Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Pemakaian PEG 400 Dan Mentol Dalam Patch Mukoadhesif Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Transpor Senyawa Polifenol I, Setyawan E; Samirana, P O; A. Indyayani, I G
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.586 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i1.5738

Abstract

Patch bukal merupakan sediaan obat dengan sistem penghantaran transmukosa. Kemampuan absorpsi zat aktif sediaan Patch bukal dapat dimodifikasi dengan penambahan suatu plasticizers dan permeation enhancer.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemakaian PEG 400 dan mentol terhadap transpor serta mengetahui proporsi PEG 400 dan mentol yang dapat memberikan transpor optimum senyawa polifenol ekstrak daun sirih (Piper bitle L.) dari patch bukal secara in vitro. Metode yang digunakan untuk menentukan perbandingan jumlah PEG 400 dan mentol adalah dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Uji transpor senyawa polifenol dari patch dilakukan selama 23 jam dengan menggunakan sel difusi Franz dengan membran Whatmann No. 1. Jumlah senyawa yang tertranspor ditetapkan kadarnya dengan instrumen Spektrofotometer-UV. Verifikasi formula optimum dilakukan sebanyak 3 kali dengan Single Simple Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PEG 400 dan mentol dapat meningkatkan jumlah polifenol yang tertranspor. Hubungan pengaruh PEG 400 dan mentol dapat digambarkan melalui persamaan special cubic, y =  3,26071 (A) + 4,31372 (B) + 2,80876 (A)(B) + 0,64912 (A)(B) (A-B). Verifikasi formula optimum menghasilkan p-value 0,503(>0,05). Permodelan transpor polifenol melalui membran dapat digambarkan dengan model 4 kompartemen dan menghasilkan kecepatan masing-masing L(2,1) sebesar 0,013 mgEAG/cm2/jam, L(3,2) sebesar 0,050 mgEAG/cm2/jam, L(4,1) sebesar 0,089 mgEAG/cm2/jam, dan L(3,4) sebesar 0,027 mgEAG/cm2/jam. Kata kunci: Piper betle, mentol, Patch bukal, PEG 400, polifenol.
Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologi Pankreas dengan Pemberian Gula Aren (Arenga pinnata) pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan Swastini, Dewa Ayu; Shaswati, Gusti Ayu Prianka Adi; Widnyana, I Putu Sudiatmika; Amin, Amirul; Kusuma, Lalu Angga Sadi; Putra, Anak Agung Rai Yadnya; Samirana, Putu Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (2) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.459 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.2.94

Abstract

Gula aren (Arenga pinnata) merupakan hasil pengolahan dari nira aren. Gula aren berpotensi sebagai agen antidiabetes. Pengujian ilmiah terhadap potensi antidiabetes yang dikandung oleh gula aren belum tersedia, sehingga dilakukan penelitian mengenai pengujian aktivitas antidiabetes gula aren. Pemodelan diabetes mellitus dibuat dengan menggunakan tikus jantan galur wistar yang diinduksi aloksan dengan dosis 120 mg/kgBB secara intraperitonial. Pengujian dilakukan dengan membagi tikus menjadi 6 kelompok perlakuan, antara lain: kontrol normal, kontrol negatif (Aquades), kontrol positif (Glibenklamid 0,45 mg/kg BB), dan tiga kelompok perlakuan (variasi dosis pemberian gula aren (Arenga pinnata)2,57 mg/kg BB, 5,14 mg/kg BB, 10,28 mg/kg BB) diberikan selama 28 hari. Selanjutnya diukur kadar glukosa darah tikus menggunakan uji glukosa pada hari ke-7, 14, 21 dan 28 serta pengamatan diameter pulau Langerhans secara histopatologi. Berdasarkan hasil pengujian, selisih rata-rata kadar gula darah sesaat setelah induksi aloksan dan setelah 28 hari, gula aren mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif dan memiliki rata-rata selisih lebih besar dibanding kontrol positif. Hasil pengamatan secara histopatologi menunjukan bahwa pemberian gula aren pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi aloksan belum mampu memperbaiki kondisi pulau Langerhans
STUDI PELEPASAN SENYAWA POLIFENOL EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L. ) MATRIK PATCH MUKOADESIF METHOCEL® A15 Eka Indra Setyawan; Putu Oka Samirana; Putu Eka Masmita U.D.; I Gusti Ngurah Agung D.P.
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstract Mucoadhesive patch is systemic circulation drug delivery system. The drug is placed on gingival or buccal. The drug release is controlled by the polymer. This research was aimed to determine the effect of PEG 400 as a plasticizer and Menthol as a permeation enhancer to release of polyphenol compound. Simplex Lattice Design (SLD) was used to determine the effect of PEG 400 and Menthol by placed the Efficiency Dissolution percent (%DE) as a response. The result showed a special cubic equation, y=4,40674(A) +5,05156(B)+4,92658(AB)+4,01144AB(A-B). PEG 400 and Menthol component both synergistic gave a positive effect to the polyphenol release of the mucoadhesive patch. ANOVA test showed the probability value of its equation of 0,0223 (p<0,05). It means the response of each formula is significantly different. The formula was generated by composition of PEG 400 and Menthol (1,5:0,5) exhibit the higest %DE of 15,23%. The coefficient correlation value (R) of formula that generated from Korsmeyer-Peppas equation is 0.985 and the flux of 0.997 mg/jam.cm2. The release mechanism is following Fickian, which the diffusion is slower than relaxation. Keyword : PEG, menthol, drug release, polyphenol Intisari Patch mukoadesif adalah sistem penghantaran zat aktif menuju sirkulasi sistemik dengan cara peletakkan obat pada mukosa gusi atau membran pipi bagian dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pemakaian PEG 400 sebagai plasticizer dan mentol sebagai permeation enhancher terhadap pelepasan senyawa polifenol ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) yang terkandung dalam patch mukoadesif berbahan Methocel® A15. Pengaruh tersebut dapat digambarkan melalui persamaan special cubic yang dihasilkan dari Simplex Lattice Design (SLD) dengan cara memasukkan persen disolusi efisiensi (% DE) sebagai respon. Persamaan yang dihasilkan yaitu y= 4,40674(A) +5,05156(B) +4,92658(AB) +4,01144AB(A-B) yang bermakna bahwa komponen PEG 400 dan mentol bekerja sinergis memberikan pengaruh yang positif terhadap pelepasan senyawa polifenol dari patch mukoadesif. Hasil perhitungan ANOVA menyatakan bahwa masing-masing formula berbeda secara signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0223 (p<0,05). Formula dengan perbandingan PEG 400 dan mentol (1,5:0,5) memperlihatkan hasil pelepasan senyawa polifenol yang paling besar dengan nilai %DE sebesar 15,23% dan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.985 yang dihasilkan oleh persamaan Korsmeyer-Peppas dengan kecepatan pelepasan (fluks) sebesar 0.997 mg/jam.cm2. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa mekanisme pelepasan zat mengikuti Fickian, dimana laju difusi lebih kecil dari relaksasi. Kata kunci : PEG, mentol, pelepasan obat, polifenol 
PROFIL BIOAUTOGRAFI DAN UJI PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRIHIDRAZIL OLEH EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera scandens (L.) Moq.) DAN FRAKSI-FRAKSINYA P. O. Samirana; D. A. Swastini; A. A. G. R. Y. Putra; I P. W. Kusuma; N. P. A. Y. Pratiwi; V. A. Setiawan
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol.14 No.1 Januari 2020
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.043 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2020.v14.i01.p03

Abstract

Free radicals are atoms or molecules that have one or more unpaired electrons and are highly reactive. Antioxidants can inhibit the excessive oxidation reaction. The leaves of binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) are one part of plants which contain flavonoid compounds and tannins that have scientific activity as antioxidants.This study aims to determine the bioautographic profile and to test the antioxidant activity of the ethanol extract of the leaves of Anredera scandens (L.) Moq. useing 2.2-diphenyl-1-pikrilhidrazil radical capture method. The extraction process produced 19.22% yield, 14.68% (14.684 grams) chloroform fraction, 11.22% (11.224 grams) n-hexane fraction, 3.09% (3.094 grams) ethyl acetate fraction, and 23.90% (23.904 grams) n-butanol fraction. The results of bioautographic profile test using KLT densitometry method proved that ethanol extract, chloroform fraction and ethyl acetate fraction have DPPH radical capture activities. The determination of total flavonoid content found that ethyl acetate fraction contained higher total flavonoids than other fractions. In the ethyl acetate fraction, high total flavonoid level and low IC50 values were obtained, while the n-hexane fraction had low flavonoid level and high IC50 values. Keywords: antioxidants, binahong leaves, free radicals, flavonoids, IC50.
UJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG LAMTORO (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) PADA CACING TANAH (Pheretima posthuma) SECARA IN VITRO S. Ainnurrahmah; K. Widnyani Astuti; P. Oka Samirana
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 12 No.1 Januari 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.726 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i01.p05

Abstract

Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides terutama terjadi pada anak-anak. Salah satu upaya penanggulangan askariasis yang menyerang manusia dilakukan dengan cara memberikan antelmintik yang diperlukan untuk pengembangan potensi tanaman obat tradisional yaitu kulit batang lamtoro. Ada beberapa tahapan dalam penelitian ini yaitu determinasi tumbuhan, determinasi cacing tanah Pheretima posthuma, uji daya vermisidal secara in vitro. Uji aktivitas vermisidal dilakukan pada 105 cacing tanah sebagai sampel kemudian dibagi dalam 7 kelompok yaitu kelompok pertama kontrol negatif berupa suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kedua kontrol positif berupa suspensi Pirantel pamoat 0,042% b/v; Selanjutnya suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro dilakukan pada kelompok perlakuan ketiga sampai ketujuh 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v pada masing-masing perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C setelah itu dilakukan pengamatan berapa perolehan mortalitas cacing Pheretima posthuma dalam tiap 2 jam selama 50 jam. Untuk mengetahui data persentase mortalitas cacing tanah Pheretima posthuma, maka perlu dilakukan beberapa tahap uji yaitu uji Kruskal-Wallis yang selanjutnya uji Mann-Whitney kemudian digunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol kulit batang lamtoro. Hasil uji aktivitas vermisidal ekstrak etanol kulit batang lamtoro terhadap cacing tanah Pheretima posthuma diperoleh salah satu kelompok yaitu perlakuan tujuh dengan konsentrasi 4% b/v yang diketahui memiliki aktivitas vermisidal terhadap cacing tanah Pheretima posthuma karena sesuai dengan hasil uji statistik diperoleh hasil berbeda bermakna dengan kontrol negatif (p<0,05). Nilai LC100 dan LT100 berdasarkan analisis probit ekstrak etanol kulit batang lamtoro yaitu sebesar 4,2% b/v dan 53 jam.
UJI PENDAHULUAN TOKSISITAS AKUT DERMAL SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (ANREDERA SCANDENS (L.) MOQ.) TERSTANDAR P. O. Samirana; D. M. N. Pratiwi; N.W. Musdwiyuni; D. A. A. Andhini; A. N. Mahendra; A. G. R. Yadnya-Putra
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol.12 No.2 Juli 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.089 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i02.p14

Abstract

Daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) telah banyak diteliti aktivitas farmakologisnya dan sudah dilakukan standarisasi oleh Farmakope Herbal Indonesia, sehingga mudah dikembangkan menjadi obat herbal terstandar. Ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.berpotensi sebagai sediaan dalam menyembuhkan luka terutama luka eksisi. Uji pendahuluan toksisitas akut dermal bertujuan untuk ada atau tidaknya kematian hewan uji setelah diberikan sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.)Moq.secara topikal agar memenuhi persyaratan menjadi obat herbal terstandar.Penelitian secara eksperimental ini digunakan tikus putih betina galur Wistar sebanyak 8 ekor yang terdiri dari 1 ekor tikus telah di aklimatisasi selama 1 minggu.Objek uji dibagi dalam kelompok kontrol normal, uji basis salep, dan tujuh kelompok perlakuan (diberikan olesan basis salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.dosis 1000 mg/KgBB, 2000 mg/KgBB, dan 5000 mg/KgBB). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.tidakmenyebabkan adanya tikus yang mati dengan pengamatan selama 14 hari, sehingga ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.telah memenuhi standar menurut Farmakope Herbal Indonesia dilihat dari parameter rendemen ekstrak, kadar air ekstrak, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid total. Kata kunci: Anredera scandens, sediaan salep, luka eksisi, toksisitas akut dermal
FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTI LUKA BAKAR DARI EKSTRAK AIR DAGING DAUN ALOE VERA P. O. Samirana; N. W. Satriani; P. R. Harfa; S. P. P. Dewi; C. I. S. Arisanti
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol.14 No.1 Januari 2020
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.368 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2020.v14.i01.p07

Abstract

Aloe vera (Aloe vera) is a plant that is empirically often used to heal burns. Aloe vera leaf meat water extract contains saponins and flavonoids, in addition it also contains tannins and polyphenols. This research was conducted to determine whether the extracted water of Aloe vera leaf meat had met the parameters of extract quality standards so that it could be used in formulations. The steps taken are the extraction of aloe vera leaf meat with the method of infundation maceration, standardization of Aloe vera meat water extraction including testing the determination of drying shrinkage, total ash content, determination of ash content which is insoluble in acid, determination of the essence of water soluble extract, determination of the extract soluble in ethanol and chemical screening, identification with FT-IR, preparation of cream preparations, evaluation of cream preparations. Aloe vera leaf meat extract was obtained by infudation technique. Tests for drying drying extract produced 26.33%, total ash content of 1.3%, water soluble extract content of 11.9% and ethanol soluble extract content of 12.01%, total flavonoid content of 2.9%. Keywords: Aloe Vera, Formulation, Cream, Burns.
Efek Pemberian Sediaan Salep Ekstrak Daun Binahong secara Dermal pada Luka Insisi Putu Oka Samirana; Luh Made Sudimartini; I Wayan Juli Sumadi; Putu Dessy Wilantari
Buletin Veteriner Udayana Vol. 14 No. 2 April 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2022.v14.i02.p16

Abstract

Luka insisi merupakan luka yang terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam, misalnya luka yang terjadi setelah pembedahan atau operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian sediaan salep ekstrak daun Binahong pada penyembuhan luka insisi. Daun Anredera scandens (L.) Moq. diekstraksi menggunakan etanol 70%, dan ekstraknya dibuat salep dengan basis adeps lanae dan vaselin album. Sebanyak 35 ekor tikus putih betina galur wistar umur 2-3 bulan dengan bobot 200 g dan diaklimatisasi selama satu minggu, dikelompokkan menjadi 7 kelompok perlakuan. Semua kelompok dibuat luka insisi pada bagian punggung sejajar tulang vertebra, kecuali pada kelompok normal. Setiap hari diberikan salep sebanyak dua kali sehari sebanyak 250 mg. Parameter yang diamati dari histopatologi kulit setelah diberikan salep adalah infiltrasi sel radang dan pembentukan kolagen Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak etanol daun A. scandens (L.) Moq. menunjukkan bahwa pada hari ke-21 masih terdapat sel radang yang tidak berbeda bermakna (p>0,05) pada semua kelompok dan pada konsentrasi ekstrak 40% terjadi pembentukan kolagen yang berbeda bermakna (p<0,05). Disimpulkan salep ekstrak etanol daun A. scandens (L.) Moq. belum mampu mengurangi sel radang setelah 21 hari perlakuan dan pada konsentrasi 40% menunjukkan pembentukan kolagen paling signifikan.
PENCEGAHAN STROKE DINI MELALUI PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, KADAR GULA DARAH DAN KOLESTEROL PADA PINANDITA DI DESA TARO KECAMATAN TEGALLALANG GIANYAR D.A. Swastini; I.A.D. Wiryanthini; N.P.A.D. Wijayanthi; P.O. Samirana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.816 KB)

Abstract

Stroke merupakan merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia. Hipertensi, diabetes mellitus, dan hiperkolesterol merupakan faktor resiko terbesar stroke yang dapat dimodifikasi, dimana diagnosanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol, Maraknya kegiatan keagamaan berakibat pada perubahan aktivitas dan gaya hidup pinandita di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar yang berpotensi menginduksi terjadinya stroke. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan Tekanan Darah, Kadar Glukosa Darah Puasa (KGDP), kadar Glukosa 2 jam Makan (KGD2PP), dan Kolesterol Puasa. Pemeriksaan diikuti oleh 46 pinanditas se Desa Taro dengan sebaran umur peserta 27 sampai 63 Tahun. Hasil pemeriksaan menunjukkan rerata TD diatas normal 84.44 % dengan kisaran tertinggi pada 151-200mg/Hg, KGDP diatas 74.33% pada kisaran tertinggi 150-200mg/dl, KGD2PP 64.22% pada kisaran tertinggi 201-250mg/dl, serta Kolesterol Total 87.63% pada kisaran 250-300mg/dl, sehingga perlu dilakukan terapi lanjutan atas hasil dari pemeriksaan dengan mengkonsumsi obat anti hipertensi, obat oral diabetik dan penurun kolesterol.
PEMISAHAN FRAKSI TERPENOID DARI EKSTRAK ETANOL 90% DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM Warditiani, N.K.; Susanti, N.M.P.; Samirana, P.O.; Milawati Milawati; Widhiastuti, K.A.P.; Pinangkaan, C.; Wirasuta, I M.A.G.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 2, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.505 KB)

Abstract

Daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dapat digunakan sebagai obat tradisonal sakit kerongkongan, meningkatkan produksi ASI, serta memiliki aktivitas sebagai antidislipidemia. Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 90% yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Salah satu kandungan kimia yang paling banyak terkandung pada daun katuk adalah terpenoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan fraksi terpenoid dari ekstrak etanol 90% daun katuk. Pemisahan fraksi terpenoid dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: ekstraksi, fraksinasi dengan kromatografi kolom lambat dengan pelarut campur kloroform:metanol (9:1-1:9 v/v), identifikasi kandungan kimia dengan KLT, skrining fitokimia. Hasil fraksinasi kromatografi kolom didapatkan 20 fraksi dengan hasil positif terpenoid sebanyak 5 fraksi dari fraksi nomor 13-17.