This Author published in this journals
All Journal Dimensi Interior
Lukita, I Gusti Ayu Vadya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Semiotik Ruang Hunian Tradisional Suku Sasak (Studi Kasus Dusun Sade, Lombok Tengah) Lukita, I Gusti Ayu Vadya; Tulistyantoro, Lintu; S. Kattu, Grace
Dimensi Interior Vol 14, No 2 (2016): DECEMBER 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.298 KB) | DOI: 10.9744/interior.14.2.72-77

Abstract

Suku  Sasak  memiliki  tatanan  budaya  yang  terpelihara  dan  mapan,  seperti  terlihat  pada  permukiman  tradisional  yang  terletak  di Desa  Sade.  Tiap  bagian  ini  dinyatakan  dengan  penyimbolan-penyimbolan  tertentu  yang  sesuai  kepercayaan  suku  sasak.  Rumah tradisional suku Sasak di  Dusun  Sade  disebut  sebagai  bale  tani  atau  bale  gunung  rata.  Di dalam  rumah  ini  terdapat pembagian- pembagian    ruang    yang  memiliki    berbagai    tujuan.  Misalnya,    bale    dalem    yaitu    tempat  untuk  memasak  atau  dapur,  tempat menyimpan  benda-benda  pusaka  dan  juga  tempat  tidur  untuk  anak  perempuan  keluarga  tersebut  yang  belum  menikah.  Di  bale dalem  juga  merupakan  tempat  untuk  melahirkan.  Bale  luar  yang  merupakan  tempat  menerima  tamu  serta  tempat  berkumpulnya keluarga. Pembagian  ruangan  memang  kasat  mata.  Ada  dinding  pemisah  antara  bale  dalem  dan  bale  luar.  Namun,  elemen-elemen pembentuknya  mempunyai  makna  yang  layak  untuk  diteliti.  Makna  yang  ada  memang  tidak  dapat  langsung  dipahami,  karena diwujudkan  dengan tanda-tanda atau simbol. Penelitian ini berfokus pada  peninjauan  makna  dari  ruang  hunian  tradisional  Suku Sasak di  Dusun  Sade  dilihat  dari  pendekatan  semiotik.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  memahami  makna  ruang  dilihat  dari kegiatan  sehari-hari  masyarakat  Suku  Sasak,  agar  kelak  konsep  ruang  ruang  ini  bisa  digunakan  sebagai  sumber  dalam  merancang hunian berjati diri lokalitas nusantara.