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v5.i01.a3351

Abstract

Upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu hamil terus dilakukan, meningat masiht ingginya Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia, Di masa pandemic mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan termasuk kesehatan ibu hamil. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan menjaga jarak sosial, menjaga jarak fisik dan bekerja dari rumah sebagai upaya untuk pencegahan penularan covid-19, menyebabkan kegiatan kelas ibu hamil tidak bisa dilaksanakan. Sehingga tujuan dari kelas ibu hamil sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi melalui kelas ibu hamil yang merupakan bagian dari antenatal berkualitas tidak tedapat terlaksana. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra berdasarkan hasil observasi dan dikusi antara lain kecemasan ibu hamil bersalin dimasa pandemi dan kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi stress selama kehamilan, kebutuhan senam hamil belum terpenuhi, kurangnya pemberdayaan ibu hamil untuk meningkatkan status kesehatan. Solusi permasalahan mitra dengan melakukan pendampingan kelas ibu hamil di masa pandemi. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2020 sampai 12 Januari 2021 pada kelas ibu hamil desa Ketimang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Metode yang dilakukan adalah pendampingan kelas ibu hamil, kegiatan pendidikan kesehatan dan pelatihan pada ibu hamil. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen stres, senam hamil dan akupresur untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil
Edukasi Gizi pada Masyarakat dalam Meningkatkan Pengetahuan tentang Gizi Hanik Machfudloh; Paramitha Amelia Kusumawardani; Lukman Hudi; Miftakhurrahmat, A. Miftakhurrahmat
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 5 No 01 (2021): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v5.i01.a3695

Abstract

Dinegara berkembang, adanya transisi gizi membuat prevalensi gizi meningkat sehingga dapat mengalami beban ganda untuk masalah gizi dimana gizi yang kurang maupun gizi yang lebih dapat menganggu proses pertumbuhan dan perkembangan terutama pada anak serta dapat meningkatkan risiko penyakit pada anak maupun orang dewasa. Survey pendahuluan di Desa Sidokepung kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, masih terdapat balita gizi kurang sehingga tim pengabdi mengadakan edukasi mengenai gizi yang melibatkan para peternak budidaya ikan lele dan masyarakat umumnya. Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan ceramah, kunjungan, dan demo langsung. Kegiatan ceramah dan kunjungan dilakukan untuk pemahaman materi kesehatan dan gizi sedangkan demo langsung dilakukan untuk aplikasi materi yang langsung dapat ditiru dan dirasakan oleh peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah pemahaman dari peserta edukasi tentang kesehatan dan gizi dan edukasi dalam aplikasi penentuan gizi dan kesehatan sehingga masyarakat cukup tertarik pada masalah yang disajikan. Selain itu, peserta memahami dengan baik tentang materi yang diberikan narasumber bahkan mereka sadar bahwa menjaga kesehatan dan mengetahui serta memperhatikan tentang gizi yang baik merupakan keharusan dan kewajiban setiap keluarga apalagi didukung dengan sebagian besar masyarakat merupakan peternak budidaya ikan lele dimana ikan lele merupakan ikan yang tinggi protein.
Pengembangan Pelaku Umkm Mujair Asap Dusun Pelataran Desa Penatarsewu Kec. Tanggulangin Kab. Sidoarjo Jawa Timur Hudi, Lukman; Saidi, Ida Agustini; Jakaria, Ribangun Bamban; Kusumawardani, Paramitha Amelia; As’at Rizal, As’at Rizal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 2 No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 02 Nomer 02 Tahun 2021
Publisher : Stikim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.239 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v2i02.672

Abstract

Mujair asap merupakan hasil produk olahan dan semakin berkembang di Sidoarjo, dan salah satu lokasi penghasil mujaher asap adalah desa penatar sewu yang merupakan desa binaan pertamina sebagai kampung asap. Salah satu pelaku usaha mujair asap adalah UMKM Kami Usaha, yang terletak di dusun Pelataran desa Penatarsewu. Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra adalah adanya keterbatasan jangkauan wilayah pemasaran produk olahan ikan asap yang dihasilkan, perlakuan pasca produksi ikan mujairr asap, produk Ikan Mujair Asap yang tidak dapat bertahan lama, belum adanya diversifikasi produk olahan dan mahalnya ikan mujair segar sebagai bahan baku. Dari lima permasalahan yang ada maka pengusul sepakat untuk memberikan penawaran solusi yaitu : melakukan Pelatihan manajemen kualitas produk, perilaku pengelolaan makan sehat dan diversivikasi produk olahan, Melakukan pelatihan pengemasan produk olahan berupa Mujair asap dengan baik sehingga produk tidak mudah rusak dan tahan lama, Memberikan bantuan alat Sealer Vacuum Cleaner untuk pengemasan produk. Dengan adanya solusi yang telah diimplementasikan diharapkan meningkatkan pendapatan mitra selaku pelaku UMKM Mujair Asap yang ada di dusun Pelataran desa Penatar sewu khususnya dan pelaku usaha mujair asap umumnya yang ada di Sidoarjo.
PKM KELOMPOK USAHA LELE JAWA TIMUR Paramitha Amelia Kusumawardani
Jurnal Dedikasi Vol. 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6436

Abstract

Kebutuhan lele segar pada pelaku usaha makanan terutama di Jawa Timur diyakinimemiliki potensi besar, sehingga banyaknya pelaku usaha pendukung seperti ternaklele berpeluang menjadi salah satu usaha andalan yang dapat dilakukan secaraswadaya. Adalah bapak sukron (mitra 1) pelaku usaha ternak lele yang berada didesa kenongo kec. Tanggulangin, banyaknya tahapan yang dilakukan dalamberternak dari persiapan kolam, bibit, pakan menjadikan usaha ternak lele tersebutrentang atas masalah. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya kolam yang dimilikitetapi tidak ada satu papan nama yang menunjukkan atas kondisi dan status kolamdan lele yang ada, sehingga akan kesulitan jika menjelaskan waktu panen sertaperlakuan lele atas pakan dan nutri yang harus diberikan. Sehingga solusi yang akandiberikan adalah adanya papan nama di setiap kolam yang berisikan identitas kolamserta kondisi lele dan pakan yang diberikan, sehingga memudahkan mitra dalammemonitoring keberadaan kolam dan kondisi lele tersebut. Sementara mitra 2 adalahpelaku usaha abon lele, yang berada di desa Mojorejo kec. Junrejo kota Batu Malang,yang kesehariannya adalah melakukan pengolahan lele segar yang di produksimenjadi abon lele, banyaknya pesanan yang dimiliki oleh mitra 2 memerlukan alatbantu proses pengeringan abon lele pasca pengolahan. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah pembuatan alat pengering porteble yang inovatif yang nantinyaberfungsi sebagai a lat alternatif pengering abon lele mitra 2. Dengan permasalahandan solusi yang ada, maka, masing-masing mitra akan memperoleh manfaat yanglebih baik dan memberikan daya saing guna peningkatan pendapatan kelompokmaupun anggota dan pelaku usaha.
Public Partnership Program (PKM) SMP Muhammadiyah 4 Porong Sub-district Porong, District Sidoarjo, East Java H. Hindarto; Ribangun Bamban Jakaria; Paramitha Amelia Kusumawardani; Yunianita Rahmawati
Jurnal Dedikasi Vol. 17 No. 2 (2020): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v17i2.14704

Abstract

SMP Muhammadiyah 4 Porong is one of the Muhammadiyah universities under the guidance of PCM Porong, which is located at Jl. Raya Lajuk, Dusun Pojok, Lajuk, Kec. Porong, Sidoarjo Regency, East Java 61274, is the first stepping educational institution to occupy a building within the Muhammadiyah Porong College, founded in 1966, which was originally located in the mindi sub-district, kecamatan. Porng, is a school relocation as a result of the impact of the Lapindo mudflow and until now, there are 54 students aged 12 to 15 years consisting of 3 classes, namely grades VII, VIII and IX. It has 14 teachers, consisting of 1 person as the principal and concurrently as a teacher and supported by 4 education personnel. So that the problems faced by these schools are the absence of communication media that can provide information related to the learning process, academics, student achievement and two-way communication with student guardians, teachers and schools. This aims to improve communication between teachers, guardians of students, schools and the general public. So that with the existing problems, a solution is needed so that the learning process will be achieved. So that the solution offered is to create the concept of student participation in building imagery by providing a means of actualization by building and utilizing the web as a communication medium, print and sms geetway managers, Internet Marketing training and mentoring and news coverage and writing training, so that with the solutions offered, SMP Muhammadiyah 4 Porong Sidoarjo, will be able to build self-image and communicate actual information in schools, in order to build synergy between students, parents, teachers and schools as well as the wider community.
Village Partnership Program for Health Improvement for the Elderly in Penatarsewu Village, Tanggulangin Sidoarjo Paramitha Amelia Kusumawardani; Siti Cholifah; Rachmat Firdaus; Hamzah Setiawan; Ribangun Bamban Jakaria
Jurnal Dedikasi Vol. 17 No. 2 (2020): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v17i2.14766

Abstract

Elderly age is an age that is susceptible to various diseases. There are many changes both physically, cognitively, mentally, psychosocial and spiritually and with many of these changes it will be better if the elderly get better services. Services in all aspects for the elderly in Indonesia have not received the maximum touch from the government. Based on the results of the initial survey conducted by the Proposal Team in mid-December 2019 at the Tanggulangin Health Center, it was found that only 42.50% received health services. This shows that the coverage of elderly health services in Penatarsewu village is less than the target set by the Health Office. Therefore, the community service partner and partners improve the health status of the elderly by optimizing home health checks for the elderly and training and mentoring posyandu cadres for the elderly. With this village partnership program, holding a routine elderly posyandu equipped with adequate medical checkups, competent elderly cadres and elderly gymnastics that have been held regularly are the right solution to be carried out in Penatarsewu Village.
Hubungan Sikap Ibu dengan Pelaksanaan Metode Kangguru (Kangaroo Mother Care) pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RS Siti Khodijah Sepanjang Paramitha Amelia Kusumawardani; Cholifah Cholifah
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol 4 No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/mid.v4i1.1865

Abstract

Problems that often occur are setting the temperature that is still low and has a weak immune system and the process of forming the immune system that is not perfect so that the range of infection. Not all babies with a birth weight of less than 2,500 grams get health services using advanced technology because of financial constraints in care, geographical factors or areas of residence, transportation, and communication such as the use of incubators. The kangaroo treatment method is a method of contacting skin from skin (skin to skin) which is done directly by placing the baby on the mother's chest. The method of research carried out analytic research with a population of all mothers who have given birth either by normal or SC deliveries whose babies experience low body weight below less than 2500 grams (LBW) in SitiKhodijahSepanjang Hospital, which is the subject of research. Most of the mothers who had LBW babies had a positive attitude that was equal to 10 (66.7%) and most of the mothers carried out the kangaroo method correctly by 9 mothers (60%). This is also evidenced by the results of the Chi-Square test P = 0.005 <α = 0.05 so that H0 is rejected which means there is a relationship between the attitude of the mother and the implementation of the kangaroo method in low birth weight babies so that the community and health workers are expected to implement the kangaroo method infants low birth weight both health care and at home.
Factors Associated with ANC Regularity Monique Nada Humairoh; Paramitha Amelia Kusumawardani; Rafhani Rosyidah
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol 7 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/midwiferia.v7i2.1632

Abstract

Antenatal Care (ANC) menjadi komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk memantau kemajuan kehamilan. Studi pendahuluan di Puskesmas Krian bulan November 2019 sebanyak 6 ibu hamil, didapatkan 4 ibu hamil yang tidak pernah melakukan ANC (66%) dan 2 ibu hamil yang sudah melakukan ANC (34 %). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keteraturan ANC. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Satria Namira Husada 49 sejak bulan Oktober 2019 - Oktober 2020 sebanyak 113 dengan kriteria Ibu hamil dengan usia kehamilan 37 - 40 minggu sehingga didapatkan 65 sampel. Sampel yang di gunakan nonprobablity sampling, teknik sampel purposive sampling. Penelitian menggunakan data sekunder dari PWS-KIA. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil yang tidak teratur ANC hampir seluruhnya (88%) usia 20-35 tahun, hampir seluruhnya (89%) ibu hamil tidak bekerja, hampir seluruhnya (88%) ibu hamil yang tidak teratur ANC yaitu pendidikan menengah dan tinggi, hampir seluruhnya (83%) ibu hamil multigravida, sebagian besar (57%) ibu hamil yang tidak teratur ANC yaitu dengan jarak kehamilan >2 tahun. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara usia, pekerjaan, pendidikan, paritas, dan jarak kehamilan dengan keteraturan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil di Klinik Satria Namira Husada 49 Buduran Sidoarjo. Diharapakan penelitian bisa memberi pengetahuan kepada ibu hamil tentang keteraturan kunjungan ANC yang dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.
Pendampingan Kelas Ibu Hamil Dimasa Pandemi Covid Siti Cholifah; Paramitha Amelia Kusumawardani; Lely Ika Mariyati; Syndy Syeny Yuana
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 5 No 01 (2021): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v5.i01.a3351

Abstract

Upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu hamil terus dilakukan, meningat masiht ingginya Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia, Di masa pandemic mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan termasuk kesehatan ibu hamil. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan menjaga jarak sosial, menjaga jarak fisik dan bekerja dari rumah sebagai upaya untuk pencegahan penularan covid-19, menyebabkan kegiatan kelas ibu hamil tidak bisa dilaksanakan. Sehingga tujuan dari kelas ibu hamil sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi melalui kelas ibu hamil yang merupakan bagian dari antenatal berkualitas tidak tedapat terlaksana. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra berdasarkan hasil observasi dan dikusi antara lain kecemasan ibu hamil bersalin dimasa pandemi dan kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi stress selama kehamilan, kebutuhan senam hamil belum terpenuhi, kurangnya pemberdayaan ibu hamil untuk meningkatkan status kesehatan. Solusi permasalahan mitra dengan melakukan pendampingan kelas ibu hamil di masa pandemi. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2020 sampai 12 Januari 2021 pada kelas ibu hamil desa Ketimang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Metode yang dilakukan adalah pendampingan kelas ibu hamil, kegiatan pendidikan kesehatan dan pelatihan pada ibu hamil. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen stres, senam hamil dan akupresur untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil